Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3

HUKUM TATA NEGARA

Nama Mahasiswa : ANJELIKA HOTTUA LUBIS

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044945106

Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Dalam pemerintahan presidensi


al, Presiden berperan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang keduduk
annya terpisah dari parlemen.

Sebagai kepala pemerintahan,dia melaksanakan berbagai kebijakan publik, setelah


mendapat persetujuan DPR dan bertanggung jawab kepada DPR.Sebagai kepala negara,
dia berkewajiban menjaga kesatuan bangsa dan memberikan jaminan bagi kelangsungan
hidupbangsanya dalam suatu kesatuan teritorial negara. Dalam tugas ini dia tak hanya
bertanggung jawab kepada DPR, tetapi juga kepada seluruh bangsa dan rakyat. Presiden
tak hanya memiliki kewenangan di bidang eksekutif, namun juga legislatif.

1. Berikan analisis anda, perubahan apa yang terjadi pasca amandemen Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia 1945 terhadap kekuasaan presiden dalam membentuk undang-
undang?

Jawaban:

Berdasarkan analisis saya, terdapat beberapa perubahan setelah amandemen Undang—


UndangDasar Republik Indonesia 1945 salah satunya yaitu terjadinya pergeseran
terhadap kekuasaanPresiden dalam membentuk Undang-Undang sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 5, yangberubah menjadi Presiden berhak mengajukan
Rancangan Undang-Undang dan DewanPerwakilan Rakyat (DPR) memegang
kekuasaan dalam membentuk Undang-Undangsebagaimana hal tersebut tercantum
dalam Pasal 20.Dimana adanya pergeseran kewenangan dalam membentuk Undang-
Undang yang sebelumnyaditangan Presiden kini dialihkan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), dikarenakan haltersebut bertujuan sebagai langkah
konstitusional untuk meletakkan secara tepat fungsi-fungsilembaga negara yang sesuai
dengan tugasnya masing-masing, yang mana Dewan PerwakilanRakyat (DPR) sebagai
pembentuk Undang-Undang dan Presiden sebagai lembaga pelaksanaUndang-
Undang.
2. Berikan analisis anda hubungan antara presiden dan parlemen pasca amandemen
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945?
jawaban:

Dengan berdasarkan analisis saya, maka atas perubahan terhadap Undang-


Undang DasarRepublik Indonesia 1945 telah mengakibatkan terjadinya
perubahan terhadap sistemketatanegaraan yang berlaku. Dimana hubungan antara
presiden dan parlemen pasca amandemenUndang—Undang Dasar Republik
Indonesia 1945 dalam keputusan hukum, hubungan kekuasaan antara lembaga
eksekutif dan legislatif biasa disebut dengan hubungan kewibawaanyang formal antara
pemerintah dan parlemen sebagaimana seperti hubungan antara Presiden danDPR.

Dan apabila dilihat dari aspek pertimbangan kekuasaan mengenai hubugan


Presiden denganDPR, hubungan Presiden dengan Mahkamah Agung tercantum dalam
perubahan Pasal 13 dan 14Undang-Undang Dasar 1945, yang mana hal tersebut terhadap
Pasal-Pasal ini dapat dikatakansebagai pengurangan atas kekuasaan Presiden yang selama
dipadang sebagai hak prerogratif. Dengan berdasarkan ketentuan Pasal-Pasal dalam
Undang-Undang 1945 yang telah diubah,sepertinya hubungan Presiden dengan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maka dapat dikatakanbahwa ada beberapa kekuasan
Presiden yang bergeser menjadi milik Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) dalam
menjalankan kekuasan pemerintahan.

Akan tetapi hal tersebut tidak berarti bahwaPpresiden menjadi tidak kuat dihapadan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Peran DewanPerwakilan Rakyat setelah
amandemen pun hanya bersifat pertimbangan dan tidak berpengaruhterhadap kekuasaan
Presiden.

Setelah amandemen terhadap Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD 1945),


hubungan antara presiden dan parlemen mengalami perubahan signifikan. Berikut adalah
beberapa poin analisis mengenai hubungan tersebut:
1. Kekuasaan Legislatif:

Sebelum amandemen, presiden memiliki kekuasaan untuk membentuk undang-undang


(UU). Namun, setelah amandemen, presiden hanya berhak mengajukan rancangan
undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Kekuasaan utama dalam pembentukan undang-undang kini berada di tangan DPR, bukan
lagi di tangan presiden.

2. Pemberian Grasi, Rehabilitasi, Amnesti, dan Abolisi:

Setelah amandemen, presiden tidak lagi memiliki wewenang penuh dalam memberikan
grasi dan rehabilitasi.
Pertimbangan Mahkamah Agung (MA) diperlukan untuk grasi dan rehabilitasi,
sedangkan pertimbangan DPR diperlukan untuk amnesti dan abolisi.

3. Perjanjian Internasional:

Presiden harus memperhatikan pertimbangan DPR dalam membuat perjanjian


internasional yang berdampak luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat atau yang terkait
dengan beban keuangan negara.Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional
juga melibatkan peran DPR.

4. Pengangkatan Duta:

Presiden harus memperhatikan pertimbangan DPR dalam pengangkatan dan penerimaan


duta.

5. Pembekuan dan Pembubaran DPR:

Pasca amandemen, presiden tidak dapat membekukan atau membubarkan


DPR.menunjukkan bahwa hubungan antara presiden dan DPR pasca amandemen UUD
1945 mengalami perubahan, dan DPR kini memiliki kedudukan yang lebih
kuat. Meskipun demikian, penting untuk memastikan keseimbangan antara kekuasaan
eksekutif dan legislatif agar konstitusi tetap berfungsi dengan baik

3. Berikan analisis anda mengenai hubungan lembaga eksekutif dan lembaga yudikatif ?

Jawaban:

Lembaga eksekutif merupakan lembaga yang diberik kekuasan dalam melaksanakan


undang-undang, kedudukan lembaga eksekutif dipegang oleh kepala pemerintahan
seperti Presiden danwakil Presidan serta menteri-menteri. Lembaga eksekutif
sendiri memilki tugas sebagaipemimpin dan menjalannya segala proses
pemerintahan yang sesuai dengan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia
maupun Undang-Undang yang berlaku.

Sedangkan, Lembaga yudikatif merupakan lembaga suatu badan yang bersifat


yuridis yangberfungsi dalam mengadili penyelewengan konstitusi dan peraturan
perundang-undangan olehinstitusi pemerintahan. Sebagaimana dalam menjalankan
tugasnya, lembaga yudikatif ini bersifatindependen serta terbebas dari intervensi
pemerintah.

Lembaga yudikatif sendiri terdiri dariMahkamah Agung (MA) dan Mahkamah


Konstitusi (MK). Di Indonesia sendiri, lembagayudikatif memiliki peran serta
tugas dalam mengurusi urusan hukum yang berlaku secaramenyeluruh di negara
Indonesia.Dengan demikian, apabila terjadi suatu pelanggarakan dalam pelaksanaan
pemerintahan yangtelah disesuaikan dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 serta Undang-Undang yang berlaku oleh lemaga eksekutif, maka yang
terlibat dalam memproses hukum dansegala penyelesaiannya merupakan tanggung jawab
lembaga yudikatif.

Hubungan antara lembaga eksekutif dan yudikatif di Indonesia berlandaskan pada prinsip
trias politica, yang membagi kekuasaan negara menjadi tiga bagian untuk mencegah
penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan adanya sistem checks and balances.
Lembaga eksekutif, yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden, bertanggung jawab
menjalankan pemerintahan dan kebijakan negara. Sementara itu, lembaga yudikatif, yang
terdiri dari Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi, bertugas menegakkan hukum
dan keadilan serta menjaga independensi peradilan.

Hubungan antara kedua lembaga ini bersifat saling mengontrol dan saling
melengkapi. Misalnya, lembaga yudikatif memiliki kewenangan untuk melakukan
judicial review terhadap undang-undang yang dibuat oleh legislatif, yang juga dijalankan
oleh eksekutif, untuk memastikan bahwa undang-undang tersebut tidak bertentangan
dengan UUD 1945. Di sisi lain, eksekutif harus mematuhi dan menjalankan putusan
hukum yang dikeluarkan oleh yudikatif.

Kerjasama antara eksekutif dan yudikatif juga penting dalam proses pembuatan undang-
undang yang berkualitas dan berpihak pada rakyat, serta dalam menanggulangi krisis dan
bencana nasional. Namun, hubungan ini tidak selalu harmonis dan seringkali diwarnai
oleh ketegangan dan konflik, terutama ketika terjadi perbedaan pendapat dan kepentingan
antar lembaga2.

Secara keseluruhan, hubungan antara lembaga eksekutif dan yudikatif di Indonesia


dirancang untuk menciptakan keseimbangan kekuasaan yang sehat, yang pada akhirnya
bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa

Sumber Referensi :

Sumber Referensi :

Buku :

-Buku Materi Pokok Hukum Tata Negara HKUM4201/3SKS/MODUL 1-9

Website :

-http://eprints.ipdn.ac.id/2417/1/LEMBAGA%20LEMBAGA%20NEGARA.pdf

-https://www.bphn.go.id/data/documents/
hub._antar_lembaga_negara_stlh_amandemen_u
ud45.pdf

-https://nasional.kompas.com/read/2022/03/25/04000061/lembaga-yudikatif-dan-

kekuasaan-kehakiman-di-indonesia

-https://www.hukumonline.com/berita/a/lembaga-eksekutif-legislatif-dan-yudikatif-

lt61d3e9d0ba550/?page=all

Dasar Hukum :

-Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945

Anda mungkin juga menyukai