Npm : 11220846
Kelas : 1EA20
Maple : Pendidikan Pancasila
1. Sistem Ketatanegaran sebelum Amandemen UUD 1945 Pelaksanaan kekuasaan Negaranya
dilakukan dengan pembagian (bukan pemisahan) tugas atau fungsi dari masing-masing
penyelenggara Negara.
Secara konstitusional sistem ketatanegaraan Indonesia pada masa pemerintahan orde baru
menggunakan UUD 1945. Secara prinsip terdapat lima kekuasaan pemerintah Negara Republik
Indonesia menurut UUD 1945
- Kekuasaan menjalankan perundang-undangan Negara , dilakukan oleh pemerintah
- Kekuasaan memberikan pertimbangan kenegaraan kepada pemerintah
- Kekuasaan membentuk Perundang-undangan Negara atau kekuasaan legislative
- Kekuasaan mengadakan pemeriksaan keuangan
- Kekuasaan mempertahankan perudang-undangan Negara atau kekuasaan Yudikatif,
Pada masa ini lembaga tertingginya adalah MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), kemudian
Presiden, DPA (Dewan Pertimbangan Agung), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), BPK (Badan
Pemeriksa Keuangan), dan MA (Mahkamah Agung).
MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia yang
dimana MPR-lah pemegang kekuasaan tertinggi Negara dan pelaksana kedaulatan rakyat
Presiden ialah penyelenggara kekuasaan pemerintahan negara tertinggi di bawah MPR, yang
dalam melakukan kewajibannya dibantu oleh satu orang wakil presiden ( pasal 4 UUD 1945).
Presiden tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR dan pada akhir masa jabatannya (5 tahun)
memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan GBHN yang ditetapkan UUD 1945 dan MPR
di hadapan sidang MPR.
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yang seluruh anggotanya adalah anggota MPR berkewajiban
senantiasa mengawasi tindakan-tindakan Presiden dalam rangka pelaksanaan halauan Negara.
Apabila DPR menganggap Presiden sungguh melanggar halauan Negara, maka DPR
menyampaikan memorandum untuk mengingatkan Presiden. Selain itu DPR memiliki
kewenangan membentuk Undang-Undang termasuk menetapkan Undang-Undang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bersama-sama dengan Presiden.
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) adalah badan yang memeriksa tanggung jawab tentang
keuangan negara yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah, namun tidak berdiri di atas pemerintah. BPK memeriksa semua pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja negara dan hasil pemeriksaannya diberitahukan kepada DPR.
MA (Mahkamah Agung) ialah badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman yang dalam
pelaksanaan tugasnya, terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh-pengaruh
lainnya. Tugas Mahkamah Agung adalah memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang
hukum baik diminta maupun tidak kepada lembaga-lembaga tinggi negara, juga memberikan
nasehat hukum kepada presiden/kepala negara untuk pemberian/penolakan grasi. Disamping itu
Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji seorang menteri hanya terhadap peraturan-
peraturan perundangan di bawah.
2.karna sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia yang pelaksana kedaulatan rakyat dimana
keanggotaan MPR diisi oleh fraksi-fraksi seperti Fraksi ABRI, Fraksi Karya Pembangunan dan
lain-lain. MPR memiliki kewenangan untuk
- Memilih dan mengangkat presiden/mandatris dan wakil presiden untuk membantu
presiden.
- Memberikan mandate kepada presiden untuk melaksanakan Garis-Garis Besar
Halauan Negara (GBHN) dan putusan-putusan MPR lainnya.
- Memberhentikan presiden sebelum habis masa jabatannya.
- Menetapkan Undang-Undang Dasar dan Mengubah Undang-Undang Dasar,
- Meminta dan menilai pertanggung jawaban Presiden.
3. karna Presiden ditegaskan dalam Pasal 7C UUD 1945, tidak dapat membekukan dan/atau
membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat. dan ada tiga fungsi tugas DPR
4. Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di tangan rakyat
dan dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan pembagian kekuasaan kepada 6
Lembaga Negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu Presiden, MPR, DPR, DPD,
BPK, MA, dan MK)
Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum [Pasal 1 ayat (3)] dengan menempatkan
kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan yang merdeka, penghormatan kepada hak asasi
manusia serta kekuasaan yang dijalankan atas prinsip due process of law.
Mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian para pejabat negara, seperti Hakim.
Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan yaitu setiap kekuasaan dibatasi oleh
Undang-undang berdasarkan fungsi masing-masing.
Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya di bawah UUD 1945.
Menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada serta membentuk beberapa lembaga negara
baru agar sesuai dengan sistem konstitusional dan prinsip negara berdasarkan hukum.
Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan maing-masing lembaga negara
disesuaikan dengan perkembangan negara demokrasi modern.
MPR