OLEH
GALUH JANUAR MAH UTAMA
21809082
Segala puji dan syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat
berupa kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Tentang Hukum Jaminan. Salawat beriring salam kami ucapkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam kebodohan hingga ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Kami menyadari bahwa Makalah Tentang Hukum Jaminan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca
sekalian untuk penyempurnaan makalah kami yang akan datang. Akhir kata, kami
ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia dalam menjalani kehidupannya membutuhkan berbagai hal untuk
memenuhi kebutuhan. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut setiap individu harus
mendapatkannya dengan melakukan pembelian, meminjam atau pun dengan sistem
barter. Untuk membeli dan meminjam saat ini memang sangat sering dilakukan dan
dimungkinkan terjadi. Untuk barter memang mungkin terjadi tetapi saat ini sistem
tersebut jarang sekali dipergunakan. Seperti yang kita ketahui manusia dalam usaha
pemenuhan kebutuhan sehari-hari setiap orang memiliki berbagai cara sesuai dengan
perkembangan kehidupan saat ini, misalnya pinjam-meminjam. Ketika terjadi hubungan
pinjam meminjam maka timbul hak dan kewajiban, ketika terjadi wan prestasi maka
disinilah timbulnya pemikiran mengenai apa yang dinamakan jaminan.
BAB II
PERMASALAHAN
1. Apakah pengertian hukum jaminan?
2. Bagaimanakah jenis-jenis hukum jaminan?
3. Apasajakah asas-asas hukum jaminan?
4. Bagaimana Sistem Pengaturan Hukum Jaminan?
5. Bagaimana Sumber Hukum Jaminan?
6. Apakah Fungsi Hukum Jaminan?
BAB III
PEMBAHASAN
2. J satrio
3. Salim H.S
Hukum jaminan adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara kreditor dan
debitor yang berkaitan dengan pembebanan jaminan atas pemberian kredit. Dari
pendapat diatas dapat ditarik benang merah bahwa hukum jaminan adalah peraturan
hukum yang mengatur hubungan hukum antara pemberi jamianan dengan penerima
jaminan dengan menjaminkan benda- benda sebagai jaminan.
6. Fungsi Jaminan
Fungsi jaminan adalah sebagai sarana perlindungan bagi keamanan atau
kepastian pelunasan hutang debitur kepada kreditur. Jaminan secara yuridis mempunyai
fungsi untuk mengkover hutang. Oleh karena itu, jaminan di samping faktor-faktor lain
(watak, kemampuan, modal, jaminan dan kondisi ekonomi), dapat dijadikan sebagai
sarana perlindungan untuk para kreditur dalam kepastian atau pelunasan utang calon
debitur atau pelaksanaan suatu prestasi oleh debitur.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hukum jaminan adalah kaidah atau peraturan hukum yang mengatur ketentuan
mengenai jaminan dari pihak debitur atau dari pihak ketiga bagi kepastian pelunasan
piutang kreditur atau pelaksanaan suatu prestasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga
sudah sering mendengar istilah jaminan. Jaminan dalam pengertian bahasa sehari-hari
biasanya merujuk pada pengertian adanya suatu benda atau barang yang dijadikan
sebagai pengganti atau penanggung pinjaman uang terhadap seseorang.
2. Saran
Dalam melakukan kegiatan pinjam-meminjam sebaiknya di landasi dengan jaminan,
karena dengan adanya jaminan para kreditur mendapatkan sarana perlindungan bagi
keamanan atau kepastian pelunasan hutang debitur. Jadi, marilah kreditur dan debitur
melakukan sebuah jaminan dalam proses peminjaman atau hutang.
DAFTAR PUSTAKA