Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

HUKUM ACARA PERDATA

Nama Mahasiswa : MIQUEL STEVEN GINTING


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044944555

Suryani bercerita kepada keluarga dan temantemannya bahwa dia akan diajak ke luar negeri oleh
pacarnya Suhanda untuk menonton konser penyanyi pujaannya diSingapore. Untuk itu Suryani
bersiapsiap dengan membeli berbagai atribut berupa jacket, topi, dan pin dari penyanyi
pujaannya tersebut serta pakaian yang cocok untuk dipakai pada saat menonton konser tersebut.
Pada waktu yang telah dijanjikan ternyata Suhanda membatalkan janjinya dengan berbagai
alasan yang tidak masuk akal. Atas kejadian tersebut Suryani berencana untuk menggugat
Suhanda untuk mengganti seluruh kerugian materil yang telah dideritanya berupa pembelian
berbagai atribut dari penyanyi pujaannya dan pakaian yang telah dibelinya untuk menonton
konser di Singapore serta kerugian immaterial berupa rasa malu terhadap keluarga dan teman-
temannya.

Pertanyaan:
1.Menurut Anda syarat-syarat apa saja yang harus diperhatikan jika seseorang hendak
mengajukan gugatan ke pengadilan? Jelaskan dan berikan dasar hukumnya!

dalam Pasal 8 nomor 3 Reglement Op de Burgerlijke Rechts Vordering (“RV”). Menurut


ketentuan tersebut gugatan pada pokoknya harus memuat:

a. Identitas para pihak Yang dimaksud dengan identitas ialah ciri dari penggugat dan tergugat
yaitu, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, agama dan tempat tinggal,
kewarganegaraan (kalau perlu). Pihak-pihak yang ada sangkut pautnya dengan persoalan harus
disebutkan dengan jelas mengenai kapasitas dan kedudukannya apakah sebagai penggugat,
tergugat, pelawan, terlawan, pemohon dan termohon;

a) Alasan-alasan gugatan (fundamentum petendi atau posita) yang terdiri dari dua bagian: 1)
Bagian yang menguraikan kejadian atau peristiwanya (fetelijkegronden); 2) Bagian yang
menguraikan tentang dasar hukumnya (rechtgronden);

b) Tuntutan (onderwerp van den eis met een duidelijke ed bepaalde conclusie) atau petitum:

1) Tuntutan pokok atau tuntutan primer yang merupakan tuntutan sebenarnya atau apa yang
diminta oleh penggugat sebagaimana yang dijelaskan dalam posita;

2) Tuntutan tambahan, bukan tuntutan pokok yang langsung berhubungan dengan pokok perkara
yang merupakan tuntutan pelengkap daripada tuntutan pokok, tuntutan tambahan berwujud:

I. Tuntutan agar tergugat dihukum untuk membayar biaya perkara;


II. Tuntutan uitvoerbaar bij voorraad yaitu tuntutan agar putusan dapat dilaksanakan
lebih dulu meskipun ada perlawanan, banding dan kasasi. Di dalam praktik,
permohonan uitvoerbaar bij voorraadsering dikabulkan, namun demikian
Mahkamah Agung menginstruksikan agar hakim jangan secara mudah
mengabulkan (permohonan tersebut)

III. Tuntutan agar tergugat dihukum untuk membayar bunga (moratair) apabila tuntutan
yang dimintakan oleh penggugat berupa sejumlah uang tertentu;

IV. Dalam hal putusan cerai sering disebut juga tuntutan nafkah bagi istri (Pasal 59 ayat
[2], Pasal 62, Pasal 65 Huwelijks Ordonantie voor Christen Indonesiers, S. 1933
No. 74, S. 1936 No. 607 [HOCI] atau Ordonansi Perkawinan Kristen,Pasal 213,
Pasal 229 KUHPerdata/Burgerlijk Wetboek) atau pembagian harta (Pasal 66 HOCI,
Pasal 232 KUHPerdata).

3) Tuntutan subsider atau pengganti Tuntutan ini diajukan dalam rangka mengantisipasi apabila
tuntutan pokok dan tambahan tidak diterima oleh hakim. Biasanya tuntutan ini berbunyi “Ex
Aequo Et Bono” yang artinya hakim mengadili menurut keadilan yang benar atau mohon
putusan seadil-adilnya.

2.Jika Anda adalah kuasa hukum dari Suryani, bagaimana penyelesaian dari kasus
tersebut di atas?

Saya akan mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum yang unsur pentingnya yaitu adanya
perbuatan, perbuatan tersebut melawan hukum, adanya kesalahan, adanya kerugian, dan adanya
hubungan sebab-akibat (causalitas) antara perbuatan melawan hukum dengan kerugian. Karena
unsur – unsur tersebut yang harus dibuktikan di pengadilan. Tuntutan ganti rugi dalam PMH ini
memiliki azas causalitas (hubungan sebab-akibat) sehingga mekanisme pembuktiannya tidaklah
tunggal. Dalam pasal 163 HIR disebutkan bahwa “Barang siapa yang mengaku mempunyai suatu
hak atau menyebut suatu peristiwa untuk meneguhkan haknya atau untuk membantah hak orang
lain, harus membuktikan adanya hak atau peristiwa itu”. Artinya seluruh rangkaian peristiwa
hukum yang terjadi adalah benar-benar yang menyebabkan timbulnya kerugian. Oleh karena itu
hubungan antara peristiwa dan nilai kerugian harus dibuktikan dalam persidangan, karena jika
tidak terbukti akan mengakibatkan gugatan tidak memenuhi syarat materiil dan akibatnya
gugatan akan ditolak, karena gugatan dianggap tidak beralaskan hukum

Anda mungkin juga menyukai