Anda di halaman 1dari 18

Chandra Silaen S.H., M.

H
◦ S 1 – Universitas Padjajaran
◦ S 2 – Universitas Indonesia
◦ S 2 – Univeritas Pelita Harapan (tesis)

Pengalaman Kerja
• Bank HSBC Indonesia (d.h PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk.)
◦ Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
◦ PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
◦ PT Bank BTPN Tbk.
Pembiayaan Usaha

Bilateral

Club deal

Sindikasi
PENGERTIAN KREDIT
UU NO.10 TAHUN 1998

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan


yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga
UU No.10 Tahun 1998
Bank adalah badan
BANK usaha yang
menghimpun dana dari
masyarakat dalam
bentuk simpanan dan
menyalurkannya
kepada masyarakat
MASYARAKAT dalam bentuk kredit
dan atau bentuk bentuk
lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak
Penerima kredit adalah siapa saja yang mendapat kredit
dari bank dan wajib mengembalikannya setelah jangka
waktu tertentu. Istilah siapa saja di sini mempunyai arti
luas yang meliputi perseorangan dan badan usaha.

Bank-bank dalam menilai suatu permintaan


berpedoman kepada faktor-faktor antara lain:

1. Watak (character)
2. Kemampuan (capacity)
3. Modal (capital)
4. Jaminan (collateral) dan
5. Kondisi ekonomi (condition of economy).

Kelima syarat-syarat itu merupakan ukuran kemampuan


penerima kredit untuk mengembalikan pinjamannya.
Watak (character)
Dalam menentukan karakter, debitur harus mampu
menunjukkan kepada bank bahwa ia adalah orang yang jujur,
tidak curang dan dapat diandalkan.

Kemampuan (capacity)
Bank menentukan apakah debitur dikira mampu mengembalikan
pinjamannya

Modal (capital)
Berhubungan dengan kekuatan keuangan dari sipeminjam.
Langkah utama untuk menentukan apakah modal seseorang itu
memuaskan adalah mendapatkan laporan asset dan passiva
dari si peminjam dan harus dipastikan data tersebut akurat.
Jaminan (collateral)
Diperlukan untuk menanggung pembayaran kredit macet. Calon
debitur umumnya diminta untuk menyediakan jaminan berupa
agunan yang berkualitas tinggi yang nilainya minimal sebesar
jumlah kredit atau pembiayaan yang diterimanya. Agunan
berfungsi sebagai jaminan tambahan.

Kondisi ekonomi (condition of economy)


Dapat dilihat melalui dua kategori, yaitu kondisi internal dan
kondisi eksternal yang akan mempengaruhi peminjam dan
kemampuan debitur untuk mengembalikan. Kedua belah pihak
baik bank maupun debitur menyusun kontrak yang memuat hal-
hal yang berkaitan dengan kredit, biaya dan bunga. Bank
berhak mengetahui tujuan dari pinjaman. Hal ini membantu
bank menilai resiko dari pinjaman, tipe dari produk pinjaman dan
keamanan apa yang diperlukan.
Unsur-unsur kredit :
1. Kepercayaan
2. Waktu
3. Resiko
4. Prestasi
Tujuan pemberian kredit :
1. Untuk usaha/kegiatan tertentu (bukan yang terlarang)
2. Harus sesuai dengan izin usaha debitur
3. Tidak menyimpang Dari perjanjian (side streaming)

Isi perjanjian kredit :


1. Besarnya kredit
2. Jenis dan jangka waktu kredit
3. Tingkat bunga dan biaya lain
4. Cara pembayaran/pengembalian
5. Barang jaminan (agunan)
Peristiwa Cidera Janji dalam Perjanjian Kredit
❑ Gagal Bayar
❑ Pelanggaran atas kewajiban yang ditetapkan
dalam Perjanjian Kredit
❑ Pernyataan yang tidak benar
❑ Cidera Janji Silang
❑ Kepailitan
❑ Penghentian Usaha
❑ Perubahan Merugikan Yang Signifikan (MAE)

Kapan debitur dianggap telah melakukan wanprestasi?

Untuk mengetahui sejak kapan debitur dalam keadaan wanprestasi,


perlu diperhatikan apakah dalam perjanjian atau perikatan itu
ditentukan tenggang waktu pelaksanaan pemenuhan prestasi atau
tidak. Apabila tenggang waktu pelaksanaan pemenuhan kewajiban
atau prestasi “tidak ditentukan”, kreditur perlu memperingatkan
debitur supaya segera memenuhi prestasi.
▪ Tetapi dalam hal telah ditentukan tenggang waktunya, debitur
dianggap lalai dengan lewatnya tenggang waktu yang telah
ditetapkan dalam perjanjian. Debitur perlu diberi peringatan tertulis
atau somasi, yang isinya menyatakan bahwa debitur wajib
memenuhi prestasi dalam waktu yang telah ditentukan dalam
perjanjian.

• Apabila somasi yang dilayangkan oleh kreditur itu tidak


diindahkannya, maka kreditur berhak membawa persoalan itu ke
pengadilan. Somasi yang dilakukan melalui Pengadilan Negeri
dengan perantara Juru Sita akan menyampaikan surat peringatan
tersebut kepada debitur, yang disertai berita acara penyampaiannya.
Disinilah fungsi pengadilan yang akan memutuskan apakah debitur
berwanprestasi ataukah tidak
Lembaga Jaminan

Menurut sifatnya,

lembaga jaminan dapat dibedakan dalam


bentuk
jaminan perorangan
(persoonlijke zekerheid)
yang menimbulkan hak perseorangan; dan
jaminan kebendaan
(zakelijke zekerheid)
yang menimbulkan hak kebendaan.
JAMINAN PERSEORANGAN
adalah jaminan yang menimbulkan hubungan
langsung pada perorangan tertentu, selalu berupa
suatu perjanjian antara seorang berpiutang (kreditur)
dengan pihak ketiga yang menjamin dipenuhinya
kewajiban dari si berutang (debitur) juga bila terjadi
cidera janji (wanprestasi), bahkan jaminan
perorangan ini dapat diadakan tanpa pengetahuan
dari si berutang (debitur) tersebut sehingga jaminan
perorangan menimbulkan hubungan langsung antara
perorangan yang satu dengan yang lain.
Perjanjian jaminan perorangan dapat berupa:
- Penanggungan/bortocht
- Bank garanti
1131 KUHPer
Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru
akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala
perikatan perseorangan.

1132 KUHPer
Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi
semua orang yang mengutangkan padanya, pendapatan
penjualan benda-benda itu dibagi-bagi menurut keseimbangan,
yaitu besar kecilnya piutang masing-masing, kecuali apabila di
antara para berpiutang itu ada alasan-alasan yang sah untuk
didahulukan.
Penanggungan hutang (Borgtoght) Pasal 1820
KUH Perdata
yaitu suatu perjanjian dengan mana seorang pihak ketiga guna
kepentingan si berhutang mengikatkan diri untuk memenuhi
perikatan si berhutang mana hak orang tersebut tidak
memenuhinya.

Perjanjian Garansi/indemnity (Surety Ship) Pasal


1316 KUH Perdata
Yang berbunyi meskipun demikian adalah diperbolehkan untuk
menanggung atau menjamin seorang pihak ketiga, dengan
menjanjikan bahwa orang ini akan berbuat sesuatu, dengan tidak
mengurangi tuntutan pembayaran ganti rugi terhadap siapa yang
telah menanggung pihak ketiga itu atau yang telah berjanji, untuk
menyuruh pihak ketiga tersebut menguatkan sesuatu jika pihak ini
menolak memenuhi perikatannya.
JAMINAN KEBENDAAN
jaminan yang berupa hak mutlak atas sesuatu benda
dengan ciri-ciri mempunyai hubungan langsung
dengan benda tertentu dari debitur atau pihak ketiga
sebagai penjamin, dapat dipertahankan terhadap
siapapun, selalu mengikuti bendanya dan dapat
diperalihkan.

Jaminan kebendaan ini selain dapat diadakan


antara kreditur dengan debiturnya juga dapat
diadakan antara kreditur dengan pihak ketiga yang
menjamin dipenuhinya kewajiban si berutang
(debitur) sehingga hak kebendaan ini memberikan
kekuasaan yang langsung terhadap bendanya.
Ada dua pertimbangan yang setidaknya menjadi prasyarat
utama untuk sesuatu benda dapat diterima sebagai jaminan,
yaitu :

1.SECURED
artinya benda jaminan kredit dapat diadakan pengikatan
secara yuridis formal, sesuai dengan ketentuan hukum dan
perundang-undangan. Jika di kemudian hari terjadi
wanprestasi dari debitur, maka bank memiliki kekuatan
yuridis untuk melakukan tindakan eksekusi.

2.MARKETABLE
artinya benda jaminan tersebut bila hendak dieksekusi dapat
segera dijual atau diuangkan untuk melunasi seluruh
kewajiban debitur
Yang termasuk dalam jaminan kebendaan
adalah :

1.Hak tanggungan
2.Hipotik
3.Gadai
4.Jaminan fidusia

Anda mungkin juga menyukai