1. Pengertian Merger
Pasal 1 angka 9 UU Perseroan Terbatas. Pasal 109 angka 1 UU Cipta Kerja
mendefinisikan merger atau penggabungan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan
oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang
telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan
diri beralih karena hukum kepada perseroan yang menerima penggabungan dan
selanjutnya status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena
hukum.
2. Pengertian Akuisisi
Pasal 1 angka 11 UU Perseroan Terbatasjo. Pasal 109 angka 1 UU Cipta Kerja
mendefinisikan akuisisi atau pengambilalihan sebagai perbuatan hukum yang
dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham
perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut.
3. Pengertian Konsolidasi
Pasal 1 angka 10 UU Perseroan Terbatasjo. Pasal 109 angka 1 UU Cipta Kerja
mendefinisikan konsolidasi atau peleburan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan
oleh dua perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu
perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari perseroan
yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan yang meleburkan diri
berakhir karena hukum. Secara sederhana, konsolidasi dapat diartikan sebagai
penggabungan dua perseroan atau lebih dengan cara mendirikan usaha baru dan
membubarkan usaha lama.
Ayat (3) Dalam hal kegiatan usaha berisiko tinggi memerlukan pemenuhan
standar usaha dan standar produk, Pemerintah Fusat atau Pemerintah Daerah
menerbitkan sertifikat standar usaha dan sertifikat standar produk
Berikut pengelompokan potensi penilaian tingkat bahaya berusaha menurut PP
Nomor 5 Tahun 2021 Lamipiran 1
1) Aspek
- Kesehatan
- Keselamatan
- Lingkungan
- Sumber Daya
2) Tingkat Bahaya
• Jenis Kegiatan Usaha
• Kriteria Kegiatan Usaha
• Lokasi Kegiatan Usaha
• Keterbatasan Sumber Daya
• Resiko Volatilitas
3) Potensi Terjadinya
• Hampir Tidak Mungkin Terjadi
• Kemungkinan Kecil Terjadi
• Kemungkinan Terjadi
• Hampir Pasti Terjadi
7. Jelaskan definisi hak cipta, hak merek, hak paten, dan rahasia dagang menurut UU di
Indonesia (regulasi terbaru)
1) Definisi Hak Cipta Menurut UU No. 28 Tahun 2014
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Hak – Hak yang tercakup dalam hak cipta terbagi menjadi
dua yaitu hak eksklusif dan hak ekonomi dan hak moral.
2) Definisi Hak Merek Menurut UU No.16 Tahun 2016
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo,
nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau
3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur
tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang
atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa. Maka
dapat disimpulkan bahwa Hak Merek adalah Hak merek adalah hak eksklusif
untuk pemilik merek yang sudah terdaftar dalam menggunakan mereknya
dalam aktivitas perdagangan produk barang atau jasa, sesuai dengan kelas dan
juga jenis produk barang atau jasa.
3) Hak Paten Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2016 tentang Paten (UU
Paten)
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Dengan demikian, dengan hanya dilakukan salah satu hal tersebut saja,
kewajiban untuk melaksanakan Paten di Indonesia sudah dapat terpenuhi,
sehingga pemenuhan ketentuan Pasal 20 ayat (1) menjadi lebih ringan.