Anda di halaman 1dari 17

Karakteristik Asas – Asas

Hukum Jaminan &


Urgensi Jaminan Dalam
Perjanjian

Kelompok 1 Hukum Jaminan


Anggota Kelompok I

1. Christine Taffy Lidya Septiana 20220610002

2. Vina Ayu Septianingrum 20220610019

3. Jessica M Liewindo 20220610020


Pembahasan

01 02
Karakteristik Asas Hukum Karakteristik Asas hukum
jaminan jaminan menurut ahli

03

Urgensi Jaminan dalam


perjanjian kredit
Hukum jaminan adalah ketentuan hukum yang mengatur hubungan hukum antara
pemberi jaminan (debitur) dan penerima jaminan (kreditor) sebagai akibat
pembebanan suatu utang tertentu (kredit) dengan suatu jaminan (benda atau orang
tertentu).
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengatur secara umum tentang jaminan.
Yang mana tepatnya terdapat dalam Pasal 1131 KUHPerdata yang berbunyi
"Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang sudah
ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan
debitur itu."
Dengan demikian menurut pasal ini, segala harta kekayaan seseorang otomatis
akan menjadi jaminan atas utang yang telah dibuat baik benda yang sudah ada
maupun belum ada. Hal ini memperkuat bahwa seorang kreditur dapat diberikan
jaminan berupa harta benda milik debitur walaupun tanpa secara khusus pernah
diperjanjikan sebelumnya.
01
Karakteristik Asas Asas
Hukum Jaminan
1. Asas Publikasi 2. Asas Spesialitas
Asas Publikasi, Asas ini bermakna
pembebanan atas benda dengan Asas Spesialitas Yaitu bahwa hak
hak jaminan harus memenuhi tanggungan, hak fidusia dan hipotek hanya
kewajiban mengumumkan ke dapat dibebankan atas percil atau atas
masyarakat. Tujuan dari asas ini barang-barang yang sudah terdaftar atas
adalah untuk memandu bahwa nama orang tertentu;
semua hak dan kewajiban harus
didaftarkan sedemikian rupa
sehingga pihak ketiga mengetahui 3. Asas Tak Dapat di Bagi - Bagi
apa yang dibebankan. Semua hak, Asas Tak Dapat di Bagi – Bagi Yaitu asas dapat
baik hak tanggungan, hak fidusia, dibaginya utang tidak dapat mengakibatkan dapat
dan hipotek harus di daftarkan. dibaginya hak tanggungan, hak fidusia, hipotek, dan
Pendaftaran ini dimaksudkan gadai walaupun telah dilakukan pembayaran Sebagian.
supaya pihak ketiga dapat
mengetahui bahwa benda jaminan
tersebut sedang dilakukan
pembebanan jaminan.
4. Asas Inbezittstelling 5. Asas Horizontal
Bangunan dan tanah bukan merupakan satu kesatuan.
Asas Inbezittstelling adalah Hak ini dapat dilihat dalam penggunaan hak pakai, baik
barang Jaminan harus berada di tanah negara maupun tanah hak milik. Bangunannya
tangan penjamin (penerima adalah milik dari yang bersangkutan atau pemberi
jaminan). Hal ini dilakukan agar tanggungan, tetapi tanahnya milik orang lain,
barang jaminan dapat dikuasai berdasarkan hak pakai.
kepemilikannya selama proses
pinjaman belum dilunasi. 6. Asas Kepastian
Asas Kepastian: Asas ini menjamin bahwa hak
jaminan yang diberikan oleh debitur kepada kreditur
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Asas ini
juga menjamin bahwa hak jaminan tersebut dapat
dieksekusi dengan jalan hukum jika debitur tidak
memenuhi kewajibannya
7. Asas Tanggung jawab 9. Asas Kemanfaatan

Asas ini menjamin bahwa kreditur Asas ini menjamin bahwa jaminan yang
dapat menuntut tanggung jawab diberikan oleh debitur dapat dimanfaatkan oleh
debitur atas pelanggaran kreditur jika debitur tidak memenuhi
kewajiban yang telah disepakati kewajibannya
dalam perjanjian jaminan

8. Asas Kebebasan
Asas ini menjamin bahwa debitur dan kreditur bebas
untuk menentukan jenis jaminan yang akan diberikan
dan syarat-syarat yang akan ditetapkan dalam
perjanjian jaminan
02
Karakteristik Asas Hukum
Jaminan menurut pendapat
para ahli
Rechtszekerheidsbeginsel
Asas Kepastian Hukum
Bahwa hukum harus memberikan kepastian dan kejelasan
mengenai jaminan yang diberikan dalam suatu perjanjian.
Asas ini diungkapkan oleh para ahli yaitu
Hans Kelsen, Montesquieu, dan Immanuel Kant.

Eenheidsbeginsel
Openheidbeginsel
Asas Keterbukaan Asas Keterpaduan
Bahwa jaminan yang diberikan harus bahwa jaminan yang diberikan
terbuka dan tidak ada unsur kecurangan harus terintegrasi dan konsisten
atau penipuan. Asas ini diungkapkan oleh dengan perjanjian yang dibuat.
para ahli yaitu Asas ini diungkapkan oleh para
Herman Dooyeweerd dan Paul Scholten. ahli seperti
Paul Scholten dan H.L.A. Hart.
Gerechtigheidbeginsel
Asas Keadilan
Bahwa jaminan yang diberikan harus adil
dan seimbang bagi kedua belah pihak. Asas
ini diungkapkan oleh para ahli seperti
Aristoteles, Thomas Aquinas, dan Rudolf
von Jhering.
Algemeen Belangbeginsel
Asas Kepentingan Umum
Bahwa jaminan yang diberikan harus
memperhatikan kepentingan umum dan
tidak merugikan masyarakat luas. Asas ini
diungkapkan oleh para ahli yaitu
Hugo Grotius dan John Locke.
03
Urgensi Jaminan Dalam
Perjanjian Kredit
1. Kepercayaan Kreditur 3. Kemudahan Eksekusi
Jaminan dalam perjanjian kredit merupakan Jaminan yang diberikan oleh debitur dapat
upaya untuk mewujudkan kepercayaan memudahkan kreditur dalam melakukan eksekusi
kreditur terhadap debitur. Dengan adanya jika terjadi wanprestasi. Misalnya, dalam
jaminan, kreditur dapat merasa lebih aman perjanjian kredit dengan jaminan hak tanggungan,
dalam memberikan kredit karena memiliki kreditur dapat dengan mudah mengeksekusi
jaminan atas kemampuan debitur untuk jaminan tersebut jika debitur tidak dapat melunasi
melunasi hutangnya hutangnya

4. Perlindungan Kreditur
2. Pengamanan Kredit
Jaminan juga berperan dalam mengamankan Dengan adanya jaminan, kreditur dapat lebih
kredit yang diberikan oleh kreditur. Dalam mudah untuk mendapatkan kembali haknya
perencanaan pemberian kredit, pengamanan sebagai kreditur jika terjadi wanprestasi debitur.
ini perlu dilakukan untuk meminimalkan Jaminan ini memberikan perlindungan hukum
risiko yang mungkin timbul akibat bagi kreditur dalam menghadapi risiko yang
wanprestasi debitur mungkin timbul dalam perjanjian kredit.
5. Pemenuhan Kewajiban Debitur
Jaminan dalam perjanjian kredit juga berperan dalam memastikan bahwa debitur memenuhi
kewajibannya untuk melunasi hutangnya. Dengan adanya jaminan, debitur akan merasa lebih terikat
untuk melunasi hutangnya karena mengetahui bahwa jaminan tersebut dapat dieksekusi jika ia tidak
memenuhi kewajibannya

Dari urgensi-urgensi di atas, dapat disimpulkan bahwa


jaminan dalam perjanjian kredit sangat penting untuk
memastikan keberlangsungan hubungan antara kreditur
dan debitur. Jaminan ini memberikan perlindungan
hukum bagi kreditur dan meminimalkan risiko yang
mungkin timbul akibat wanprestasi debitur.
PERTANYAAN
ATAU
SANGGAHAN
KESIMPULAN
Hukum jaminan bertujuan untuk memberikan kepastian
dan perlindungan hukum bagi kreditur dalam hal debitur
tidak memenuhi kewajibannya. Asas publisitas menjadi
salah satu asas yang penting dalam hukum jaminan
kebendaan karena menjamin bahwa pembebanan atas
benda dengan hak jaminan harus memenuhi kewajiban
mengumumkan ke masyarakat. Pemberian jaminan oleh
nasabah/ peminjam atau debitor merupakan perbuatan
hukum yang penting dalam rangka memberikan jaminan
akan terbayarnya kembali pinjaman/ piutang jika debitor
wanprestasi. Oleh karena itu jaminan merupakan salah
satu syarat dalam pemberian kredit.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai