Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

AUDIT SDM

Nama Mahasiswa : KADAVID


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 051348193

SELAMAT MENGERJAKAN

JAWABAN :

 Dari kasus yang telah disediakan, berikut adalah identifikasi kondisi perusahaan
berdasarkan tindakan atau kejadian yang sebenarnya terjadi:

Produktivitas Karyawan:Penilaian produktivitas karyawan pada tahun 2022 sebesar 6,54% lebih
rendah dari yang dianggarkan, yaitu 7,68%.
Ketenagaan Karyawan:Terdapat selisih antara perencanaan jumlah karyawan dan jumlah
karyawan aktual pada tahun 2022. Rincian perencanaan karyawan adalah 687 orang, namun
kenyataannya total keseluruhan karyawan adalah 728 orang.
Produksi Gula:Target produksi gula untuk tahun 2022 adalah sebesar 153.196,80 ton, namun hasil
produksi hanya mencapai 142.480,80 ton.
Kompensasi Karyawan:Kompensasi dan balas jasa yang diberikan kepada karyawan melebihi
batas Upah Minimum Regional (UMR) Kota Tangerang Selatan pada tahun 2022, yaitu sebesar Rp
4.280.214,51, dengan memberikan kompensasi sebesar Rp 4.500.000,-.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:Perusahaan memberikan peralatan pengamanan kepada
karyawan seperti helm dan sepatu safety saat memasuki lokasi pabrik untuk menghindari risiko
kecelakaan kerja. Sosialisasi keselamatan kerja dilakukan melalui papan dan banner.
Pemutusan Hubungan Kerja:Pemutusan hubungan kerja dilakukan ketika usia karyawan telah
melebihi usia kerja yang ditetapkan perusahaan, yaitu 56 tahun. Dalam program pemutusan
hubungan kerja, karyawan diberikan pelatihan masa persiapan pensiun.
 Berdasarkan kondisi di atas, kita dapat membuat kriteria audit yang mencakup
informasi tentang data atau dokumen terkait dengan kondisi-kondisi tersebut.
Kriteria audit mungkin termasuk:
Produktivitas Karyawan:Data produktivitas karyawan tahun 2022, anggaran produktivitas,
evaluasi kinerja karyawan, dan rencana perbaikan produktivitas.
Ketenagaan Karyawan: Dokumen perencanaan tenaga kerja, laporan jumlah karyawan aktual,
kualifikasi SDM yang dibutuhkan untuk setiap posisi, dan strategi rekrutmen dan seleksi karyawan
Produksi Gula: Data produksi gula tahun 2022, target produksi, faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi, evaluasi kinerja unit produksi, dan rencana perbaikan produksi.
Kompensasi Karyawan: Data kompensasi dan balas jasa karyawan, batasan UMR Kota Tangerang
Selatan, kebijakan kompensasi
Pemutusan Hubungan Kerja: Kebijakan perusahaan, dan komparasi dengan standar industri.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Dokumen kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja,
laporan insiden kecelakaan kerja, efektivitas program keselamatan, dan tindak lanjut terhadap
rekomendasi keselamatan.
pemutusan hubungan kerja, data pemutusan hubungan
kerja yang telah dilakukan, program pelatihan pensiun, dan kepatuhan terhadap regulasi
ketenagakerjaan.
Dengan menggunakan kriteria audit ini, auditor dapat mengumpulkan data dan informasi yang
diperlukan untuk mengevaluasi kondisi perusahaan dan menyarankan langkah-langkah perbaikan
yang diperlukan
.
 Berikut adalah potensi penyebab atau faktor-faktor yang mungkin menyebabkan
kondisi-kondisi yang diidentifikasi sebelumnya:
Produktivitas Karyawan:
1. Kurangnya pelatihan atau pengembangan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan
efisiensi kerja.
2. Kurangnya motivasi atau dorongan dari manajemen untuk meningkatkan produktivitas.
3. Masalah kesejahteraan atau kepuasan kerja yang dapat memengaruhi kinerja karyawan.
Ketenagaan Karyawan:
1. Ketidakcocokan antara perencanaan kebutuhan tenaga kerja dengan realitas operasional
perusahaan.
2. Tidak efektifnya proses rekrutmen dan seleksi dalam menemukan karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
3. Kurangnya fleksibilitas dalam menyesuaikan jumlah karyawan dengan fluktuasi permintaan
atau kapasitas produksi.
Produksi Gula:
1. Masalah teknis atau peralatan yang menyebabkan gangguan dalam proses produksi.
2. Kurangnya pengawasan atau pengelolaan yang efektif dalam operasi produksi.
3. Kurangnya perencanaan atau pengaturan yang memadai untuk mengantisipasi potensi
kendala produksi.
Kompensasi Karyawan:
1. Kebijakan kompensasi yang tidak sejalan dengan kinerja atau kontribusi karyawan.
2. Kebijakan kompensasi yang tidak mempertimbangkan keseimbangan antara keuangan
perusahaan dan kebutuhan karyawan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
1. Kurangnya kesadaran atau kepatuhan karyawan terhadap prosedur keselamatan.
2. Kurangnya investasi dalam pelatihan keselamatan atau peralatan pelindung kerja.
3. Kebijakan atau prosedur keselamatan yang tidak sesuai atau tidak diterapkan secara
konsisten.
Pemutusan Hubungan Kerja:
1. Kurangnya pengelolaan kinerja atau pemantauan yang memadai yang mengakibatkan
karyawan tidak memenuhi harapan perusahaan.
2. Ketidaksesuaian antara kebijakan pemutusan hubungan kerja dengan regulasi
ketenagakerjaan atau praktik yang adil.
3. Kurangnya alternatif atau program penempatan karyawan yang mengalami pemutusan
hubungan kerja.
Penyebab-penyebab ini bisa menjadi fokus utama dalam proses audit dan evaluasi, karena
memahami akar penyebab masalah akan membantu dalam merancang solusi yang tepat dan
efektif.

 Berikut adalah beberapa dampak atau akibat yang mungkin timbul dari kondisi-
kondisi yang telah diidentifikasi sebelumnya:

Produktivitas Karyawan:
Penurunan produktivitas dapat mengakibatkan kinerja perusahaan yang kurang optimal,
berpotensi menurunkan pendapatan dan keuntungan.
Ketenagaan Karyawan:
Ketidakcocokan antara jumlah dan kualitas karyawan dengan kebutuhan perusahaan dapat
menghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan operasional dan strategisnya.
Overstaffing atau understaffing dapat mengakibatkan biaya yang tidak efisien atau kinerja yang
kurang memuaskan.
Produksi Gula:
Produksi di bawah target dapat mengakibatkan penurunan pendapatan, kemungkinan kehilangan
pelanggan, atau ketidakmampuan memenuhi kewajiban kontrak.
Kompensasi Karyawan:
Memberikan kompensasi di atas UMR mungkin meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan,
namun juga dapat memberikan tekanan pada keuangan perusahaan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
Kecelakaan kerja atau cedera yang terjadi karena kurangnya kesadaran atau perlengkapan
keselamatan dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan, serta memperkuat budaya
keselamatan di tempat kerja.
Pemutusan Hubungan Kerja:
Pemutusan hubungan kerja yang dijalankan secara adil dan terencana dapat mengurangi konflik
internal, memperkuat reputasi perusahaan sebagai pengusaha yang bertanggung jawab, dan
memberikan kesempatan bagi karyawan yang baru untuk bergabung.

Dampak-dampak ini adalah hasil dari kondisi-kondisi yang ada dan akan memengaruhi berbagai
aspek operasional, keuangan, dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk
mengidentifikasi dan memahami efek dari setiap kondisi dalam rangka mengambil tindakan
perbaikan yang tepat.

 Memahami efisiensi dalam konteks perusahaan seperti PT "Manisku" melibatkan


penilaian tentang seberapa baik perusahaan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Berikut adalah
beberapa aspek efisiensi yang relevan untuk dianalisis:

Efisiensi Operasional:
Ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan menjalankan proses dan
operasinya sehari-hari. Evaluasi efisiensi operasional dapat melibatkan analisis terhadap proses
produksi, rantai pasokan, manajemen inventaris, penggunaan peralatan, dan penggunaan tenaga
kerja untuk memastikan bahwa setiap langkah dilakukan dengan cara yang paling hemat dan
efektif.
Efisiensi Karyawan :
Efisiensi dalam hal karyawan melibatkan penilaian terhadap produktivitas dan kinerja
karyawan. Ini termasuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik, serta memberikan motivasi
dan insentif yang sesuai untuk meningkatkan kinerja mereka.
Efisiensi Keuangan:
Efisiensi keuangan mencakup pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan seperti modal,
aset, dan pendapatan. Ini termasuk mengurangi biaya yang tidak perlu, mengelola arus kas
dengan efektif, dan memaksimalkan pengembalian investasi.
Efisiensi Produksi:
Efisiensi produksi berkaitan dengan bagaimana perusahaan menghasilkan barang atau layanan
dengan biaya dan waktu yang paling efektif. Ini melibatkan evaluasi terhadap penggunaan
bahan baku, proses produksi, dan pemeliharaan peralatan untuk meningkatkan produktivitas dan
mengurangi limbah.
Efisiensi Energi dan Sumber Daya Alam:
Efisiensi energi dan sumber daya alam menjadi semakin penting dalam lingkungan bisnis yang
berkelanjutan. Perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan teknologi ramah lingkungan,
praktik pengelolaan limbah yang efisien, dan pengurangan konsumsi sumber daya untuk
mencapai efisiensi dalam hal ini.

 Contoh kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur aspek di atas:


1. Produktivitas karyawan: Apakah Anda memperhatikan tingkat produktivitas?
Jika ya, seberapa produktif Anda merasa?

2. Planning karyawan: Apakah departemen Anda sudah penuh?


Jika tidak, bisakah Anda mengidentifikasi mengapa ini masalah?
3. Kekurangan kualifikasi SDM: Apakah Anda merasa kualifikasinya baik atau buruk?
Apakah Anda merasa membutuhkan lebih banyak pelatihan dan keterampilan untuk bekerja
di PT “Manisku”?

Anda mungkin juga menyukai