Tentang
Perusahaan di Indonesia ditinjau dari
Perkembangan Sejarah, Hukum dan
Bentuk-bentuk Usaha
Dikumpulkan oleh:
Eneng Yulie Andriani
I. Pendahuluan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip secara online1, Perusahaan
adalah (1) kegiatan (pekerjaan dsb) yang diselenggarakan dengan peralatan atau
dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan (dengan menghasilkan
sesuatu, mengolah atau membuat barang-barang, berdagang, memberikan jasa,
dsb); (2) organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha.
1
http://kamusbahasaindonesia.org/perusahaan
2
Black's Law Dictionary 8th edition, Bryan A Garden, ed. (USA: West Publishing Co, 1990) hal 365.
2
Selanjutnya sebagaimana dikutip dari Trustees of Darthmouth College V.
Woodward, 17 US (4 Wheat) 578.638 (1819) (Maskel J) “a corporation is an
artifical being, invisible, intangible, and existing only those properties which the
charter of its creation confess upon it 3”
Merriam Webster’s Dictionary yang dikutip secara online4 dalam hal ini
memberikan definisi corporation sebagai:
1. (a) a group of merchants or traders united in a trade guild (b) the municipal
authorities of a town or city.
2. a body formed and authorized by law to act as a single person although
constituted by one or more persons and legally endowed with various rights
and duties including the capacity of succession.
3. an association of employers and employees in a basic industry or of members
of a profession organized as an organ of political representation in a
corporative state.
4. potbelly.
3
Ibid
4
http://www.merriam-webster.com/dictionary/corporation
5
Mulhadi SH M.Hum. Hukum Perusahaan Bentuk-bentuk badan usaha di Indonesia. (Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia. 2010) hal 8.
6
R. Soekardono. Hukum Dagang Indonesia Jilid 1 (Bagian Pertama) (Jakarta:Dian Rakyat, 1981) hal 10.
7
H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia I: Pengetahuan Dasar Hukum
Dagang (Jakarta: Penerbit Djambatan, 1995) hal 15.
3
• Polak (dalam bukunya Handbook I halaman 88) memandang dari segi
komersial:
“sebuah perusahaan dianggap ada bila diperlukan adanya perhitungan-
perhitungan tentang laba-rugi yang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu itu
dicatat dalam pembukuan”8.
a. Onderneming
Mencerminkan seakan-akan ada suatu kesatuan kerja (werkeenheid), namun
ini terjadi dalam suatu perusahaan.
b. Bedrijf
Mencerminkan penonjolan pengertian yang bersifat ekonomis yang bertujuan
mendapatkan laba, dalam bentuk suatu usaha yang menyelenggarakan suatu
perusahaan. Dengan kata lain merupakan kesatuan teknik untuk produksi.
c. Vennootschap
Mengandung pengertian juridis karena adanya suatu bentuk usaha yang
ditimbulkan dengan suatu perjanjian untuk kerja sama dari beberapa orang
sekutu atau Persero.
8
Ibid., hal 16
9
R. Soekardono. Op.Cit., hal 17
10
M. Natzir Said. Hukum Perusahaan di Indonesia I (Perorangan). (Bandung: Alumni. 1987)
4
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan pengertian antara Bedrijf
(perusahaan) dan onderneming yaitu jika Bedrijf mengandung pengertian
kesatuan financial-ekonomis, maka onderneming merupakan suatu kesatuan kerja
yang semata-mata mengandung pengertian ekonomi saja. Baik bedrijf maupun
onderneming mengandung pengertian yang bersifat non yuridis sedangkan
Vennootschap mengandung pengertian yang bersifat yuridis.
11
R.T. Sutantya R.Hadhikusuma dan Sumatoro, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan: Bentuk-bentuk
perusahaan yang berlaku di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), Cetakan 1, hal 7.
5
hukum yang berbeda dapat mulai dilihat di Yunani, Romawi, dan kemudian di
Inggris 12.
Sebagaimana dikutip dari artikel New Internationalist edisi bulan Juli 2002 yang
berjudul A short history of corporations, perkembangan perusahaan dari berbagai
era dijelaskan sebagai berikut13:
• Sebelum abad ke 17, perusahaan yang pertama kali didirikan adalah di Eropa
yang merupakan suatu badan/lembaga yang tidak mencari keuntungan, seperti
misalnya rumah sakit dan universitas, yang ditujukan untuk kepentingan
publik. Terdapat konstitusi yang khusus mengatur tugas-tugas lembaga ini
yang diawasi oleh pemerintah ini, pelanggaran terhadap konstitusi akan dikenai
hukuman.
Yang pertama kali berada dalam tujuan ini adalah East India Company, yang
dibangun oleh para pedagang Inggris yang dilindungi dengan Royal Charter
dari Queen Elizabeth I pada tahun 1600. Para partner menggabungkan saham-
saham milik pribadi mereka, merubahnya menjadi saham-saham perusahaan
dan untuk pertama kalinya di dunia membuat korporasi/perusahaan komersial
pertama. Perusahaan tersebut mengirimkan emas dan perak ke Asia dan
sebagai gantinya memperoleh rempah-rempah, tekstil dan barang-barang
mewah lainnya. The East India Company mengekspansi perusahaan tersebut
menjadi usaha yang lebih luas lagi, dengan menguasai India melalui monopoli
atas seluruh kegiatan perdagangan dan menguasai pemerintahan sepenuhnya,
sehingga pada puncaknya, mengatur populasi terbesar ke-5 dunia dengan
kekuatan militer sebanyak seperempat juta.
Pendirian East India Company ini diikuti oleh Belanda dengan mendirikan
Vereenigde Oostindische Compagnie pada tahun 1602 dan Prancis yang
mendirikan French East India Company tahun 1604.
12
Lewis D. Solomon dan Alan R. Palmiter, Corporations: Examples and Explanation, (Canada: Little,
Brown and Company, 1990), hal 7.
13
Merupakan tulisan yang bersumber pada David Korten, When Corporations Rule the World, (Earthscan,
London 1995); Jeffrey Kaplan, The Short History of Corporations, (Terrain, 1999); dan Daniel Bennet,
Who's In Charge?, (POCLAD, London).
6
• Revolusi Amerika, di Amerika, kebencian terhadap kekuasan Inggris semakin
meluas, termasuk terhadap perusahaan yang dengan kejam memonopoli
koloni-koloni Amerika. Royal charters mengharuskan setiap bahan mentah
dikirimkan dari negara koloni ke Inggris untuk di-manufaktur, dan koloni-
koloni tersebut nantinya dipaksa untuk membeli produk hasil olahan. Revolusi
Amerika dimulai pada tahun 1776 dengan tujuan utama mengalahkan Inggris
Raya. Adam Smith, Bapak teori perdagangan bebas yang mempublikasikan
Wealth of Nations di tahun yang sama dengan Declaration of Independence
pada tahun 1776 tersebut, berpendapat bahwa perkumpulan bisnis yang luas
atau global akan membatasi persaingan: “The pretence that corporations are
necessary to the better government of the trade is without foundation”
Inggris Raya di satu sisi dengan gigih melindungi industri tekstil dalam negeri
dan memaksa untuk membuka pasar India. Mengutip pernyataan Governor-
General William Bendick, “The bones of the cotton weavers are bleaching the
plains of India”. Kondisi dibawah kekuasaan kapitalis kolonial ini mengarah ke
Rebellion ('Mutiny') pada tahun 1857. Pada tahun 1858 Inggris Raya
mengekang East India Company, mengurangi kekuatan teritorial-nya dan
mengembalikan India ke dalam tanggung jawab kerajaan Inggris. Perusahaan
tersebut melanjutkan usaha perdagangannya dengan menjual opium ke China,
yang kemudian mengarah pada terjadinya Opium Wars di abad ke-19.
Pada tahun 1855, pemegang saham diberikan kewajiban yang terbatas dimana
aset personal mereka dilindungi terhadap konsekuensi yang mungkin timbul
akibat “perlakuan” suatu perusahaan.
7
budak yang di daerah Selatan dan digunakan untuk mempertahankan
perusahaan dan melemahkan peraturan.
Di AS, aktivitas sosial pada tahun 1960-an mendorong ke depan tuntutan untuk
menetapkan standar atas lingkungan dan tenaga kerja, sebagaimana pemutusan
terhadap tindakan monopoli. Secara keseluruhan, antara tahun 1950 dan
1980 ketentuan mengenai kesejahteraan sosial dan intervensi negara untuk
mengatur aktivitas perekonomian diterima secara luas sebagai ortodoksi
ekonomi.
• Era Neo Liberal, pada tahun 1970-an Milton Friedman dan para ekonom dari
Chicago School-nya mengembangkan ultra freemarket berdasarkan ide
deregulasi dan privatisasi kembali sehingga kepada kapitalisme laissez-faire
pada abad ke-19 (dikenal dengan istilah 'neoliberalisme'). Hal ini menjadi
ekonomi ortodoksi terhadap globalisasi.
Pada awal 1980-an seluruh sumber daya politik dari Perusahaan Amerika
dimobilisasi untuk mendapatkan kembali kontrol terhadap agenda politik dan
sistem pengadilan sistem. Thatcher dan Reagan, menggunakan ide Chicago
School, membuat dunia yang aman untuk perusahaan. Mereka membongkar
kontrak-kontrak sosial melalui pemotongan pajak, mengabaikan angka
8
pengangguran, menggulirkan kesejahteraan sosial dan meningkatkan
privatisasi. Krisis hutang tahun 1982 memberi kesempatan kepada AS untuk
mendominasi ekonomi dunia dan untuk negara-negara yang kaya untuk
melakukan subordinasi kekuatan Selatan yang mengglobal melalui
"penyesuaian struktural dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.
Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah badan dagang saja, tetapi badan
dagang ini istimewa karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas
sendiri yang istimewa, VOC sebagaimana perusahaan-perusahaan kolonial Eropa
lainnya dibolehkan memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-negara
lain. VOC dapat dikatakan sebagai negara di dalam negara.
14
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 11.
9
Pada masa ini, pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan-peraturan yang
mempengaruhi perkembangan perusahaan di Indonesia, yaitu:
Pada tahun 1906 Kitab III KUHD Indonesia diganti dengan Peraturan
Kepailitan yang berdiri sendiri di luar KUHD. Sehingga sejak tahun 1906
Indonesia hanya memiliki 2 Kitab KUHD saja, yaitu Kitab I dan Kitab I
(C.S.T. Kansil, 1985 : 14).
15
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 24.
10
Masa Pendudukan Jepang (1942 – 1945)
Pada saat pendudukan Jepang, seluruh asset milik Belanda diambil alih dan
dikuasai dengan paksa, termasuk asset perusahaan-perusahaannya. Cukup sulit
menemukan literatur yang memberikan informasi mengenai apakah ada bentuk
perusahaan baru yang lahir pada waktu itu
Setelah Indonesia Merdeka berdasarkan Pasal 2 aturan peralihan UUD 1945, baik
KUHPer maupun KUHD tetap dinyatakan berlaku sebelum digantikan dengan
undang-undang baru 16.
Pada periode ini, Pemerintah melakukan penataan atas sistem pengelolaan dan
pengawasan BUMN melalui Undang-undang Nomor 19 Prp.Tahun 1960 dan
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969. BUMN dalam bentuk Perusahaan Umum
(Perum) dalam hal ini tunduk pada Undang-undang tahun 1960.
Koperasi secara resmi, pada periode ini diatur melalui Undang-undang Nomor 25
Tahun 1992.
Bentuk usaha lain yang diatur dalam periode ini adalah Perseroan Terbatas (PT).
KUHD tidak mengatur rumusan definisi atau pengertian tentang PT secara
lengkap akan tetapi sedikit saja. Padahal, PT merupakan bentuk badan usaha yang
paling sempurna di antara berbagai bentuk badan usaha lainnya seperti
Maatschap, Firma maupun CV17.
Bentuk perusahaan lain yang sebenarnya sering digunakan untuk kegiatan nir
laba dari lembaga atau instansi pemerintah yang “membooming” pada masa orde
baru adalah Yayasan meski pengaturan melalui Undang-undang baru dituangkan
pada periode berikutnya.
16
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 17.
17
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 81.
11
Lingkungan (Corporate Social and Environment Responsibilities) melalui
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, dan
pengaturan terhadap Yayasan dipertegas dengan adanya Undang-undang Nomor
16 Tahun 2001 dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004.
Di Amerika, ada 3 bentuk utama organisasi bisnis, yaitu: (1) individual atau sole
propreitorship (2) partnerships, dan (3) corporations 18. Sebagaimana halnya dengan
Amerika, di Singapura pun dikenal bentuk organisasi bisnis yang sama 19.
18
Arthur R. Pinto dan Douglas M. Branson, Understanding Corporate Law - 3rd Edition, (United States:
Mathew Bender & Company, 2009).
19
I.G.Rai Widjaya, S.H., M.A., Hukum Perusahaan dan undang-undang dan peraturan pelaksanaan di
bidang usaha, (Jakarta: Kesaint Blanc, 2000), Hal 7.
12
Berikut ini penjelasan dari masing-masing badan usaha yang dijelaskan dengan
singkat sebagai berikut:
Meskipun KUHD tidak mengatur secara khusus mengenai PD, akan tetapi karena
eksisensinya diakui sebagai bentuk usaha, maka pemerintah berupaya
melegalisasinya dengan cara yang berbeda. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan sudah menyinggung mengenai PD khususnya
pada Pasal 6 ayat (1.b) dan (2) yang berbunyi:
Ayat ( 1. b) : Setiap Perusahaan Kecil Perorangan yang dijalankan oleh
pribadi pengusahanya sendiri atau dengan mempekerjakan
hanya anggota keluarganya sendiri yang terdekat serta tidak
memerlukan izin usaha dan tidak merupakan suatu badan hukum
atau suatu persekutuan.
Tidak ada persyaratan khusus atau standar yang harus dipenuhi guna mendirikan
PD. Akan tetapi dalam praktek pada umumnya dibuatkan akta notaris, diikuti
permohonan izin usaha dan permohonan izin tempat usaha. Ada atau tidaknya
akta notaris bukan keharusan atau syarat sebagai badan hukum, akan tetapi
20
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 31-34
13
berfungsi sebagai alat bukti keberadaan PD semata. Akta ini juga tidak perlu
didaftarkan kepada Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan juga tidak perlu
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI.
Bentuk perusahaan seperti ini dikenal dengan istilah Sole Trader di Inggris dan
sebagai sole partnership di Amerika.
KELEB1HAN KEKURANGAN
• Aktivitas relatif lebih sedikit dan • Tanggung jawab pemilik tidak terbatas.
sederhana sehingga organisasinya rnudah. • Sumber keuangan perusahaan terbatas
• Biaya organisasi rendah. sehingga kemampuan investasi pun
• Pemilik bebas mengambil keputusan. terbatas.
• Seluruh keuntungan perusahaan menjadi • Status hukurn perusahaan bukan badan
hak pemilik perusahaan. badan hukum.
• Rahasia perusahaan terjamin. • Kelangsungan hidup perusahaan kurang
• Pemilik lebih giat berusaha. terjamin.
• Pendirian dan pembubarannya mudah • Seluruh aktivitas manajemen dilakukan
karana tidak memerlukan formalitas. sendiri, sehingga pengelolaan manajemen
menjadi kompleks
• Kemampuan manajerial biasanya terbatas
• Bila pemilik perusahaan meninggal dunia
atau sakit dalam waktu yang lama maka
aktivitas perusahaan juga dapat ikut
terhenti.
21
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 34-44
14
Maatschap diatur dalam Buku III Bab VIII KUHPerdata, adalah persekutuan
yang termasuk dalam bidang hukum perdata umum, dan pada umumnya tidak
menjalankan perusahaan. Tetapi dalam praktek, persekutuan perdata juga sering
menjalankan perusahaan. Namun persekutuan yang dimaksud adalah persekutuan
perdata khusus, sebagaimana diatur dalam Pasal 1623 KUHPerdata Jo Pasal 16
KUHD dengan batasan sebagaimana diatur dalam Pasal 1618 KUHPerdata.
5. Didirikan dengan perjanjian, baik dengan 5. Didirikan dengan perjanjian atas dasar
akta otentik ataupun akta di bawah akta konsensualitas: harus dengan akta otentik.
tangan. Tetapi undang-undang tidak
menegaskan harus dengan akta otentik.
Akta otentik sifatnya sebagai alat bukti
semata.
6. Tidak ada kewajiban pendaftaran dan 6. Harus didaftarkan berikut isi aktanya, dan
pengumuman. harus diumumkan dalam Berita Negara.
22
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 34
23
I.G.Rai Widjaya, S.H., M.A., Op. Cit., Hal 46-47.
15
3. Persekutuan Firma (Vennootschap onder Firma) 24
24
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 44-56
16
Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari Firma:
KELEB1HAN KEKURANGAN
Sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya menyerahkan uang atau barang
sebagai pemasukan pada persekutuan dan tidak turut campur di dalam mengurus
atau mengelola persekutuan. Status seorang sekutu komanditer dapat disamakan
dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan yang hanya
menantikan hasil keuntungan dari modal tersebut.
25
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 57-68
17
KELEB1HAN KEKURANGAN
IMA didirikan dengan akta tertulis dengan bahasa yang dipahami oleh para
pendiri dan merupakan badan hukum. Pendiriannya memerlukan pengesahan dari
Menteri Kehakiman, dan pendaftaran pada Pengadilan Negeri dimana IMA
didirikan sebagai kedudukan hukum. Akta pendirian IMA berisikan nama,
maksud dan tujuan, tempat kedudukan, jangka waktu usaha,jumlah modal dan
besarnya nilai nominal saham, nama-nama dan tempat tinggal yang rnendirikan,
jumlah modal yang disetorkan, serta nama-nama pengurusnya. Demikian pula,
pendiriannya harus diumumkan dalam berita resmi (berita negara).
Saat ini, eksistensi IMA sudah terkikis dan hilang seiring hilangnya perbedaan
hukum antara golongan Eropa dan Bumiputra, sehingga saat ini tidak dijumpai
lagi penggunaan IMA sebagai bentuk badan usaha.
26
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 80
18
6. Perseroan Terbatas (PT)
Perusahaan dalam pengertian perseroan terbatas pada umumnya terdiri dari empat
atribut dasar27:
• Separate existence
The corporation has an independent, perpetual existence. It is an entity
distinct from those who contribute capital (shareholders) and those who
manage the business (directors and officers). The corporation owns the
business assets and is liable for any business debts.
• Centralized management
Management power lies in the board of directors, which often delegates its
power to officers. Shareholders elect the directors but cannot control specific
board decisions.
• Transferability of ownership interests
Shareholders' ownership interests (their shares) are freely transferable.
• Limited liability
The corporation is liable for its own debts and obligations, but is otherwise a
"nonconductor" of liability. Direstors, officers, and shareholders (exccept to
the extent of their investment) are insulated from liability.
Pengertian ini mendekati unsur-unsur badan hukum yang ada dalam suatu
Perseroan Terbatas28:
Sesuai ketentuan Pasal 36 KUHD, Perseroan Terbatas tak mempunyai firma, dan
tak memakai nama salah seorang atau lebih dari para perseronya, namun diambil
nama perseroan itu dari tujuan perusahaannya semata-mata.
27
Lewis D. Solomon dan Alan R. Palmiter, Op. Cit, hal 4.
28
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 83
19
PT didirikan oleh minimal dua orang atau lebih, dan agar diakui sebagai badan
hukum, pendirian PT harus dituangkan dalam akta notaris untuk kemudian
dimintakan persetujuan kepada Menteri Hukum dan HAM. Permohonan
persetujuan tersebut dilakukan melalui jasa teknologi informasi sistem
administrasi badan hukum (sisminbakum).
RUPS memiliki wewenang eksklusif yang tidak diberikan kepada Direksi dan
Dewan Komisaris (Pasal 75 UUPT).
Direksi merupakan organ PT yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, serta mewakili Perseroan
baik di dalam maupun di luar pengadilan (Pasal 92 UUPT).
Tugas dan Tanggung jawab ketiga organ tersebut, selain diatur dalam UUPT juga
lebih lanjut diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Untuk Merubah dan
Menambah ataupun mengurangi Anggaran Dasar, maka Perseroan harus
mendapatkan persetujuan para pemegang saham terlebih dahulu. Hasil
persetujuan ini dituangkan ke dalam Akta Notaris untuk dimintakan persetujuan
saja atau cukup dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM.
Sesuai dengan Pasal 21 UUPT, Perubahan Anggaran Dasar yang harus disetujui
Menteri Hukum dan HAM adalah:
a. perubahan nama dan/atau tempat kedudukan Perseroan;
b. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
c. jangka waktu berdirinya Perseroan;
d. besarnya modal dasar;
e. pengurangan modal ditempatkan dan disetor, dan/atau;
f. status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya.
Perubahan anggaran dasar selain tersebut di atas cukup diberitahukan kepada
Menteri.
20
7. Koperasi (Cooperative Vereneging) 29
Koperasi berasal dari bahasa Latin, Cum yang berarti dengan, Aperari yang
berarti bekerja. Dalam bahasa Inggris berarti Co dan Operation atau Cooperative
yang artinya bekerja sama.
Ciri-ciri Koperasi:
• bukan merupakan kumpulan modal
• merupakan kerja sama
• semua kegiatan berdasarkan kesadaran para anggotanya, tidak boleh ada
paksaaan, intimidasi maupun campur tangan luar yang tidak ada sangkut
pautnya dengan internal koperasi.
• Tujuan Koperasi harus merupakan kepentingan bersama para anggotanya.
Koperasi sebagai badan usaha diatur dalam Pasal 33 ayat 1 UUD 45 dan Undang-
undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
29
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 112, 113, dan 130
21
8. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 30
BUMN merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan. Kekayaan negara yang dipisahkan adalah
pemisahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Keberadaan BUMN merupakan wujud nyata dari Pasal 33 UUD 1945. Tujuan
pendirian BUMN adalah:
1) Memberikan sumbangan bagi perkembangan perkenomian nasional pada
umumnya dan penerimaan Negara pada khususnya.
2) Mengejar keuntungan.
3) Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan
jasa yang bermutu tinggi serta memadai bagi pemenuhan hajat hidup
orang banyak.
4) Menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan koperasi.
5) Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.
9. Yayasan
30
Mulhadi SH M.Hum. Op.Cit. hal 142, 150
22
Yayasan dapat didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan harta
kekayaan pendirinya, sebagai kekayaan awal. Yayasan dapat pula didirikan
berdasarkan Surat Wasiat.
VI. Penutup
Berikut ini beberapa pokok yang dapat ditarik dari makalah ini:
• Suatu badan usaha digolongkan sebagai badan usaha berbadan hukum dengan
kesamaan di tahap pendaftaran kepada Menteri Hukum dan HAM serta
pengumuman.
23