Irna Nurhayati
(Dept HK Dagang FH UGM)
Materi
I. Hukum Dagang
Sejarah kodifikasi HK Dagang
Kewajiban Pengusaha
Organisasi Perusahaan
Maatschap, Fa, CV
PT, BUMN, Perusahaan grup, lembaga pembiayaan
Surat berharga
Hk Perbankan
Hk Pasar Modal
Hk Kepailitan
ADR
HKI
Hk persaingan usaha
HK Dagang?
Rangkaian peraturan perundang-undangan yang mengatur
hubungan hukum yang terjadi di dalam dunia perniagaan atau
perusahaan.
Sumber HK Dagang:
a. Peraturan tertulis
- dikodifikasi: KUH Perdata, KUHD
- tidak dikodifikasi: UUPM, UUWDP, UUDP, etc.
b. Peraturan tidak tertulis
Pasal 2 s.d. 5 KUHD dicabut dgn S 1938 No. 276 dan tidak
diganti dgn pengertian baru.
Pencabutan Pasal 2 s.d. 5 KUHD menjadikan kodifikasi berubah menjadi
‘kodifikasi orang yg menjalankan perusahaan’.
Komisioner
Pengangkatan: tidak ada pengangkatan
Perbuatan atas nama: pemberi komisi atau diri sendiri
Kuasa: mengadakan perjanjian jual beli
Jenis imbalan: upah/provisi
Komisioner mempunyai hak retensi: menahan barang (Pasal 80 KUHD)
Ekspeditur
Orang yg pekerjaannya mencarikan pengangkut barang2
perniagaan (EMKL, EMKU).
Ekspeditur menjamin pengiriman barang dan menanggung
risiko kerusakan/ hilangnya barang yg dikirim
Kewajiban pengusaha
Diatur dalam KUHD
Dalam bidang pembukuan: membuat catatan, neraca, menyimpan catatan dan
neraca. Simpanan perusahaan bersifat rahasia, namun kerahasiaannya dpt
disimpangi dgn pembukaan (Pasal 8 KUHD) dan pemberitahuan (Pasal 12
KUHD).
Dokumen perusahaan adalah data, catatan dan atau keterangan yg dibuat atau
diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan, baik tertulis di
atas kertas atau secara lain dalam bentuk corak apapun yg dapat dilihat, dibaca
atau didengar.
Dokumen perusahaan:
a. Dokumen keuangan
b. Dokumen lainnya
Organ Perum:
a. Menteri
b. Direksi
c. Dewan Pengawas
BUMD
Pemerintah Daerah dapat memiliki BUMD yang
pembentukan, penggabungan, pelepasan kepemilikan,
dan/atau pembubarannya ditetapkan dengan Perda yang
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
BADAN HUKUM
MANDIRI
Pengertian: suatu susunan perusahaan yg secara yuridis mandiri, satu
dengan lainnya merupakan satu kesatuan ekonomi dipimpin oleh suatu
perusahaan induk.
ALASAN
PEMBENTUKAN
AKOMODASI
STRATEGI BISNIS
REGULASI
Respon Pelaku
Perintah peraturan
Usaha Terhadap
perundang-
Escape Claused
undangan
Regulasi
Motif pendirian perusahaan kelompok:
- perluasan usaha
- penyebaran risiko
- persaingan usaha
- kebutuhan modal baru
Konstruksi perusahaan kelompok:
HOLDING
COMPANY
Perusahaan grup
OPERATING FINANCIAL
HOLDING COMPANY HOLDING COMPANY
EKSPANSI USAHA
KONSTRUKSI
PERUSAHAAN GRUP
Bentuk kerjasama perusahaan kelompok:
- fusi/merger
Jenis: - Sisi ekonomi (merger horisontal dan
merger vertikal)
- Metoda terjadinya: merger perusahaan,
merger saham, merger yuridis
- joint venture
Faktor terjadinya adl kehendak bersama, wujudnya perjanjian
- pengambilalihan/akuisisi
= merger. Perbedaan: pada merger perusahaan yg
bekerjasama berada pada level yg sama, pada akuisisi tdk. Dasar
kerjasama pada merger adl kesepakatan dan kesediaan, pada
akuisisi dpt terjadi secara bersahabat atau secara terpaksa.
- pendirian perusahaan anak (alasan suksesi)
KONSTRUKSI PERUSAHAAN GRUP
BERDASARKAN JENIS KEGIATAN USAHA INDUK & ANAK
PERUSAHAAN
GRUP
OTOMO
PABRIK
TIF
KERTAS
Holding
Company
Subholding
Company
Dalam UU PT No.40/2007 hanya ada 1 pasal mengatur perusahaan grup, yaitu Pasal 84.
Tetapi, UU No 1 Tahun 1995 telah memuat mengenai kausa lahirnya keterkaitan induk dan anak
perusahaan. Ketentuan ini terdapat pada Memori Penjelasan Pasal 29 UU No 1 Tahun 1995.
Anak Perusahaan adalah perseroan yang mempunyai hubungan khusus dengan perseroan
lainnya yang terjadi karena:
1) Lebih dari 50% (lima puluh persen) sahamnya dimiliki oleh induk perusahaannya;
2) Lebih dari 50% (lima puluh persen) suara dalam RUPS dikuasai oleh induk perusahaannya;
dan atau
3) Kontrol atas jalannya perseroan, pengangkatan, dan pemberhentian direksi dan komisaris
sangat dipengaruhi oleh induk perusahaannya.
Hubungan dlm perusahaan kelompok:
1. Perusahaan dg perusahaan kelompok:
- mempunyai hak dan kewajiban sendiri2
- saling memberi jaminan dlm pembiayaan
- pengurus perusahaan anak harus bertindak sesuai arahan dari
alat perlengkapan perusahaan
LEMBA
- ASURANSI
GA
LEMBAG - DANA
KEUAN
A PENSIUN
GAN
KEUAN - PEGADAIAN
BUKA
GAN - REKSA DANA
N
- BURSA EFEK
BANK
Kemampuan Tidak dapat menciptakan Tidak dapat menciptakan uang giral yang
menciptakan uang giral mempengaruhi jumlah giral yang beredar di
uang giral masyarakat.
Pengaturan Departemen Keuangan dan Saat ini masih Bank Indonesia sampai
Bank Indonesia. terbentuknya Lembaga Pengawas Jasa Keuangan
.
BENTUK-BENTUK LEMBAGA PEMBIAYAAN
No JENIS KEGIATAN LP BENTUK
LP BADAN
HUKUM LP
1 PERUSAHAAN 1. Sewa Guna Usaha (Leasing).
PEMBIAYAAN 2. Anjak Piutang (Factoring). PT atau Koperasi
3. Usaha Kartu Kredit (Credit Card).
4. Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance).
Bentuk hukum dari suatu Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa salah satu dari:
1. Perusahaan daerah
2. Koperasi
3. Perseroan terbatas
4. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
(Pasal 21 ayat (2) UU Perbankan)
Kepemilikan bank
Menurut Pasal 22 UU No. 10 Tahun 1998 Bank Umum dapat
didirikan oleh:
Warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia atau
Warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia dengan
Warga Negara Asing dan atau badan hukum asing secara kemitraan
Bank Perkreditan Rakyat hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh
Warga Negara Indonesia (WNI), badan hukum Indonesia yang
seluruh pemiliknyaWNI, Pemerintah Daerah atau dapat dimiliki
bersama di antara ketiganya (Pasal 23 UU No. 7 Tahun 1992).
Pasal 1 Angka 16 UU Perbankan, nasabah bank adalah pihak
yang mengunakan jasa bank.
Nasabah penyimpan dana adalah nasabah yang menempatkan
dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan
perjanjian antara bank dengan nasabah yang bersangkutan
(kreditur, deposan).
Nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas
kredit atau pembiayaan bank berdasarkan prinsip-prinsip
syariah atau dipersamakan dengan itu.
Hubungan antara Bank dengan Nasabah diantaraya:
Hubungan Kontraktual (Debtor-Creditor Relationship),
Hubungan Kepercayaan (Fiduciary relation),
Hubungan Prinsipal dan agen (Agent and principle relation)
Klasifikasi bank
Berdasarkan Fungsinya
Bank Sentral
Bank Umum
BPR