Anda di halaman 1dari 5

KISI-KISI JULI 2019

1. Perusahaan merupakan organ dari masyarakat......


Jawab:
 Perusahaan sebagai organ masyarakat dan pusat kegiatan
a. Pada Pendekatan secara mikro
Perusahaan pada pemahaman secara umum yang diberikan oleh pembuat undang-undang adalah
perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, terang-terangan, dalam kedudukan tertentu dan
bertujuan untuk mencari laba. Pada metode pendekatan secara mikro, perusahaan dalam ranah privat
pada kajian hukum ekonomi di pandang sebagai salah satu subyek hukum yaitu subyek hukum dari
para pelaku ekonomi. Subyek hukum yang dimaksud adalah:
1. Manusia (naturalijke persoon)
Menurut Hukum secara umum adalah tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi subyek hukum
secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek
hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia.
Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila
terdapat urusan atau kepentingan yang menghendakinya (Pasal 2 KUH Perdata).
Namun, yang dimaksud dalam kajian Hukum Ekonomi adalah sejak manusia dinyatakan dewasa
yaitu menurut Pasal 330 KUH Perdata dan Pasal 1330 KUH Perdata yaitu orang yang telah berumur
21 tahun atau sudah pernah menikah dan tidak dalam pengampuan, sampai dengan meninggalnya
orang yang dimaksud, yang kemudian beralih ke ahli warisnya.
Termasuk dalam pengertian ini, adalah setiap individu atau kelompok pada kategori pelaku
ekonomi yaitu individu dan kelompok yang melakukan perbuatan secara terus-menerus, terang-
terangan pada kedudukan tertentu serta memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.
2. Badan Hukum (Rectpersoonlijkeheid)
Suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status “persoon” oleh hukum sehingga
mempunyai hak dan kewajiban. Badan hukum dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai
pembawa hak manusia. Seperti melakukan perjanjian, mempunyai kekayaan yang terlepas dari
para anggotanya dan sebagainya. Pada pandangan Hukum Ekonomi sebagai subyek hukum, badan
hukum harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang.
Pelaku ekonomi yang dimaksudkan, meliputi Pelaku ekonomi pada sekala besar, menengah, kecil
dan mikro. Kategori pelaku ekonomi ini, dapat didasarkan pada jumlah permodalan yang dimiliki
oleh pelaku ekonomi dan dapat juga didasarkan pada jumlah tenaga kerja yang diserap oleh pelaku
ekonomi tersebut.
b. Metode Pendekatan Makro
Arah Stratifikasi Pelaku ekonomi menurut pemahaman ranah Publik didasarkan pada:
1. Fasilitas yang diberikan kepada pelaku ekonomi yaitu berkaitan dengan kebijaksanaan ekonomi,
yang bermula dari politik ekonomi kekuasaan tertentu
2. Politik ekonomi dari kekuasaan tertentu akan berubah seiring dengan perubahan kekuasaan
negara
 Pemahaman tentang fungsi perusahaan
Dari sudut pandang ranah publik, kegiatan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dalam mengadakan
hubungan hukum telah dijamin dengan hirarki perundang-undangan yang ada. Stratifikasi perundang-
undangan yang menentukan arah kebijaksanaan ekonomi makro secara langsung maupun tidak langsung
mendorong terciptanya iklim investasi yang kondisif terhadap hubungan hukum yang dilakukan oleh
pelaku ekonomi, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat secara luas.
 Pengertian pusat kegiatan (kegiatan bisnis).
Jika kita menganalisa Hukum Ekonomi dalam ranah Hukum publik dan privat, memandang Perusahaan
sebagai organ masyarakat yang memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu :
a. Perusahaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga apabila produk atau jasa
yang dihasilkan dari perusahaan sudah tidak lagi dibutuhkan oleh masyarakat maka produk atau jasa
itu akan menghilang.
b. Perusahaan berfungsi menyerap tenaga kerja dari masyarakat
Perusahaan dalam ranah publik ini akan menumbuhkan sektor ekonomi dengan cara melakukan
transaksi ekonomi, menyerap tenaga kerja sehingga dengan kegiatan yang dilakukan oleh Pelaku
Ekonomi akan menimbulkan Multy Player Effect (efek domino) terhadap masyarakat dan pelaku
ekonomi lainnya.
2. Fungsi perusahaan apa saja.....
Jawab :
Ada 2 (dua) fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancer, terkoordinir,
terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan:
 Fungsi operasi. Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama
perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum
dan uu, fungsi operasi penunjang.
 Fungsi Manajemen yaitu adanya :
a. Perencanaan,
b. Pengorganisasian,
c. Pengarah, dan
d. Pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi,
terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan.

3. Perseroan sebagai pusat kegiatan......


Jawab:

4. Baca juga tata cara mendirikan perusahaan pada dasarnya atas dasar perjanjian :
a. hubungan hukum para pendiri harus diatur.........
b. memberikan nasehat kepada pendiri mengenai hal ini..........
Jawab:
a. Perusahaan adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
memperoleh laba. Sehingga hubungan hukum antara orang per orang itu yang terjalin diantara pendiri
perusahaan dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan dari modal yang disetorkan.
Permodalan dalam pendirian perusahaan menjadi hal pokok dalam mencapai tujuan bersama, sehingga
perjanjian yang dibuat oleh para pihak adalah perjanjian dalam hal persekutuan modal. Dalam hal
permodalan perusahaan oleh pendiri dapat dibedakan berupa :
 Modal Perorangan (diri pribadi)
Pengertian modal pada modal perorangan tidak hanya berupa uang dapat juga berupa barang,
tenaga atau knowledge (kerajinan). Hubungan hukum yang tercipta dari modal perorangan ini
terjadi karena kesepakatan subyek hukumnya yaitu orang untuk melakukan kegiatan perusahaan
dengan modal yang disetor (kumpulan orang). Tanggung jawab yang ditimbulkan akibat hubungan
hukum ini adalah tidak terbatas pada permodalan saja, tetapi kepada diri para pihak yang melakukan
hubungan hukum. Sehingga apabila salah satu dari para pihak dalam perjanjian ini, meninggal atau
mengundurkan diri dari kesepakatan yang telah ada, maka demi hukum perjanjian itu dapat
dibatalkan. Dengan sendirinya perusahaan yang telah dibentuk bubar atau dapat dibubarkan. Contoh
bentuk perusahaannya adalah Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma
 Modal Persero
Hubungan hukum para pendiri ini memiliki tujuan yang terpisah dari tujuan pribadi. Hubungan
hukum dalam perjanjian pendirian perusahaan ini terbatas pada permodalan. Permodalan yang
disepakati oleh para pemilik modal ini terpisah dari harta kekayaan pribadi para pihak dalam
perjanjian pendirian perusahaan. Segala pelaksanaan dalam pendirian perusahaan ini dijalankan
dengan mengangkat pengurus. Sebaliknya laba yang akan diperoleh para pihak yang terkait dalam
perjanjian ini sebesar modal yang disetor. Hubungan hukum para pendiri perusahaan melahirkan
subyek hukum baru berupa Badan Hukum, yang dapat membawa Hak dan kewajiban hukum sendiri.

b. Nasehat yang perlu di berikan kepada Pendiri Perusahaan adalah:


Merekomendasikan beberapa hal kepada para pendiri perusahaan, untuk :
1. Mendirikan bentuk perusahaan yang memiliki legitimasi hukum yang kuat kepada para pendiri
sehingga untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai atas kegiatan usaha dari perusahaan yang akan
dibentuk, lebih fleksibel dan luas;
2. Bentuk-bentuk perusahaan yang disarankan adalah bentuk perusahaan yang memisahkan tanggung
jawab pendiri atas harta kekayaan pribadi dengan modal dalam perjanjian pendirian perusahaan.
3. Mencatatakan seluruh dokumen-dokumen pendirian perusahaan dalam Akta Notaris untuk menjamin
dengan tegas menganai Hak dan Kewajiban masing-masing pihak
4. Membuat Anggaran Dasar Pendirian Perusahaan yang di buat dihadapan Notaris, sebagai landasan
hukum untuk melakukan kegiatan perusahaan.
5. mencatatkan dan mendaftarkan perusahaan yang dibentuk sesuai kententuan perundang-undangan
yang berlaku.
6. Dengan demikian menyarankan pendirian perusahaan dalam bentuk CV. atau PT.

5. Rekomendasikan sebagai bentuk badan hukum usaha yang baik.............


Jawab:
Bentuk Perusahaan di Indonesia yang paling Umum ada 2, yaitu PT dan CV. Sering kali pengusaha baru
merasa bingung untuk menentukan bentuk perusahaan yang paling sesuai dengan kebutuhan. PT dan CV
tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Namun, hal ini bisa menjadi pertimbangan
untuk memilih mendirikan PT jika keuntungan ini adalah hal yang anda butuhkan:
 Sistem Kepemilikan yang Lebih Jelas.
Sistem Kepemilikan di dalam PT disusun berdasarkan kepemilikan saham. Hal ini akan sangat membantu
jika sewaktu-waktu anda ingin menjual kepemilikan anda. Sistem pemindahan kepemilikan melalui
saham lebih mudah untuk dipindah tangankan daripada CV selama perpindahan tersebut sesuai dengan
ketentuan perusahaan yang ada di Anggaran Dasar Perusahaan yang tercantum di AKTA.
 Akses Bisnis yang Lebih Luas
Jika Anda ingin perusahaan memiliki akses bisnis yang lebih luas seperti mengikuti proyek, maka
mendirikan PT adalah pilihan yang tepat. Kebanyakan proyek tender dari pemerintah maupun swasta
hanya menerima partisipasi dari perusahaan dengan bentuk PT. Terutama proyek yang bernilai besar.
Selain itu, untuk mendapatkan suntikan modal dari investor ataupun Bank, kreditor akan lebih
mempercayai perusahaan dengan bentuk PT untuk memberikan modal dalam jumlah besar.
 Aktivitas Bisnis yang Lebih Beragam
Beberapa bidang usaha diwajibkan oleh undang-undang untuk menggunakan badan usaha PT untuk bisa
beroperasi. Jika Anda ingin membangun bisnis di bidang-bidang khusus seperti Bank, Rumah Sakit, jasa
outsourcing ataupun penanaman modal asing, maka Anda disarankan memilih badan usaha PT .
 Bentuk Usaha dengan Badan Hukum
Bentuk usaha PT disahkan oleh Kemenkumham (Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia). Hal ini
sebenarnya menguntungkan karena bentuk usaha PT lebih aman secara hukum. Salah satu contoh
perlindungan yang didapatkan adalah perlindungan identitas perusahaan. Jika perusahaan anda sudah
berdiri, PT lain tidak bisa berdiri dengan nama yang sama. Selain itu badan usaha anda akan dianggap
lebih menguntungkan dan terpercaya.

6. Koperasi saat ini untuk menghadapi MEA...........


Jawab:
 Jika dilihat dari Organisasi Koperasi itu bisa dilakukan diantaranya :
1. Memperkuat idiologisasi koperasi pada anggota
2. Penguatan kelembagaan koperasi sebagai entitas bisnis modern
3. Membangun kultur kreatif, inovatif dan nilai tambah damlam kerangka meningkatkan daya saing
koperasi
4. Memperkuat jaringan kemitraan koperasi dengan stake holder

 Jika dilihat dari segi Bisnis Koperasinya, diantaranya :


1. Peningkatan modal sendiri berdasar skala ekonomi yang layak
2. Penerapan IT
3. Kemitraan dengan pelaku bisnis lain

 Jika dilihat dari segi Sumber Daya Manusia nya,antaralain :


1. Peningkatan kualitas SDM koperasi
2. Pengembangan system kompensasi yang menarik
3. Profesionalisasi manajemen
4. Pengukuran kinerja SDM yang unggul

7. Masalah permodalan koperasi..........


Jawab:
Kekurangan dana/modal dalam koperasi merupakan masalah yang sangat umum di perkoperasian di
Indonesia. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :
 Kelemahan dalam pembentukkan modal sendiri
 Kelemahan dalam menarik sumber modal dari luar organisasi
 Karena kurangnya inisiatif dan upaya sendiri dalam meningkatkan permodalan
Cara mengatasi dari beberapa hal diatas adalah :
 Dengan cara meningkatkan perkembangan usaha koperasi, dan meningkatkan SHU sebesar mungkin.
 Mensosialisasikan koperasi & membuat citra yang baik tentang koperasi, agar masyarakat percaya dan
bisa ikut berpartisipasi dalam memajukan perkembangan koperasi.
 Meningkatkan kinerja / SDM pengurus koperasi, agar lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan
permodalan koperasinya. Karena saat ini masih banyak yang ketergantungan pada subsidi atau sokongan
permodalan yang berasal dari pemerintah

8. Modal Koperasi dengan Modal Perseroan Terbatas dalam hal keputusan...........


Jawab:
 Modal Koperasi
a. Modal Sendiri
Meliputi sumber modal sebagai berikut:
1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat
masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang
sama untuk setiap bulannya. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota koperasi.
3. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Hasil usaha, yang
dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari
keanggotaan koperasi, dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
4. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari
pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat. Contoh hibah dari bank dan pemerintah.
b. Modal Pinjaman
Berasal dari pihak – pihak sebagai berikut:
1. Anggota dan calon anggota
2. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkoperasi
3. Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan
ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
4. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
5. Sumber lain yang sah

 Modal Perseroan Terbatas


Perseroan mempunyai kekayaan sendiri terpisah dari kekayaan masing–masing pemegang saham
perseroan. Termasuk dalam harta kekayaan perseroan terbatas adalah modal, yang terdiri dari:
a. Modal perseroan atau modal dasar, yaitu jumlah maksimum modal yang disebut dalam akta
pendirian.Ketentuan modal dasar diatur pada pasal 31-32 UU No.40 Tahun 2007. Modal dasar
perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.(Pasal 31 (1)).Modal dasar paling sedikit
Rp.50.000.000,00 (Pasal 32 ayat 1).
b. Modal yang disanggupkan atau ditempatkan diatur pada pasal 33 UU No. 40 Tahun 2007. Paling sedikit
25% dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh
(Pasal 33 ayat 1).
c. Modal yang disetor, yakni modal yang benar-benar telah disetor oleh para pemegang saham pada kas
perseroan. Diatur pada pasal 34 UU No.40 tahun 2007. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan
dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal 34 ayat 1). Penyetoran atas modal saham
selanjutnya diatur pada pasal 34 ayat 2 dan 3.
Perubahan atas besarnya jumlah modal perseroan harus mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman,
sesudah itu didaftarkan dan kemudian diumumkan seperti biasa.
9. Sebuah kebijakan dibuat dan dijalankan dalam badan usaha Koperasi.........
Jawab:
Tata cara pengambilan keputusan
1. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah yang mencapai mufakat
2. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan suara terbanyak.
3. Dalam hal pemungutan suara, setiap anggot mempunyai hak satu suara
4. Hak suara koperasi dalam sekunder diatur dalam anggaran dasar dengan mempertimbangkan jumlah
anggota dan jasa usaha koperasi anggota secara berimbang.
Hak Rapat Anggota
1. Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai
pengelolaan koperasi.
2. Rapat anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam setahun.
3. Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban pengurus diselenggarakan enam bulan setelah
tahun buku berlaku.
4. Selain rapat anggota, koperasi dapat melakukan rapat luar biasa apabila keadaan mengharuskan adanya
keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota.
5. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintan sejumlah anggota koperasi atau keputusan
pengurus.
6. Rapat anggota luar biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang rapat anggota.
Persyaratan dan Tata Cara Rapat Anggota
Persyaratan, tata cara, dan tempat penyelenggaraan rapat anggota dan rapat anggota luar biasa diatur dalam
anggaran dasar.

10. Jenis Koperasi menurut fungsinya...........


Jawab :
Terbagi menjadi lima yaitu:
 Koperasi Simpan Pinjam
Jenis koperasi ini juga disebut dengan koperasi kredit. Koperasi simpan pinjam dibentuk untuk
mengkomodasi kegiatan simpan-pinjam bagi para anggota.
 Koperasi Konsumsi
Pengertian koperasi konsumen adalah koperasi yang dibentuk dan diperuntukkan bagi konsumen barang
dan jasa. Koperasi ini umumnya menjual berbagai produk kebutuhan sehari-hari seperti di toko
kelontong. Contoh koperasi karyawan.
 Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah jenis koperasi dimana para anggotanya terdiri dari para produsen, baik itu
produk barang maupun jasa. Contoh koperasi garmen.
 Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah jenis koperasi yang kegiatannya fokus pada layanan atau jasa kepada para anggota
koperasi dan masyarakat. Contoh jasa angkutan.
 Koperasi Pemasaran
Koperasi penjualan/pemasaran merupakan koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang
atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai