Anda di halaman 1dari 3

Hukum Bisnis

19 August 2022 10:12

20 Agustus 2022 - Hukum Perusahaan

Hukum bisnis sangat erat hubungannya dengan hukum perdata. Hubungannya sama seperti hubungan KUHPer dan KUHD (lex
specialis derogate legi generalis). Hukum bisnis sebagai lex specialis atau hukum khusus dari hukum perdata.
Contoh: Dalam KUHPer, asuransi merupakan perjanjian untung-untungan, sehingga jika kita menggunakan Pasal 1714 KUHPer,
semua perusahaan asuransi harus ditutup karena asuransi merupakan perjanjian untung-untungan atau mirip gambling. Tetapi,
dalam Pasal 246 KUHD, asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian pengalihan risiko dari tertanggung kepada penanggung
sehingga yang berlaku adalah ketentuan dalam KUHD sesuai asas lex specialis derogat legi generalis.

Apa itu perusahaan?


→ Pasal 1 angka 1 UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, diatur bahwa perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang menjalankan kegiatan usaha secara tetap dan terus menerus yang diselenggarakan oleh perseorangan atau sekolompok orang
dengan tujuan untuk membagikan keuntungan.
→ Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan, diatur bahwa perusahaan adalah seti

Bentuk-Bentuk Perusahaan
1. Perusahaan Perorangan: UD, PO
Perusahaan perorangan, yaitu perusahaan yang dijalankan oleh satu orang, kalaupun dibantu hanya dibantu oleh kerabat
terdekat. Perusahaan perorangan tidak memerlukan pembukuan dan permodalan yang rumit.

2. Persekutuan Perniagaan
- Bukan Badan Hukum
→ Maatschap (Perserikatan Perdata)
1. Diatur dalam Pasal 1618 sampai dengan Pasal 1665 KUHPerdata Buku III.
2. Maatschap merupakan suatu perjanjian dimana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu (modal, barang, atau skill) ke dalam perserikatan, dengan maksud untuk membagi keuntungan yang
terjadi karenanya (Pasal 1618 KUHPerdata).
3. Maatschap is the basic form of partnership.
4. Maatschap yang terbatas hanya menyangkut barang-barang tertentu, pemakaiannya atau hasil-hasil yang akan
diperoleh dari barang-barang itu, mengenai usaha tertentu, atau penyelenggaraan suatu perusahaan atau
pekerjaan tetap (Pasal 1623 KUHPerdata).
5. Persekutuan Perdata adalah perserikatan perdata yang menjalankan usaha.
6. Maatschap adalah perjanjian, belum sebagai badan usaha, tapi memang sudah bertujuan untuk mendapatkan
dan membagi keuntungan. Karenanya, maatschap belum menjalankan perusahaan. Apabila telah menjalankan
perusahaan akan menjadi persekutuan perdata.
7. Orang-orang yang mendirikan maatschap biasanya menyangkut barang-barang atau kebutuhan tertentu yang
bisa dijual untuk mendapatkan keuntungan, termasuk utilization atau pemanfaatannya. Hasil dari pemanfaatan
tersebut lah yang akan dibagikan keuntungannya.
8. Karena maatschap merupakan perjanjian, maka maatschap tidak harus tertulis karena perjanjian bisa secara
tertulis maupun lisan.
→ Firma
1. Diatur dalam Pasal 15 sampai dengan Pasal 35 KUHD
2. Merupakan Perserikatan Perdata Khusus, dimana kekhususannya terletak pada:
a. Menjalankan perusahaan;
b. Memakai nama bersama;
c. Tanggung jawab sekutu secara pribadi untuk seluruhnya bagi perikatan-perikatan persekutuan. Setiap
sekutu atau anggota sekutu firma bertanggung jawab secara pribadi terhadap setiap perikatan atau
perjanjian yang dibuat oleh firma. Implikasinya adalah apabila firma merugi, maka yang bertanggung ajwab
adalah setiap sekutu firma tersebut.
d. Pendirian Firma:
- Pasal 22 KUHD mengharuskan dengan Akta Notaris, tetapi tidak ada sanksinya apabila tidak
dilakukan, bahkan juga disebutkan bahwa, "ketiadaan akta notaris tidak boleh dijadikan alasan untuk
merugikan pihak ketiga."
- Pada prinsipnya, cukup secara lisan seperti pada partnership. In practice selalu dibuat dengan Akta
Notaris, konsekuensi hukumnya adalah akta pendirian firma tersebut harus didaftarkan di Pengadilan
Negeri setempat dan diumumkan dalam TBNRI.
- Pada praktiknya tidak pernah diumumkan, hanya didaftarkan di Kepaniteraan PN, seharusnya di

HUKBIS Page 1
- Pada praktiknya tidak pernah diumumkan, hanya didaftarkan di Kepaniteraan PN, seharusnya di
Kantor Pendaftaran Perusahaan (UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan).
→ Selama pendaftaran dan pengumuman belum didaftarkan dan diumumkan, pihak ketiga dapat
menganggap firma tersebut sebagai Persekutuan Umum (as a sanksi), dengan ciri-ciri sebagai
berikut.
1. Menjalankan segala macam urusan. Maka kalau ada orderan apapun wajib dipenuhi.
2. Didirikan untuk waktu yang tidak terbatas. Kalau didaftarkan di TBNRI ada jangka waktunya, for
instance 10 tahun, 20 tahun, etc.
3. Tidak ada seorang sekutu pun yang dikecualikan dari kewenangan bertindak dan
menandatangani surat bagi persekutuan Firma. Setiap anggota sekutu boleh menandatangi
surat yang masuk dan keluar.
Notes: Kalau didirikan secara lisan terus ada dispute gimana penyelesaian sengketanya? → Kalau
didirikan secara lisan, menuntut adanya itikad baik dari pendiri dan sekutu Firma. Jika terjadi dispute,
dokumen-dokumen tertulis dan saksi-saksi yang akan dijadikan alat bukti untuk dispute resolution-
nya.
Mengapa Firma dan CV bukan badan hukum?
1. Firma dalam praktiknya ada pemisahan harta kekayaan, tidak berbeda jauh dengan perseroan terbatas.
Namun, Firma bukan merupakan badan hukum karena di dalam KUHD tidak mengharuskan pendirian
Firma harus disahkan atau membutuhkan pengesahan dari pejabat yang berwenang. Maka, syarat formil
sebagai badan hukum itu tidak terpenuhi.
2. Masih berlaku ketentuan Pasal 18 KUHD, yaitu:
- Setiap sekutu dalam Firma bertanggung jawab secara pribadi dan untuk seluruhnya bagi perikatan-
perikatan persekutuan. Tapi in practice, Firma melakukan pemisahan harta kekayaan antara firma
dan sekutunya, tetapi hanya secara ekonomi saja, tidak secara yuridis. Mengapa? Karena jika Firma
tersebut merugi, setiap sekutu harus bertanggung jawab.
- Ketentuan demikian memberikan kesimpulan bahwa secara yuridis di dalam firma tidak ada
pemisahan kekayaan antara kekayaan sekutu Firma dengan kekayaan Firma.
3. Syarat Badan Hukum
- Syarat Materiil
1. Adanya pemisahan harta kekayaan
2. Memiliki kepentingan sendiri
3. Memiliki tujuan tertentu
4. Memiliki organ pelengkap. Kalau di PT ada RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris.
- Syarat Formil
1. Pengesahan dari pejabat yang berwenang
e. Pembubaran Firma
Pembubaran Firma diatur di dalam Pasal 1646 KUHPer, kecuali diatur lain dalam Akta Pendirian:
1. Lampaunya jangka waktu pendirian
2. Musnahnya barang atau diselesaikannya usaha yang menjadi tugas pokok
3. Kehendak dari seorang sekutu atau beberapa sekutu
4. Meninggal, di bawah pengampuan, atau dinyatakan pailit.

→ CV
- Berbadan Hukum
→ Perseroan Terbatas (Limited Company/Limited Liability Company/Naamloze Vennootschap (PT terbuka)/Besloten
Vennootschap (PT tertutup))
- Merupakan salah satu bentuk perusahaan yang paling banyak dipilih oleh pelaku usaha, tidak hanya di Indonesia,
namun juga di seluruh dunia. Karena PT memiliki kelebihan yaitu manakala suatu badan usaha diberikan status
badan hukum maka PT ini juga menjadi salah satu jenis dari subjek hukum (penyandang hak dan kewajiban).
Artinya PT sebagai badan hukum yang merupakan subjek hukum maka PT dianggap sama seperti manusia yang
dapat melakukan berbagai perbuatan hukum, seperti membuat perjanjian, mendirikan perusahaan, menggugat,
dan digugat.
- UU Nomor 40 Tahun 2007 v. UU Nomor 11 Tahun 2020
Di UU Ciptaker, definisi PT ditambahkan frasa "… atau badan hukum perorangan yang memenuhi kriteria usaha
mikro dan kecil dalam peraturan perundang-undangan mengenai UMKM." → cek Pasal 153/159 UU Ciptaker
atau Pasal 1 ayat (1) PP Nomor 8 Tahun 2021. Di frasa inilah UU Ciptaker dan peraturan turunannya mewadahi PT
sebagai badan hukum perorangan. Perbedaannya adalah PT biasa status badan hukumnya harus memenuhi
syarat, yaitu syarat materiil dan syarat formil. Tentunya, PT sebagai badan hukum dan merupakan penyertaan
modal
Perseroan secara etimologis berasal dari kata sero yang artinya saham/modal/andeel (in Dutch). Seluruh modal
PT terbagi dalam saham. Per-an (sufiks) dalam Bahasa Indonesia berarti "kumpulan". Sehingga perseroan
didefinisikan sebagai kumpulan saham sebagai modal.

1. Tertutup: PT tersebut modalnya yang terbagi dalam bentuk saham hanya dimiliki orang-orang tertentu atau
sekelompok orang tertentu.

HUKBIS Page 2
sekelompok orang tertentu.
2. Terbuka: PT tersebut modalnya sebagian besar dijual ke masyarakat.
3. BUMN/BUMD: Pemegang sahamnya adalah pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Dapat berbentuk
perusahaan perseroan (Persero) dan perusahaan umum (Perum).
Persero bentuknya adalah perseroan terbatas dan karenanya tunduk pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang perseroan Terbatas selain pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara. Perum sepenuhnya tunduk pada UU BUMN saja.
BUMD diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang bentuknya ada
dua, yaitu perseroda dan perumda.
→ Koperasi
Tunduk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992.

HUKBIS Page 3

Anda mungkin juga menyukai