Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SHALSABILA FEBRIANI A.

PUTRI
NPM : 314121015
TUGAS MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN

Lembaga-lembaga Tinggi Negara


Indonesia memiliki lembaga tinggi negara meliputi legislatif hingga eksaminatif
dalam bertugas menjalankan pemerintah yang berdaulat. Adanya lembaga negara ini
bertujuan untuk membuat kedaulatan sebuah negara ada di tangan rakyat dan
dijalankan berdasarkan UUD 1945.

1. Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif adalah lembaga yang mewakili seluruh rakyat dalam menyusun
undang-undang dan ikut serta mengawasi implementasi undang-undang yang ada di
badan eksekutif, Anggota legislative ini dilalui melalui pemilihan umum dan dipilih
oleh rakyat langsung. Contoh lembaga legislatif adalah MPR, DPR, dan DPD.
 DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat adalah salah satu lembaga legislatif yang
memiliki kedudukan sebagai lembaga negara. Adapun anggota DPR yaitu mereka
yang berasal dari anggota partai politik yang mencalonkan diri sebagai peserta
pemilu yang sudah terpilih saat pemilu. DPR sendiri berkedudukan di pusat, dan
yang di tingkat provinsi disebut dengan DPRD Provinsi dan untuk yang berada di
tingkat kota/kabupaten disebut dengan DPRD kabupaten/kota. Anggota DPR
dipilih secara langsung oleh rakyat dan memiliki masa jabatan 5 tahun.
 DPD adalah lembaga legislatif perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai
lembaga negara, anggota DPD berasal dari perwakilan setiap provinsi yang ada di
negara yang sudah terpilih di pemilu. DPD memiliki jumlah yang tidak sama di
setiap provinsi tetapi paling banyak empat orang dan memiliki masa jabatan yaitu
lima tahun.
 Sedangkan MPR adalah lembaga legislatif yang terdiri dari anggota DPR dan
DPD yang sudah terpilih dalam pemilu. Adapun masa jabatan anggotanya adalah
selama 5 tahun.
Sebelum amandemen UUD 1945, MPR adalah lembaga tertinggi yang memiliki
kedudukan tertinggi di negara. Tetapi setelah amandemen, lembaga tertinggi
sudah dihapuskan dan diganti dengan lembaga negara.
Tugas :
 DPR
1. Memegang kekuasaan dalam hal pembentukan UUD.
2. Memberi persetujuan kepada kepala negara yaitu Presiden terkait dengan peraturan
pemerintah yang sudah ditetepkan oleh Presiden sebelumnya sebagai ganti dari UU.
3. Pemberi persetujuan kepada kepala negara, untuk menyatakan perang, berdamai,
dan menyatakan persetujuan untuk pembuatan perjanjian dengan negara lain.
4. Memberi pertimbangan kepada Presiden tentang pengangkatan duta serta
penempatan duta negara lain, bertugas memberi amnesti serta abolisi, rancangan UU
APBN.
5. Memberi hasil pemeriksaan keuangan negara dari pihak BPK.6. Memilih langsung
anggota BPK.
7. Memberikan persetujuan kepada calon Hakim Agung yang sudah diluluskan oleh
Komisi Yuridis.
8. Memberikan persetujuan kepada Presiden tentang pengangkatan dan juga
persetujuan tentang pemberhentian anggota yudisial.
9. Bertugas mengajukan tiga orang hakim konstitusi.

 DPD
1. Mengajukan rancangan UUD yang memiliki kaitan dengan otonomi daerah serta
bertugas dalam mengawasi pelaksanaannya.
2. Memberi pertimbangan kepada kepala negara yaitu Presiden terkait RUU APBN.
3. Memeriksa hasil keuangan negara dari pihak BPK.
4. Memberi pertimbangan kepada DPR dalam memilih BPK.

 MPR
1. Mengubah dan menetapkan UUD.
2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden.
3. Memberhentikan Presiden dan wakilnya pada masa jabatannya sesuai
dengan UUD.
4. Bertugas dalam mengusulkan pemberhentian Presiden serta Wakil Presiden.

2. Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif adalah lembaga yang memegang kekuasaan untuk melaksanakan
undang-undang, menyelenggarakan urusan pemerintah hingga mempertahankan tata
tertib dan keamanan di dalam dan luar negeri. Contoh lembaga eksekutif adalah
presiden dan wakilnya, kementerian negara, pejabat setingkat Menteri, hingga
lembaga non kementerian.

 Sistem Pemerintahan Parlementer

Kepala negara dan kepala pemerintahan dalam sistem ini terpisah. Kepala
pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri, sedangkan kepala negara oleh
presiden.

Namun, kepala negara cuma berfungsi sebagai simbol suatu negara yang berdaulat.

 Sistem Pemerintahan Presidensial

Dalam sistem ini, kepala pemerintahan dan kepala negara sama-sama dipengang oleh
presiden.

Susunan Lembaga Eksekutif

Inilah susunan dalam lembaga eksekutif dan juga masing-masing tugasnya.

 Presiden

Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi yang memegang kekuasaan


pemerintahan menurut undang-undang dasar.

Presiden Republik Indonesia mempunyai kedudukan istimewa yaitu sebagai kepala


negara sekaligus kepala pemerintahan.

 Wakil Presiden
Dalam melaksanakan kewajibannya, presiden dibantu wakil presiden. Sehingga,
mereka berada dalam satu kelembagaan, yaitu lembaga kepresidenan.

 Kementerian Negara

Kementerian negara adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu


dalam pemerintahan. 

 Pejabat Setingkat Menteri

Pejabat setingkat menteri adalah pejabat yang berkedudukan di bawah presiden


dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.

 Lembaga pemerintah nonkementerian

Lembaga ini adalah lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan
tugas pemerintahan tertentu dari presiden.

3. Lembaga Yudikatif
Lembaga yudikatif adalah lembaga negara yang tugasnya mengawal jalannya
undang-undang.Selain itu, lembaga yudikatif juga menjaga peraturan dan ketentuan
hukum lainnya yang harus ditaati. Kalau peraturan tersebut enggak ditaati, mereka
akan menjatuhkan sanksi terhadap setiap pelanggaran hukum.

Lembaga-Lembaga Yudikatif dan Tugasnya

Lembaga yudikatif punya tugas untuk menyelenggarakan peradilan untuk


menegakkan hukum dan keadilan. Lembaga ini terdiri dari:

 Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung (MA) punya tugas untuk melaksanakan kekuasaan


kehakiman paling tinggi.

 MA membawahi badan peradilan seperti Peradilan Umum, Peradilan


Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara.

 Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah Konstitusi (MK) punya tugas untuk mengurus tuntutan


masyarakat atas kelayakan suatu undang-undang atau peraturan.

Mahkamah Konstitusi juga berhak untuk mencabut peraturan yang enggak


adil dan bertentangan dengan undang-undang.

 Komisi Yudisial (KY)


Komisi Yudisial (KY) punya tugas untuk mengawasi para hakim, dalam memutus
perkara maupun keluhan masyarakat terhadap hakim. 

4. Lembaga Eksaminatif
Lembaga eksaminatif adalah lembaga atau badan yang bertugas memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Lembaga eksaminatif yang
dimaksud dalam hal ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
a. Keanggotaan BPK
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah salah satu lembaga tinggi negara yang
ada di luar lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. BPK merupakan lembaga
negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara. BPK mempunyai sembilan orang anggota yang terdiri
atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota,
dan tujuh orang anggota. Anggota, ketua, dan wakil ketua BPK terpilih sebelum
memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya
yang dipandu oleh ketua Mahkamah Agung. Apabila ketua Mahkamah Agung
berhalangan, sumpah atau janji anggota BPK dipandu oleh wakil ketua
Mahkamah Agung. Keanggotaan BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD dan diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota BPK
memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk
satu kali masa jabatan. Ketentuan tentang BPK diatur dalam pasal 23E–23G
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam ketentuan
pasal-pasal tersebut dinyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa
Keuangan yang bebas dan mandiri. Hasil pemeriksaan keuangan negara
diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai kewenangannya. Selanjutnya, hasil
pemeriksaan ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan atau badan sesuai
undang-undang. Ketentuan tentang BPK diatur dalam Undang- Undang Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2006.
 
b. Tugas Dan Wewenang BPK
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya,
Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan layanan umum,
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan lembaga atau badan lain yang
mengelola keuangan negara. Pelaksanaan pemeriksaan BPK dilakukan
berdasarkan undang-undang tentang pemeriksaan, pengelolaan, dan tanggung
jawab keuangan negara. Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan,
pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Dalam
melaksanakan pemeriksaan, pengelolaan, dan tanggung jawab keuangan negara,
BPK melakukan pembahasan atastemuan pemeriksaan dengan objek yang
diperiksa sesuai standar pemeriksaan keuangan negara. Dalam melaksanakan
tugas kenegaraannya BPK memiliki wewenang untuk menentukan objek
pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu
dan metode pemeriksaan, serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan.
BPK juga berwenang meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib
diberikan oleh setiap orang, unit organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,
lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
badan layanan umum, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan lembaga atau
badan lainyang mengelola keuangan negara. Selanjutnya, BPK berwenang
melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di
tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan, dan tata usaha keuangan negara, serta
pemeriksaan terhadap penghitungan-penghitungan, surat-surat, bukti-bukti,
rekening koran, pertanggung jawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara.

Anda mungkin juga menyukai