1. Lembaga Legislatif
1.1 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui pemilihan umum dan
46
47
2. Lembaga Eksekutif
Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu
pasangan calon pada saat pemilihan umum (Pemilu). Syarat-syarat untuk menjadi
Presiden dan Wakil Presiden diatur oleh undang-undang. Dalam pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden secara langsung, penetapan pemenang ditentukan
melalui jumlah suara masing-masing pasangan. Sesuai pasal 6A ayat (3) Undang-
Undang Dasar 1945, pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
mendapatkan suara lebih dari 40% dari jumlah suara dalam pemilihan umum
dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari
setengah jumlah provinsi di Indonesia akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil.
Presiden dapat mengangkat menteri-menteri untuk membantu kerja Presiden
dalam kabinet.
50
3. Lembaga Yudikatif
Mahkamah Agung (MA) merupakan salah satu lembaga tertinggi di
kekuasaan yudikatif. MA mempunyai tugas melaksanakan kekuasaan kehakiman
untuk menyelenggarakan peradilan serta menegakkan hukum dan keadilan.
Lingkungan peradilan MA, meliputi Peradilan Umum, Peradilan Agama,
Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara.
Sementara Komisi Yudisial (KY) dibentuk untuk mewujudkan kehakiman
yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak lain. Anggota KY
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat. KY memiliki peranan dalam mengusulkan pengangkatan hakim agung
sekaligus menjaga marwah kehakiman, termasuk perilaku para hakim. Dalam
Pasal 14 UU Nomor 18 tahun 2011, tentang pengangkatan hakim agung dan
hakim ad hoc, KY memiliki tugas; melakukan pendaftaran calon hakim agung,
melakukan seleksi terhadap calon hakim agung, menetapkan calon hakim agung,
dan mengajukan calon hakim agung ke DPR
Adapun Mahkamah Konstitusi (MK) bertugas melakukan uji undang-
undang (UU) terhadap Undang-Undang Dasar. MK memiliki kewenangan untuk
membatalkan UU jika bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi, yaitu
Pancasila dan UUD 1945. Dalam Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 menyebutkan
bahwa, “Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
52