PERSEKUTUAN
DALAM HUKUM
PERUSAHAAN
Yogi Prasetya Sinambela, S.H.,M.H
1. PERSEKUTUAN PERDATA
Pengertian
Perjanjian antara dua orang atau lebih yang mengikat diri
untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam
persekutuan dengan maksud membagi keuntungan yang
diperoleh karenanya (Pasal 1618 KUHPerdata)
Dasar Hukum
Pasal 1618-1652 KUHPerdata
LANJUTAN....
Unsur-Unsur
1. Dasar pembentukannya adalah perjanjian timbal balik.
2. Adanya inbreng artinya masing-masing sekutu diwajibkan
memasukkan uang, barang-barang dan lainnya ataupun
kerajinannya ke dalam perseroan itu. Wujud inbreng dapat
berupa: a. Uang, b. Barang, c Tenaga.
3. Dengan tujuan membagi keuntungan di antara orang-orang
yang terlibat.
LANJUTAN....
Pemberesan
• Dengan berakhirnya persekutuan perdata
harus dilakukan pemberesan segala
urusan.
• Esensinya adalah penyelesaian hak dan
kewajiban persekutuan.
2. PERSEKUTUAN FIRMA
Pengertian
Perserikatan yang diadakan untuk
menjalankan suatu perusahaan dengan
memakai nama bersama. (Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang Pasal
LANJUTAN
Status Hukum
• Pada umumnya persekutuan dengan firma dikatakan
sebagai perusahaan yang tidak berbadan hukum.
• Secara materiil, firma telah memenuhi syarat,
namun secara formal belum ada
pengesahan/pengakuan dari negara berupa peraturan
perundang-undangan.
LANJUTAN....
Tanggungjawab Sekutu
• Tanggungjawab internal, dalam hal ini tanggung jawab
sekutu seimbang dengan inbreng, khususnya dalam
pembagian keuntungan.
• Tanggungjawab eksternal, setiap sekutu bertanggung
jawab atas semua perikatan persekutuan, meskipun
dibuat sekutu lain.
LANJUTAN....
Kebaikan Firma
1. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi jika
dibandingkan dengan perusahaan perseorangan.
2. Tergabungnya alasan-alasan rasional karena sebagian
besar tindakan yang didasarkan oleh musyawarah
menghasilkan kebenaran dan mendatangkan keuntungan.
3. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.
LANJUTAN....
Keburukan Firma
1. Tanggungjawab yang tidak terbatas dari sekutu dalam hal terjadi
kerugian.
2. Pimpinan dipegang lebih dari satu orang , rawan terhadap
perselisihan.
3. Ada beberapa sebab yang mengakibatkan persekutuan dengan
firma berakhir.
4. Penanaman modal beku (frozen capital).
3. Persekutuan Komanditer (CV)
Komanditer/Pasif Komplementer/Aktif
1. Inbreng uang/barang/tenaga 1. Inbreng uang/barang/tenaga
2. Tidak melakukan 2. Melakukan
pengurusan/mewakili pengurusan/mewakili
perusahaan perusahaan
3. Tanggung jawab sebatas besar 3. Tanggung jawab hingga harta
pemasukan pribadi
LANJUTAN....
Pendirian CV
• Tidak ada ketentuan mengenai pendaftaran,
pengesahan dan pengumuman pendirian CV
• Tapi, CV adalah Firma yang Lex Specialis jadi
terikat ketentuan mengenai pendirian Firma
(Pasal 22,23,29 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang)
LANJUTAN....
Macam-Macam CV
• CV Diam-diam
Merupakan CV dalam hubungan internalnya saja. Secara eksternal masih dikenali sebagai
firma
• CV terang-terangan
Pihak ketiga secara terang mengetahui adanya sekutu komanditer dalam CV
• CV dengan saham
CV terang-terangan dengan modal yang terbagi atas saham
Bentuk CV ini tidak diatur dalam KUHD tapi dimungkinkan berdasarkan Pasal 1338 ayat
(1) jo. Pasal 1337 BW jo. Pasal 1 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
LANJUTAN....
Hubungan Internal
• Kewajiban Pemasukkan
Pasal 1625 jo 1626 BW
• Pembagian keuntungan dan kerugian
Pasal 1633 jo. 1634 BW
• Pengurusan
Pasal 20 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
LANJUTAN....
Pembagian Keuntungan Dan Kerugian
• Keuntungan
Bila tidak ditentukan dalam perjanjian pendirian, maka pembagian keuntungan,
baik untuk sekutu komanditer maupun komplementer berpedoman pada Pasal
1633 BW
• Kerugian
Sekutu komanditer maupun komplementer bertanggungjawab atas kerugian CV,
namun pertanggungan oleh sekutu terbatas besarnya pemasukannya dalam CV.
Sementara tanggung jawab sekutu komplementer tidak terbatas (Pasal 18
KUHD jo. Pasal 1131jo. Pasal 1132 BW)
LANJUTAN....
Pengurusan
Pasal 20 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Sekutu komanditer tidak dapat melakukan pengurusan meskipun
dengan surat kuasa.
Tetapi dapat ditetapkan dalam perjanjian untuk dapat melakukan
pengawasan, termasuk pemberian izin untuk tindakan sekutu
komplementer
Sanksi: Pasal 21 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
LANJUTAN....
Nama CV
• Lihat cara penamaan Firma
• Pembatasannya: Pasal 20 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang, bahwa nama sekutu komanditer tidak
boleh digunakan sebagai nama CV, kecuali bila sekutu
komanditer ini dulunya adalah sekutu komplementer di CV
tersebut
• Sanksi: Pasal 21 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
LANJUTAN....
Hubungan Dengan Pihak Ketiga
• Tagihan dari pihak ketiga
Pihak ketiga tidak diperbolehkan menagih hutang persekutuan langsung pada sekutu
komanditer karena sekutu komplementerlah yang harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada pihak ketiga.
• Unpaid debt, tertagih pada sekutu komanditer yang terkena sanksi Pasal 21
• Tanggung jawab ke luar CV
Sekutu komanditer tidak dikenal pihak luar (pihak ketiga) dan tidak berwenang
melakukan hubungan hukum keluar perusahaan sehingga tanggung jawabnya juga
tidak sampai kepada pihak ketiga (ekstern).
LANJUTAN....