Anda di halaman 1dari 26

FIRMA

Pengertian
 Persekutuan firma adalah setiap persekutuan perdata yang
didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama
yang terdiri dari dua orang atau lebih (Pasal 16 KUHD)
 Firma adalah suatu perkumpulan yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan dibawah nama bersama dan yang
mana anggota-anggotanya tidak terbatas tanggung jawabnya
terhadap perikatan perseroan dengan pihak ketiga.
(Mollengraff)
 Firma adalah perseroan yang menjalankan suatu perusahaan di
bawah nama bersama, yang tidak sebagai perseroan
komanditer. (Wery).
Pengertian
 Secara umum, Firma (fa) adalah badan
usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih,
tiap-tiap anggota bertanggung jawab penuh
terhadap kewajiban perusahaan.
 Firma (fa) umumnya telah saling mengenal dan
percaya satu sama lain serta masing-masing
anggota telah mengetahui dan memahami segala
resiko yang timbul dan menjadi tanggung jawab
para pendirinya.
Permodalan
 Pasal 16-19 ayat 2 KUHPerdata menetapkan
bahwa tiap-tiap sekutu dari persekutuan perdata
diwajibkan memasukan dalam kas, contohnya:
a. Uang
b. Benda-benda lain apa saja yang layak bagi
pemasukan
c. Tenaga kerja
Organ Perusahaan

ORGAN
SEKUTU
PERUSAHAAN
KOMPLEMENTER
FIRMA
 Sekutu komplementer menjalankan perusahaan
dan mengadakan hubungan hukum dengan pihak
ketiga sehingga bertanggung jawab pribadi untuk
keseluruhan.
 Pasal 17 KUHD menyebutkan bahwa dalam
anggaran dasar harus ditegaskan apakah di antara
para sekutu ada yang tidak diperkenankan
bertindak keluar untuk mengadakan hubungan
hukum dengan pihak ketiga.
Cara Mendirikan Perusahaan
 Dalam Pasal 22 KUHD disebutkan bahwa
persekutuan firma harus didirikan dengan akta otentik
tanpa adanya kemungkinan untuk disangkalkan
kepada pihak ketiga bila akta itu tidak ada.
 Pasal 23 KUHD dan Pasal 28 KUHD menyebutkan
setelah akta pendirian dibuat, maka harus didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana firma
tersebut berkedudukan dan kemudian akta pendirian
tersebut harus diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
 Selama akta pendirian belum didaftarkan dan
diumumkan, maka pihak ketiga menganggap firma
sebagai persekutuan umum yang menjalankan segala
macam usaha, didirikan untuk jangka waktu yang tidak
terbatas serta semua sekutu berwenang menandatangani
berbagai surat untuk firma ini sebagaimana dimaksud di
dalam Pasal 29 KUHD.
 Isi ikhtisar resmi akta pendirian firma dapat dilihat di
Pasal 26 KUHD yang harus memuat sebagai berikut:
1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu
firma.
2. Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu
umum ataukah terbatas pada suatu cabang khusus perusahaan
tertentu dan dalam hal terakhir dengan menunjukan cabang
khusus itu.
3. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda
tangan atas nama firma.
4. Saat mulai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya.
5. Dan selanjutnya, pada umumnya bagian-bagian dari
perjanjiannya yang harus dipakai untuk menentukan hak-hak
pihak ketiga terhadap para sekutu.
 Pada umumnya Persekutuan Firma disebut juga
sebagai perusahaan yang tidak berbadan hukum
karena firma telah memenuhi syarat/unsur
materiil namun syarat/unsur formalnya berupa
pengesahan atau pengakuan dari Negara berupa
peraturan perundang-undangan belum ada. Hal
inilah yang menyebabkan Persekutuan Firma
bukan merupakan persekutuan yang berbadan
hukum.
 Sebagai sebuah badan usaha maka CV atau Firma
berkewajiban untuk mendaftarkan NPWP yang terpisah
dengan kewajiban para pemiliknya. Keuntungan usaha
merupakan penghasilannya CV atau Firma yang akan
dikenai pajak dan dilaporkan oleh CV atau Firma
sebagai Wajib Pajak. Sedangkan penghasilan
seorang investor dari penanaman modal di CV atau
Firma adalah penghasilan berupa pembagian laba. Jika
seorang investor juga aktif menjalankan usaha, investor
dapat saja menerima tambahan penghasilan lain berupa
gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya.
Pembubaran Perusahaan
 Pembubaran Firma telah diatur dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang terutama di dalam Pasal 31
hingga Pasal 35, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perubahan harus dinyatakan dengan data otentik.
b. Perubahan akta harus didaftarkan kepada Panitera
Pengadilan Negri.
c. Perubahan akta harus diumumkan dalam berita negara.
d. Perubahan akta yang tidak diumumkan akan mengikat pihak
ketiga.
e. Pemberesan oleh persero adalah pihak lain yang disepakati
atau yang ditunjuk oleh Pengadilan.
 Pembubaran Persekutuan Firma diatur dalam ketentuan Pasal
1646 sampai dengan Pasal 1652 KUHPerdata dan Pasal 31
sampai dengan Pasal 35 KUHD. Pasal 1646 KUHPerdata
menyebutkan bahwa ada 5 hal yang menyebabkan
Persekutuan Firma berakhir, yaitu :
a. Jangka waktu firma telah berakhir sesuai yang telah
ditentukan dalam akta pendirian;
b. Adanya pengunduran diri dari sekutunya atau
pemberhentian sekutunya;
c. Musnahnya barang atau telah selesainya usaha yang
dijalankan persekutuan firma;
d. Adanya kehendak dari seorang atau beberapa orang
sekutu;
e. Salah seorang sekutu meninggal dunia atau berada di
bawah pengampuan atau dinyatakan pailit.
Tanggung jawab pemilik
perusahaan
 Setiap sekutu mempunyai hak dan kewajiban terhadap
persekutuan. Hak dan tanggung jawab sekutu firma:
a. Setiap anggota berhak untuk melakukan pengumuman dan
bertindak keluar atas nama firma
b. Perjanjian yang dibuat oleh seorang anggota, juga
mengikat anggota lainnya
c. Segala sesuatu yang diperoleh oleh seorang anggota
menjadi harta firma
d. Tiap-tiap anggota secara tanggung menanggung
bertanggung jawab untuk seluruhnya atas perikatan firma
yang disebut dengan tanggung jawab solider
Tanggung jawab pemilik
perusahaan
HUBUNGAN HUKUM
ANTARA SEKUTU FIRMA

HUBUNGAN HUKUM
ANTARA SEKUTU FIRMA
DENGAN PIHAK KETIGA
Hubungan hukum antara sekutu
Firma
 Semua sekutu memutuskan dan menetapkan dalam akta
sekutu yang ditunjuk sebagai pengurus Firma.
 Semua sekutu berhak melihat dan mengontrol pembukuan
Firma (pasal 12 KUHD).
 Semua sekutu memberikan persetujuan, jika Firma
menambah sekutu baru (pasal 1641 KUHP Perdata).
 Penggantian kedudukan sekutu diperkenankan, jika diatur
dalam akta pendirian.
 Seorang sekutu dapat menggugat Firma, apabila ia
berposisi sebagai kreditur Firma dan pemenuhannya
disediakan dari kas Firma. 
Hubungan Hukum antara sekutu
Firma dengan Pihak Ketiga
 Sekutu yang telah keluar secara sah, masih dapat dituntut oleh pihak
ketiga atas dasar perjanjian yang belum diselesaikan pembayarannya.
(Arres Hooggerechtshof 20 Februari 1930)
 Setiap sekutu berwenang mengadakan perikatan dengan pihak ketiga bagi
kepentingan persekutuan, kecuali jika sekutu itu dikeluarkan dari
kewenangannya (pasal 17 KUHD).
 Setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas semua perikatan
Firma, meskipun dibuat oleh sekutu lain, termasuk karena perbuatan
melawan hukum (pasal18 KUHD)
 Apabila seorang sekutu menolak penagihan dengan alasan Firma tidak
ada (karena tidak ada akta pendirian), maka pihak ketiga itu dapat
membuktikan adanya Firma dengan segala macam alat pembuktian (pasal
22 KUHD)
Lain-Lain
KELEMAHAN
CIRI-CIRI FIRMA
FIRMA

KARAKTERISTIK
FIRMA MENURUT
DREBIN

KELEBIHAN
UNDANG-UNDANG
FIRMA
CIRI-CIRI FIRMA
 Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling
mempercayai.
 Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di
bawah tangan.
 Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
 Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
 Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib
melunasi dengan harta pribadi.
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
  Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa
seizin anggota yang lainnya.
 Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
Karakterisitik Firma menurut
DREBIN
 Mutual Agency (saling mewakili), setiap anggota
dalam menjalankan usaha firma merupakan wakil
dari anggota firma yang lain.
 Limited Life (umur terbatas), firma yang didirikan
oleh beberapa anggota memiliki umur yang terbatas.
 Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap
kewajiban firma tidak terbatas), tanggung jawab
atas hutang tidak terbatas pada kekayaan yang
dimiliki firma saja, tapi juga sampai harta milik
pribadi para anggota firma.
 Ownership of an Interest in a Partnership, bahwa
kekayaan setiap anggota yang sudah ditanamkan
dalam firma merupakan kekayaan bersama dan
tidak dapat dipisahkan secara jelas.
 Participating in Partnership Profit, laba atau rugi
sebagai hasil operasi Firma akan dibagikan
kepada setiap anggota firma berdasarkan
partisipasi para anggota didalam firma.
Kelebihan Firma
 Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga
lebih mudah untuk memperluas usahanya.
 Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan
finansial yang lebih besar yang merupakan gabungan modal yang
dimiliki beberapa orang.
 Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian
kerja di antara para anggota. Disamping itu, semua keputusan di
ambil bersama-sama. Sehingga keputusan-keputusan menjadi
lebih baik
 Tergabung alasan-alasan rasional.
 Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.
 Prosedur pendirian relative mudah.
Kelemahan Fima
 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas seluruh utang
perusahaan.
 Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang. Hal yang
demikian ini memungkinkan timbulnya perselisihan
paham diantara para sekutu.
 Kesalahan seorang firmant harus ditanggung bersama.
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab
bila salah seorang anggota keluar, maka firma pun bubar.
 Utang usaha perusahaan ditanggung oleh kekayaan
pribadi para anggota firma.
Undang-undang tentang Firma
 Hukum mengenai Firma terdapat dalam bagian 2
dalam KUHD dengan judul “Perseroan Firma
Dan Perseroan Dengan Cara meminjamkan Uang
Atau Disebut Perseroan Komanditer” yang
dimulai dari pasal 16 sampai 35.

Contoh UU
tentang Firma
 Pasal 16 (Perseroan Firma adalah suatu perseroan yang
didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah satu nama
bersama)
 Pasal 18 (Dalam perseroan firma tiap-tiap persero bertanggung
jawab secara tanggung renteng untuk seluruhnya atas perikatan-
perikatan perseroannya)
 Pasal 22 (Perseroan-perseroan firma harus didirikan dengan
akta otentik, tanpa adanya kemungkinan untuk disangkalkan
terhadap pihak ketiga, bila akta itu tidak ada)
 Pasal 25 (Setiap orang dapat memeriksa akta atau petikannya
yang terdaftar, dan dapat memperoleh salinannya atas biaya
sendiri)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai