Anda di halaman 1dari 3

TUGAS HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL

NAMA : IRWAN SUKMANA


NIM : 041525903

Contoh Kasus :
A adalah seorang ahli dalam bidang komputer. Ia berhasil membuat sebuah teknologi lock
door system (sistem penguncian pintu) secara otomatis dengan menggunakan voice
recognition (rekognisi suara). Selain itu ia juga mengembangkan aplikasi komputer untuk
memantau kemanan rumah. Aplikasi komputer tersebut dapat diinstal di smartphone.

Pertanyaan :
Dari kedua karya A yaitu teknologi lock door system dan aplikasi komputer keamanan
rumah, yang manakah yang termasuk dalam lingkup hak cipta dan hak paten? uraikan
jawaban anda bagaimana karya tersebut dapat dilindungi oleh hak cipta dan paten
berdasarkan teori dan perundang-undangan terkait.

Jawaban :
Untuk mengetahui kedua karya tersebut termasuk kedalam ruang lingkup hak cipta ataupun
hak paten, maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui defini apa itu hak cipta dan hak paten
serta ruang lingkup keduanya.

Hak Cipta dan Hak Paten merupakan bagian dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Keduanya merupakan bentuk HKI yang berbeda, sehingga diatur pada peraturan
perundang-undangan yang berbeda pula. Hak Cipta diatur pada Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta). Sementara Hak Paten diatur pada Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten (UU Paten).

Hak Cipta diperuntukkan bagi berbagai ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra. Namun untuk sebuah ide tidak termasuk dalam karya cipta yang dilindungi. Untuk itu,
Hak Cipta hanya melindungi karya cipta yang telah terbentuk, dan bukan sesuatu yang
belum diwujudkan dalam bentuk nyata (Pasal 41 UU Hak Cipta). Sedangkan objek
perlindungan Hak Paten adalah suatu produk atau proses di bidang teknologi, atau
penyempurnaan/pengembangan dari produk atau proses. Oleh karena itu, Hak Paten
merupakan hak khusus bagi penemuan di bidang teknologi.

Untuk itu, menjawab pertanyaan diatas, menurut pendapat saya sesuai dengan definisi dan
objek perlindungan keduanya, karya A yang telah berhasil membuat sebuah teknologi
lock door system (sistem penguncian pintu) secara otomatis dengan menggunakan
voice recognition (rekognisi suara) termasuk kedalam ruang lingkup hak paten. Hal
tersebut karena hak paten berlaku untuk penemuan atau inovasi teknis yang unik dan
berguna khususnya dibidang teknologi. Hak Paten memberi hak kepada Pemegangnya
untuk menggunakan invensinya dan melarang pihak lain membuat, menggunakan, menjual,
mengimpor, menyewakan, atau menyediakan invensi tanpa persetujuannya.

Kemudian untuk mendapatkan perlindungan berupa hak eksklusif atas invensinya, A harus
mengajukan permohonan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Hal ini karena
Hak Paten berlaku sistem konstitutif (first to file)
Sedangkan untuk karya A yang berhasil mengembangkan sebuah aplikasi komputer
untuk memantau keamanan rumah menurut saya termasuk kedalam ruang lingkup
hak cipta. Hal tersebut karena hak cipta melindungi ekspresi kreatif dan asli dalam bentuk
tulisan, gambar, musik, dan karya seni lainnya. Aplikasi komputer merupakan perangkat
lunak yang memungkinkan pengontrolan dan pemantauan keamanan rumah. Hak cipta
melindungi kode sumber, tampilan grafis, desain antarmuka pengguna, dan elemen kreatif
lainnya yang ada dalam aplikasi tersebut. Pengembang A akan memiliki hak cipta atas kode
sumber dan elemen kreatif dalam aplikasi komputer ini.

Hal tersebut sesuai dengan Pasal 1 ayat 1 UU No.28 tahun 2014 tentang Hak Cipta yang
menyebutkan:
“Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Sehingga atas karyanya tersebut A berhak untuk memperoleh hak atas ciptaanya yakni hak
moral dan hak ekonomi. Hak moral hanya dimiliki oleh Pencipta, berupa pencantuman nama
pada setiap penggunaan Hak Cipta. Sementara hak ekonomi adalah hak yang melekat bagi
Pencipta dan Pemegang Hak Cipta dalam penggunaan ciptaan untuk tujuan komersial.

Sementara jangka waktu perlindungan Hak Cipta itu sendiri dibagi berdasarkan bentuk
haknya. Untuk hak moral, perlindungan berlaku selamanya. Untuk Hak Ekonomi, terdapat
bentuk ciptaan yang dilindungi hingga 70 tahun setelah kematian Penciptanya. Ada juga
yang hanya dilindungi selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan.

Yang menarik dari Hak Cipta dan Hak Paten adalah, keduanya sama-sama dapat
melindungi program komputer sebagai salah satu objeknya. Pasal 40 ayat (1) huruf s UU
Hak Cipta menyebutkan bahwa program komputer sebagai salah satu hak Ciptaan yang
dilindungi. Pasal 1 angka 9 UU Hak Cipta mengartikan program komputer sebagai :
“…seperangkat instruksi yang diekspresikan dalam bentuk bahasa, kode, skema, atau
dalam bentuk apapun yang ditujukan agar komputer bekerja melakukan fungsi tertentu atau
untuk mencapai hasil tertentu.”

Sedangkan pada Hak Paten, karena memang objeknya adalah teknologi, maka program
komputer termasuk di dalam objek perlindungan. Dengan syarat program komputer yang
dapat didaftarkan paten harus mempunyai karakter (instruksi) yang memiliki efek teknis dan
fungsi untuk menghasilkan penyelesaian masalah baik yang berwujud maupun tidak
berwujud (Penjelasan Pasal 4 huruf d UU Paten).

Demikian yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan mohon dibantu untuk
dikoreksi. Terima kasih.

Sumber Referensi:
1. Buku Materi Pokok HKUM4302
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
4. Smartlegal.id.2021. Program Komputer Didaftarkan Hak Cipta Atau Paten Ya?
https://smartlegal.id/hki/hak-cipta/2021/02/14/program-komputer-didaftarkan-hak-
cipta-atau-paten-ya-perhatikan-dulu-perbedaannya/. Diakses pada 24 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai