Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Sri Wahyuni

NIM : 7223220031
Prodi : Akuntansi Kelas A 2022
Tugas Hukum Bisnis dan Regulasi BAB 3
Pertanyaan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan subjek hukum, kemukakan pula pembagiannya!
2. Jelaskan sejak kapan manusia dianggap sebagai subjek hukum, kemukakan pula
pengecualiannya!
3. Jelaskan syarat syarat perkumpulan jika menjadi badan hukum!
4. Kemukakan siapa saja yang dianggap tidak cakap melakukan perbuatan hukum, bagaimana
kedudukan seorang istri dalam melakukan perbuatan hukum menurut KUH perdata?
5. Jelaskan beberapa hal pentingnya domisili/tempat tinggal!
6. Jelaskan yang dimaksud badan hukum publik, apapula yang dimaksud badan hukum privat!
7. Jelaskan yang dimaksud dengan maatschap, kemukakan hal hal apa saja yang harus ada di
dalam perjanjian pembuatan maatschap!
8. Jelaskan yang dimaksud dengan CV kemukakan pula jenis persero yang ada di dalam nya!
9. Jelaskan yang dimaksud dengan PT, kemukakan pula apa yang di maksud syarat formal dan
material dalam pendirian PT!
10. Jelaskan apa yang dimaksud yayasan kemukakan pulatahap tahap pendirian yayasan tersebut!

Jawaban
1. Subjek hukum adalah setiap manusia yang mempunyai hak dan kewajiban di bidang hukum
serta berhak untuk memperoleh dan menggunakan hak tersebut. Dan pada dasarnya yang
menjadi subjek hukum adalah manusia atau orang.
Yang termassuk subjek hukum
a. Manusia
Subekti, dalam bukunya Pokok-Pokok Hukum Perdata (hlm. 19-21), menyatakan bahwa
dalam hukum orang (orang) berarti pemilik hak atau badan hukum. Secara ringkas, individu
disebut badan hukum (korporasi) yang dimulai pada saat lahir dan berakhir pada saat
kematian. Jika diinginkan (misalnya untuk warisan), jika kemudian lahir hidup, itu dapat
dihitung sejak dalam kandungan.
b. Badan Hukum
Subekti (ibid., hlm. 21) menyatakan bahwa tidak hanya individu tetapi juga perusahaan dan
kelompok memiliki hak dan bertindak secara sah seperti manusia. Korporasi atau entitas ini
memiliki aset sendiri, berpartisipasi dalam transaksi hukum melalui perantara manajemen,
dapat digugat, dan dapat digugat di pengadilan.
2. Menurut hukum, orang dianggap sebagai subjek hukum sejak lahir sampai mati. Dapat
dikatakan bahwa manusia adalah manusia pribadi selama mereka hidup, tetapi ada
pengecualian terhadap otoritas hukum. yaitu anak dalam kandungan.
Pasal 2 KUH Perdata:

Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap sebagai telah dilahirkan,
bilaman juga kepentingan si anak menghendakinya. Mati sewaktu dilahirkannya, dianggaplah ia
tidak pernah ada.

Jadi, seorang anak yang masih di dalam kandungan seorang wanita atau ibunya juga sudah
dianggap sebagai subyek hukum atau pembawa hak dan kewajiban apabila kepentingan si anak
menghendakinya.

Hal-hal ini dikaitkan hubungannya dengan Pasal 836 dan pasal 899 KUPerdata

Pasal 836 KUH perdata :

“dengan mengingat akan ketentuan dalam pasal 2 kitab ini, supaya dapat bertindak sebagai
waris, seorang harus telah ada, pada saat warisan jatuh meluang.”

Pasal 899 KUH Perdata:

Dengan mengindahkan akan ketentuan dalam pasal 2 Kitab Undang-Undang ini, untuk dapat
menikmati sesuatu dari suatu surat wasiat, seorang harus telah ada, tatkala yang mewariskan
meninggal dunia.

3. Pada Dasarnya suatu badan atau perkumpulan dapat disebut sebagai suatu badan hukum jika
telah memenuhi syarat-syarat berikut: Adanya harta kekayaan yang terpisah dari kekayaan
orang perseorangan yang bertindak. Adanya suatu tujuan tertentu. Adanya suatu kepentingan
sendiri dari sekelompok orang.
4. Orang orang yang dianggap tidak cakap dalam bidang hukum :

 Orang Yang Tidak Cakap Melakukan Perbuatan Hukum.

 Orang-orang yang belum dewasa.

 Orang-orang yang ditaruh dibawah pengampuan, yaitu orang gila atau hilang ingatan.

 Perempuan dalam hal-hal yang telah ditetapkan oleh undang-undang.

 Orang-orang yang undang-undang memperbolehkan atau melarangnya.


5. Arti pentingnya Domisili atau tempat tinggal bagi seseorang atau suatu badan hukum dalam
hal memenuhi hak dan kewajiban, menentukan status hukum dalam peristiwa hukum dan bila
berurusan dengan pengadilan. Tempat tinggal menentukan apakah seseorang terikat untuk
memenuhi hak dan kewajiban dalam setiap peristiwa hukum. Tempat tinggal juga
menentukan status hukum seseorang, apakah ia belum dewasa, apakah ia dalam keadaan
tidak wenang berbuat atau apakah ia dalam ikatan perkawinan. Tempat tinggal menentukan
apabila seseorang berurusan/berperkara dengan suatu Pengadilan. Kewenangan Pengadilan
Negeri atau Pengadilan Agama dalam menyelesaikan perkara perdata ditentukan oleh tempat
tinggal tergugat apakah termasuk dalam wilayah hukumnya.

6. Badan hukum publik. Badan hukum publik (public law) adalah badan hukum yang dibuat
berdasarkan hukum publik atau mengatur hubungan antara Negara atau badan-badannya
dengan warga negara dalam hubungannya dengan kepentingan umum atau publik. Hukum
pidana, hukum tata negara, hukum administrasi nasional, hukum internasional, dll. Contoh
badan hukum publik adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Bank Indonesia.

Badan Hukum Privat. Badan hukum privat (privaatrecht) adalah badan hukum yang dibuat
berdasarkan hukum perdata atau hukum perdata, atau sekelompok orang yang membentuk
suatu badan yang bekerja sama atau membentuk badan ekonomi dan yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang. Contoh badan hukum privat dengan tujuan
mencari keuntungan adalah badan tidak berwujud seperti perseroan terbatas (PT) dan
yayasan.

7. Persekutuan Perdata atau Maatschap, adalah kumpulan dari orang-orang yang biasanya
memiliki profesi yang sama dan berkeinginan untuk berhimpun dengan menggunakan nama
bersama. Persekutuan Perdata sebenarnya adalah bentuk umum dari Maatschap dan CV
(Comanditaire Venotschap). Dimana sebenarnya aturan dari Persekutuan Perdata, Maatschap
dan CV pada dasarnya sama, namun ada hal-hal yang membedakan di antara ketiganya.

Persekutuan perdata (maatschap) dipahami sebagai Perjanjian antara dua orang atau lebih
yang saling mengikatkan dirinya untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan
maksud untuk membagi keuntungan (manfaat) yang terjadi karenanya (Pasal 1618 KUH
Perdata).

a. Bagian yang harus dimasukkan oleh tiap – tiap peserta dalam perseroan.
b. Cara bekerja.

c. Pembagian keuntungan.

d. Tujuan bekerjasama.

e. Lamanya (waktu).

f. Hal – hal lain yang dianggap perlu.


8. Menurut Wijayanta & Widyaningsih, pengertian CV adalah suatu persekutuan untuk
menjalankan usaha dan di dirikan oleh satu atau lebih sekutu yang aktif dengan satu atau
lebih sekutu komanditer.

 Sekutu aktif atau sekutu komplementer, adalah sekutu yang menjalankan


perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.
Artinya,semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif
sering juga disebut sebagai persero kuasa ata persero pengurus.
 Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan
modal dalam persekutuan.jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya
bertanggung jawab sebatasmodal yang disertakan dan begitu juga apabila
untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka
berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang
menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil
keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam
pengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini
sering juga disebut sebagai persero diam.

9. pengertian PT adalah salah satu jenis badan usaha yang dilindungi oleh hukum dengan
modal yang terdiri dari saham. Seseorang dikatakan sebagai pemilik PT apabila memiliki
bagian saham sebesar dari jumlah yang ditanamkannya.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang membahas mengenai Perseroan
Terbatas (PT), dikatakan bahwa perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah suatu badan
usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau disebut juga
dengan persekutuan modal. 

Dalam menjalankan perusahaan berjenis Perseroan Terbatas, modal saham yang dimiliki bisa
dijual kepada pihak lain. Artinya, sangat memungkinkan terjadi perubahan organisasi atau
kepemilikan perusahaan tanpa harus membubarkan dan mendirikan perusahaan kembali.

 Syarat Formal, adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi sehubungan dengan permohonan
untuk mendirikan perseroan terbatas (PT). Misalkan, harus ada akta pendirian dari
Notaris.

 Syarat material, adalah syarat uang harus dipenuhi berupa modal. Modal dasar perseroan
minimal Rp50.000.000,00. Modal dapat berupa penyetoran uang atau bentuk lain yang
diakui oleh Undang-undang.

10. Yayasan merupakan sebuah badan hukum yang tersusun dari kekayaan baik harta maupun
lainnya yang dipisahkan dan bertujuan untuk dapat mencapai sebuah tujuan tertentu dalam
beberapa bidang.
Tahap Pendirian Yayasan :

a. Tahap surat wasiat


b. Tahap akta notaris
c. Tahap Pengesahan
d. Tahap Pengunguman

Anda mungkin juga menyukai