yayasan.
4 unsur untuk terjadinya suatu perkumpulan;
kepentingan bersama, kehendak bersama, tujuan
bersama dan kerja sama.
Perkumpulan dalam arti sempit, perkumpulan yang tidak
bertujuan untuk mencari laba dan tidak menjalankan
kegiatan usaha atau non ekonomis;
Contoh perkumpulan dalam arti sempit; ikatan, persatuan,
perhimpunan, kesatuan, serikat.
Persekutuan Perdata/Maatschap
Pasal 1618 KUHPer; “Persekutuan adalah suatu
persetujuan dengan mana dua orang atau lebih
mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu dalam
persekutuan, dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang terjadi karenanya.”
2.Cara kerja;
3.Pembagian Keuntungan;
4.Tujuan Kerjasama;
permintaan sendiri.
Pertanggungjawaban Sekutu Maatschap
Tanggungjawab Internal antara Sekutu (Pasal 1636 s/d
1639 KUHPdt).
Para sekutu Maatschap bisa membuat perjanjian
khusus untuk menunjuk seorang sekutu sebagai pengurus
Maatschap (gerant mandataire).
Pengurus yang ditunjuk itu berwenang melakukan segala
Dalam Fa sifat kepribadian para sekutunya masih sangat
diutamakan sehingga lingkungan sekutu – sekutu tidak
luas.
Biasanya sekutu Fa hanya terbatas pada keluarga,
teman, dan sahabat karib yang bekerja sama untuk
mencari laba.
Unsur menjalankan usaha adalah unsur mutlak dalam
firma dan mengharuskan tiap orang yang menjalankan
usaha melakukan pembukuan.
Unsur – Unsur Firma
sapi Makmur.
Dasar Hukum Firma
DASAR HUKUM: Ps 16 – 35 KUHD + 15 KUHD + 1618-1652
KUH Perdata
Pertanyaan:
Dapatkah menggunakan nama firma dari perusahaan
yang sudah bubar ?
Nama Firma dari perusahaan yang sudah bubar
dapat digunakan dengan syarat:
Dalam perjanjian perusahaan tersebut terdapat
ketentuan yang mengizinkan nama perusahaan itu
dipakai,
Nama pendiri firma yang telah bubar memberikan izin
menggunakan nama firma mereka oleh pihak lain.
Dalam kasus bubarnya firma karena salah satu sekutu
meninggal, terdapat izin atau sikap yang tidak keberatan
menggunakan nama firma tersebut dari ahli waris.
Penggunaan nama firma tersebut harus dikuatkan
dengan pernyataan dalam akta notaris.
Pemberesan Firma
1. Setiap pembubaran Firma memerlukan pemberesan dan
selama masa pemberesan, Firma yang sudah bubar
tersebut masih tetap ada (ps. 32 - Ps. 34 KUHD).
2. Yang bertugas melakukan pemberesan adalah sekutu
yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
3. Apabila tidak ditetapkan dalam AD maka sekutu
pengurus harus membereskan atas nama Firma.
4. Tugas pemberesan menyelesaikan semua hutang Firma
dengan menggunakan uang kas, jika masih ada saldo
maka akan dibagi diantara para sekutu.
5. Apabila ada kekurangan maka kekurangan tersebut
harus dipenuhi dari harta kekayaan pribadi para sekutu.
Persekutuan Komanditer
Pengertian :
1. Persekutuan komanditer (CV) adalah Firma yang
mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer.
Ps. 19 KUHD.
2. Sekutu komanditer (silent partner) adalah sekutu yang
hanya menyerahkan uang, barang, atau tenaga sebagai
pemasukan pada persekutuan dan tidak turut campur
dalam pengurusan persekutuan.
3. Tanggung jawabnya terbatas pada jumlah pemasukannya
dalam persekutuan.
4. Kepengurusan CV dijalankan oleh sekutu aktif
(komplementer), termasuk berhubungan dengan pihak
ketiga.
Dasar Hukum Persekutuan Komanditer/CV
Dasar Hukum Pendirian CV; Pasal 19 -21 KUHD
Hubungan hukum antara para anggota CV; Ps. 1624 –
1641 KUHPer.
Pemasukan modal dapat berupa barang, uang dan
tenaga (fisik dan atau pikiran) Ps. 1625 KUHPer.
Pembagian laba dan rugi Ps. 1633 dan Ps. 1634
KUHPer.
Sekutu aktif mempunyai tanggung jawab sampai harta
pribadi apabila terjadi kerugian dalam CV Ps. 18 KUHD,
Ps. 1131 – 1132 KUHPer.
Hubungan Hukum Antar Sekutu Dalam CV
Hubungan Hukum Ke Dalam.
Hubungan hukum sesama sekutu komplementer sama
seperti firma.
Hubungan hukum antara sekutu komplementer dan sekutu
kepengurusan CV.
Hubungan Hukum Keluar.
Hanya sekutu komplementer/aktif yang dapat
mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga.
Pihak ketiga hanya dapat menagih sekutu komplementer
1. CV Murni
Hanya terdapat 1 sekutu aktif, sementara yang lainnya
sebagai sekutu pasif. Sehingga sekutu aktif bertugas dan
bertanggungjawab seorang diri dalam mengurus CV dan
berhubungan dengan pihak ketiga.
2. CV Diam - Diam.
Pihak ketiga mengetahui persekutuan ini sebagai
persekutuan Firma, tetapi mempunyai sekutu komanditer.
Hubungan keluar menggunakan Firma sedangkan
hubungan kedalam antar sekutu berlaku hubungan
sekutu komplementer & sekutu komanditer. Ps. 19 - Ps.
21 KUHD
3. CV Terang - Terangan.
CV yang memperlihatkan identitasnya dengan nama
CV dan bukan sebuah firma. Biasanya dalam CV ini
terdapat lebih dari 1 sekutu aktif dan sekutu pasif.
4. CV Bersaham.
CV yang mengeluarkan saham khusus untuk sekutu
aktif dan sekutu pasif. Modal persekutuan komanditer
dibagi atas saham - saham. Persekutuan semacam ini
tidak diatur dalam KUHD tetapi tidak dilarang oleh
hukum. Pembentukan modal dengan menerbitkan
saham. CV atas saham merupakan bentuk peralihan
dari CV ke PT.
Kelebihan CV
1. Mudah memperoleh modal yang lebih besar dari sekutu
pasif.
2. Mudah memperoleh bantuan modal dari pihak bank/
lembaga kredit lain.
3. Struktur organisasi CV tidak rumit karena hanya terbagi
antara sekutu aktif dan sekutu pasif.
4. CV lebih fleksibel dijalankan karena tanggungjawab penuh
hanya pada sekutu aktif.
5. CV sudah banyak dikenal dikalangan masyarakat sehingga
memudahkan CV untuk ikut serta dalam kegiatan yang
berhubungan dengan masyarakat.
6. Kemampuan CV untuk berkembang lebih besar karena
dikelola & dijalankan oleh pemilik aktif yang hanya berfokus
untuk mengembangkan usaha dan mengejar keuntungan. .
Kelemahan CV
1. Kemajuan berkembangnya CV bisa menjadi tidak
menentu jika sekutu aktif meninggal dunia atau
mengundurkan diri.
2. Pertanggungan jawab sekutu aktif tidak terbatas.
3. Kelangsungan hidup CV akan terganggu apabila terjadi
perselisihan antara para sekutu aktif dan sekutu pasif.
4. Sekutu aktif mempunyai tanggungjawab sampai harta
pribadinya sebagai jaminan terhadap seluruh hutang
yang ditanggung CV.
5. Sulit untuk menarik modal yang telah ditanam karena
dipegang sendiri oleh sekutu aktif.
Persyaratan dan Prosedur Pendirian CV
1. Pendirian CV minimal terdiri dari 2 orang, sekutu aktif dan
sekutu pasif.
2. Adanya kesepakatan/perjanjian dari para pihak pendiri CV
tersebut untuk menjalankan CV. Ps. 15 KUHD
3. Harus Warga Negara Indonesia.
4. Mengurus Akta Pendirian CV di depan notaris.
5. Akta pendirian; nama CV, tempat kedudukan CV, nama sekutu
aktif dan sekutu pasif, maksud dan tujuan dari pendirian CV, dan
jangka waktu pendirian CV.
6. Mengurus NPWP di Kantor Pajak
7. Mendaftarkan Akta pendirian CV ke Dirjen AHU berdasarkan
Permenkumham No. 17/2018 dulu di Pengadilan Negeri Ps. 23
KUHD.
8. Mengumumkan dalam Berita Negara RI.
9. Mendaftarkan SIUP dan TDP
Alasan – Alasan Yang Mendasari Pembubaran CV (Ps.
31 KUHD)
usaha Koperasi;
pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan
pengawas;
rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
Neraca penggabungan;
Tentang Yayasan.
PP No. 2/2013 Pelaksanaan UU tentang Yayasan
Anggaran Dasar Yayasan
Nama dan tempat kedudukan.
Maksud dan tujuan serta kegiatan untuk mencapai maksud
dan tujuan yayasan.
Jangka waktu pendirian.
Jumlah kekayaan awal yang dipisahkan dari kekayaan
pribadi pendiri dalam bentuk uang atau benda.
Cara memperoleh dan penggunaan kekayaan.
Tata cara pengangkatan, pergantian pembina, pengawas
dan pengurus yayasan.
Hak dan kewajiban anggota pembina, pengawas dan
pengurus yayasan.
Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar.
Penggabungan dan pembubaran yayasan.
Prosedur Tata Cara Pendirian Yayasan
• Menentukan nama yayasan;
• Menentukan pendiri yayasan; didirikan oleh satu orang atau
lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan
pendirinya, sebagai kekayaan yayasan. (Ps. 9)
• Pendiri yayasan bukanlah sekaligus sebagai pemilik
yayasan karena dari semula telah memisahkan hartanya
menjadi milik badan hukum yayasan. (Ps. 9)
• Menunjuk pengelola yayasan; pembina, pengurus dan
pengawas.
• Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan
mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian
memperoleh pengesahan dari Menkumham. (Ps. 11)
• Akta pendirian yayasan yang telah disahkan oleh
Menkumham wajib diumumkan dalam TBNRI .
Yayasan Yang Didirikan Bersama Orang Asing
1. Yayasan Kesehatan.
Membantu pemerintah dalam melayani dan
menunjang kesehatan masyarakat dalam bidang
usaha pelayanan medis.
Kegiatannya: mendirikan rumah sakit, pusat
rehabilitasi, panti jompo, klinik perawatan, aktivitas
lain yang berhubungan dengan kesehatan.
Harus mendapatkan ijin operasional dari Kementerian
Kesehatan.
Contohnya; Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan
Jantung Sehat.
2. Yayasan Pendidikan
Membantu pemerintah dalam menunjang kebutuhan
4. Hibah;
5. Hibah wasiat;
2. UU Penanaman Modal
3. UU Persaingan Usaha
4. UU Perbankan
5. UU Ketenagakerjaan, dll
Ketentuan Yang Bersifat Mengatur (AD)
1. AD perseroan dapat mengatur mengenai klasifikasi saham
Ps 53 (1).
2. AD dapat menentukan pecahan nilai nominal saham Ps. 54
(1).
3. AD dapat menentukan cara pemindahan hak atas saham
Ps. 55 (1)
4. AD dapat mengatur mengenai persyaratan mengenai
pemindahan hak atas saham Ps. 57 (1).
5. AD dapat mengatur pengesahan laporan keuangan dan
persetujuan laporan tahunan yang disampaikan Direksi Ps.
69
6. AD dapat mengatur pembagian deviden saham Ps. 72.
7. AD dapat mengatur hak suara setiap saham yang
dikeluarkan Ps. 84
Maksud dan Tujuan Perseroan
Pencantuman maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
dalam AD, dilakukan bersamaan pada saat pembuatan Akta
Pendirian.
Pencantuman maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
perseroan dalam AD bersifat memaksa.
Pencantuman maksud dan tujuan dalam AD, merupakan
landasan hukum bagi pengurus perseroan dalam
melaksanakan kegiatan pengurusan dan pengelolaan
perusahaan.
Pencantuman ini juga berfungsi untuk melindungi
pemegang saham sebagai investor dalam perseroan.
Perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
termasuk perubahan AD yang harus mendapat persetujuan
Menkunham.
Ketentuan Yang Bersifat Memaksa Dalam
UU PT Berkaitan Dengan Pendirian Perseroan
dasarnya.
Perubahan besarnya modal dasar merupakan
perubahan AD tertentu yang memerlukan persetujuan
Menkumham.
Sebagai kriteria penggolongan sebagai perusahaan
kecil, menengah, atau besar.
Perusahaan kecil Rp. 50 jt – Rp 500jt,
(Benda Bergerak )
• Disertai rincian nilai/harga, jenis/macam, tempat
kedudukan untuk menjelaskan penyetoran tersebut,
• Nilai wajar ditetapkan sesuai dengan nilai pasar/oleh ahli
yang tidak terafiliasi dengan perseroan.
• Ahli yang Tidak Terafiliasi, Ahli yg tidak mempunyai;
o Hubungan Keluarga (Perkawinan/Keturunan),
o Hubungan dengan PT (Kesamaan anggota
Direksi/Dewan Komisaris),
o Hubungan Pengendalian dengan PT baik langsung
maupun tidak langsung,
o Hubungan kepemilikan saham dalam PT sebesar
20%/lebih.
AD.
Tata Cara Pengisian Jabatan Anggota Direksi Yang
Lowong (Ps. 107)
Audit Keuangan
Pengawasan dalam bidang keuangan menempati posisi
sentral dalam setiap perseroan. Audit cash flow dan
kesehatan keuangan perseroan harus dimonitor dengan
baik.
Audit Organisasi
Pengawasan terhadap struktur organisasi, hubungan lini
dari pimpinan, bentuk dan besarnya struktur suatu
organisasi,
harus disesuaikan dengan kebutuhan perseroan.
Audit Personalia
• Penentuan kriteria untuk mendapatkan personal yang
1) Media telekonferensi,
2) Media video telekonferensi, atau
3) Sarana media elektronik lainnya.
2. Syarat Formil
Komisaris,atau;
Dewan Komisaris dapat melakukan pemanggilan
4) Acara/agenda RUPS,
yang dimilikinya.
2) Peleburan perseroan,
3) Pengambilalihan perseroan,
4) Pemisahan perseroan,
7) Pembubaran perseroan.
Kuorum Kehadiran dan Pengambilan Keputusan RUPS
atas acara/agenda Ps. 89 (1)
Kuorum kehadiran & pengambilan keputusan RUPS
pertama.
• Agar RUPS dapat dilangsungkan jika dihadiri minimal ¾ dari
berperedaran nasional
Website BEI
PT. A PT. B
badan hukum,
Berakhirnya terhitung sejak tanggal penggabungan mulai
berlaku.
Tujuan Penggabungan
Memperkuat modal dan keuangan,
Menghambat persaingan, yaitu jumlah perusahaan yang
bersaing menjadi berkurang,
Mempertahankan kesinambungan usaha,
Memperbesar bagian pangsa pasar kelompok perseroan,
Memperkuat sumber pemasukan barang,
Penggabungan perusahaan lebih menguntungkan
dibandingkan mendirikan perusahaan yang baru,
Membeli perusahaan (asset) dengan harga yang lebih
murah,
Membuat perusahaan lebih besar dan lebih kuat sehingga
dapat terhindar dari kepailitan.
Syarat Pengabungan
Penggabungan tidak dapat dilaksanakan apabila
merugikan kepentingan pihak tertentu. Pasal 126 (1),
Perbuatan hukum penggabungan wajib memperhatikan
kepentingan pihak tertentu yaitu;
• kepentingan perseroan, pemegang saham minoritas,
karyawan perseroan.
• kepentingan kreditor dan mitra usaha lainnya dari
perseroan,
• kepentingan masyarakat dan persaingan usaha yang
sehat.
Bagi perseroan tertentu, rencana penggabungan perlu
mendapat persetujuan dari instansi terkait; merger bank
harus mendapat persetujuan dari Bank Indonesia .
DUE DILIGINCE UNTUK MERGER
pajak,
o perhitungan kerugian sebelum merger,
merger.
Informasi tentang pelaksanaan dan prosedur merger;
o rapat – rapat yang telah dibuat,
o MOU,
dan bank,
o rasionalisasi terhadap perkantoran, equipment, servis,
I. RANCANGAN PENGGABUNGAN.
A. Penyusunan Rancangan Penggabungan;
• Rancangan penggabungan,
• Yang menyusun rancangan penggabungan, adalah direksi
yang akan menggabungkan diri dan yang akan menerima
Penggabungan,
• Meminta persetujuan dari masing – masing Dewan
Komisaris,
• Apabila DK setuju, rancangan diajukan kepada masing –
masing RUPS untuk mendapat persetujuan.
B. Isi Rancangan Penggabungan, antara lain;
• Nama, tempat kedudukan dari setiap perseroan yang
akan melakukan penggabungan,
• Alasan serta penjelasan direksi perseroan yang akan
melakukan penggabungan dan persyaratan
penggabungan,
• Tata cara penilaian dan konvensi saham perseroan yang
menggabungkan diri terhadap saham perseroan yang
menerima penggabungan,
• Rancangan perubahan AD dari perseroan yang
menerima penggabungan,
• Laporan keuangan yang meliputi 3 (tiga) tahun buku
terakhir dari tiap perseroan. Pasal 66 (2)
• Cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota
direksi, dewan komisaris dan karyawan yang akan
melakukan penggabungan,
• Cara dan penyelesaian hak dan kewajiban perseroan yang
akan menggabungkan diri terhadap pihak ketiga,
• Nama anggota direksi, DK serta gajih honarium dan
tunjangan bagi anggota direksi dan DK perseroan yang
menerima penggabungan,
• Perkiraan jangka waktu pelaksanaan penggabungan,
• Kegiatan utama setiap perseroan yang melakukan
penggabungan dan perubahan yang terjadi selama tahun
buku yang sedang berjalan,
• Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
sedang berjalan yang mempengaruhi kegiatan perseroan
yang akan melakukan penggabungan.
II. Sahnya Keputusan RUPS Mengenai Penggabungan; Ps.
127
PT. Q PT. R
Friendly Takeover:
• Friendly takeover is with the consent of taken over
company.
• In friendly takeover, there is an agreement between
Ps. 128
Akta pengambilalihan saham yang dilakukan langsung
dari pemegang saham wajib dinyatakan dengan akta
notaris dalam bahasa Indonesia
Ps. 131
Salinan akta pengambilaihan perseroan wajib dilampirkan
pada penyampaian pemberitahuan kepada Menteri tentang
perubahan AD.
Klasifikasi Akuisisi Dilihat dari Objek Akuisisi
1. Akuisisi Saham,
o Yang diakuisisi adalah saham perusahaan target dan
o Rancangan Akuisisi
o Dokumen hutang
pihak ketiga.
PROSES AKUISISI LANGSUNG DARI PEMEGANG SAHAM
Pihak yang mengambil alih tidak perlu menyampaikan
maksud melakukan akuisisi kepada Direksi. Ps. 125 (7).
Tidak perlu membuat rancangan peralihan.
wajib memperhatikan AD perseroan target mengenai
pemindahan hak atas saham,
Mengadakan perundingan dan kesepakatan langsung
antar pemegang saham.
Mengumumkan rencana kesepakatan pengambilalihan;
Paling sedikit dalam 1 surat kabar,