Anda di halaman 1dari 10

1.

Jelaskan Fungsi dan Sumber Hukum Bisnis


Jawab :
 Fungsi hukum bisnis ada tiga, yaitu :
1) Informasi
Ketika ada hukum, maka akan adanya aturan – aturan. Fungsi hukum bisnis tidak
hanya sebagai aturan saja. Tetapi sebagai sumber informasi yang dimanfaatkan
bagi semua yang menggeluti para pelaku bisnis.
2) Hak dan kewajiban
Adanya hukum bisnis yaitu untuk mengatur serta memberikan arahan atau
membantu dalam memahami hak dan kewajiban sebagai seorang pebisnis untuk
membangun sebuah usaha agar terhindar dari penyimpangan aturan yang ada
dalam dunia perbisnisan yang sudah tertulis di dalam perundangan – undangan
dan tidak ada nya kerugian yang dialami. Contohnya : perusahaan dibidang
kuliner antar perusahaan dan karyawan pasti terdapat hak dan kewajiban. Sebagai
seorang karyawan memiliki kewajiban untuk bisa membuat target penjualan,
ketika target sudah tercapai timbullah hak bagi karyawan, misalkan karyawan
diberikan gaji yang sesuai dengan UMR/UMK dan bisa diberikan tunjangan.
3) Karakter bisnis
Karakter bisnis memiliki berbagai macam karakter, misalnya bisnis nya hanya
dibidang pendidikan atau karakter bisnis dibidang lingkungan. Namun banyaknya
pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya dengan berbagai cara, mulai dari cara
curang, dinamis, sehat dan berkeadilan. Dengan kehadiran hukum bisnis ini untuk
mendorong pelaku bisnis menjalankan kegiatan mereka dengan sehat agar tidak
dikenakan sanksi dan punishment.
 Sumber – Sumber Hukum Bisnis
Sumber – Sumber Hukum Bisnis ada 6 yaitu :
1. Sumber Hukum Bisnis menurut perundangan-undangan, meliputi:
 Hukum Perdata (KUH Perdata) yang mengatur mengenai hubungan
atas kebendaan maupun antara perorangan dan badan hukum, yang di
dalamnya terdapat aturan tentang jual beli, sewa menyewa, pinjam
meminjam dan sebagainya.
 Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUH Pidana) yang mengatur tentang
tindakan pidana dalam bisnis, contohnya penipuan.
 Hukum Dagang (KUH Dagang) yang mengatur tentang persoalan
perdagangan.
 Peraturan Perundang-undangan di luar KUH Perdata, KUH Pidana,
ataupun KUH Dagang, misalnya undang – undang yang mengatur
mengenai perseroan terbatas yang telah diatur dalam Undang –
Undang Perseroan Terbatas.
2. Sumber Hukum Bisnis menurut
 UU No.10 Tahun 1998 (Perbankan)
 UU No. 1 Tahun 1995 (Perseroan Terbatas)
 UU No. 7 Tahun 1987 (Hak Cipta)
 UU No. 8 Tahun 1999 (Perlindungan Konsumen)
3. Perjanjian
 Perjanjian Pihak
Dalam perjanjian pihak, misalnya Perusahaan A kekurangan karyawan
dan Perusahaan B kelebihan karyawan, maka bisa diantara kedua
perusahaan tersebut melakukan kerjasama dan membuat sebuah
perjanjian antar pihak.
 Perjanjian Internasional
- Trakat
Perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan
hukum tentasebuah perjanjian atau persetujuan diantara dua negara
atau lebih untuk bisa mencapai hubungan hukum tentang obyek-
obyek hukum dengan kepentingan yang sama.
- Konvensi
Konvensi ini juga digunakan untuk penyebutan persetujuan resmi
yang bersifat multirateral yang diadakan di bawah organisasi
Internasional.
4. Yurisprudensi
Keputusan – keputusan yang berasal dari hakim terdahulu dalam menghadapi
suatu masalah yang tidak diatur dalam Undang – Undang serta dijadikan
acuan bagi para hakim lainnya dalam menyelesaikan masalah yang sama.
5. Kebebasan Dalam Berbisnis
6. Doktrin
Pendapat yang diutarakan oleh para ahli hukum yang berkaitan dengan
yurisprudensi, sebagai bahan yang biasanya dijadikan para hakim dalam
membuat sebuah keputusan.
2. Jelaskan perbedaan jaminan umum dan jaminan khusus
Jaminan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jaminan umum dan jaminan khusus,
adapun perbedaan diantara kedua jaminan tersebut yakni :
1) Jaminan Umum
o Jaminan umum adalah jaminan dari pihak debitur yang terjadi karena adanya
Undang – Undang.
o Benda jaminan (pada jaminan umum) tidak ditunjuk secara khusus dan tidak
diperuntukkan untuk kreditur, hasil penjualan jaminan itu akan dibagi – bagi
antara para kreditur seimbang dengan piutangnya masing – masing.
2) Jaminan Khusus
o Jaminan Khusus adalah jaminan yang terjadi karena adanya perjanjian yang
khusus diadakan antara kreditur dengan debitur.
o Benda jaminan (pada jaminan khusus) ditujukan secara khusus sebagai jaminan
piutang dan diberlakukan hanya pada kreditur tertentu, baik jaminan yang
bersifat kebendaan maupun perorangan
o Jaminan khusus dibagi lagi menjadi dua yaitu jaminan kebendaan dan
perorangan.

3. Jelaskan perbedaan usaha, perusahaan, dan pengusaha menurut peraturan perundang -


undangan di indonesia yang masih berlaku (sebutkan prodak hukum dan pasalnya )
Perbedaan antara usaha, perusahaan, dan pengusaha menurut Undang-undang No. 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Dicabut dengan UU No 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja) yaitu :
- Usaha, adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang
perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan/atau laba ( Pasal 1 huruf d).
- Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang
menjalankan suatu jenis perusahaan (Pasal 1 huruf e)
- Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta
berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia, untuk tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba (Pasal 1 huruf b)

Menurut ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003

- Menurut ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 angka (5)


menyebutkan bahwa pengusaha adalah:
a) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan
suatu perusahaan milik sendiri,
b) Orang perseorangan, persekutuam, atau badan hukum yang secara berdiri
sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya,
c) Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di
Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud yang berkedudukan di
luar wilayah Indonesia.
- Menurut ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 angka (6)
menyebutkan bahwa pengusaha adalah:Perusahaan ialah setiap bentuk usaha
yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan,
atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik Negara yang
mempekerjakan pekerja atau buruh dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
4. Sebutkan bentuk – bentuk organisasi Bisnis di Indonesia
1) Perusahaan Dagang
2) Persekutuan Perdata
3) Persekutuan Firma (Fa)
4) Persekutuan Komanditer (CV)
5) Perseroan Terbatas (PT) dan Lainnya.

5. Sebutkan pengertian merger,akuisisi, dan konsolidasi (sebutkan prodak hukum dan


pasalnya yang masih berlaku di Indonesia)
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang
Merger,Konsolidasi dan Akuisisi sebagai berikut :
1. Pengertian Merger
Merger adalah penggabungan dari 2 (dua) Bank atau lebih, dengan cara tetap
mempertahankan berdirinya salah satu Bank dan membubarkan Bank-bank
lainnya tanpa melikuidasi terlebih dahulu; (Pasal 1 angka 1)
2. Pengertian Akuisisi
Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan suatu Bank yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian terhadap Bank; (Pasal 1 angka 4)
3. Pengertian Konsolidasi
Konsolidasi adalah penggabungan dari 2 (dua) Bank atau lebih, dengan cara
mendirikan Bank baru dan membubarkan Bank-bank tersebut tanpa melikuidasi
terlebih dahulu; (Pasal 1 angka 3)

Menurut UU Cipta Kerja

1. Pengertian Merger
Pasal 1 angka 9 UU Perseroan Terbatas. Pasal 109 angka 1 UU Cipta Kerja
mendefinisikan merger atau penggabungan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan
oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang
telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan
diri beralih karena hukum kepada perseroan yang menerima penggabungan dan
selanjutnya status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena
hukum.
2. Pengertian Akuisisi
Pasal 1 angka 11 UU Perseroan Terbatasjo. Pasal 109 angka 1 UU Cipta Kerja
mendefinisikan akuisisi atau pengambilalihan sebagai perbuatan hukum yang
dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham
perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut.
3. Pengertian Konsolidasi
Pasal 1 angka 10 UU Perseroan Terbatasjo. Pasal 109 angka 1 UU Cipta Kerja
mendefinisikan konsolidasi atau peleburan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan
oleh dua perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu
perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari perseroan
yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan yang meleburkan diri
berakhir karena hukum. Secara sederhana, konsolidasi dapat diartikan sebagai
penggabungan dua perseroan atau lebih dengan cara mendirikan usaha baru dan
membubarkan usaha lama.

6. Jelaskan perizinan berusaha berbasis risiko di Indonesia menurut Regulasi


baru,kemudian sebutkan pengelompokan potensi penilaian tingkat bahaya berusaha
Perizinan berusaha berbasis risiko terdiri dari tiga bagian yaitu :
1) Perizinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko Rendah Pasal 12 PP Nomor 5 Tahun
2021 :
Ayat (1) Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha dengan tingkat Risiko rendah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a berupa NIB yang
merupakan identitas Pelaku Usaha sekaligus legalitas untuk
melaksanakan kegiatan usaha. Ayat (2) NIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk kegiatan usaha dengan tingkat Risiko rendah yang dilakukan oleh UMK,
berlaku juga sebagai:
a. Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian;
dan/atau
b. pernyataan jaminan halal sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang -
undangan di bidang jaminan produk halal.
2) Perizinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko Menengah Pasal 12 PP Nomor 5
Tahun 2021 :
 Perizinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko Menengah Pasal 9 ayat (1)
Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisiko menengah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7) huruf b meliputi:
a. kegiatan usaha berisiko menengah rendah; dan
b. kegiatan usaha berisiko menengah tinggi.
 Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisiko menengah rendah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa pemberian:
a. nomor induk berusaha; dan
b. sertifikat standar.
 Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisiko menengah tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa pemberian:
a. nomor induk berusaha; dan
b. sertifikat standar
3) Perizinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko Tinggi Menengah Pasal 12 PP
Nomor 5 Tahun 2021 :
Perizinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko Tinggi Pasal 10
Ayat (1) Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisiko tinggi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7) huruf c berupa pemberian:
a. nomor induk berusaha; dan
b. izin.
Ayat (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan persetujuan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan kegiatan usaha yang
wajib dipenuhi oleh Pelaku Usaha sebelum melaksanakan kegiatan usahanya.

Ayat (3) Dalam hal kegiatan usaha berisiko tinggi memerlukan pemenuhan
standar usaha dan standar produk, Pemerintah Fusat atau Pemerintah Daerah
menerbitkan sertifikat standar usaha dan sertifikat standar produk
Berikut pengelompokan potensi penilaian tingkat bahaya berusaha menurut PP
Nomor 5 Tahun 2021 Lamipiran 1
1) Aspek
- Kesehatan
- Keselamatan
- Lingkungan
- Sumber Daya
2) Tingkat Bahaya
• Jenis Kegiatan Usaha
• Kriteria Kegiatan Usaha
• Lokasi Kegiatan Usaha
• Keterbatasan Sumber Daya
• Resiko Volatilitas
3) Potensi Terjadinya
• Hampir Tidak Mungkin Terjadi
• Kemungkinan Kecil Terjadi
• Kemungkinan Terjadi
• Hampir Pasti Terjadi

7. Jelaskan definisi hak cipta, hak merek, hak paten, dan rahasia dagang menurut UU di
Indonesia (regulasi terbaru)
1) Definisi Hak Cipta Menurut UU No. 28 Tahun 2014
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Hak – Hak yang tercakup dalam hak cipta terbagi menjadi
dua yaitu hak eksklusif dan hak ekonomi dan hak moral.
2) Definisi Hak Merek Menurut UU No.16 Tahun 2016
Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo,
nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau
3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur
tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang
atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa. Maka
dapat disimpulkan bahwa Hak Merek adalah Hak merek adalah hak eksklusif
untuk pemilik merek yang sudah terdaftar dalam menggunakan mereknya
dalam aktivitas perdagangan produk barang atau jasa, sesuai dengan kelas dan
juga jenis produk barang atau jasa.
3) Hak Paten Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2016 tentang Paten (UU
Paten)
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.

Hak Paten Berdasarkan UU Cipta Kerja


Dengan adanya pemberlakuan Pasal 20 UU Cipta kerja, definisi Paten menjadi
terbagi – bagi yang memecahkan pelaksanaan Paten menjadi beberapa kegiatan,
dan menggunakan kata “atau” dalam perumusannya, seperti “meliputi membuat,
mengimpor, atau melisensikan produk yang diberi Paten”.

Dengan demikian, dengan hanya dilakukan salah satu hal tersebut saja,
kewajiban untuk melaksanakan Paten di Indonesia sudah dapat terpenuhi,
sehingga pemenuhan ketentuan Pasal 20 ayat (1) menjadi lebih ringan.

Permasalahannya dengan perubahan Pasal 20 UU Paten tersebut ialah bahwa


salah satu kegiatan yang dicakup dalam Pasal 20 ayat (2) yaitu kegiatan
“mengimpor”. Berarti, dengan hanya melakukan kegiatan mengimpor saja
terhadap produk yang diberi Paten, pelaksanaan Paten dianggap telah dilakukan
dan kewajiban berdasarkan Pasal 20 ayat (1) telah terpenuhi.

Dengan demikian, Pemegang Paten tidak lagi diwajibkan membuat produk di


Indonesia, sehingga tidak membuat pabrik atau kantor di Indonesia, yang berarti
tidak ada transfer teknologi dan pengetahuan, maupun penyerapan tenaga kerja.
Padahal tujuan-tujuan transfer teknologi dan pengetahuan, serta penyerapan
tenaga kerja itu merupakan tujuan terpenting yang terkandung dalam Pasal 20
UU Paten. Dengan rumusan Pasal 20 yang baru, tujuan tersebut seolah
dihapuskan dari UU Paten.
4) Definisi Rahasia Dagang Menurut Pasal 1 UU No. 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang. Dapat
disimpulkan bahwa Hak Rahasia Dagang adalah hak atas rahasia dagang yang
timbul berdasarkan Undang-undang ini.
8. Berikan contoh indikasi geografis merek dan paten yang sudah didaftarkan/terdaftar
di indonesia
1) Produk : Kopi Arabika Kintamani Bali, Pemilik : MPIG (Masyarakat
Perlindungan Indikasi Geografis) Kopi Kintamani Bali, No Pendaftaran/Tanggal
Pendaftaran : IDIG 000000001(5 Desember 2008)
2) Produk : Mebel Ukir Jepara, Pemilik : Jepara Indikasi Geografis Produk – Mebel
Ukir Jepara (JIP-MUJ), No Pendaftaran/Tanggal Pendaftaran : ID G
000000003(28 April 2010)
3) Produk : Beras Pandanwangi Cianjur, Pemilik : Masyarakat Pelestari Padi
Pandanwangi Cianjur (MP3C), No Pendaftaran/Tanggal Pendaftaran : ID G
000000034(16 Oktober 2015)

Anda mungkin juga menyukai