TINJAUAN PUSTAKA
Hukum jaminan terdiri dari dua kata yaitu hukum dan jaminan.
Hukum Perdata2.
dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan 3. Sri Soedewi
2
Mertokusumo, Soedikno, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit di Indonesia,
Jakarta:Bina Cipta Pers, 2007, hlm. 10
3
Hadisaputro, Hartono, Pokok-Pokok Hukum Perikatan dan Hukum Jaminan,
Yogyakarta:Liberty, 1984, hlm. 20
14
15
hukum bagi lembaga-lembaga kredit, baik dari dalam negeri mupun luar
dibarengi dengan adanya lembaga kredit dalam jumlah yang besar dengan
hukum, seperti:
e. Jika perutangan pokok beralih karena cessi, subrogasi maka ikut berali
Jaminan dan Jaminan Perorangan, Jakarta:BPHN Departemen Kehakiman RI, 1980, hlm. 25
5
Bahsan, M., Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia,
Jakarta:Rajawali Pers, 2007, hlm. 28
Lebih tegasnya lagi bahwa perikatan-perikatan dalam suatu perjanjian
yang sifatnya mengabdi pada suatu perjanjian pokok, tidak bisa melebihi
diadakan oleh seperti jaminan umum, hak privilege dan hak retensi yang
tercantum dalam Pasal 1132 dan Pasal 1134 ayat (1) Kitab Undang-
jaminan yang dilahirkan atau diadakan oleh perjanjian yang diadakan para
pihak, seperti gadai, hipotek, hak tanggungan, fidusia dan hak jaminan resi
gudang.
diterangkan
mengenai hal ini. Jaminan khusus memberikan kedudukan mendahului
yangsudah ada maupun yang baru aka nada di kemudian hari menjadi
dinyatakan
yaitu:
tetapi hasil dari penjualan benda yang menjadi jaminan akan dibagi
Dalam jaminan umum ini tidak akan terjadi masalah jika hasil
dimiliki oleh kreditur kepada debitur. Hali ini akan tetap menjadi
masalah, karena hutang debitur tetap tidak dapat dibayar secara lunas
6
Frieda Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan Perdata, Hak-Hak Yang Memberikan
Jaminan (jilid 2), Jakarta:Indo Hill-Co, 2005, hlm.8
wanprestasi. Oleh karena itu dibentuklah bentuk jaminan lain, yaitu
kelemahan yang ada pada bentuk jaminan umum. Dalam Pasal 1132
berpiutang terbit dari hak istimewa, dari gadai, dan dari hipotek”.
bentuk jaminan yang lain, yaitu: yang pertama adalah Hak jaminan
7
J. Satrio, Hak Jaminan Kebendaan, Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2002, hlm.10.
berupa benda bergerak maupun benda tak bergerak. Untuk benda
(droit de suite/Zakaaksqevolg).
(droit de prefernce).
(accessoir).
atau terikat kepada hak kreditur, yang berharga bagi debitur dan
terselenggaranya suatu
8
J. Satrio, Op. Cit, hlm.12
9
Subekti, Jaminan-jaminan Untuk Pemberian Kredit Meurut Hukum Indonesia,
Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1989, hlm. 15
10
perikatan seperti borgtocht . Dasar hukum dari jaminan
10
Frieda Husni Hasbullah, Op. Cit, hlm. 12
accesoir, yang artinya jika perjanjian pokok batal, maka
semua
kreditur mempunyai kedudukan yang sama terhadap harta
kekayaan debitur.
ini tidak mempunyai nilai ekonomis untuk orang lain dan tidak
jaminan kebendaan.
2.1.2 Manfaat Jaminan
perjanjian.
11
Harum Melati S, Analisis Terhadap Hak Jaminan Resi Gudang Sebagai Salah Satu
Bentuk Pengikatan Jaminan Kredit Pada Lembaga Perbankan, Tesis Universitas Indonesia,
Jakarta, 2010, hlm.32
(pelunasan) sesuai dengan syarat-syarat yang telah disetujui agar
adalah:
ditentukan.
12
Ibid.,
13
Frieda Husni Habullah, Op. Cit, hlm. 20
2. Untuk memberi kemudahan dalam memperoleh kredit bagi
usahanya.
berdasarkan jenis benda yang menjadi obyek dari hak jaminan. Apabila
maka lembaga jaminannya adalah gadai dan fidusia. Berikut ini adalah
eksekusi yaitu:
dengan uang.
artinya,
merupakan pelaksanaan perjanjian tanpa melalui gugatan atau
berupa uang.
dimuka umum.
2.2.2 Hipotek
setelah
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, maka hak atas tanah
yaitu hak milik (pasal 25 UUPA), hak guna usaha (pasal 33 UUPA),
hak guna bangunan (pasal 39 UUPA), dan hak pakai atas tanah
negara tidak dapat lagi dibebani dengan hak hipotek melainkan telah
tentang pelayaran.
siapapun.
Perdata).
disimpangi.
hal tertentu, yang dalam hal ini terwujud dalam suatu jumlah
tersebut.
2. Hipotek dapat beralih atau dipindahkan
Undang-UndangHukum Perdata.
diberikan secara
sebagian demi sebagian, dan hanya dapat diberikan secara
2.2.3. Gadai
pengecualian biaya
penjualan sebagai pelaksanaan putusan atas tuntutan
Hukum Perdata.
14
J. Satrio, Op. Cit,, hlm. 89
2.2.3.2. Sifat-Sifat Gadai
2.3. Fidusia
1. Accessoir
2. Constitutum Possessorium
benda jaminan.
3. Parate executie
Sehubungan dengan kedudukan separatis dan hak preferen yang
a. Pengelola Gudang
Pengelola Gudang adalah pihak yang melakukan usaha
pengawas.
c. Badan Pengawas
Gudang mencakup:
Gudang.
e. Pusat Registrasi
e. Lembaga Pelaksana
Dalam Pasal 1 nomor 5 Peraturan Pemerintah Nomor 1
atas
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang sistem resi gudang
Jadi resi gudang adalah sebagai perwujudan hak milik dari barang
milik atas barang yang ada dalam gudang. Dalam penjelasan pasal 2
b. Pembawa Hak
Hak yang dimaksud adalah hak menuntut sesuatu kepada
c. Mudah diperjualbelikan
surat atas pengganti/atas perintah (aan order) atau surat atas nama
ditetapkan.
saja yang memegang resi gudang tersebut atau atas perintah suatu
pihak tertentu.
maka objek sistem resi gudang di Indonesia saat ini masih dibatasi
DAG/PER/11/2011.
dari pemerintah.
nasional yang
berasaskan kekeluargaan menurut dasar-dasar demokrasi ekonomi
1945.
Dengan adanya sistem resi gudang, diharapkan petani tak lagi buru-
15
Iswi Hariyani, SH., M.H., Resi Gudang Sebagai Jaminan Kredit Dan Alat
Perdagangan, Jakarta:Sinar Grafika, hlm. 18.
b. Membuat perjanjian pengelolaan barang secara tertulis
tangan tersebut.
pedagang berjangka;
c. Memerintahkan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap
pelaksanaannya;
pelaksanaannya.
manajemen mutu.
gudang.
jaminan.
di seluruh Indonesia.
terpisah.
penjaminan.