JAMINAN
Akbar Aprillia Ardhiansyah S.H.,M.H.
Pengantar Hukum Jaminan
Hukum Jaminan merupakan mata kuliah yang membahas menganai
Jaminan, baik itu jaminan kebendaan maupun jaminan perorangan
secara keseluruhan dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan hukum
yang berlaku.
Hak Jaminan tidak terlepas dari hak Kebendaan, karena sebagian hak
jaminan lahir dari hak kebendaan.
Pada zaman pemerintah Hindia Belanda, ketentuan hukum yang mengatur tentang hukum
jaminan dapat kita kaji dalam Buku II KUH Perdata dan Stb. 1908 Nomor 542 sebagaimana
telah diubah menjadi Stb.1937 Nomor 190 tentang Credietverband. Dalam Buku II KUH
Perdata, ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan hukum jaminan adalah gadai
dan hipotek
Pada tahun 1996 diundangkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.
Pada era reformasi telah di undangkannya Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang
Jaminan Fidusia.
Selanjutnya pada tahun 2011, disahkanlah Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang. Undang-undang ini
bertujuan membantu dunia usaha untuk menjamin kelancaran usahanya,
terutama bagi petani serta usaha kecil dan menengah yang berbasis
pertanian yang umumnya menghadapi masalah pembiayaan karena
keterbatasan akses dan jaminan kredit.
Ruang Lingkup
Hukum Jaminan
Ruang Lingkup Hukum Jaminan dibagi
menjadi dua : 2. Jaminan Khusus
1. Jaminan Umum Lahir karena adanya perjanjian