Anda di halaman 1dari 8

STUDI KELAYAKAN BISNIS

RINGKASAN MATERI BAB II

Oleh:
Ni Putu Bella Nandita Kusumawati 1917041092
Sahwa Nabila 1917041094
Putu Jana Setiawan 1917041095
Kadek Diah Krisna Dewanti 1917041096

PRODI S1 MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2022
BAB II
ASPEK HUKUM

A. Pengertian Aspek Hukum


Kata “Aspek”. dalam Kamus Bahasa Inggris “Aspect” yang
artinya Letak, Sudut Pemandangan. Aspek dalam tata bahasa berarti
sebuah kategori gramatikal verba yang menunjukkan lama dan jenis
perbuatan; apakah mulai, selesai, sedang berlangsung, berulang dan
sebagainya. Aspek dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti (1) tanda;
(2) sudut pandangan (3) pemunculan atau penginterpretasian gagasan,
masalah, situasi, dan sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari
sudut pandang tertentu.
Kata “Hukum”. Hukum dalam arti bebas adalah Peraturan/
Undang-Undang RI . Berikut ini akan disajikan beberapa pendapat ahli
tentang istilah “ Hukum “ sehingga dapat memberikan pemahaman dan
pencerahan terhadap pengertian hukum, yaitu : 1) Immanuel Kant,
menyatakan “Bahwa sampai sekarang ini para ahli hukum masih mencari
definisi hukum”. 2) Hans Kelsen berpendapat bahwa “Hukum terdiri dari
kaidah-kaidah menurut nama orang harus berlaku”.Tujuan Hukum
Menurut Van Appeldorn: “adalah untuk mencapai suatu susunan
masyarakat yang damai dan untuk mencapai suatu susunan masyarakat
yang adil yang mengadakan pembagian antara kepentingan-kepentingan
yang bertentangan dari sesama manusia dalam mana suatu orang harus
memperoleh sedapat mungkin apa yang ia berhak menerimanya”
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos.
Oikos berarti rumah tangga (house-hold), sedang nomos berarti aturan,
kaidah, atau pengelolaan. Dengan demikian secara sederhana ekonomi
dapat diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, atau cara
pengelolaan suatu rumah tangga.
Kehadiran Hukum di Dalam Kegiatan Ekonomi semata-mata
mendasarkan pada tercapainya tujuan ekonomi. Aspek Hukum dalam
kegiatan ekonomi setidaknya berfungsi sebagai : 1) Hukum sebagai faktor
eksternal yang bermanfaat 2) Hukum dapat dimanfaatkan untuk
mengamankan kegiatan dan tujuan ekonomi yang akan dicapai 3) Hukum
sebagai alat mengawasi penyimpangan terhadap perilaku pelaku ekonomi
terhadap kepentingan lain 4) Hukum dimanfaatkan untuk menjaga
keseimbangan kepentingan dalam masyarakat. Kegiatan ekonomi
didalamnya terjadi proses saling bersinergi antara masyarakat dan
perusahaan yang didalamnya terdapat unsur norma/ etika sebagai modal
berusaha yaitu tanggung jawa dan jujur. Tiga komponen itulah yang
sering disebut sebagai simbol pasar. Pelaku ekonomi hadir dilapangan
adalah merepresentasikan kepentingan publik/ konsumen. Negara hadir
dilapangan ekonomi dalam rangka mengawasi terhadap adanya
penyimpangan.

B. Jenis-jenis Badan Hukum Usaha


Jenis-jenis badan hukum usaha dapat dikelompokkan berdasarkan ;
1. Klasifikasi perusahaan, secara umum terdapat dua jenis perusahaan,
yaitu :
 Perusahaan Perseorangan (soleproprietorship), adalah perusahaan swasta
yang didirikan dan dimiliki oleh seorang pengusaha yang meliputi jenis
perusahaan dagang (UD) (Toko, Swalayan, Apotik), perusahaan jasa
(Biro, Konsultan, Bengkel, Salon, Rental) dan perusahaan industri
(kerajinan perak, penghasil sepatu, peternakan). Merupakan suatu bentuk
badan usaha pribadi yang memikul risiko secara pribadi pula atau
perorangan.
 Perusahaan Persekutuan, perusahaan persekutuan adalah sebuah
kerjasama dua orang atau lebih dalam suatu usaha yang bertujuan mencari
untung. Perusahaan ini memadukan kemampuan, modal dan sarana
pendukung yang dimiliki oleh tiap pihak yang bersekutu, ada dua jenis
dan bukan merupakan badan usaha, yaitu CV dan Firma.

2. Status kepemilikan, yaitu :


 Perusahaan swasta
a. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan bentuk usaha tanpa ada
pembedaan pemilikan antara hak milik pribadi dan milik
perusahaan.Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang
dinilai oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
semua resiko dan kegiatan perusahaan. Dengan tidak adanya pemisahan
pemilikan antara hak milik pribadi dengan milik perusahaan, maka harta
benda pribadi juga merupakan kekayaan perusahaan, yang setiap saat
harus menanggung utang-utang perusahaan. Peraturan
perundang-undangan tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan
perorangan, yang diperlukan hanya zin permohonan dari kantor perizinan
setempat. Kelebihan dan kekuarangan bentuk badan usaha perorangan
b. Persekutuan Perdata
Pengertian persekutuan perdata diatur dalam Pasal 1618 BW yang
menyatakan bahwa, Perseroan perdata adalah suatu persetujuan antara dua
orang atau lebih, yang berjanji untuk memasukkan sesuatu ke dalam
Perseroan itu dengan maksud supaya keuntungan yang diperoleh dari
Perseroan itu dibagi di antara mereka.
c. Persekutuan Firma
Perserikatan Perdata untuk menjalankan perusahaan dengan Nama
Bersama dan dalam nama dan dalam mana setiap sekutu
bertanggungjawab secara pribadi dan untuk seluruhnya bagi persekutuan
(PS.16 & 18 KUHD).
d. Persekutuan Komanditer
Pengertian berdasarkan Pasal 19 KUHD , yaitu, Persekutuan secara
melepas uang yang dinamakan persekutuan komanditer didirikan antara
satu orang atau beberapa sekutu yang secara tanggung menanggung
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang atau
lebih sebagai pelepas uang pada pihak lain, dengan demikian terjadi suatu
persekutuan itu pada suatu ketika yang sama merupakan persekutuan
firma terhadap sekutu firma di dalamnya dan merupakan persekutuan
komanditer terhadap pelepas uang
e. Perseroan Terbatas
PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-undang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pelaksanaannya (Pasal 1
butir 1 UUPT). Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan,
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.(pasal 1 angka 1
UUPT terbaru)
f. Koperasi
Koperasi (Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992) English : Cooperatif,
Belanda : Cooperatie Artinya kerja sama yang terjadi antara beberapa orang
untuk mencapai tujuan yang sama, yang sulit dicapai secara perorangan.
Tujuan yang sama itu ialah kepentingan ekonomi untuk meningkatan
kesejahteraan bersama. Kerjasama itu misalnya : kegiatan bidang produksi,
konsumsi, jasa, perkreditan.
g. Yayasan
Definisi Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan dalam mencapai tujuan tertentu dibidang
sosial13, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Badan Hukum Yayasan lahit setelah akta pendirian Yayasan disahkan oleh
Menhukham. Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya
sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan. Yayasan asing yang tidak
berbadan hukum Indonesia dapat melakukan kegiataannya di wilayah
Negara Republik Indonesia jika kegiatan Yayasan tersebut tidak merugikan
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.

 Perusahaan Negara
a. BUMN atau Badan Usaha Milik Negara)
Badan Usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan (Pasal 1 ayat 1 UU no 19 Tahun 2003). Bentuk
BUMN berupa persero dan perum.
b. Perusahaan Jawatan
1. Menjalankan public service atau pelayanan kepada masyarakat
2. Merupakan bagian dari departemen atau direktorat jenderal atau direktorat
atau pemerintah daerah tertentu. Model Perjan termasuk bagian anggaran
belanja yang menjai hak dari departemen yang bersangkutan dan yang
selalu diperhitungkan pada pembiayaan anggaran belanja dari tahun yang
bersangkutan
3. Pengawasan dilakukan baik secara hirarkhi maupun fungsional seperti
bagian-bagian lain dari suatu departemen atau pemerintah daerah
4. Pada prinsipnya pegawai-pegawai Perjan adalah pegawai negeri sipil,
namun demikian ada pula yang berstatus sebagai buruh perusahaan yang
dibayar dengan upah harian atau dengan cara lain.

C. Jenis-jenis Izin Usaha


Pembuat studi kelayakan bisnis pada dasarnya memiliki beberapa izin yang
perlu di urus, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Izin-izin Usaha
4. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimiliki

Selain itu adapun izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi
pemilik usaha dan yang harus dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan
jenis bidang usaha perusahaan tersebut. Izin-izinnya adalah sebagai berikut :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
3. Izin usaha tambang
4. Izin usaha perhotelan dan pariwisata
5. Izin usaha farmasi dan rumah sakit
6. Izin domisili, dimana perusahaan atau lokasi proyek berada
7. Izin gangguan
8. Izin Mendirikan Bangunan
9. Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing

Adapun dokumen penting lainnya yang diperlukan selain dokumen di atas


adalah sebagai berikut :
1. Bukti diri (KTP atau SIM)
2. Sertifikat tanah
3. Bukti kepemilikan kendaraan bermotor
4. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu

D. Dokumen Yang Diteliti


Dokumen yang akan diteliti sangat tergantung dari jenis usaha. Yang
terpenting adalah urutan prioritas dokumen yang menunjukkan bahwa dokumen
ini sangat penting bagi usaha yang akan diajukan nanti. Secara umum,
dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum ini
sebagai berikut:
1. Bentuk Badan Usaha
Ada beberapa bentuk badan hukum yang lazim di Indonesia, misalnya
Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), koperasi, yayasan, dan
firma (Fa). Biasanya perusahaan yang banyak melakukan studi sebelum
melakukan usaha adalah perusahaan yang berbadan hukum Perseroan
Terbatas (PT).
2. Bukti Diri
Yaitu kartu identitas diri para pemilik usaha yaitu kartu tanda penduduk
(KTP).
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Setiap perusahaan yang akan beroperasi di Indonesia harus membuat surat
tanda daftar perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usaha masing-masing.
Departemen teknis yang mengeluarkan TDP adalah Departemen
Perindustrian dan Perdagangan.
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor pokok wajib pajak merupakan hal yang penting untuk diteliti, apakah
sudah dimiliki atau belum. Pentingnya NPWP agar setiap usaha yang
dijalankan akan memberikan penghasilan kepada pemerintah.
5. Izin-izin Perusahaan
Selanjutnya adalah meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang
usaha perusahaan tersebut. Izin-izin ini antara lain:
a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP), bagi usaha perusahaan yang
bergerak dalam bidang usaha perdagangan dari Departemen Perdagangan
dan Perindustrian.
b. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi perusahaan atau usaha yang
bergerak dalam bidang usaha industri dari Departemen Perdagangan dan
Perindustrian.
c. Izin usaha tambang dari Departemen Pertambangan.
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Departemen Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi.
e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari Departemen Kesehatan.
f. Izin usaha peternakan dan pertanian dari Departemen Pertanian.
g. Izin domisili di mana perusahaan/lokasi proyek berada dari Pemda.
h. Izin gangguan untuk usaha tertentu guna menghindari segala
kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan.
i. Izin mendirikan bangunan (IMB), khusus untuk pendirian gedung baru
atau merehab pembangunan suatu gedung.
j. Izin tenaga kerja asing jika ada.
6. Keabsahan Dokumen Lainnya
Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya
penelitian dokumen lainnya, yaitu:
a. Status hukum tanah
Keabsahannya sertifikat tanah sampai ke pihak yang dikeluarkannya
seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN). Yang perlu diperhatikan
adalah status tanah tersebut antara lain:
1) Jenis hak atas tanah :
 hak milik;
 hak guna bangunan
 hak guna usaha;
 hak pakai; dan
 hak sewa.
2) Harga tanah sekarang dan prediksi masa yang akan datang.
3) Nama dan alamat pemilik sebenarnya.
4) Kondisi tanah dalam sengketa atau tidak.
5) Rencana tata kota.
6) Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak.
b. Kendaraan bermotor
Keaslian surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha tersebut
seperti usaha jasa angkutan, yaitu :
1) Bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB).
2) Harga beli (faktur dan kuitansi).
3) Kondisi kendaraan.
4) Izin trayek, jika usaha transportasi.
c. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu.

E. Penelitian Lapangan
Penelitian ke lapangan untuk mengecek kebenaran dari data-data atau
informasi yang dibutuhkan untuk menguji kebenaran dokumen. Dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu :

1. Menandatangani sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat-surat


atau dokumen-dokumen.

2. Mencari informasi dari laporan, koran majalah, atau perpustakaan yang


memuat informasi yang relevan dengan analisis kita.

Secara ringkas dokumen yang perlu disiapkan dalam aspek hukum


perusahaan adalah sebagai berikut :

Badan hukum → Tanda daftar perusahaan → NPWP → Sumber izin usaha →


Izin domisili → Izin mendirikan bangunan → Bukti diri → Izin-izin lainnya
Sumber Referensi
Kasmir, Jakfar. 2013. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi, Jakarta:Kencana
Prenada Media Group
Sobana, H., Dadang Husen. 2018. Studi Kelayakan Bisnis. Bandung:CV Pustaka
Setia

Anda mungkin juga menyukai