PEMERINTAHAN NEGARA
KELOMPOK 7
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Alat alat perlengkapan negara dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu lembaga legislatif,
lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif.
1. Lembaga Legislatif
DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum, yang dipilih
berdasarkan hasil Pemilihan Umum. Anggota DPR berjumlah 550 orang. Masa
jabatan anggota DPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota
DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan
dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan
Hak
Anggota DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan
pendapat. Anggota DPR juga memiliki hak mengajukan RUU, mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta
hak protokoler.
Pimpinan DPR
Komisi
Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPR. Hampir seluruh aktivitas yang
berkaitan dengan fungsi-fungsi DPR, substansinya dikerjakan di dalam Komisi.
Setiap anggota DPR (kecuali pimpinan) harus menjadi anggota salah satu komisi.
Pada umumnya, pengisian keanggotan Komisi terkait erat dengan latar belakang
keilmuan atau penguasaan anggota terhadap masalah dan substansi pokok yang
digeluti oleh Komisi.
Badan Musyawarah
Panitia Anggaran
Dewan Kehormatan DPR merupakan alat kelengkapan paling muda saat ini di
DPR. DK merupakan salah satu alat kelengkapan yang bersifat sementara.
Pembentukan DK di DPR merupakan respon atas sorotan publik terhadap kinerja
sebagian anggota dewan yang buruk, misalnya dalam hal rendahnya tingkat
kehadiran dan konflik kepentingan.
Badan Legislasi (Baleg) merupakan alat kelengkapan DPR yang lahir pasca
Perubahan Pertama UUD 1945, dan dibentuk pada tahun 2000. Tugas pokok
Baleg antara lain: merencanakan dan menyusun program serta urutan prioritas
pembahasan RUU untuk satu masa keanggotaan DPR dan setiap tahun anggaran.
Baleg juga melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata tertib DPR dan kode etik
anggota DPR.
Jika dipandang perlu, DPR (atau alat kelengkapan DPR) dapat membentuk
panitia yang bersifat sementara.
Panitia Khusus
Panitia Kerja adalah unit kerja sementara yang dapat dibentuk oleh alat
kelengkapan DPR untuk mengefisienkan kinerjanya.
Kekebalan Hukum
Larangan
Anggota DPR tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya,
hakim pada badan peradilan, pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pegawai
pada BUMN/BUMD atau badan lain yang anggarannya bersumber dari
APBN/APBD.
Anggota DPR juga tidak boleh melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural
pada lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara,
notaris, dokter praktek dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas,
wewenang, dan hak sebagai anggota DPR.
Penyidikan
Jumlah anggota MPR saat ini adalah 678 orang, terdiri atas 550 Anggota DPR
dan 128 anggota DPD. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun, dan berakhir
bersamaan pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
Sidang MPR
sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota MPR untuk memutus usul DPR
untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden
Alat kelengkapan MPR terdiri atas: Pimpinan, Panitia Ad Hoc, dan Badan
Kehormatan.
Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 3 orang wakil ketua yang
mencerminkan unsur DPR dan DPD yang dipilih dari dan oleh Anggota MPR
dalam Sidang Paripurna MPR.
MPR juga tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan GBHN. Selain itu,
MPR tidak lagi mengeluarkan Ketetapan MPR (TAP MPR), kecuali yang
berkenaan dengan menetapkan Wapres menjadi Presiden, memilih Wapres
apabila terjadi kekosongan Wapres, atau memilih Presiden dan Wakil Presiden
apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak
dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama. Hal
ini berimplikasi pada materi dan status hukum Ketetapan MPRS/MPR yang telah
dihasilkan sejak tahun 1960 sampai dengan tahun 2002.
Saat ini Ketetapan MPR (TAP MPR) tidak lagi menjadi bagian dari hierarkhi
Peraturan Perundang-undangan.
Masa jabatan anggota DPRD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat
anggota DPRD yang baru mengucapkan sumpah/janji.
Anggota DPRD memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan
pendapat. Anggota DPRD juga memiliki hak mengajukan Rancangan Perda,
mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak
imunitas, serta hak protokoler.
Kekebalan Hukum
Larangan
Penyidikan
2. Lembaga Eksekutif
Lembaga eksekutif tidak sama di semua negara, tergantung dari sistem politik
(pemerintah) yang dianut masing-masing negara.
1) Kepala Negara
Bila bentuk negara kerajaan, maka kepala negaranya disebut Raja atau Ratu.
Contohnya, di Spanyol, Inggris, dan Belanda. Adakalanya disebut Kaisar seperti
kepala negara Ethiopia waktu zaman Haile Selassi berkuasa atau kepala negara
Jerman waktu Wilhelm berkuasa, atau kepala negara Jepang dewasa ini. Bila
bentuk negara itu Republik, maka kepala negaranya disebut Presiden. Kekuasaan
presiden dalam negara-negara dengan sistem pemerintahan parlementer berbeda
dengan kekuasaan presiden dalam negara yang menganut sistem pemerintahan
presidensil.
3) Perdana Menteri
4) Menteri-menteri
3. Lembaga Yudikatif
1. Mahkamah Agung
Hakim Agung
Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan
Rakyat, untuk kemudian mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim
agung oleh Presiden.
2. Mahkamah Konstitusi
Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim Konstitusi untuk masa
jabatan 3 tahun.
Hakim Konstitusi
3. Komisi Yudisial
Pada pihak lain, Mahkamah Agung, Pemerintah dan masyarakat juga dapat
mengajukan calon Hakim Agunng, tetapi harus melalui Komisi Yudisial.
Di Indonesia dikenal dua lembaga negara lainnya diluar eksekutif dan yudikatif, yaitu:
Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD
(sesuai dengan kewenangannya).
B. Asas Desentralisasi
Asas desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintahan dari
pemerintah atau daerah tingkat atasnya kepada daerah yang menjadi urusan
rumah tangganya. Ditinjau dari segi pemberian wewenangnya asas
desentralisasi adalah asas yang akan memberikan wewenang kepada
pemerintah daerah untuk mengatur dan menagani urusan- urusan tertentu
sebagai urusan rumah tangganya sendiri.
Didalam ilmu administrasi Negara, menurut Robert D. Miewald, tema
desentralisasi dan sentralisasi terutama mngenai fenomena tentang
Delegation of Authority and responsibility yang dapat diukur dari sejauh
mana unit-unit organisasi bawahan memilki wewenang dan tanggung jawab
didalam proses pengambilan keputusan.[1]
Sentralisasi dan desentralisasi mempunyai kelebihan dan kelebihan masing-
masing. Ini berarti bahwa kekurangan sentralisasi adalah kelebihan dari
desentralisasi. Menurut G.R. Terry dalam bukunya Prinsiple of Management
mengemukakan tentang kelebihan dari sentralisasi dan desentralisasi adalh
sebagai berikut :
a. kelebihan sentralisasi
1) kekuasaan dan prestige memperlengkap kekuasaan eksekutif kepala;
2) keseragaman kebijaksanaan, praktek dan keputusan terpelihara;
3) penggunaan secara penuh ahli-ahli pada kantor pusat ditingkatkan,
sebagian besar karena mereka dekat kepada tahap menejemen teratas;
4) ahli-ahli berkualiatas tinggi dapat dipergunakan, karena ruang lingkup
dan banyaknya pekerjaan mereka adalah cukup untuk membantu meneger;
5) fungsi rangkap dapat ditekan sampai minimum;
6) bahaya ayang timbul dari tingkat laku dapat dikurangi;
7) prosedur dan tingkat kontrol yang teliti dan besar biaya tidak diperlukan.
8) Dapat dikembangkan kelompok menejemen yang terkooordinasi tepat.
A. Kelebihan desentralisasi
a. Struktur organisasi yang didesentralisasib bebobot pendelegasian
wewenang yang memperingan beban menejemen teratas;
b. Lebih berkembang generalis daripada spesialis dan dengan demikian
membuka kedudukan untuk menejer umum;
c. Hubungan dan kaitan yang akrab dapat ditingkatkan yang
mengakibatkan gairah kerja dan koordinasi yang baik;
d. Kebiasaan dengan aspek kerja yang khusus dan penting siap untuk
dipergunakan;
e. Efisiensi dapat ditingkatkan sepanjag struktur dapat diandang sebagai
suatu kebulatan demikian rupa sehingga kesuliatan dapat dilokalisasi dan
dapat dipecahkan dengan mudah;
f. Bagi perusahaan yang besar dan tersebar diberbagi tempat, dapat
diperoleh manfaat sebesar-besarnya dari keadaaa tempat masing-masing;
g. Rencana dapat dicoba dalam tahp eperimen pada suatu perusahaan, dapat
diubah dan dibuktikan sebelum diterapkan pada bagian lain yang sejenis
dari bagian usahanya yang sama
h. Resiko yang mencakup kerugian, kepegawaiaan, fasilitas dan perusahaan
dapat terbagi.
2) Sendi Keahliaan