Anda di halaman 1dari 14

ILMU NEGARA SEBAGAI MATA PELAJARAN

PENGANTAR DI FAKULTAS HUKUM

Disusun Oleh :

NAMA : AVISTIA RAHMADILLA

E-MAIL : avistiarahmadila03@gmail.com

NIM : 2010003600321

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS EKASAKTI

PADANG

2021
A. Pendahuluan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ILMU NEGARA SEBAGAI MATA
KULIAH PENGANTAR DI FAKULTAS HUKUM ini tepat waktu nya

Adapun tujuan dan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Laurensius
Arliman Simbolon pada mata kuliah ilmu Negara. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang ILMU NEGARA SEBAGAI MATA KULIAH PENGANTAR DI
FAKULTAS HUKUM bagi para pembaca dan juga bagi penulis
B. Pembahasan

Pengertian Lembaga Negara

Lembaga negara digunakan dengan istilah yang berbeda-beda, misalnya istilah organ
negara, badan negara, dan alat perlengkapan negara, namun maknanya sama. Dalam kepustakaan
Inggris, lembaga negara disebut dengan istilah political institution, sedangkan dalam
terminology bahasa Belanda disebut staat organen. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
terdapat istilah lembaga pemerintah yang diartikan sebagai badan-badan pemerintahan di
lingkungan eksekutif. Jika kata pemerintah diganti dengan kata negara, sehingga menjadi
lembaga negara, maka hal itu berarti badan-badan negara di lingkungan pemerintahan negara.
Jadi tidak hanya badan eksekutif, tetapi juga badan legislatif, yudikatif, dan badan-badan negara
lainnya. Kamus istilah hukum Fockema Andreae, menerangkan bahwa kata orgaan berarti “alat
perlengkapan”. Sedangkan alatperlengkapan berarti “orang” atau “majelis” yang terdiri dari
orang-orang yang berdasarkan undang-undang atau anggaran dasar berwewenang
mengemukakan dan merealisasikan kehendak badan hukum. Selanjutnya diterangkan bahwa
negara danbadan pemerintahan rendah mempunyai alat perlengkapan, yaitu mulai dari
raja(presiden) sampai pada pegawai yang terendah. Para pejabat itu dapat dianggap sebagai alat
perlengkapan. Tetapi, perkataan ini lebih banyak digunakan untuk maupun daerah. Jadi terdapat
limitasi penggunaan terminologi alat perlengakapan negara, yaitu khusus bagi badan-badan
negara di tingkat pusat. Tetapi, suatu kriteria yang jelas dikemukakan oleh Fockema Andreae,
bahwa alat perlengkapan Negara tersebut dibentuk berdasarkan hukum (undang-undang dan
anggaran dasar) dan memiliki kewenangan untuk merealisasikan fungsi-fungsinya.

1)Pembedaan Dari Segi Hierarkinya.Pembedaan Lembaga Negara dari segi hirarkinya itu
penting karena harus adapengaturan mengenai kedudukan hukum dari lembaga-lembaga negara
tersebutmana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah.1 Perlakukan hukum antara lembaga
yang satu dengan yang lain adalah berbeda (misalnya dalam hal protokoler, gaji,dsb), hal ini
tergantung dari kedudukan lembaga negara tersebut apakah dibentuk berdasarkan UUD, UU, PP
atau Peraturan lain di awahnya. Firmansyah Arif,dkk mengklasifikasikan lembaga-lembaga
negaraberdasarkan landasan hukum pembentukkannya, yaitu lembaga-lembaga
negaraberdasarkan UUD 1945, berdasarkan Undang-Undang (UU), dan berdasarkan Keputusan
Presiden (KepPres).Lembaga-lembaga negara yang terdapat di dalamUUD 1945 jumlahnya 2l
lembaga, yang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 1.lembaga negara yang bentuk atau nama
dan wewenangnya diatur langsung olehUUD, yaitu MPR, Presiden, Wakil Presiden,
Kementerian Negara, pemerintahan daerah provinsi, pemerintahan daerah kabupaten,
pemerintahan daerah kota,DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, DPRD Kota, DPR, DPD, BPK,
MA, KY,MK, TNI, Kepolisian Negara RI.2. lembaga negara yang bentuk atau namanya tidak
ditentukan di dalam UUD, tetapi wewenangnya diberikan oleh UUD, yaitu Dewan Pertimbangan
Presidendan KPU2) Pembedaan Dari Segi Fungsinya.Dari segi fungsinya menurut Jimly
Assidiqie ada yang bersifat utama atau primer, dan ada pula yang bersifat penunjang atau
skunder .Untuk memahami perbedaan keduanya maka lembaga negara tersebut dapat dibedakan
menjadi 3 ranah (domain) yakni;

1. Kekuasaan eksekutif atau pelaksanaan

2. Kekuasaan legislative dan fungsi pengawasan

3. Kekuasaan Kehakiman atau fungsi yudisial.1Isharyanto, Hukum Kelembagaan Negara,


( Yogyakarta,Deepublish:2016 )

Bahkan, menurut Jimly Asshiddiqie masih ada lembaga-lembaga negara lainyang


menjalankan fungsi yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman yang lebih lanjut diatur dengan
undang-undang. Hal itu sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat ,yakni “Badan-badan lain yang
fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakimandiatur dengan undang-undang.” Dengan
demikian terdapat lebih dari 28 lembaga negara yang secara eksplisit maupun implisit di dalam
UUD 1945. Tetapi, hanya 24 lembaga negara yang dapat sebagai pihak dalam sengketa antar
lembaga negara di MK. Sebab bank sentral, duta dan konsul tidak ditentukan wewenangnya
secaraeksplisit dan implisit di dalam UUD 1945. Sementara itu, kesatuan masyarakat hukumadat
tidak termasuk katagori lembaga negara dan berada di luar lingkup dan jangkauan organisasi
negara.
B.SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT
Susunan lembaga-lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia telah dilakukan
penyempurnaan sesuai dengan aspirasi rakyat, sehingga mengalamicbeberapa perubahan.
Perubahan yang sangat jelas terlihat pada kedudukan MajeliscPermusyawaratan Rakyat (MPR).
Sebelum UUD 1945 diamandemen, kedudukan MPR berada lebih tingggi dari lembaga-lembaga
tinggi lainnnya. Namun, setelah UUD 1945 mengalami amandemen kedudukan MPR
disejajarkan dengan lembaga-lembaga tinggi lainnnya, seperti DPR, MA, DPA, BPK, dan
Presiden. 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat Lembaga negara yang memegang kekuasaan
menurut UUD 1945 hasil amandemen adalah MPR, DPR, presiden, MA, MK, dan BPK.
Anggota MPRterdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan
umum.Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan presiden, yang sekarang masih diketuai
oleh Zulkifli Hasan. Masa jabatan anggota MPR lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat
anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Sebelum memangku jabatannya, anggota
MPR mengucapkan sumpah/janji bersama-samayang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung
dalam sidang paripurna MPR. Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945 yang telah di
amandemen maka MPR termasuk lembaga negara. Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945
MPR amandemen mempunyai tugas dan wewenang diantaranya: mengubah dan menetapkan
undang-undang dasar; melantik presiden dan wakil presiden; memberhentikan presiden danwakil
presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang dasar.
MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara. Dalam menjalankan tugas
dan wewenangnya, anggota MPR mempunyai hak berikut ini: mengajukan usul perubahan pasal-
pasal undang-undang dasar,menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan,
keuangan dan administratif, melantik presiden dan wakil presiden dan memberhentikan presiden
dan wakil presiden. Anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut: mengamalkan
Pancasila; melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan; menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kerukunan nasional; mendahulukan kepentingan
negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dangolongan; melaksanakan peranan sebagi wakil
rakyat dan wakil daerah.22.Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ketua
Setya Novanto, merupakan lembagaperwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga
negara. Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan
hasilpemilu. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat provinsi
disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD kabupaten/kota.
Berdasarkan UU Pemilu N0. 10 Tahun 2008 ditetapkan sebagaiberikut: jumlah anggota DPR
sebanyak 560 orang; jumlah anggota DPRD provinsi sekurang-kurangnya 35 orang dan
sebanyak-banyak 100 orang; jumlah anggota DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan
sebanyak-banyaknya 50 orang Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden.
Anggota DPR berdomisili di ibu kota negara. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan
berakhir pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Sebelum memangku
jabatannya, anggota DPR mengucapkan sumpah/ janji secara bersama-sama yang dipandu oleh
Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna DPR. Lembaga Negara DPR mempunyai
fungsi berikut ini: Fungsi Legislasi. Fungsi legislasi artinya DPR berfungsi sebagai lembaga
pembuat undang-undang. Fungsi Anggaran. Fungsi anggaran artinya DPR berfungsi sebagai
lembaga yang berhakuntuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
FungsiPengawasan. Fungsi pengawasan artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan
pengawasan terhadap pemerintahan yang menjalankan undang-undang. 2 Nurul. Struktur
Organisasi Pemerintah Tingkat, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2014), hlm. 67.6
DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain sebagai berikut. Hak interpelasi
adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah
yang penting dan strategis serta berdampak luas bagi kehidupan masyarakat. Hak angket adalah
hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu pemerintah yang
diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Hak menyatakan pendapat adalah
hak DPR untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan pemerintah mengenai kejadian yang
luar biasa yang terdapat di dalam negeri disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau
sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket. Untuk memudahkan tugas
anggota DPR maka dibentuk komisi-komisi yang bekerja sama dengan pemerintah sebagai mitra
kerja.33.Dewan Perwakilan Daerah Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ketua Irman Gusman,
merupakan lembaga negara baru yang sebelumnya tidak ada. DPD merupakan lembaga
perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara. DPD terdiri atas wakil-wakildari
provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.Jumlah anggota DPD dari setiap provinsi tidak
sama, tetapi ditetapkan sebanyak-banyaknya empat orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak
lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR. Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan presiden.
Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, tetapi selama bersidang bertempat tinggal di
ibu kota Republik Indonesia. Masa jabatan anggota DPD adalah lima tahun. Sesuai dengan Pasal
22 D UUD1945 maka kewenangan DPD, antara lain sebagai berikut: Dapat mengajukan
rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat
dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah. Ikut
merancang undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan
daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dapat
memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang-undang, RAPBN,
pajak, pendidikan, dan agama. Dapat melakukan pengawasan (Vita Setiawati dan Gatot
Ristijono, Rapel IPS & PKn SD kelas 4,5,& 6,( Jakarta Selatan, Cmedia:2010), hlm. 1837
yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang otonomi daerah, hubungan pusat dengan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dengan daerah, pajak,
pendidikan, dan agama.4.Presiden dan Wakil Presiden Presiden dan Wakil Presiden (Joko
Widodo dan Jusuf Kalla). Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif.
Maksudnya, presiden mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan. Presiden
mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai kepala negara.
Sebelum adanya amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR, tetapi
setelah amandemen UUD1945 presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum. Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan
sesudahnya dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan. Presiden dan wakil
presiden sebelum menjalankan tugasnya bersumpah atau mengucapkan janji dan dilantik oleh
ketua MPR dalam sidang MPR. Setelah dilantik, presiden dan wakil presiden menjalankan
pemerintahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan sendiri. Dalam menjalankan
pemerintahan, presiden dan wakil presiden tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.
Presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan tujuan negara yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
5. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung (MA) ketua Hatta Ali, merupakan lembaga negara yang memegang
kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Agung adalah
pengadilan tertinggi di negara kita. Perlu diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat
dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara
(PTUN). Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut: berwenang
mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangandi bawah undang-undang
terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenanglainnya yang diberikan oleh undang-
undang; mengajukan tiga orang anggota hakimkonstitusi; memberikan pertimbangan dalam hal
presiden memberi grasi dan rehabilitasi.8
6.Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi (MK) ketua Hamdan Zoelva, adalah lembaga barusetelah adanya
perubahan UUD 1945. Mahkamah Konstitusi merupakan salah satulembaga negara yang
melakukan kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakanperadilan guna menegakkan hukum
dan keadilan. Mahkamah Konstitusi berkedudukan di ibu kota negara.Mahkamah Konstitusi
mempunyai Sembilan orang anggota hakim kontitusi yang ditetapkan dengan keputusan
presiden.Susunan Mahkamah Konstitusi terdiri atas seorang ketua merangkap anggota,seorang
wakil ketua merangkap anggota dan tujuh orang anggota hakim konstitusi. Ketua dan wakil
ketua dipilih dari dan oleh hakim konstitusi untuk masa jabatan selama tiga tahun. Hakim
konstitusi adalah pejabat negara. Sesuai dengan Pasal 24 C UUD 1945 maka wewenang dan
kewajiban Mahkamah Konstitusi, antara lain sebagai berikut: mengadili pada tingkat pertamadan
terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadapUUD;
memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD;
memutuskan pembubaran partai politik; memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum;
wajib memberikan putusan ataspendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia menurut UUD. 7.Komisi Yudisial Komisi Yudisial (KY)
ketua Dr Suparman Marzuki, S.H., M.Si. KomisiYudisial adalah lembaga negara yang
mempunyai wewenang berikut ini:mengusulkan pengangkatan hakim agung; menjaga dan
menegakkan kehormatan,keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Anggota Komisi Yudisial
harusmempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh
presiden dengan persetujuan DPR. Anggota Komisi Yudisial terdiri atas seorang ketua
merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan tujuh orang anggota. Masa
jabatan anggota Komisi Yudisial lima tahun. 8.Badan Pemeriksa KeuanganBadan Pemeriksa
Keuangan (BPK) ketua Harry Azhar Azis, sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksan
Keuangan yang bebas dan
9. Mandiri Jadi, tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara. Hasil pemeriksaan
BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya. Berdasarkan
UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan olehpresiden. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan
memiliki perwakilan di setiap provinsi.

C.SUSUNAN PEMERINTAHAN PROVINSI DAN KOTA


Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten,dan kota mempunyai
pemerintahan yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan provinsi terdiri atas pemerintah
provinsi dan DPRD provinsi. Pemerintah provinsi terdiri atas kepala daerah provinsi yaitu
gubernur dan perangkat daerah provinsi. Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah,
sekretariat DPRD,dinas daerah, lembaga teknis daerah.
1. Gubernur
Gubernur adalah kepala daerah untuk daerah provinsi. Gubernur memilikitugas dan
wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
DPRD. Gubernur danwakil gubernur dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di
provinsi setempat sehingga dalam hal ini gubernur bertanggungjawab kepada rakyat. Selain
sebagai kepala daerah, gubernur juga berkedudukan sebagai wakil pemerintah di wilayah
provinsi yang bersangkutan. Dalam hal ini gubernur bertanggung jawab kepada
presiden.Gubernur bukanlah atasan bupati atau walikota, tetapi hanya sebatas
membina,mengawasi, dan mengoordinasi penyelenggaraanpemerintahan daerah kabupaten/kota.
2. Bupati dan Wakil Bupati
Bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan secara
langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati merupakan jabatan politis (karena diusulkan
oleh partai politik). Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan10
bersama DPRD.

3. Bupati sebagai kepala daerah mempunyai tugas antara lain: Mengajukan rancangan peraturan
daerah (perda). Menetapkan peraturan daerah yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.
Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD kepada DPRD untuk
dibahas dan ditetapkan bersama. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah. Mewakili
daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakili sesuai
dengan peraturan perundang - undangan. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan
peraturan perundang - undangan. Sedangkan tugas wakil bupati adalah untuk membantu kepala
daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah. Membantu kepala daerah dalam
mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindak lanjuti laporan dan atau temuan
hasil pengawasan aparat pengawas, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta
mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup. Memantau
dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan atau kota bagi kepala daerah
provinsi. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan,
kelurahan dan atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten/kota. Memberikan saran dan
pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah.
Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah.
Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan.3. Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga
perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Dalam menjalankan tugasnya, DPRD disebut sebagai lembaga legislatif. DPRD kabupaten/kota
mempunyai tugas mengawasi jalannya pemerintahan di kabupaten/ kota. Selain DPRD juga
bertugas untukmembuat peraturan daerah dan menetapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (RAPBD).4. Sekretariat Daerah Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris
daerah. Tugas sekretaris daerah adalah membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan
mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Tugas pokok Sekretariat Daerah
adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan administrasi
pemerintahan, hukum, organisasi, pengelolaan barang daerah, keuangan, kepegawaian, umum
dan memberikan pelayanan administratif kepada perangkat daerah.Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi pengkoordinasian perumusan kebijaksanaan
pemerintah kabupaten; pengkoordinasian perangkat daerah; penyelenggaraan administrasi
kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, keuangan, barang daerah dan umum; dan
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretaris Daerah membawahi 2 orang Asisten, yaitu: Asisten Bidang Pemerintahan dan Asisten
Bidang Umum. Asisten Bidang Pemerintahan membawahi 2 bagian yaitu Bagian Tata
Pemerintahan dan Bagian hukum organisasi dan tata laksana Asisten Bidang Umum membawahi
3 bagian yaitu Bagian Kepegawaian, Bagian Keuangan dan Bagian Umum. Sekretariat DPRD
merupakan unsur pelayanan DPRD kabupaten, yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang
bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris
Daerah Kabupaten. Tugassekretariat DPRD antara lain: Menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan DPRD. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD. Mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD. Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan DPRD dalam pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah. 5. Dinas Daerah
Dinas Daerah, adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala dinas. Kepala
dinas diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah. Tugas pokok Dinas Daerah adalah
menyelenggarakan kewenangan daerah dan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati. Dinas
yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten 12 dinas, yaitu: Dinas Pendidikan Dasar;
Pendidikan Menengah Umumdan Kejuruan; Kesehatan; Pekerjaan Umum; Perhubungan;
Kesejahteraan Sosial; Koperasi dan Tenaga Kerja, Pendapatan Daerah, Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan dan Perindustrian dan Perdagangan. Lembaga Teknis Daerah, merupakan unsur
pendukung tugas kepala daerah dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah yang
sifatnya spesifik yang berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah.

Lembaga Teknis Daerah.

merupakan unsur penunjang, pengkoordinasi pemerintah kabupaten yang mempunyai tugas


membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan kabupaten sesuai bidang lingkup
tugasnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, lembaga teknis daerah memiliki fungsi perumusan
kebijakan teknis sesuai lingkup tugasnya dan pelayanan penunjang penyelenggaraan
pemerintahan

D.SUSUNAN PEMERINTAHAN KECAMATAN DAN DESA

1. Desa

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah , berwewenang
mengatur dan mengurus keperluan masyarakat. Cara pembentukan desa dengan syarat
memperhatikan asal-usul desa , keadaan social budaya dan masyarakat. Beberapa syarat
pembentukan desa yaitu, jumlah penduduk dan luas wilayah yang memadai dan wilayah dapat
dijangkau untuk pelayanan dan pembinaan masyarakat serta tuntutan dari masyarakat. Kepala
desadibantu oleh sekretaris desa yang bertugas menangani surat menyurat,administrasi desa dan
mengatur jadwal pertemuan desa. Pemerintahan di desa dipimpin oleh seorang kepala desa,
msyarakatlah yangmemilih langsung. Kepala desa bukan seorang pegawai negeri sipil, masa
jabatannya selama 6 tahun. Kepala desa dilantik oleh bupati / walikota paling lambat 30
harisetelah terpilihnya. Kepala desa mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu:-Memimpin
penyelenggaraan pemerintahan desa-Membina perekonomian desa-Membina kehidupan
masyarakat desa-Memelihara ketentraman dan ketertiban desa-Mendamaikan perselisihan di
sekitar masyarakat desa.

2. Kecamatan

Kecamatan adalah suatu wilayah pemerintahan yang terdiri daribeberapa desa dan kelurahan,
kecamatan dipimpin oleh seorang camat, yangdiangkat oleh bupati atas usul sekretaris daerah .
camat dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis tentang pemerintahan.
Camat bekerja sama

dengan unsur-unsur pimpinan di kecamatan seperti, komandan rayon militer dan kepala
kepolisian sektor.
Adapun tugas-tugas camat yaitu:

-Mengkordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat

-Mengupayakan ketertiban dan ketentraman umum

-Mengkordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan

-Memelihara sarana dan fasilitas umum

-Mengkordinasikan kegiatan pemerintahan tingkat kecamatan

-Mengadakan penyelenggaraan pemerintahan desa


C. Penutup

Lembaga negara digunakan dengan istilah yang berbeda-beda, misalnya istilah organ negara,
badan negara, dan alat perlengkapan negara.

Untuk memahami perbedaan keduanya maka lembaga negara tersebut dapat dibedakan
menjadi 3 ranah (domain) yakni;

1. Kekuasaan eksekutif atau pelaksanaan

2. Kekuasaan legislative dan fungsi pengawasan

3. Kekuasaan Kehakiman atau fungsi yudisial.1Isharyanto, Hukum Kelembagaan Negara,


( Yogyakarta,Deepublish:2016 )

Susunan lembaga-lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia telah dilakukan


penyempurnaan sesuai dengan aspirasi rakyat, sehingga mengalamicbeberapa perubahan.
Perubahan yang sangat jelas terlihat pada kedudukan MajeliscPermusyawaratan Rakyat (MPR).
Sebelum UUD 1945 diamandemen, kedudukan MPR berada lebih tingggi dari lembaga-lembaga
tinggi lainnnya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten,dan kota mempunyai
pemerintahan yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan provinsi terdiri atas pemerintah
provinsi dan DPRD provinsi. Pemerintah provinsi terdiri atas kepala daerah provinsi yaitu
gubernur dan perangkat daerah provinsi. Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah,
sekretariat DPRD,dinas daerah, lembaga teknis daerah.
1. Gubernur
Gubernur adalah kepala daerah untuk daerah provinsi. Gubernur memilikitugas dan
wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama
DPRD.

2. Bupati dan Wakil Bupati


Bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten
DAFTAR PUSTAKA

Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam Melindungi Hak Anak Di
Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018.

Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak Pidana, Deepublish,
Yogyakarta, 2015.

Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human Trafficking Di Daerah
Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4, Nomor 1, 2016.

Laurensius Arliman S, Problematika Dan Solusi Pemenuhan Perlindungan Hak Anak Sebagai Tersangka
Tindak Pidana Di Satlantas Polresta Pariaman, Justicia Islamica, Volume 13, Nomor 2, 2016.

Laurensius Arliman S, Pelaksanaan Perlindungan Anak Yang Tereksploitasi Secara Ekonomi Oleh
Pemerintah Kota Padang, Veritas et Justitia, Volume 2, Nomor 1, 2016.

Laurensius Arliman S, Kedudukan Ketetapan MPR Dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Di


Indonesia, Lex Jurnalica, Volume 13, Nomor 3, 2016.

Laurensius Arliman S, Komnas Perempuan Sebagai State Auxialiary Bodies Dalam Penegakan Ham
Perempuan Indonesia, Justicia Islamica, Volume 14, Nomor 2, 2017.
Laurensius Arliman S, Peranan Pers Untuk Mewujudkan Perlindungan Anak Berkelanjutan Di
Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai, Volume 2, Nomor 2, 2017.

Laurensius Arliman S, Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Baik Untuk Mewujudkan Indonesia Sebagai
Negara Hukum, Jurnal Hukum Doctrinal, Volume 2, Nomor 2, 2017.

Laurensius Arliman S, Participation Non-Governmental Organization In Protecting Child Rights In The


Area Of Social Conflict, The 1st Ushuluddin and Islamic Thought International Conference
(Usicon), Volume 1, 2017.

Laurensius Arliman S, Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan PerundangUndangan Untuk


Mewujudkan Negara Kesejahteraan Indonesia, Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja,
Volume 10, Nomor 1, 2017, https://doi.org/10.33701/jppdp.v10i1.379.

Laurensius Arliman S, Peran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Untuk Mewujudkan Perlindungan
Anak, Jurnal Respublica Volume 17, Nomor 2, 2018.

Laurensius Arliman S, Menjerat Pelaku Penyuruh Pengrusakan Barang Milik Orang Lain Dengan
Mempertimbangkan Asas Fungsi Sosial, Jurnal Gagasan Hukum, Volume 1, Nomor 1, 2019.

Laurensius Arliman S, Ilmu Perundang-Undangan Yang Baik Untuk Negara Indonesia, Deepublish,
Yogyakarta, 2019.

Laurensius Arliman S, Isdal Veri, Gustiwarni, Elfitrayenti, Ade Sakurawati, Yasri, Pengaruh
Karakteristik Individu, Perlindungan Hak Perempuan Terhadap Kualitas Pelayanan Komnas
Perempuan Dengan Kompetensi Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Mediasi, Jurnal
Menara Ekonomi: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi, Volume 6, Nomor 2, 2020.

Laurensius Arliman S, Pendidikan Kewarganegaraan, Deepublish, Yogyakarta, 2020.

Laurensius Arliman S, Makna Keuangan Negara Dalam Pasal Pasal 23 E Undang-Undang Dasar 1945,
Jurnal Lex Librum, Volume 6, Nomor 2 Juni 2020, http://dx.doi.org/10.46839/lljih.v6i2.151.
Laurensius Arliman S, Kedudukan Lembaga Negara Independen Di Indonesia Untuk Mencapai Tujuan
Negara Hukum, Kertha Semaya Journal Ilmu Hukum, Volume 8, Nomor 7, 2020.

Laurensius Arliman S, Pelaksanaan Assesment Oleh Polres Kepulauan Mentawai Sebagai Bentuk
Pelaksanaan Rehabilitasi Bagi Pecandu Dan Korban Penyalahgunaan Narkotika, Jurnal
Muhakkamah, Volume 5, Nomor 1, 2020.

Laurensius Arliman S, Aswandi Aswandi, Firgi Nurdiansyah, Laxmy Defilah, Nova Sari Yudistia, Ni
Putu Eka, Viona Putri, Zakia Zakia, Ernita Arief, Prinsip, Mekanisme Dan Bentuk Pelayanan
Informasi Kepada Publik Oleh Direktorat Jenderal Pajak, Volume 17, No Nomor, 2020.

Larensius Arliman S, Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda
Sumbar Dalam Penimbangan Barang Bukti Penyalahgunaan Narkotika, UIR Law Review,
Volume 4, Nomor 2, 2020, https://doi.org/10.25299/uirlrev.2020.vol4(1).3779.

Laurensius Arliman S, Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Pada Revolusi 4.0, Ensiklopedia Sosial
Review, Volume 2, Nomor 3, 2020.

Muhammad Afif dan Laurensius Arliman S, Protection Of Children's Rights Of The Islamic And
Constitutional Law Perspective Of The Republic Of Indonesia, Proceeding: Internasional
Conference On Humanity, Law And Sharia (Ichlash), Volume 1, Nomor 2, 2020.

Otong Rosadi danLaurensius Arliman S, Urgensi Pengaturan Badan Pembinaan Idelogi Pancasila
Berdasarkan Undang-Undang Sebagai State Auxiliary Bodies yang Merawat Pancasila dalam
Perspektif Hak Asasi Manusia, Prosiding Konferensi Nasional Hak Asasi Manusia, Kebudayaan
dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia pada Masa Pandemi Covid-19: Tantangan
untuk Keilmuan Hukum dan Sosial Volume 1, Universitas Pancasila, Jakarta, 2020.

Anda mungkin juga menyukai