Anda di halaman 1dari 4

Diskusi.

Selasa, 20 September 2022, 21:27


Jumlah balasan: 7
Berikan tanggapan anda dari hasil pemikiran dan analisis sendiri dengan
berpedoman pada Modul 1 HKUM4303 dan Buku Referensi lain yang
relevan. DILARANG: menyalin jawaban teman, Copy paste dari Internet/sumber
lain. Jangan lupa mencantumkan sumber yang anda jadikan rujukan. Apabila
terdapat jawaban yang sama dan hasil copy paste, maka diberikan nilai 0.

Ilustrasi kasus :

Anda adalah seorang advokat yang tergabung dalam sebuah kantor konsultan
hukum ternama di kota anda. Pada suatu hari, datang sepasang suami istri
bernama Budi dan Ani. Keduanya adalah lulusan Akademi Teknologi Kulit (ATK)
Yogyakarta yang berbakat dan idealis. Mereka bersama Citra mendirikan rumah
produksi tas kulit berkualitas dan menjual tas dengan nama ABC Collection. Ani
dan Budi berperan langsung dalam pembuatan tas dan manajemen, sedangkan
Citra berperan dalam menyediakan rumah kosong milik orang tuanya sebagai
gedung pabrik. Pada saat awal mendirikan usaha, Ani dan Budi menggunakan
keahlian mereka dan uang tabungan sejumlah Rp. 25.000.000,00 sebagai modal
usaha. Jika bekerja di perusahaan pembuatan tas, keahlian keduanya diberikan
penghargaan Rp.5.000.000,00 per bulannya. Dalam kesepakatan tertulis di
bawah tangan, Citra menyediakan rumah kosongnya selama 3 tahun untuk
digunakan Budi dan Ani sebagai pabrik tanpa dikenakan sewa. Jika disewakan,
maka harga pasaran untuk sewa rumah Citra tersebut adalah Rp.15.000.000,00
per tahun. Ketiganya sepakat untuk bekerja sama mendirikan usaha dan
membagi hasil untungnya sesuai porsi modal yang disetorkan dalam sebuah
perjanjian tertulis di bawah tangan bermaterai. Setelah menjalankan usaha
selama setahun, ketiganya berhasil mengangkat nama ABC collection dan
memperolah omset hingga Rp.50.000.000,00 - Rp.100.000.000,00 per bulannya.
Karyawan yang bekerja sudah mencapai 5 orang.

Melihat perkembangan kegiatan perdagangan tas buatan mereka, ketiganya


memutuskan untuk melegalkan usaha ABC Collection. Budi dan Ani datang ke
kantor anda untuk berkonsultasi tentang bentuk badan usaha apa yang paling
baik untuk mereka pilih dan bagaimana caranya mendirikan dan
mengesahkannya secara hukum. Citra tidak ikut datang karena sedang
melaksanakan ibadah umroh.

Dalam ilustrasi kasus di atas, maka anda sebagai advokat harus mampu
memberikan pendapat hukum terbaik bagi klien anda. Dalam permasalahan
hukum tersebut, maka penting bagi anda untuk memahami dan menguasai
hukum perusahaan. Sebagaimana materi pendahuluan tentang Hukum
Perusahaan yang telah anda baca, maka dapat diketahui  bahwa saat ini,
beberapa Pasal dalam Buku I KUHDagang dianggap sudah tidak relevan lagi
dalam dunia perdagangan. Hukum Perusahaan menggantikan istilah Hukum
Dagang dengan dicabutnya Pasal 2 hingga Pasal 5 KUHDagang dengan
Stb.1938/276 yang mengatur tentang pedagang dan perbuatan perniagaan.
Istilah perbuatan perdagangan dan perniagaan kemudian diganti dengan istilah
“Perusahaan” dan mulai diberlakukan sejak tanggal 17 Juli 1938.

Berikut adalah pertanyaan diskusi sebagai pengukuran pemahaman tentang


dasar-dasar mengenai hukum perusahaan :

1. Menurut Anda mengapa terjadi perubahan istilah tersebut dan uraikan


beberapa hal yang memicu perubahan tersebut!
2. Lalu bagaimana istilah hukum perusahaan dipandang lebih tepat daripada
istilah hukum dagang?
3. Dapatkah Anda mengenali siapa saja pelaku usaha dan apa saja bentuk
badan usaha yang ada di Indonesia, sehingga anda dapat menyarankan
bentuk badan usaha yang paling tepat bagi klien anda?

Berikan Argumentasi Anda dan perkuat dengan dasar hukum dan sumber
referensi yang valid. Tuliskan sumber referensi yang Anda gunakan. Jangan asal
copy paste, parafrasekan dengan baik menggunakan bahasa Anda sendiri.
Plagiasi akan mengurangi nilai.

Jawab :

1. Menurut saya, terjadi perubahan istilah tersebut karena istilah atau kata
perusahaan muncul dalam Pasal 6 KUH Dagang, walaupun demikian, tidak ada
satu pasalpun dalam KUH Dagang yang memberikan pengertian tentang
perusahaan. Para pembuat Undang-undang yang tidak memberikan penafsiran
secara resmi mengenai pengertian perusahaan dalam KUH Dagang ini disebabkan
para pembuat undang-undang tersebut takut apabila pengertian perusahaan
mengalami nasib sama, seperti pengertian dagang yaitu akan tidak bisa lagi
mengikuti perkembangan jaman, khususnya dalam dunia usaha.

Beberapa hal yang memicu perubahan tersebut antara lain;


- Sebagaimana Pasal 2 KUH Dagang, disebutkan bahwa pedagang adalah mereka
yang melakukan perbuatan perniagaan sebagai pekerjaan sehari-hari. Perbuatan
perniagaan itu selanjutnya diperjelas oleh Pasal 3 KUH dagang, yaitu perbuatan
pembelian barang-barang untuk dijual kembali.
- Pasal 4 KUH Dagang merinci beberapa kegiatanyang termasuk dalam kategori
perniagaan, yang salah satunya adalah perbuatan jual beli perlengkapan kapal dan
keperluan kapal.
- Pasal 5 KUH Dagang menyebutkan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
perbuatan perniagaan khususnya perbuatan-perbuatan perniagaan di laut, seperti
perbuatan yang timbul dari kewajiban-kewajiban menjalankan kapal untuk
melayari laut, kewajiban-kewajiban mengenai tubrukan kapal, tolong-menolong
dan menyimpan di laut.
- Sebagaimana ketentuan Pasal 3 KUH Dagang, Purwosucipto mencatat bahwa :
a. Perbuatan perniagaan hanya perbuatan pembelian saja, sedangkan perbuatan
penjualan tidak termasuk didalamnya, karena penjualan adalah tujuan pembelian;
dan
b. Pengertian barang di sini berarti barang bergerak. Tidak termasuk di dalamnya
barang tetap.

2. Istilah hukum perusahaan dipandang lebih tepat daripada istilah hukum dagang,
karena dalam pengertian hukum, perusahaan tidak saja diatur mengenai substansi
dari hukum perusahaan, tetapi di dalamnya mencangkup pula bagaimana kegiatan
suatu perusahaan harus dilaksanakan. Hukum perusahaan adalah hukum yang
mengatur seluk beluk bentuk perusahaan.

3. Pelaku usaha sebagaimana disebutkan dalam Undang Undang Dasar 1945, Pasal
33 menyebutkan antara lain; Koperasi, BUMN, dan Perusahaan Swasta (BUMS)

Bentuk badan usaha yang ada di Indonesia antara lain :


a. Badan Usaha Bukan Badan Hukum
- Perusahaan Dagang, Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD) merupakan
perusahaan perseorangan yang biasanya dilakukan atau dijalankan oleh satu orang
pengusaha. Perusahaan perseorangan ini modalnya dimiliki oleh satu orang.
- Perkutuan Perdata (Maatschap), adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang
atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) dalam persekutuan
dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya
- Persekutuan Firma, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 16 KUH Dagang, ialah tiap-
tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama
bersama
- Persekutuan Komanditer, adalah persekutuan firma yang mempunyai satu atau
beberapa orang sekutu komanditer. Yang dimaksud sekutu komanditer adalah sekutu
yang hanya menyerahkan uang atau barang sebagai pemasukan pada persekutuan,
sedangkan dia tidak turut campur dalam pengurusan atau penguasaan dalam persekutuan.

b. Badan Usaha Badan Hukum


- MASKAPAI ANDIL INDONESIA (INDONESISCHE MAATSCHAPPIJ OP AANDELEN),
dalam tahun 1939 oleh pemerintah yang berkuasa pada waktu itu telah
mengundangkan undang-undang yang mengatur I.M.A (Maskapai Andil Indonesia).
Pemerintah pada waktu itu bermaksud untuk membuka kesempatan bagi orang-orang
Bumiputra untuk mendirikan badan-badan hukum untuk mana pada umumnya
berlaku hukum adat tempat kedudukan I.M.A
- PERSEROAN TERBATAS (PT), sebagaima tertulis pada UU Nomor 40 Tahun
2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 1 menyebutkan, bahwa Perseroan Terbatas
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya.
- Koperasi, berasal dari kata bahasa Latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan
Aperari yang berarti bekerja. Dalam bahasa Inggris, koperasi merupakan kata yang
terdiri dari dua suku kata yaitu Co dan Operation (Cooperative) yang berarti bekerja
sama. Sedangkan dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Cooperatieve
Vereneging yang berarti bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan
tertentu.
Koperasi sebagai usaha bersama, harus mencerminkan ketentuan-ketentuan
sebagaimana lazimnya di dalam kehidupan suatu keluarga, dimana segala sesuatunya
dikerjakan secara bersama-sama yang ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh
anggota keluarga
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

Pustaka:
Suryanti dkk, 2022, Buku Materi Pokok (BMP), “ Hukum Perusahaan”, Tangerang
selatan :Universitas Terbuka
Mulhadi, S.H. M.Hum, 2008, “Diktat Hukum dagang”, Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai