Anda di halaman 1dari 9

PERTANGGUNG JAWABAN PIHAK PERSONAL GUARANTEE

YANG DINYATAKAN PAILIT

Luky Pangastuti
(Mahasiswa Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UNS)
pangastutiluky@gmail.com

Abstract
This research aim to know about the liability personal guarantee that declared bankrupt. The method used

seen that the legal position guarantor loan or personal guarantee if the main debtor is declared bankrupt, the

in accordance with the contents of the security agreement that has been agreed by the creditor and the
guarantor. The liability personal guarantee is a personal guarantee in the case of the bankruptcy debtor bind

not comply. In this case the personal guarantee can be synonymous with the principal agreement so that the
process of accountability that will be passed as well as the main debtor bankruptcy proceedings. Should all
parties involved in the agreement of a guarantee in a personal guarantee to have enough knowledge about
the importance of the guarantor (personal guarantee) in the case of bankruptcy, and vice versa debtor can
give a full explanation to the lender about everything related to the guarantee agreement.
Key words: bankruptcy, debtor, personal guarantee

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pertanggung jawaban personal guarantee yang dinyatakan
pailit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan cara mengkaji berbagai
aturan hukum yang bersifat formil. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dalam pemberian kredit
kedudukan hukum penjamin atau personal guarantee apabila debitor utama dinyatakan pailit maka
penjamin wajib memberikan pertanggungjawabannya kepada kreditor apabila debitor utama tidak dapat
memenuhi kewajibannya sesuai dengan isi dari perjanjian jaminan yang telah disepakati oleh kreditor
dan penjamin. Adapun pertanggung jawaban personal guarantee yaitu personal guarantee dalam hal
debitor pailit yang mengikatkan diri secara tanggung-menanggung untuk memenuhi perikatan si berutang
manakala debitor utama sendiri yang tidak memenuhinya. Dalam hal ini personal guarantee dapat diindetikkan
dengan perjanjian pokok sehingga proses pertanggung jawabannya yang dilalui akan sama halnya
dengan proses kepailitan debitor utama. Hendaknya semua pihak yang terlibat dalam perjanjian pemberian
jaminan dalam personal guarantee memiliki pengetahuan yang cukup tentang pentingnya penjamin (personal
guarantee) dalam perkara kepailitan, demikian sebaliknya debitor dapat memberikan penjelasan yang lengkap
kepada kreditor tentang segala sesuatu yang menyangkut perjanjian jaminan.
Kata kunci: pailit, debitor, personal guarantee

A. Pendahuluan menutupi kekurangan uang tersebut, badan hukum


seringkali meminjam uang yang dibutuhkan kepada
Suatu perusahaan tidak selalu berjalan dengan pihak lain, seperti bank yang memberikan pinjaman
baik dan seringkali keadaan keuangannya mengalami dengan penyertaan adanya bunga. Di sini pihak yang
masalah sehingga perusahaan tersebut tidak memberikan pinjaman uang disebut kreditur atau
lagi sanggup membayar utang-utangnya. Suatu si berpiutang, sedangkan pihak yang menerima
perusahaan membutuhkan uang sebagai dana untuk pinjaman disebut debitur atau si berutang. Pemberian
dapat melaksanakan kegiatan usahanya. Namun pinjaman atau kredit yang diberikan kreditur kepada
tidaklah selamanya badan hukum memiliki uang yang debitur dilakukan karena adanya kepercayaan bahwa
cukup untuk memenuhi segala kebutuhannya. Untuk debitor dapat mengembalikan pinjaman tersebut

145
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646, Volume II No. 2 Juli - Desember 2015

kepada kreditur tepat pada waktunya. Tanpa adanya yang menjelaskan pengertian kepailitan dan utang.
kepercayan dari kreditor, tidaklah mungkin kreditor Oleh karenanya, para sarjana dan praktisi hukum
mau memberikan pinjaman kepada debitor.
digunakan sebagai acuan dalam praktek. Untuk
Pada saat perjanjian utang, pihak debitor juga
sering menggunakan suatu jaminan untuk menjamin
kepailitan dan utang, yang digunakan sebagai
utang dari debitor itu sendiri. Di dalam jaminan itu
acuan dan praktek, para penyusun UU tersebut
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu jaminan umum
telah memasukkan istilah-istilah kepailitan dan
dan jaminan khusus. Jaminan umum diatur dalam
utang yang dituangkan dalam Bab 1 Pasal 1
Pasal 1131 KUH Perdata yang menyatakan “Segala
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 (Sentosa
kebendaan si berpiutang, baik yang bergerak maupun
Sembiring, 2006 : 11).
yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun
yang akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan Menurut Syamsudin M. Sinaga (2012: 85)
untuk segala perikatan perseorangan”. Berdasarkan dalam bukunya Hukum Kepailitan Indonesia,
aturan ini dapat disimpulkan bahwa semua harta maksud dan tujuan kepailitan, untuk memberikan
benda debitor dapat dijadikan jaminan utang, perlindungan hukum yang seimbang atau adil kepada
meskipun dalam perjanjian utang piutang tersebut kreditor, debitor dan masyarakat yang tujuannya
tidak diikuti dengan perjanjian jaminan. Kemudian adalah untuk menyelesaikan masalah utang
ada juga jaminan khusus, terdiri dari dua macam, piutang antara debitor dan kreditor secara adil,
yaitu: Jaminan perorangan dan jaminan kebendaan cepat, terbuka dan efektif, sehingga dapat menunjang
pembangunan perekonomian nasional.
Pada jaminan perorangan yaitu pihak ketiga Dalam perkembangannya sebuah perusahaan
guna kepentingan si berpiutang mengikatkan diri atau badan hukum memberikan garansi kepada
untuk memenuhi perikatan si berutang dimana orang kreditor berupa corporate guarantee dan ataupun
ini sendiri tidak memenuhinya. Dalam praktek personal guarantee. Jaminan immaterial terdiri
pinjam meminjam seringkali ditemukan kreditor dari corporate guarantee (jaminan perusahaan)
sebagai yang berpiutang selain meminta jaminan atau personal guarantee (jaminan perorangan)
kebendaan kepada si berutang atau debitor juga sebagai penanggung untuk menjamin kepada kreditor
meminta jaminan tambahan berupa jaminan non dalam pelunasan utang debitor. Berkaitan dengan
kebendaan atau immaterial, atau personal guarantee pemberian garansi yang biasanya diminta perbankan
atau borgtocht. dalam pemberian kredit bank, dengan adanya UU
Kepailitan, seorang penjamin atau penanggung
Menurut Rahmita (2014 : 4) Keberadaan garansi/
yang memberikan personal guarantee seringkali
jaminan merupakan upaya guna memperkecil risiko.
mengalami hal yang kurang menyenangkan sebagai
Garansi/jaminan merupakan sarana perlindungan
akibat pihak kreditor meminta penetapan pengadilan
bagi keamanan kreditor yaitu kepastian hukum
untuk memailitkan personal guarantee atau
akan pelunasan utang debitor atau pelaksanaan suatu
borgtocht. Dalam KUHPerdata, penjamin atau
prestasi oleh debitor atau oleh penjamin debitor.
penanggung diatur dalam Pasal 1831-1850.
Pemberian garansi/jaminan sendiri dibagi menjadi
dua bagian, yaitu pemberian garansi/jaminan yang Dari ketentuan-ketentuan di dalam KUHPerdata
dilakukan oleh pribadi dan badan hukum. Adapun tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang
jaminan perseorangan ini dapat berupa penjaminan penjamin atau penanggung adalah juga seorang
utang jaminan perusahaan, perikatan tanggung- debitor. Mengenai penanggungan dijelaskan dalam
menanggung, dan garansi bank. Dalam penjaminan Pasal 1820 KUHPerdata yang menyatakan bahwa
utang, pemberi jaminannya pihak ketiga secara penanggungan ialah suatu persetujuan dimana pihak
perseorangan, sebaliknya pada jaminan perusahaan, ketiga demi kepentingan kreditor, mengikatkan diri
pemberi jaminannya badan usaha yang berbadan untuk memenuhi perikatan debitor, bila debitor itu
hukum ( Lex Privatum, Vol.II/No. 1/Jan-Mar/2014). tidak memenuhi perikatannya. Dalam pengurusan
dan pemberesan harta pailit pada kasus kepailitan,
Sebelum adanya Undang-Undang Nomor 37
jaminan perorangan cukup berperan sebagai pihak
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
yang turut bertanggung jawab dalam pelunasan
Kewajiban Pembayaran Utang, tidak ada regulasi
utang-utang debitor kepada kreditor.

146
Luky Pangastuti. Pertanggungjawaban Pihak Personal Guarantee yang Dinyatakan Pailit

Pada beberapa kasus, kedudukan personal yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik
guarantee yang pada awalnya hanya menjadi pihak yang sudah ada maupun yang baru akan ada di
ketiga yang akan menjamin dan menanggung kemudian hari menjadi tanggungan untuk segala
pelunasan utang-utang debitor yang lalai dalam perikatan perseorangan. Namun jaminan secara
melunasi utang-utangnya, kedudukannya dapat umum ini masih dirasakan kurang memadai oleh
berubah menjadi seperti debitor utama yang dapat kreditor sehingga seringkali kreditor meminta
dituntut pertanggungjawabannya oleh kreditor secara diberikan jaminan khusus. Jaminan khusus dapat
langsung tanpa harus terlebih dahulu menyita harta berupa jaminan kebendaan dan jaminan perorangan
dari debitor utama yang pailit. Kasus kepailitan dari (borgtocht).
penjamin ini dapat dilihat dalam perkara gugatan pailit
Pada jaminan kebendaan, si debitor/yang
antara PT. Bank NISP, Tbk sebagai pemohon pailit
berhutang memberi jaminan benda kepada kreditor,
melawan Liem Iwan Yuwana yang bertindak sebagai
sebagai jaminan atas hutang yang dipinjam debitor.
penjamin yang dalam perkara ini posisinya sebagai
Debitor jika tidak membayar hutangnya pada
termohon pailit, yang akan menjamin pelunasan
saat jatuh tempo maka pihak kreditor dapat
utang PT. Metalindo Perwita apabila PT. Metalindo
menuntut eksekusi atas benda yang telah dijaminkan
Perwita tidak dapat melunasi utangnya seperti yang
tersebut untuk melunasi hutangnya. Dalam jaminan
tercantum dalam Putusan Pengadilan Niaga No: 72/
perorangan atau borgtocht ini jaminan yang diberikan
PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST . Dalam kasus ini
oleh debitor bukan berupa benda melainkan berupa
PT. Bank NISP, Tbk sebagai pemohon membuat Akta
pernyataan oleh seorang pihak ketiga (penjamin/
Jaminan (borgtocht) Perorangan dengan Liem Iwan
guarantor) yang tak mempunyai kepentingan apa-
Yuwana sebagai termohon, sebagaimana tercantum
apa baik terhadap debitor maupun terhadap kreditor,
dalam Akta Jaminan (borgtocht) Perorangan Nomor
bahwa debitor dapat dipercaya akan melaksanakan
74, tertanggal 20 Juni 2006, dan Akta Perubahan
kewajiban yang diperjanjikan, dengan syarat bahwa
dan Penegasan Kembali Jaminan (borgtocht)
apabila debitor tidak melaksanakan kewajibannya
Perorangan Nomor 56 tertanggal 16 April 2007.
maka pihak ketiga itu bersedia untuk melaksanakan
Tujuan akta borgtocht tersebut ditandatangani kewajiban debitor tersebut (M. Yahya Harahap,
oleh Termohon pailit tersebut adalah untuk menjamin 1982 : 315).
terlaksananya pembayaran utang PT. Metalindo
Penjamin sangat diperlukan dalam setiap kredit
kepada Pemohon Pailit, sehubungan dengan
yang dilakukan oleh pihak debitor terhadap kreditor.
fasilitas kredit yang diterima oleh PT. Metalindo
Menurut Subekti, Jaminan perorangan adalah suatu
dari Pemohon Pailit. Kedudukan Termohon Pailit
perjanjian antara seorang kreditor dengan orang
selaku penjamin pribadi (borgtocht) tersebut maka
ketiga yang menjamin dipenuhinya kewajiban-
termohon pailit menjamin dan karena itu berjanji
kewajiban debitor. Perjanjian jaminan perorangan
dan mengikatkan diri, untuk dan atas permintaan
bahkan dapat diadakan tanpa sepengetahuan
pertama dari pemohon pailit dan tanpa syarat
debitor tersebut. Jaminan kebendaan dapat diadakan
apapun menggantikan kedudukan PT. Metalindo
antara kreditor dengan debitor, atau antara kreditor
sebagai debitor dan/atau membayar dengan seketika
dengan orang ketiga yang menjamin dipenuhinya
dan sekaligus kepada pemohon pailit untuk semua
kewajibankewajiban debitor kebendaan (Iswi
utang dan/atau kewajiban yang harus dibayar oleh
PT.Metalindo kepada pemohon pailit, baik utang
pokok, bunga, biaya-biaya dan lain-lain jumlah Penjamin (Personal Guarantee) dalam hukum
uang yang wajib dibayar berdasarkan perjanjian kepailitan yaitu merupakan suatu jaminan yang
kredit. Berdasarkan uraian diatas selanjutnya akan diberikan oleh seseorang secara pribadi (bukan badan
dibahas mengenai pertanggungjawaban personal hukum) untuk menjamin hutang orang/ badan hukum
guarantee yang dinyatakan pailit. lain kepada seseorang atau beberapa kreditor.
Dalam KUHPerdata, jaminan perorangan
B. Kedudukan Hukum Personal Guarantee (personal guarantee) diatur pada Bab XVII yaitu
Dalam Hal Debitor Dinyatakan Pailit mengenai perjanjian penanggungan. Pada Pasal
KUH Perdata memberikan perumusan Jaminan 1820 KUHPerdata menjelaskan bahwa perjanjian
secara umum yang diatur dalam Pasal 1131 KUH penanggungan adalah perjanjian dengan adanya
Perdata, yaitu segala kebendaan seseorang baik pihak ketiga yang setuju untuk kepentingan

147
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646, Volume II No. 2 Juli - Desember 2015

si berutang mengikatkan diri untuk memenuhi harta pailit terhitung sejak hari pernyataan pailit
perikatan si berutang, apabila pada waktunya diputuskan. Dengan demikian, seorang penjamin
si berutang sendiri tidak berhasil memenuhi yang dinyatakan pailit oleh pengadilan tidak
kewajibannya. lagi dapat melakukan bisnis untuk dan atas nama
pribadinya.
Penjaminan atau penanggungan diatur di
dalam Pasal 1831 sampai dengan Pasal 1850 Pada jaminan perorangan jika terjadi
KUHPerdata. Dari ketentuan-ketentuan dalam kepailitan, kreditor mempunyai hak menuntut
KUHPerdata itu dapat disimpulkan bahwa seorang pemenuhan piutangnya selain kepada debitor yang
penjamin atau penanggung adalah juga seorang utama juga kepada penanggung atau dapat menuntut
debitor. Penjamin atau penanggung adalah juga pemenuhan kepada debitor lainnya. Jaminan
seorang debitor yang berkewajiban melunasi utang perorangan demikian dapat terjadi jika kreditor
debitor kepada kreditor atau para kreditornya apabila mempunyai seorang penjamin atau jika ada pihak
tidak membayar utang yang telah jatuh waktu ketiga yang mengikatkan diri secara tanggung
dan atau dapat ditagih. Oleh karena penjamin atau menanggung dalam debitor. Hal ini terjadi jika
penanggung adalah debitor, maka penjamin atau ada perjanjian penanggungan (borgtocht) atau pada
penanggung dapat dinyatakan pailit berdasarkan perjanjian tanggung-menanggung secara pasif.
Undang-Undang Kepailitan. Kecuali karena adanya perjanjian yang sengaja
diadakan, pihak ketiga juga dapat mengikatkan diri
Dalam hal penjaminnya adalah pribadi, maka
secara perorangan pada kreditor untuk pemenuhan
yang perlu diperhatikan adalah status sosial dan
perutangan berdasarkan ketentuan undang-undang.
garantor
secara ekonomi dan status sosialnya di dalam Pada jaminan perorangan kreditor merasa
masyarakat, menjadi syarat penentu dan dapat terjamin karena mempunyai lebih dari seorang
dijadikan alasan, dapat tidaknya garantor itu debitor yang dapat ditagih untuk memenuhi
diterima kreditor. Berkaitan dengan garantor pribadi piutangnya, maka pada jaminan kebendaan
ini, apabila perjanjian kredit jatuh tempo, dan debitor kreditor merasa terjamin karena mempunyai
tidak dapat membayar utang-utangnya, maka debitor hak didahulukan (preferensi) dalam pemenuhan
dapat dimohonkan pailit. piutangnya atas hasil eksekusi terhadap benda-benda
debitor.
Setelah debitor dinyatakan pailit, lalu semua
hartanya dijual oleh kurator untuk membayar Apabila debitor dinyatakan pailit yang mana
utang-utangnya. Apabila hasil penjualan itu tidak hutang tersebut dijamin oleh jaminan perorangan
mencukupi untuk melunasi utang-utangnya, atau penjamin sendiri yang menjadi jaminan
maka kurator dapat menjual harta garantor untuk maka berlaku ketentuan Pasal 1131 dan Pasal
menutupi kekurangannya. Jadi, garantor baru 1132 KUHPerdata yaitu segala harta kekayaan
tampil memenuhi kewajibannya apabila debitor penanggung baik yang berupa benda bergerak
(utama) sudah kehabisan harta untuk membayar maupun benda tetap (benda tidak bergerak) baik
utang-utangnya (Sutan Remi Sjahdeini, 2010 : yang sudah ada maupun yang baru akan ada di
97-98). kemudian hari menjadi jaminan atau agunan bagi
perikatan yang dibuat dengan kreditor sehingga
Selama ini sering tidak disadari baik oleh
harta penanggung juga masuk dalam harta pailit
bank maupun oleh para pengusaha bahwa seorang
sebab jika tidak maka perjanjian yang dibuat antara
personal guarantor dapat mempunyai konsekuensi
kreditor dan penjamin itu tidak ada artinya sama
hukum yang jauh apabila personal guarantor itu
sekali. Kebendaan milik debitor menjadi jaminan
tidak melaksanakan kewajibannya. Konsekuensinya
bersama-sama bagi semua kreditor yang dibagi
ialah bahwa garantor dapat dinyatakan pailit.
menurut prinsip keseimbangan atau “Pari Pasu
Banyak bank merasa bahwa personal guarantee Prorata Parte” (Jerry Hoff, 2000 : 13).
hanya memberikan ikatan moral dari penjaminnya.
Berdasar pasal-pasal di atas sangat jelas
Hal itu tidak benar. Menurut Pasal 24 Undang-
bahwa apabila debitor tidak mampu membayar
Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
piutangnya atau wanprestasi maka kreditor diberikan
Pembayaran Utang, dengan pernyataan pailit,
kewenangan untuk melakukan pelelangan terhadap
debitor pailit demi hukum kehilangan hak untuk
harta benda debitor, kemudian hasil dari pelelangan
menguasai kekayaannya yang dimasukkan dalam

148
Luky Pangastuti. Pertanggungjawaban Pihak Personal Guarantee yang Dinyatakan Pailit

tersebut dibagi secara rata terhadap setiap kreditor Pada prosesnya secara umum dalam tenggang
yang terkait. Dalam hal ini maka berlaku pula waktu 15 hari hakim pengawas beserta Kurator dan
asas paritas creditorium dimana pembayaran atau para kreditor bersama-sama mengadakan rapat dalam
pelunasan utang dilaksanakan secara berimbang rangka mengevaluasi data baik yang menyangkut
dengan demikian dalam kepailitan debitor maka para harta pailit serta jumlah kreditor beserta besarnya
kreditor pemegang hak jaminan perorangan hanya piutang masing-masing. Apabila di dalam rapat
akan berkedudukan sebagai kreditor konkuren tersebut, berdasarkan pencocokan utang piutang
saja, yang bersaing dalam pemenuhan piutangnya, ternyata harta pailit tidak mencukupi untuk
karena dalam jaminan perorangan tidak ada benda melunasi hutang-hutang debitor pada kreditor
tertentu sebagai objek jaminan. maka harta kekayaan seorang penjamin yang belum
terbebani hak tanggungan dan hak agunan lainnya
Adanya jaminan perorangan, kreditor
dapat dimasukkan kedalam harta pailit sebagai
akan merasa lebih aman dari pada tidak ada
sumber pelunasan bagi hutang debitor pada kreditor.
jaminan sama sekali karena dengan adanya jaminan
Dalam artikel ini penulis memilih putusan dengan
perorangan kreditor dapat menagih tidak hanya pada
Nomor 72/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST.
debitor tetapi pada pihak ketiga yang menjaminnya
dan kadang terdiri atas beberapa orang. Sehingga Perkara diawali dengan permohonan pailit
apabila perjanjian utang piutang itu dijamin dengan yang diajukan kepada pengadilan niaga Jakarta
jaminan perorangan, sedang dalam perjanjian Pusat oleh PT. Bank OCBC NISP, Tbk yang
jaminan perorangan itu tidak ada benda tertentu berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta,
milik penanggung yang diikat, disini hanya beralamat di OCBC NISP Tower, Jalan Prof.
berupa kesanggupan saja dari pihak penanggung Dr. Satrio. Kav. 25, Jakarta dan memilih kuasa
untuk menanggung hutang debitor apabila debitor hukum Yuhelson, SH., MH., MKn, Baredy E.W.
wanprestasi atau ingkar janji maka akan berlaku B. SH, Felix Bonaparte, SH dan Beni Wijanarko,
ketentuan jaminan secara umum yang diatur dalam SH, para advokat pada kantor Yuhelson & Partners
Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUHPerdata. sebagai pemohon, melawan Liem Iwan Yuwana
yang beralamat di Jalan Roda No 23, Rt 002, Rw
Dengan demikian apabila debitor dinyatakan
006, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor
pailit sedang harta pailit tidak mencukupi untuk
Tengah, Kota Bogor sebagai termohon.
menutup hutang-hutang debitor, maka harta
milik penjamin yang belum terbebani hak Mengenai duduk perkaranya, yang menjadi dasar
tanggungan dan hak-hak agunan lainnya dapat dan alasan pemohon pailit mengajukan permohonan
dimasukkan ke dalam harta pailit sebesar apa yang pailit terhadap termohon pailit adalah kedudukan
telah diperjanjikan dalam perjanjian penanggungan, termohon pailit selaku penjamin pribadi (borgtocht)
hal ini sesuai dengan keadilan dan taat pada asas adalah selaku debitor langsung yang wajib
moral yaitu siapa yang berjanji haruslah menepati membayar semua utang PT. Metalindo Perwita
janji itu. kepada pemohon pailit. Sejak Januari 2009, PT.
Metalindo Perwita selaku debitor mengalami kondisi
Pengajuan permohonan pailit terhadap
kesulitan keuangan dan tidak mampu memenuhi
penanggung merupakan hal yang cukup lumrah,
kewajiban-kewajibannya kepada beberapa kreditor
khususnya apabila penanggung adalah penanggung
salah satunya adalah PT.Bank OCBC NISP, sehingga
perusahaan. Pengadilan Niaga pernah menerima
karena kondisi ketidakmampuan dari PT. Metalindo
dan memutus pailit berbagai permohonan pailit
Perwita tersebut, kreditor memohon kepada
yang ditujukan kepada penanggung perusahaan.
pengadilan untuk memailitkan PT. Metalindo
Namun tidak demikian halnya dengan permohonan
Perwita agar pelunasan piutang yang dimiliki
pailit yang diajukan terhadap penjamin pribadi.
kreditor dapat terpenuhi.
Hanya sedikit permohonan pailit yang diajukan
terhadap penjamin pribadi, begitu juga kasus Setelah proses kepailitan dilaksanakan,
dipailitkannya penjamin pribadi oleh majelis hakim ternyata harta dari PT. Metalindo Perwita yang
niaga. Tidak ada penjelasan mengenai hal itu, tapi termasuk ke dalam harta pailit tidak mencukupi
secara umum ada kecendrungan bahwa kreditor dari jumlah piutang kreditor, sehingga kreditor
enggan berurusan dengan debitor pribadi untuk meminta pertanggung jawaban kepada personal
alasan praktis. guarantee atau garantor dalam hal ini Liem

149
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646, Volume II No. 2 Juli - Desember 2015

Iwan Yuwana, yang telah mengikatkan diri 3. Debitor dapat mengajukan suatu tangkisan
sebelumnya melalui perjanjian jaminan dengan yang hanya menyangkut dirinya sendiri secara
kreditor untuk melunasi utang dari debitor dalam pribadi.
hal ini PT. Metalindo Perwita apabila debitor tidak 4. Jika debitor dalam keadaan pailit.
dapat melunasi utangnya kepada kreditor. Setelah 5. Dalam hal penjaminan atau penanggungan
beberapa kali garantor dipanggil dan diberikan yang telah diberikan berdasarkan perintah
peringatan, tetapi tidak juga menunjukkan itikad pengadilan.
baiknya dalam mempertanggung jawabkan
Dapat disimpulkan sesuai dengan Pasal
kewajibannya kepada kreditor, maka kreditor
1832 KUHPerdata angka 2 bahwa kedudukan
memohon kepada pengadilan untuk memailitkan
antara debitor utama dengan penjamin atau
juga garantor dari PT. Metalindo Perwita tersebut.
personal guarantee atau borgtocht adalah sama-
Dari perkara kepailitan yang dipaparkan, sama seorang debitor. Akibatnya penjamin atau
dapat disimpulkan bahwa kedudukan hukum penanggung tersebut juga berkewajiban melunasi
penjamin atau personal guarantee apabila utang debitor utama kepada kreditor atau para
debitor utama dinyatakan pailit maka penjamin kreditornya apabila debitor utama tidak membayar
wajib memberikan pertanggungjawabannya kepada utang yang telah jatuh waktu dan atau yang telah
kreditor apabila debitor utama tidak dapat dapat ditagih.
memenuhi kewajibannya sesuai dengan isi dari
Berdasarkan Pasal 1 angka 1 dan Pasal 2 ayat
perjanjian jaminan yang telah disepakati oleh
(1) UUKPKPU, syarat untuk dapat dipailitkan adalah
kreditor dan penjamin. Apabila penjamin tidak
seorang debitor, maka yang perlu dibahas adalah
juga menunjukkan itikad baik, untuk memenuhi
apakah seorang penjamin adalah debitor, sehingga
kewajibannya maka kreditor dapat memohon
kepadanya dapat dimohonkan pailit. Masalah apakah
kepada pengadilan untuk memailitkan pula penjamin
seorang penjamin adalah debitor merupakan hal
pribadi atau personal guarantee.
sangat penting apabila ingin memailitkan penjamin,
hal ini dikarenakan yang dapat dipailitkan hanyalah
C. Pertanggung Jawaban Pihak Personal debitor, yaitu debitor yang mempunyai dua atau
Guarantee yang Dinyatakan Pailit lebih kredior dan tidak membayar sedikitnya satu
Terhadap Utang Debitor utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Maka
syarat utama apabila ingin memailitkan penjamin
Dalam suatu perkara seorang debitor yang adalah pemohon harus dapat membuktikan bahwa
memiliki seorang penjamin atau personal guarantee status penjamin telah beralih menjadi debitor,
atau borgtocht mempunyai tanggung jawab dalam karena hanya debitor yang dapat dipailitkan, setelah
perkara kepailitan yang ditujukan kepada debitor itu barulah pemohon harus membuktikan bahwa
utamanya. Dalam Pasal 1831 KUHPerdata dijelaskan debitor mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak
bahwa seorang penjamin atau personal guarantee membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh
atau borgtocht tidak diwajibkan ikut dan turut waktu dan dapat ditagih, setelah terbukti barulah
membayar kepada kreditor selain jika debitor utama debitor dapat dinyatakan pailit.
lalai dan aset-asetnya telah disita dan dijual terlebih
dahulu untuk melunasi utangnya. Seorang debitor baru dapat dinyatakan pailit
atau dalam keadaan pailit apabila telah dinyatakan
Namun, pada Pasal 1832 KUHPerdata oleh hakim atau pengadilan dengan suatu keputusan
memberikan pengecualian terhadap Pasal 1831 Hakim. Kewenangan pengadilan untuk menjatuhkan
KUHPerdata, terhadap penjamin atau personal putusan kepailitan itu telah ditentukan secara tegas di
guarantee atau borgtocht dapat diajukan dalam Undang-Undang Kepailitan (Lex et Societatis,
permohonan pernyataan pailit, selain karena telah Vol. III/No. 2/Mar/2015).
melepaskan hak istimewanya apabila:
1. Apabila penjamin telah melepaskan hak Menurut Pendapat Elijana S (Hakim Tinggi
istimewanya untuk menuntut supaya aset-aset pada Mahkamah Agung Republik Indonesia) “…yang
debitor utama terlebih dahulu disita dan dijual. dapat dipailitkan adalah seorang debitor. Guarantor
2. Apabila penjamin telah mengikatkan dirinya adalah debitor apabila debitor lalai atau cidera janji,
bersama-sama dengan debitor utama secara jadi seorang guarantor dapat saja dipailitkan.”
tanggung menanggung.

150
Luky Pangastuti. Pertanggungjawaban Pihak Personal Guarantee yang Dinyatakan Pailit

Untuk guarantor yang tidak melepaskan hak- Oleh karena itu, penjamin atau personal
hak istimewanya maka kreditur harus menggugat guarantee atau borgtocht adalah seorang debitor
debitur utama terlebih dahulu, setelah harta debitor maka penjamin dapat dinyatakan pailit berdasarkan
utama disita dan dilelang tetapi tidak cukup utangnya Undang-Undang Kepailitan. Dalam perkara
untuk melunasi seluruh utangnya jadi masih ada sisa permohonan pailit antara PT. Bank OCBC NISP,
utang yang belum terbayar atau telah terbukti debitor Tbk dengan Liem Iwan Yuwana pada Pengadilan
utama telah tidak mempunyai harta apapun lagi atau Niaga Jakarta Pusat dilihat dari akta jaminan atau
debitor utama telah dinyatakan pailit oleh kreditor borgtocht antara Bank OCBC NISP, Tbk dengan
lain, baru kemudian kreditor dapat menagih utang PT. Metalindo Perwita yang memiliki penjamin atau
debitor baru kemudian kreditor dapat menagih utang personal guarantee.
debitor utama kepada guarantor. Apabila guarantor
Dalam akta jaminan tersebut termohon pailit
setelah ditagih tidak mau membayar maka dapat
dalam perkara ini berkedudukan selaku pihak
diajukan permohonan kepailitan, untuk kreditor
penjamin pribadi atau personal guarantee atas
pemohon harus dapat membuktikan bahwa:
utang PT. Metalindo Perwita. Sesuai dengan
1. Kreditur pemohon telah menagih/menggugat
putusan No 72/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST
debitor utama terlebih dahulu tetapi ternyata:
tujuan akta jaminan atau borgtocht tersebut adalah
a. debitor utama tidak mempunyai harta sama
untuk menjamin terlaksananya pembayaran utang
sekali
PT. Metalindo kepada PT. Bank OCBC NISP,
b. harta debitor utama tidak cukup untuk
Tbk sehubungan dengan fasilitas kredit yang
melunasi utangnya.
diterima oleh debitor utama (PT. Metalindo) dari
c. debitor utama dalam keadaan pailit.
PT. Bank OCBC NISP, Tbk sebagai pemohon
2. Guarantor sebagai debitor mempunyai lebih
pailit dalam perkara ini.
dari 1 kreditor.
3. Bahwa salah satu utang tersebut telah jatuh Berdasarkan putusan Pengadilan Niaga
waktu dan dapat ditagih. tersebut pula tampak bahwa kedudukan Termohon
Pailit selaku penjamin pribadi (borgtocht) tersebut
Untuk guarantor yang telah melepaskan
maka termohon pailit menjamin dan karena itu
hak-hak istimewanya, terutama untuk guarantor
berjanji dan mengikatkan diri, untuk dan atas
yang telah menyatakan dirinya bertanggung jawab
permintaan pertama dari pemohon pailit dan
renteng dengan debitor utama terhadap utang
tanpa syarat apapun menggantikan kedudukan
debitor utama kepada kreditor maka kreditor dapat
PT. Metalindo sebagai debitor dan/atau membayar
lansung mengajukan permohonan kepailitan terhadap
dengan seketika dan sekaligus kepada pemohon pailit
guarantor tersebut dengan mengajukan sebagai
untuk semua utang dan/atau kewajiban yang harus
bukti:
dibayar oleh PT. Metalindo kepada pemohon pailit,
1. Surat perjanjian kredit
baik utang pokok, bunga, biaya-biaya dan lain-
2. Surat perjanjian penanggungan guarantor
lain jumlah uang yang wajib dibayar berdasarkan
telah melepaskan hak-hak istimewanya dan
perjanjian kredit. Akibat kedudukan termohon
menyatakan bertanggung jawab renteng dengan
pailit tersebut maka termohon pailit dapat dikatakan
debitor utama.
sebagai debitor pula seperti yang diatur dalam
3. Guarantor termohon pailit mempunyai utang
ketentuan Pasal 2 alinea kedua akta borgtocht
pada kreditor lain.
antara termohon pailit dengan pemohon pailit
4. Salah satu utang tersebut telah jatuh waktu dan
yang menegaskan bahwa jaminan perorangan dari
dapat ditagih tetapi guarantor sebagai pihak
termohon pailit merupakan 58 kewajiban pokok dan
yang bertanggung jawab renteng dengan debitor
utang termohon pailit sendiri dan akibatnya dalam
utama terhadap utang tersebut, tetap tidak
hal ini pemohon pailit tidak diwajibkan untuk:
dibayar.
a. Menagih kepada PT. Metalindo;
Jadi: “ …Guarantor baik itu Personal atau b. Mengajukan perkara atau menuntut PT.
Coorporate Guarantor dapat dipailitkan hanya Metalindo melalui pengadilan;
kapan, dalam hal apa juga bagaimana caranya harus c. Mengajukan permohonan penetapan pailit atau
diperhatikan dan dipenuhi agar Permohonanan likuidasi terhadap PT. Metalindo;
Pernyataan Pailit terhadap Guarantor dapat d. Mengambil pelunasan dari jaminan lainnya
dikabulkan” (Elijana S, 2001 : 402). yang dipegang oleh pemohon pailit sehubungan

151
Jurnal Repertorium, ISSN:2355-2646, Volume II No. 2 Juli - Desember 2015

dengan kewajiban PT. Metalindo berdasarkan D. Penutup


perjanjian kredit.
Dapat disimpulkan sesuai dengan Pasal 1832
Berdasarkan ketentuan di atas dapat dipastikan KUHPerdata angka 2 bahwa kedudukan antara debitor
termohon pailit juga merupakan debitor utama utama dengan penjamin atau personal guarantee atau
karena termohon pailit bersama-sama dengan borgtocht adalah sama-sama seorang debitor.
debitor utama yaitu PT. Metalindo mengikatkan Akibatnya penjamin atau penanggung tersebut juga
dirinya secara tanggung renteng. Sesuai dengan berkewajiban melunasi utang debitor utama kepada
Pasal 1832 KUHPerdata bahwa termohon pailit dapat kreditor atau para kreditornya apabila debitor
dituntut untuk dipailitkan tanpa penyitaan dan utama tidak membayar utang yang telah jatuh waktu
penjualan aset-aset PT. Metalindo untuk melunasi dan atau yang telah dapat ditagih. Oleh karena itu,
utangnya. penjamin atau personal guarantee atau borgtocht
dapat pula dikatakan sebagai seorang debitor maka
Pasal 1820 KUHPerdata yang mengatur
penjamin dapat dinyatakan pailit berdasarkan
tentang penanggungan menyatakan bahwa
Undang-Undang Kepailitan.
penanggungan adalah suatu perjanjian dengan
mana seorang pihak ketiga guna kepentingan si Personal Guarantee dalam hal debitor
berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi pailit yang mengikatkan diri secara tanggung-
perikatan si berutang manakala orang ini sendiri menanggung untuk memenuhi perikatan si berutang
tidak memenuhinya. Dari pengertian tersebut manakala debitur utama sendiri yang tidak
dapat disimpulkan bahwa penanggungan adalah memenuhinya. Dalam hal ini personal guarantee
perjanjian dengan adanya pihak ketiga yang dapat diindetikkan dengan perjanjian pokok
setuju untuk kepentingan si berutang mengikatkan sehingga proses pertanggung jawabannya yang
diri untuk memenuhi perikatan si berutang, apabila dilalui akan sama halnya dengan proses kepailitan
pada waktunya si berutang sendiri tidak berhasil debitur utama. Hendaknya semua pihak yang terlibat
memenuhi kewajibannya. dalam perjanjian pemberian jaminan dalam personal
guarantee memiliki pengetahuan yang cukup tentang
Berdasarkan Pasal 1820 tersebut terlihat
pentingnya penjamin (personal guarantee) dalam
bahwa personal guarantee atau penjamin hanya
perkara kepailitan, demikian sebaliknya debitur
dapat diminta pertanggung jawaban apabila si
dapat memberikan penjelasan yang lengkap kepada
berutang atau debitor utama tidak dapat memenuhi
kreditur tentang segala sesuatu yang menyangkut
kewajibannya, tetapi jika merujuk pada Pasal 1832
perjanjian jaminan.
KUHPerdata pada angka 2 terdapat pengecualian
terhadap penjamin atau penanggung yang dapat
langsung diajukan permohonan pernyataan pailit Daftar Pustaka
jika penjamin teah mengikatkan dirinya bersama-
sama si berutang atau debitor secara tanggung Buku:
renteng.
Elijana S. 2001. “Proses Mengajukan Permohonan
Dalam perkara ini, perihal pengecualian Pailit Terhadap
tersebut dapat terlihat dari akta jaminan atau
borgtocht antara pemohon pailit dengan termohon Guarantor dan Holding Company”. Penyelesaian
pailit yang dalam hal ini pihak penjamin berjanji Utang-Piutang Melalui Failli atau Penundaan
dan mengikatkan diri tanpa syarat apapun utuk Kewajiban Pembayaran Utang. Bandung:
menggantikan PT. Metalindo sebagai debitor utama. Alumni
Berdasarkan hal tersebut dalam pertimbangan
2010. Bebas
hukum putusan Nomor 72/ PAILIT/2010/
Jeratan Utang-Piutang, Yogyakarta : Pustaka
PN.NIAGA.JKT.PST dinyatakan bahwa pada diri
Yustisia
termohon pailit melekat secara identik perjanjian
pokok. Atas perjanjian utang piutang tersebut dengan Jerry Hoff. 2000. Undang Undang Kepailitan
sendirinya menurut hukum segala kewajiban yang Indonesia. Penerjemah Kartini Mulyadi.
diajukan terhadap debitor utama terjamin sama Jakarta : PT. Tatanusa
hakikatnya terhadap penjamin sebagai garantor.

152
Luky Pangastuti. Pertanggungjawaban Pihak Personal Guarantee yang Dinyatakan Pailit

M. Yahya Harahap. 1982. Segi-Segi Hukum h t t p : / / r e p o s i t o r y. u n e j . a c . i d / b i t s t r e a m /


Perjanjian.Bandung: Alumni handle/123456789/58948/Tantra%20Agistya.
Sentosa Sembiring. 2006. Hukum Kepailitan
Dan Peraturan Perundang-undangan Yang
Terkait Dengan Kepailitan. Bandung : CV. Jurnal:
Nuansa Aulia Dilva Muzdaliva Sawotong..2014. “Jaminan
Sutan Remi Sjahdeini. 2010. Hukum Kepailitan: Kebendaan Pada PT. Pegadaian Terhadap
Memahami Undang-Undang No 37 Tahun Barang Yang Digadaikan.” Lex Privatum,
2004 Tentang Kepailitan. Jakarta: Pustaka Vol.II/No. 1

Nadia Reinatha . 2014. “Tanggung Jawab Jaminan


Syamsudin M. Sinaga. 2012. Hukum Kepailitan Perorangan (Personal Guarantee) Dalam Hal
Indonesia. Jakarta: Tatanusa Debitur Dinyatakan Pailit (Studi Putusan
Pengadilan Niaga No: 72/PAILIT/2010/
PN.NIAGA.JKT.PST).” Skripsi. Fakultas
Internet: Hukum Universitas Andalas
http://thepresidentpostindonesia.com/2013/05/13/ Rahmita Suryani. 2014. “Tanggung Gugat Perseroan
personal-guarantee-dalam-pengajuan-kredit/ Terbatas KBS atau Pemutusan Kontrak
http://repository.usu.ac.id/ Secara Sepihak kepada Perseoran Terbatas
bitstream/123456789/28655/3/Chapter%20 ASIP Berdasarkan KUHP.” Jurnal Ilmiah
II.pdf Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 3 No. 1

http://www.researchgate.net/publication/42353666_ Rudy Mamangkey. 2015. “Fungsi dan Tanggung


Peranan_Dan_Tanggung_Jawab_Penjamin_ Jawab Hakim Pengawas Dalam Pemberesan
( Per sona l_G uar antee )_Di_D ala m_ Harta Pailit.” Lex et Societatis, Vol. III/No. 2
Permohonan_Perkara_Pailit
https://staff.blog.ui.ac.id/disriani.latifah/2009/06/09/
kedudukan-guarantor-dalam-kepailitan/

153

Anda mungkin juga menyukai