PENDAHULUA N
Peter R.Dickson
Marketing Management
Kegiatan Belajar 1
Tabel 8.1.
2
Berbagai Jenis Kemampuan yang Dimiliki Pengusaha Besar yang Berhasil F
Kemampuan/Keterampilan Pemasaran
No.
yang Dimiliki Pengusaha Besar yang Berhasil
Memiliki cara pandang yang unik terhadap Lingkungan Usaha, yang dimanfaatkan
1. untuk menemukan peluang dari berbagai hal yang tidak bisa dilihat, atau dianggap
memiliki prospek, oleh orang lain.
Mengembangkan strategi pemasaran yang juga unik, dan merupakan hasil dari cara
2. pandang unik yang dimiliki. Mereka menganggap cara-cara lama sebagai suatu
kebiasaan yang perlu diubah.
Berani menanggung risiko, berbeda dari kebanyakan orang. Karena kebanyakan
3. orang pada umumnya tidak memiliki cara pandang yang baik, maka cara pandang
para pengusaha besar yang sukses ini sering kali dianggap keliru.
Terus-menerus memiliki rasa kuatir akan munculnya pihak lain yang mampu
4.
mendahului dirinya di pasar.
5. Sangat kompetitif.
Memikirkan implikasi setiap alternatif strategi, menyaring alternatif strategi
berdasarkan pemahaman mereka tentang berfungsinya pasar, sehingga mampu
6.
menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang tidak disadari keberadaannya
oleh orang lain.
Teliti, paham hingga detail permasalahan, dan terus-menerus mencoba menemukan
7. keunggulan dalam aspek kualitas maupun dalam efisiensi ongkos, sekecil apapun.
1
Stephen W McDaniel and A.Parasuraman. “Practical Guidelines for Small Business
Marketing Research”, Journal of Small Business Management (Jan.1986) hal. 1-7,
dalam Kuratko, hal. 222.
2
Peter R.Dickson, Marketing Management (Fort Worth, TX), The Dryden Press,
1994, hal. 8
8.4 Kewirausahaan z
Kemampuan/Keterampilan Pemasaran
No.
yang Dimiliki Pengusaha Besar yang Berhasil
Menjadi ujung tombak perusahaan, menjalankan strategi dengan antusias dan
8.
secara otokratis, mengontrol informasi secara ketat apabila mendelegasikan.
9. Terus-menerus mendorong diri sendiri maupun bawahannya.
Siap menyesuaikan strategi secara cepat dan terus-menerus menyesuaikannya
10. sehingga bisa diimplementasikan, dan memiliki daya tahan yang lebih tinggi
dibanding orang lain.
Memiliki pandangan yang jelas mengenai sasaran, tahapan berikutnya yang dicoba
11. dicapai, memiliki kemampuan melihat ke depan lebih jauh dari rata-rata pandangan
manajer biasa.
Jika data sekunder yang tersedia ternyata tidak mencukupi ataupun tidak
memenuhi syarat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan data primer. Pengumpulan data primer
biasanya dilakukan dengan menggunakan pengamatan ataupun melalui
bertanya. Pengumpulan data primer melalui pengamatan akan membuat
peneliti terhindar dari hubungan langsung dengan responden, sementara
pengumpulan data primer melalui bertanya akan melibatkan responden
dengan berbagai tingkat keterlibatan tertentu.
Pengamatan merupakan bentuk penelitian yang paling tua, dan bisa
digunakan secara ekonomis. Selain itu, metode pengamatan bisa menghindari
bias, yang mungkin terjadi apabila responden menyadari keterlibatannya,
seperti yang biasa terjadi apabila digunakan metode bertanya. Kelemahan
utama metode pengamatan adalah keterbatasannya, yakni hanya bisa
mengumpulkan data berbentuk deskripsi.
8.6 Kewirausahaan z
Tabel 8.2.
3
Perbedaan Beberapa Teknik Riset F
3
Peter R.Dickson, “Marketing Researcfh and Information Systems”, Marketing Best
Practices (Ft.Worth, TX : Harcourt College Publishers, 2000) hal.114, dalam Kuratko,
hal.224.
8.8 Kewirausahaan z
a. Penjualan (Sales)
1) Apakah Anda memiliki pengetahuan yang lengkap tentang kinerja
pesaing dalam penjualan, baik menurut jenis produk maupun
menurut daerah?
2) Apakah Anda paham jenis produk yang menguntungkan bagi Anda,
dan bagaimana cara mengenali jenis produk yang berpotensi
memberikan keuntungan?
3) Apakah kekuatan perusahaan Anda dalam penjualan memang
dikonsentrasikan pada jenis produk yang paling menguntungkan?
b. Distribusi
1) Jika Anda bermaksud mengusahakan jenis produk baru, apakah
Anda paham secara lengkap tentang sikap distributor dan dealer
terhadap jenis produk baru tersebut?
8.10 Kewirausahaan z
c. Pasar
1) Apakah Anda memahami secara lengkap segala hal yang diperlukan
tentang perbedaan kebiasaan membeli maupun selera menurut
daerah ataupun menurut jenis produk?
2) Apakah Anda memiliki informasi yang memadai tentang merek
(brand), loyalitas konsumen, dan pembelian ulang pada jenis produk
yang Anda usahakan?
3) Apakah Anda bisa memperkirakan pangsa pasar produk yang Anda
hasilkan untuk setiap periode?
d. Iklan
1) Apakah iklan perusahaan Anda mampu mencapai sasaran yang
benar?
2) Apakah iklan perusahaan Anda cukup efektif dibanding iklan yang
dipasang oleh perusahaan pesaing?
3) Apakah alokasi anggaran perusahaan Anda disesuaikan dengan
besarnya keuntungan yang diperoleh menurut jenis produk, menurut
daerah, atau menurut potensi pasar?
e. Produk
1) Apakah perusahaan Anda memiliki metode kuantitatif yang dapat
dipercaya untuk mengukur penerimaan pasar terhadap produk yang
Anda dihasilkan, ataupun terhadap modifikasi produk tersebut?
2) Apakah perusahaan Anda memiliki metode yang meyakinkan untuk
memeriksa efek dari penggunaan kemasan baru ataupun perubahan
kemasan terhadap volume penjualan?
3) Apakah perusahaan Anda memiliki pemahaman yang lengkap
mengenai akibat atau pengaruh dari penurunan ataupun peningkatan
mutu produk terhadap penumbuhan pasar yang baru dan juga
menguntungkan untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan
Anda?
z EKMA4370/MODUL 8 8.11
L A TIH A N
RA NGK UMA N
Kegiatan Belajar 2
1. Ongkos
Riset pemasaran bisa menuntut ongkos yang tinggi, sehingga banyak
entrepreneur yang menganggap bahwa kegiatan sejenis ini hanyalah layak
untuk dilaksanakan oleh perusahaan skala besar. Riset pemasaran tingkat
tinggi yang dilaksanakan dengan canggih memang menuntut biaya yang
besar, tetapi sebenarnya tersedia teknik-teknik Riset pemasaran sederhana
dengan biaya rendah sehingga masih dapat ditanggung oleh perusahaan-
perusahaan berukuran kecil.
2. Kerumitan Pelaksanaan
Teknik riset pemasaran tertentu menggunakan tahapan sampling, survey,
dan diakhiri dengan analisa statistik. Kerumitan dalam pelaksanaan Riset
pemasaran, terutama yang berkaitan dengan kegiatan berhitung menggunakan
teknik-teknik statistik membuat entrepreneur enggan melaksanakannya dan
cenderung tidak berminat menggunakannya. Perlu disadari bahwa hal yang
sering perlu mendapat perhatian adalah interpretasi terhadap data yang
berhasil diperoleh. Para entrepreneur sebenarnya dapat meminta bantuan dari
pihak-pihak yang memiliki kompetensi untuk merancang dan mengevaluasi
hasil yang diperoleh, seperti dari ahli riset pemasaran ataupun dari para
pengajar di perguruan tinggi.
z EKMA4370/MODUL 8 8.15
3. Keputusan Strategis
Banyak entrepreneur beranggapan bahwa hanya keputusan-keputusan
strategis yang sangat menentukan yang perlu didukung oleh pelaksanaan riset
pemasaran. Anggapan ini terutama muncul berkaitan dengan permasalahan
tingginya ongkos, dan juga kerumitan pelaksanaan riset pemasaran yang telah
dibahas sebelumnya: hanya keputusan besar yang pantas didukung dengan
biaya yang tinggi, dan kerumitan yang memusingkan. Anggapan semacam ini
muncul karena kesalahan pengertian, mengenai ongkos maupun kerumitan.
Sebenarnya, banyak kegiatan entrepreneur dalam aspek pemasaran yang akan
menjadi ringan dan lebih tepat apabila didasarkan pada hasil riset pemasaran,
yang dapat dipandang sebagai kompensasi tingginya ongkos maupun
kerumitan yang harus dihadapi.
4. Relevansi
Banyak entrepreneur yang beranggapan bahwa informasi yang
dikumpulkan melalui riset pemasaran hanya menghasilkan informasi yang
sudah mereka ketahui, ataupun jenis informasi yang sebenarnya tidak
diperlukan. Riset Pemasaran memang sering kali menghasilkan informasi
yang tidak relevan, akan tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa Riset
Pemasaran juga banyak menghasilkan informasi yang bermanfaat.
Selain itu, jika informasi yang diperoleh ternyata mengonfirmasi hal-hal
yang sebenarnya sudah diketahui oleh para entrepreneur, maka kondisi ini
menunjukkan bahwa pemahaman tersebut telah teruji, sehingga para
entrepreneur bisa menjadi lebih yakin akan tindakannya.
Berbagai hambatan terhadap pelaksanaan Riset Pemasaran menunjukkan
bahwa hambatan terhadap penggunaannya, terjadi karena salah pengertian
ataupun karena keengganan untuk menanggung biaya pelaksanaan, padahal
sebelumnya telah ditunjukkan bahwa riset pemasaran tidak selalu mahal dan
bisa sangat bermanfaat.
1. Falsafah Pemasaran
Tiga jenis falsafah pemasaran biasanya dianut oleh usaha yang relatif
baru, yaitu pemasaran yang dikendalikan oleh produksi (production driven),
pemasaran yang dikendalikan oleh penjualan (sales driven), dan pemasaran
yang dikendalikan oleh konsumen (consumer driven).
Falsafah pemasaran yang dikendalikan produksi didasarkan pada
anggapan bahwa jika perusahaan mampu melaksanakan kegiatan produksi
secara efisien, maka pemikiran mengenai pemasaran bisa ditetapkan
kemudian. Produksi mendapat perhatian utama dari perusahaan, sementara
perhatian terhadap pemasaran akan mengikuti kondisi yang terjadi pada
produksi. Falsafah pemasaran seperti ini biasanya dijalankan oleh usaha baru
yang menghasilkan keluaran berteknologi tinggi ataupun berteknologi
mutakhir.
Falsafah pemasaran yang dikendalikan penjualan berfokus pada
penjualan dan iklan, yang dimaksudkan untuk membujuk konsumen agar
membeli produk ataupun jasa yang dihasilkan perusahaan. Jika terdapat
persediaan produk atau jasa yang berlebihan, maka biasanya falsafah sejenis
ini yang digunakan, seperti yang biasanya dianut oleh dealer mobil baru.
Falsafah pemasaran yang dikendalikan konsumen biasanya didasarkan
pada studi yang berusaha menemukan preferensi, keinginan, dan kebutuhan
konsumen, sebelum produksi benar-benar dilaksanakan. Dengan demikian
produk atau jasa yang dihasilkan betul-betul disesuaikan dengan konsumen.
Dengan demikian, riset pemasaran memegang peran penting untuk lebih
memahami, di mana dan siapa yang merupakan pasar bagi perusahaan, dan
juga bagaimana strategi yang sesuai untuk memanfaatkan pasar tersebut. Dari
ketiga jenis falsafah pemasaran tersebut, pendekatan yang didasarkan pada
konsumen biasanya merupakan yang paling efektif.
Terdapat tiga jenis faktor utama yang mempengaruhi pilihan falsafah
pemasaran yang dianut oleh sebuah perusahaan:
a. Tekanan Persaingan
Intensitas persaingan sering kali memaksa perusahaan untuk mengadopsi
falsafah baru. Contohnya, persaingan yang kuat akan membuat banyak
entrepreneur mencoba mengembangkan pemasaran yang berorientasi
z EKMA4370/MODUL 8 8.17
Salah satu dari ketiga falsafah pemasaran ini bisa mendorong usaha baru
untuk meraih keberhasilan. Tetapi, penting untuk diperhatikan, bahwa dalam
jangka panjang, falsafah pemasaran yang berorientasi konsumen biasanya
merupakan yang paling berhasil. Pendekatan ini berfokus pada kebutuhan,
preferensi, dan juga kepuasan konsumen, sehingga bisa sesuai bagi pengguna
produk ataupun jasa yang ditawarkan.
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan proses untuk mengidentifikasikan satu set
sifat atau karakteristik yang dapat membedakan sekelompok konsumen dari
kelompok konsumen lainnya. Contohnya, banyak sekali orang gemar
memakan es krim dan pasar es krim dapat disegmentasikan dengan
membedakannya menurut rasa dan harga. Sebagian orang lebih menyukai es
krim mutu tinggi karena rasanya memang lebih enak, sebagian yang lain
tidak mampu membedakan ramuan es krim mutu tinggi dari es krim mutu
8.18 Kewirausahaan z
Tabel 8.3.
Karakteristik Konsumen
8.20 Kewirausahaan z
Tabel 8.4.
Perubahan Prioritas dan Pembelian dalam Kehidupan Keluarga
a. Convenience Goods
Produk makanan, produk yang dibeli dengan keputusan bersifat impulsif,
produk atau jasa yang dibeli secara darurat. Produk atau jasa sejenis ini
sebenarnya diinginkan oleh konsumen, tetapi konsumen tidak bersedia
meluangkan waktu untuk sengaja berbelanja membeli produk atau jasa
sejenis itu.
b. Shopping Goods
Produk atau jasa yang diperiksa secara cermat oleh konsumen, dan
membandingkan mutu maupun harganya dengan produk atau jasa yang
lain ataupun dengan penjual yang lain.
c. Specialty Goods
Produk atau jasa yang untuk mendapatkannya ataupun untuk
membelinya, konsumen bersedia mengeluarkan usaha khusus.
d. Unsought Goods
Produk atau jasa yang tidak sedang dibutuhkan sehingga tidak sengaja
dicari oleh konsumen, seperti asuransi jiwa, ensiklopedi. Produk atau
jasa sejenis ini biasanya diperkenalkan kepada konsumen melalui
penjelasan secara langsung ataupun dengan peragaan.
e. Produk Baru
Produk atau jasa yang belum dikenal konsumen karena belum
dipromosikan atau diiklankan, sehingga memerlukan waktu sebelum bisa
dipahami, seperti komputer di awal pemunculannya.
Tabel 8.5.
Jenis Produk atau Jasa dan Jenis Pengecer
Tabel 8.6.
Evolusi Fungsi Pemasaran
Perlu dicatat bahwa strategi yang digunakan pada setiap tahapan ternyata
berkaitan erat dengan corak sasaran yang hendak dicapai pada tahapan
tersebut, sebagai berikut.
4
Kuratko, hal.234
z EKMA4370/MODUL 8 8.23
b. Profil Pasar
Pemahaman tentang profil pasar dapat membantu perusahaan untuk
mengidentifikasikan kebutuhan yang muncul di pasar yang dilayani,
tingkat keuntungan yang biasa diperoleh, pasar yang paling potensial dan
yang paling tidak sesuai (inappropriate), dan juga pasar yang di masa
depan akan ditinggalkan oleh konsumennya.
c. Konsumen yang Dilayani dan Konsumen Paling Baik
Memiliki kemampuan mengidentifikasikan konsumen yang sekarang
secara aktual dilayani, akan menunjukkan ke arah mana sebaiknya
sumber-sumber dialokasikan. Memiliki kemampuan mengenali
konsumen paling baik akan menunjukkan segmen pasar yang sebaiknya
diusahakan untuk dimasuki oleh perusahaan.
d. Konsumen Potensial
Mampu mengenali konsumen potensial, baik secara geografis maupun
menurut area yang dilayani, akan meningkatkan kemampuan perusahaan
untuk mengubah konsumen potensial menjadi konsumen yang aktif.
e. Kompetisi (Persaingan)
Kemampuan memahami para pesaing dan corak persaingan akan dapat
memberikan pemahaman kepada perusahaan mengenai perusahaan lain
yang akan masuk di ceruk pasar yang sama.
f. Faktor-faktor Luar
Analisis terhadap berbagai faktor luar akan memberikan gambaran
tentang perubahan kecenderungan demografis, situasi ekonomi,
teknologi, budaya masyarakat, dan juga kebijakan pemerintah. Berbagai
faktor tersebut perlu dikenali oleh perusahaan, dan dipahami
pengaruhnya terhadap corak kebutuhan konsumen dan juga pelayanan
yang diinginkan.
g. Perubahan Peraturan/Hukum
Riset Pemasaran juga mendorong manajemen perusahaan untuk lebih
paham dan lebih waspada terhadap perubahan yang berarti dalam
berbagai aturan pemerintah, seperti mengenai standardisasi dan
peraturan perpajakan.
5
Kuratko, hal. 238
z EKMA4370/MODUL 8 8.27
Langkah 1
Memperkirakan kekuatan dan kelemahan pasar dengan memper-
timbangkan faktor-faktor yang mungkin memberikan sumbangan
pada sisi kompetitif (competitive edge) perusahaan. Perlu
diperhatikan faktor-faktor seperti desain produk, reliabilitas, daya
tahan, perbandingan harga dengan mutu produk, kapasitas dan
batas-batas kapasitas produk, sumber yang dimiliki, dan kebutuhan
akan keahlian khusus 6 .F F
Langkah 2
Mengembangkan sasaran pemasaran dengan gambaran yang jelas
tentang sasaran penjualan jangka pendek dan jangka menengah
untuk mencapai sasaran tersebut. Selanjutnya, dikembangkan
rencana penjualan yang spesifik untuk satu tahun. Sasaran tersebut
perlu dinyatakan dengan jelas, terukur, dan mungkin terjangkau oleh
perusahaan.
Langkah 3
Mengembangkan strategi produk atau jasa. Strategi produk atau jasa
diawali dengan mengidentifikasikan konsumen akhir, pedagang
besar dan pedagang eceran, dan memahami kebutuhan maupun
spesifikasinya. Desain produk, karakteristik, performasi produk,
ongkos dan harga jual produk, perlu disesuaikan terhadap corak
kebutuhannya.
Langkah 4
Mengembangkan strategi pemasaran. Strategi pemasaran dibutuhkan
agar perusahaan mampu mencapai target penjualan jangka pendek
dan jangka menengah ukuran tengah, dan juga memenuhi tujuan
jangka panjangnya. Strategi seyogianya mencakup pemasangan
iklan, kegiatan promosi, pameran, direct mail, dan tele marketing.
Strategi juga mungkin diperlukan untuk meningkatkan kekuatan
tenaga penjualan ataupun juga untuk melaksanakan pemasaran
produk baru. Selain itu juga perlu disiapkan alternatif berupa
rencana cadangan untuk mengantisipasi perubahan teknologi
ataupun inflasi.
6
Bandingkan dengan penggunaan Instrumen ABCDE di bab …
z EKMA4370/MODUL 8 8.29
Langkah 5
Menetapkan struktur harga. Struktur harga akan menentukan jenis
konsumen yang akan menjadi target pemasaran, dan juga jenis serta
mutu produk ataupun jasa yang akan ditawarkan. Banyak
perusahaan yang percaya bahwa dalam persaingan pasar akan
mendikte struktur harga. Tetapi, banyak contoh di lapangan yang
memperlihatkan perusahaan justru berhasil dengan harga jual yang
mahal. Seperti apapun strategi yang dianut, hal penting yang perlu
diperhatikan adalah bahwa harga yang ditawarkan memang wajar.
Karena itu, penetapan harga produk atau jasa baru dilakukan setelah
strategi pemasaran dirumuskan.
6. Evaluasi
Tahapan terakhir yang penting dalam perencanaan pemasaran adalah
evaluasi. Banyak variabel yang bisa mempengaruhi hasil dari perencanaan
pemasaran, sehingga penting dilakukan evaluasi terhadap performasi
perusahaan. Penting sekali dilakukan analisis untuk memahami alasan yang
mendasari ketertarikan ataupun ketidaktertarikan konsumen terhadap produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan, dan juga preferensi dari konsumen
yang ternyata menunjukkan kesetiaannya. Analisis ini bisa dibandingkan
terhadap volume penjualan, omset, ataupun besarnya pangsa pasar. Hanya
melalui analisa semacam ini fleksibilitas dan penyesuaian bisa
dipertimbangkan dalam perencanaan pemasaran.
D. TELEMARKETING
1. Keuntungan
Telemarketing bisa membantu kegiatan pemasaran suatu perusahaan
karena memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Tingkat Penerimaan
Kontak melalui telepon sering kali lebih baik daripada kontak langsung
karena mampu membuat konsumen menjadi kurang tertekan.
b. Impresi
Impresi awal, walaupun sering kali keliru, bisa mempengaruhi
keberhasilan menjual. Telepon hanya memperdengarkan suara penjual
sehingga bisa membatasi impresi yang buruk.
c. Peningkatan frekuensi kontak
Tenaga penjual langsung memang mampu memperoleh rasio prospek
yang lebih tinggi dari jumlah kontak yang dilakukan dibanding kontak
melalui telepon. Tetapi, kontak melalui telepon dapat dilakukan dengan
frekuensi yang lebih tinggi, sehingga secara keseluruhan bisa membawa
hasil yang lebih besar.
d. Jangkauan geografis
Kontak melalui telepon bisa dilakukan dengan jangkauan geografis yang
lebih luas dibanding penjualan secara langsung.
e. Penghematan waktu
Penjualan langsung menghabiskan waktu yang relatif lama untuk
perjalanan dan menunggu waktu untuk bertemu konsumen.
Telemarketing bisa memiliki waktu lebih banyak untuk menjual. Jika
seorang konsumen sedang tidak bisa dihubungi, dengan Telemarketing
perusahaan bisa mengontak yang lain, sehingga waktu tidak terbuang.
f. Umpanbalik segera
Telemarketing merupakan cara yang paling cepat untuk mendapatkan
gambaran tentang strategi penjualan, juga untuk mencoba strategi
penjualan yang baru.
g. Pengendalian yang lebih baik
Tenaga penjual dalam Telemarketing tidak meninggalkan perusahaan
sehingga lebih mudah dikendalikan.
h. Mengurangi pembajakan karyawan
Tenaga penjual dalam Telemarketing jarang meninggalkan perusahaan,
sehingga tidak sering bertemu langsung dengan konsumen ataupun
dengan tenaga penjual dari perusahaan pesaing, sehingga jarang
menerima tawaran untuk pindah kerja.
z EKMA4370/MODUL 8 8.31
2. Kerugian
Walaupun Telemarketing memiliki banyak kelebihan, tetapi para
entrepreneur juga perlu mewaspadai berbagai kekurangannya.
a. Teknik penggunaan yang buruk bisa menggagalkan strategi
Telemarketing, misalnya karena kebiasaan karyawan yang buruk seperti
tidak ramah, tidak jujur, dll. yang sebenarnya bisa dihilangkan melalui
pelatihan.
b. Terjadi persaingan ataupun kerja sama yang buruk antara tenaga
Telemarketing dengan tenaga penjual langsung di lapangan. Karena itu
perlu dikembangkan komunikasi dan koordinasi yang baik antara kedua
kelompok sehingga tidak menimbulkan kekecewaan bagi konsumen.
c. Pekerjaan sebagai tenaga Telemarketing bersifat monoton sehingga
biasanya memiliki turn-over yang tinggi. Pekerjaan menghadapi telepon
juga sering kali dianggap kurang bergengsi. Perlu dirumuskan sistem
pengembangan karier yang baik sehingga tenaga Telemarketing tidak
memandang rendah pekerjaannya.
Tabel 8.7.
7
Penetapan Harga sesuai Tahapan dalam Daur Hidup Produk F
7
Dari Kuratko, hal. 244.
z EKMA4370/MODUL 8 8.35
L A TIH A N