Anda di halaman 1dari 1

Izin menjawab diskusi,

Penalaran hukum (legal reasoning) merupakan proses kritis di mana peneliti atau praktisi hukum
menggunakan premis-premis atau prinsip-prinsip hukum untuk mencapai kesimpulan yang memadai
dalam penyelesaian masalah hukum tertentu. Dalam konteks penelitian ilmu hukum, penalaran hukum
sangat penting karena memungkinkan untuk memahami, menafsirkan, dan menerapkan hukum dalam
konteks kasus-kasus konkret.

Perbedaan mendasar antara penalaran deduktif dan penalaran induktif dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.Penalaran Deduktif:
-Penalaran deduktif mengacu pada proses di mana kesimpulan dihasilkan dari premis-premis yang
diterima secara umum atau prinsip-prinsip hukum yang sudah ada.
-Premis-premis atau prinsip-prinsip hukum tersebut diterapkan secara langsung pada kasus tertentu
untuk mencapai kesimpulan yang spesifik.
-
Contoh: Premis umumnya adalah bahwa "setiap pembunuhan tanpa alasan yang sah adalah tindakan
melanggar hukum." Jika terdapat kasus di mana seseorang secara jelas membunuh orang lain tanpa
alasan yang sah, maka kesimpulan deduktifnya adalah bahwa tindakan tersebut adalah pembunuhan
yang melanggar hukum.

2.Penalaran Induktif:
-Penalaran induktif melibatkan proses di mana kesimpulan umum dihasilkan dari pengamatan kasus-
kasus khusus atau data spesifik.
-Data atau fakta-fakta spesifik dari kasus-kasus tertentu digunakan untuk membuat generalisasi atau
kesimpulan yang lebih luas.

-Contoh: Jika dalam beberapa kasus tertentu, hakim telah memutuskan bahwa suatu tindakan dapat
dianggap sebagai pelanggaran hak cipta meskipun tidak secara eksplisit diatur dalam undang-undang,
maka kesimpulan induktifnya adalah bahwa tindakan serupa di masa depan juga dapat dianggap sebagai
pelanggaran hak cipta.

Dengan demikian, perbedaan mendasar antara penalaran deduktif dan penalaran induktif terletak pada
hubungan antara premis-premis dan kesimpulan yang dihasilkan. Dalam penalaran deduktif, kesimpulan
dihasilkan secara langsung dari premis-premis yang diterima, sedangkan dalam penalaran induktif,
kesimpulan mencakup generalisasi yang lebih luas dari data spesifik atau kasus-kasus tertentu.
Dalam praktiknya, kedua jenis penalaran ini sering digunakan secara bersamaan dalam proses penelitian
ilmu hukum. Kombinasi dari kedua pendekatan ini memungkinkan untuk mencapai kesimpulan yang
lebih komprehensif dan akurat dalam memecahkan masalah hukum yang kompleks.

Referensi:
-Modul HKUM4306
-Materi OER Sesi 4
-Neil MacCormick, "Legal Reasoning and Legal Theory" (Clarendon Press, 1978).

Anda mungkin juga menyukai