Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lukas Natama Putra Mahulae

NIM : 11000121140485
Mata Kuliah : Hukum Perusahaan
Tugas Hukum Perusahaan
A. Pengertian Hukum Perusahaan:
Hukum Perusahaan sendiri adalah peraturan-peraturan hukum yang mengatur mengenai
segala jenis usaha dan bentuk usaha. Pengertian mengenai perusahaan dapat ditemukan pada
pasal 1Undang- Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan , yang menyebutkan
bahwa Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan
terus menerus didirikan, serta bekerja dan berkedudukan di Indonesia untuk tujuan memperoleh laba atau
keuntungan.

B. Legalitas perusahaan :
Dalam keberjalanan suatu usaha nantinya sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, salah satunya adalah adanya unsur legalitas dari usaha tersebut. Dalam suatu bentuk usaha, faktor
legalitas ini diwujudkan dengan adanya kepemilikan izin usaha. contoh dokumen yang mendukung
sahnya perusahaan antara lain:
1. Akte pendirian perusahaan tersebut oleh notaris dan di umumkan dilembaran negara,
2. Nomor pokok wajib pajak persahaan,
3. Surat izin usaha,
4. Izin ganguan atau HO (Hinderordonnantie),
5. Izin lokasi,
6. Izin lingkungan, dan banyak izin-izin lainnya yang disesuaikan dengan bidang usaha dari
perusahaan masing-masing.

Perusahaan sebagai sarana dalam membangun perekonomian diatur dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan peraturan perundang-undangan.
Dalam menjalankan kegiatan usaha atau bisnis dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia sendiri dikenal
tiga jenis badan usaha, yaitu :
1. Badan usaha swasta,
2. Badan usaha milik negara dan
3. Koperasi.

Yang dikatakan dengan badan usaha atau perusahaan menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan adalah: “setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Dari pengertian perusahaan menurut Undang- Undang Wajib Daftar Perusahaan, terdapat dua
unsur pokok yang terkandung dalam suatu perusahaan yaitu:
1. bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha baik berupa suatu persekutuan
atau badan usaha yang didirikan,
2. bekerja dan berkdudukan di Indonesia dan jenis usaha yang berupa kegiatan dalam bidang
bisnis yang dijalankan secara terus menerus untuk mencari keuntungan.
Dikarenakan perkembangan kegiatan bisnis di Indonesia sendiri berjalan begitu cepat, banyak
pengusaha tidak lagi bertindak sendiri dalam proses menjalankan perusahaannya, akan tetapi kebanyakan
dari mereka muai bersama-sama mendirika persekutuan-persekutuan dan perseroan-perseroan yang
diantaranya adalah persekutuan perdata, firma, persekutuan komonditer, perseroan terbatas, dan koperasi.
Perusahaan selalu memiliki hubungan dengan pihak ketiga dan berusaha untuk melindungi
perusahaan yang dijalankan secara jujur ("te goeder trouw"), maka akan menjadi sangat penting arti
legalitas dari suatu perusahaan dalam kegiatan bisnis, karen legalitas perusahaan sendiri menjadi inti
utama yang melegalkan atau mengesahkan suatu perusahaan sehingga akhirnya sebuah perusahaan dapat
diakui keberadaannya oleh masyarakat.

C. Perseroan Terbatas (PT)


Naamloze Vennootschap yang disingkat menjadi NV atau yang lebih dikenal dengan sebutan PT
(Perseroan Terbatas) . Istilah NV dipergunakan dalam Pasal 36 KUHD yang secara umum bermakna
persekutuan tanpa nama dan hal ini merupakan pengecualian dari isi ketentuan Pasal 16 KUHD. Dalam
perkembangannya, ketentuan larangan penggunaan nama seperti ditentukan Pasal 36 KUHD itu di
Belanda sendiri sudah ditinggalkan.1 Bagaimana asal muasalnya istilah Perseroan Terbatas dan disingkat
menjadi PT tidak dapat ditelusuri, namun istilah Perseroan Terbatas telah baku di dalam kehidupan
masyarakat.
Istilah Perseroan Terbatas di berbagai Negara berbeda- beda, seperti halnya di Jerman dengan
istilah Aktien Gesellschaft (yang artinya himpunan saham) dan di Inggris menggunakan istilah Limited
Company (dalam arti lembaga usaha dengan tanggung jawab terbatas pada pemegang saham)., dan di
Prancis yang digunakan adalah istilah Society Anoynyme (lebih menonjolkan keterikatan antara badan
dengan orang-orangnya).

Perseroan Terbatas terdiri dari dua kata, yaitu:


a. Perseroan artinya modal Perseroan Terbatas yang terdiri dari sero-sero atau saham-
saham. Hal ini tercantum dalam Pasal 1 angka 1 UndangUndang No. 40 tahun 2007
berbunyi: “Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum
yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.”
b. Terbatas artinya tanggung jawab pemegang saham terbatas pada nilai nominal semua
saham yang dimilikinya. Hal ini disebutkan pada Pasal 3 angka 1 UUPT berbunyi:
“Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang
dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan
melebihi saham yang dimiliki.”

Pengertian dalam Perseroan Terbatas mengandung beberapa unsur yang dibagi lima, yakni:
a. PT merupakan badan hukum;
PT merupakan badan hukum ialah suatu badan yang ada karena hukum, sebagai
pendukung kewajiban dan hak tertentu. Biasanya juga dikenal dengan istilah
artificial person, maksudnya secara hukum dapat dianggap sebagai manusia yang
bisa dimintai pertanggungjawabannya ketika melakukan suatu perbuatan hukum
b. PT didirikan berdasarkan perjanjian;
PT didirikan berdasarkan perjanjian artinya pendirian Perseroan bersifat
kontraktual (contractual, by contract), yaitu berdirinya suatu Perseroan
merupakan akibat yang lahir karena adanya perjanjian. Selain bersifat
kontraktual, PT sendiri juga bersifat konsensual (consensuel, consensual) hal itu
dibuktikan dengan adanya kesepakatan untuk mengikat perjanjian mendirikan
Perseroan
c. PT melakukan kegiatan usaha;
Perseroan Terbatas juga melakukan kegiatan usaha dalam bidang perekonomian
demi mendapatkan laba atau keuntungan. Menjalankan kegiatan usaha artinya
menjalankan perusahaan itu sendiri. Agar kegiatan usaha perusahaan itu sah
maka harus mendapatkan izin usaha dari pihak yang berwenang dan harus
didaftarkan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Modal dasar PT terbagi dalam saham;
Modal dasar PT terbagi dalam saham. Karena modalnya terdiri dari saham-saham
yang dapat diperjual-belikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan
tanpa harus membubarkan perusahaan. Setiap perseroan harus mempunyai modal
dasar (authorized capital) yang merupakan harta kekayaan dari suatu perseroan
sebagai badan hukum. Kekayaan PT ini terpisah dari kekayaan pribadi pendiri
PT, organ perseroan dan orang yang menjadi pemegang saham.
e. PT harus memenuhi persyaratan undang-undang.
Setiap perseroan harus memenuhi persyaratan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan serta seluruh peraturan pelaksanaannya. Ketentuan yang
mengatur PT diantaranya adalah: Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan tentu saja Anggaran Dasar PT itu sendiri. Badan hukum/
recht persoon/ purusa hukum/ awak hukum/ pribadi hukum di dalam
KUHPerdata tidak diatur secara tegas namun hanya ada ketentuan tentang
perkumpulan, yaitu dalam buku III Pasal 1653 s/d 1665 KUHPerdata.

Badan hukum adalah suatu badan yang ada karena hukum, sebagai pendukung kewajiban dan hak
tertentu. Biasanya dikenal dengan istilah artificial person, maksudnya secara hukum dianggap seperti
manusia yang bisa dimintai pertanggung-jawabannya ketika melakukan suatu perbuatan hukum.

D. Persekutuan Perdata
Menurut pasal 1618 KUHperdata, persekutuan perdata didirikan atas dasar “perjanjian, namun
pasal ini tidak mengharuskan adanya syarat tertulis, maka perjanjian yang dimaksud sifatnya consensus
(dianggap cukup dengan adanya persetujuan kehendak atau kesepakatan antar pihak). Perjanjian itu mulai
berlaku sejak saat ditentukan dalam perjanjian (pasal 1624 KUH,perdata).

Dalam mendirikan persekutuan perdata yang harus dipenuhi oleh para pihak adalah:
a. Memenuhi pasal 1320 KUH,perdata, bahwa suatu perjanjian sah apabila memenuhi empat
syarat, yaitu adanya kata sepakat, para pihak cakap atau dewasa, objek tertentu, dan causanya
halal.
b. Tidak dilarang oleh hukum.
c. Tidak bertentangan oleh hukum.
d. Tidak bertentangan dengan tata susila dan ketertiban umum.
e. Harus merupakan kepentingan bersama yang dikejar, yaitu keuntungan.
f.  Adanya pemasukan (inbreg)

Menurut pasal 1619 KUH,perdata bahwa “ Tiap-tiap sekutu dari Persekutuan Perdata diwajibkan
memasukkan poin-poin berikut kedalam kas persekutuan perdata yang terdiri dari :
a. Uang
b. Benda-benda
c. Tenaga kerja

Selain itu ada beberapa hal yang termasuk kedalam harta kekayaan persekutuan perdata, yaitu:
1.    Penagihan – penagihan eks dalam kepada sekutu-sekutunya, yaitu bunga-bunga dari
pemasukan yang sanggup.
2.    Penagihan-penagihan keluar kepada pihak ketiga.
3.    Penggantian kerugian kepada persekutuan dari sekutu-sekutu yang karena kesalahannya
mengakibatkan kerugian bagi sekutu
E. Perusahaan Perorangan
perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang
yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Perusahaan perseorangan
banyak sekali dipakai di Indonesia. Bentuk perusahaan ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha kecil,
atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha, misalnya dalam bentuk toko, restaurant, bengkel,
dll. Walaupun jumlah perusahaan yang ada relatif banyak, tetapi volume penjualan masing-masing
perusahaan relatif kecil jika dibandingkan perusahaan perseroan perdata maupun perseroan terbatas.
Untuk pendirian perusahaan perseorangan, syarat yang harus dipenuhi dapat dikatakan lebih
mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Sejauh ini pemerintah masih
belum menentukan suatu kategori khusus tentang bentuk usaha ini, jadi tidak ada pemisahan secara
hukum antara kepentingan perusahaan dan kepentingan pribadi. Oleh karena itu, semua urusan
perusahaan menjadi satu dengan urusan pribadi dari si pemilik perusahaan.
Di Indonesia sendiri belum terdapat regulasi yang mengatur mengenai perusahaan perseorangan
yang cukup komprehensif yang menjadi dasar hukum perusahaan perseorangan. Walaupun begitu,
perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk perusahaan yang diakui keberadaannya di Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dalam Permendagri Nomor 36 Tahun 2007, yang menyebutkan bentuk-bentuk
perusahaan, diantaranya adalah perusahaan perseorangan. Namun, didalam pasal 4 ayat (1) huruf C,
Permendagri Nomor 46 tahun 2009, Perusahaan Perseorangan tidak wajib memiliki Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP). Namun apabila perusahaan perseorangan tersebut, merupakan perusahaan
perdagangan mikro tetap, maka apabila berkenan, perusahaan tersebut dapat mengajukan permohonan
untuk mendapatkan SIUP Mikro.

Berdasarkan Permendagri Nomor 46 tahun 2009, pasal 4 ayat (1), Perusahaan yang tidak wajib
memiliki SIUP ialah Perusahaan Perdagangan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Usaha perseorangan atau persekutuan.
2. Kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota
keluarga/kerabat terdekat.
3. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Jika dibandingkan dengan bentuk usaha lain, Perusahaan Perseorangan tidak membutuhkan
jumlah modal yang terbilang banyak. Sumber modal Perusahaan Perseorangan sendiri berasal dari
pemilik atau dapat pula menggunakan modal yang berupa pinjaman. Hal ini tentu saja disebabkan karena
biaya yang dibutuhkan untuk mengurus pendirian dan menggerakkan perusahaan relatif lebih sedikit dan
lebih murah. Dan karena sumber modalnya berasal dari pendanaan pribadi, maka tidak ada pemisahan
antara kekayaan pribadi dari pemilik dengan aset perusahaan.
Selain biaya operasional yang lebih rendah, Perusahaan Perseorangan juga memiliki bentuk
organisasi yang lebih sederhana dan mudah bergerak karena belum terlalu dibatasi oleh peraturan
perundang-undangan atau hukum perusahaan perseorangan. Pemilik perusahaan perseorangan
mempunyai kebebasan yang sepenuhnya pada setiap tindakannya. Segala keputusan adalah mutlak harus
dilaksanakan sesuai keputusan.
Keputusan-keputusan dalam perusahaan perseorangan dapat dengan cepat diambil dan
diberlakukan, karena pemilik perusahaan dapat mengatur perusahaannya menurut kehendaknya yang
sekiranya terbaik dan paling efektif, juga karena tidak adanya perselisihan pendapat yang mengakibatkan
perundingan yang buang-buang waktu yang tentu saja dapat menyebabkan merugikan dalam dunia bisnis.
Dalam Perusahaan Perseorangan, tanggung jawab perusahaan terletak di tangan pemilik
perusahaan, sehingga seluruh resiko yang ada atas perusahaan ditanggung sendiri oleh pemilik
perusahaan. Jika perusahaan tidak dapat melunasi seluruh hutangnya maka kekayaan pribadi pemilik
perusahaan yang akan menjadi jaminannya. Pemilik perusahaan selain bertanggung jawab pada aset
perusahaan juga harus mampu menangani segala hal sendirian, kecuali jika menyewa jasa orang lain atau
merekrut karyawan.
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang relatif mudah didirikan dan juga
dibubarkan. Hal ini dikarenakan perusahaan perseorangan didirikan oleh individu dan dikelola secara
mandiri oleh satu orang saja dengan menggunakan modal yang berasal dari pendanaan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, Tri. 2011, Hukum Perusahaan. Salatiga: Griya Media


Sidabalok, Janes. 2012. Hukum Perusahaan: Analisis Terhadap Pengaturan Peran Perusahaan
Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional di Indonesia. Bandung: CV. Nuansa Aulia
Asyhadie, Zaeni. 2005, Hukum Bisnis Prinsip Dan Pelaksanaannya Di Indonesia. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Kansil, C.S.T.2008, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
Mulhadi. 2010, Hukum Perusahaan: Bentuk Badan-Badan Usaha di Indonesia. Jakarta:Ghalia
Indonesia
Rahardjo, Handri. 2009, Hukum Perusahaan. Yogyakarta: Pustaka Yustisia
Nadapdap, Binoto. 2009, Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta: Jala Permata Aksara
Harahap, M. Yahya. 2009, Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta: Sinar Grafika
http://mkn-unsri.blogspot.com/2010/03/persekutuan-perdata-maatschap.html
http://id.scribd.com/doc/38405844/PERUSAHAAN-PERORANGAN
http://nibumzkey.wordpress.com/2013/06/18/organisasi-perusahaan-bukan-badan-hukum-
perusahaan-perseorangan/

Anda mungkin juga menyukai