: Fadhila Isniana
NIM
: 135030107111009
Kelas
UUD 1945
Legislatif
MPR
DPR
Eksekutif
Yudikatif
Lembaga Lain
Presiden
MA
BPK
Wakil
MK
Presiden
KY
Kabinet
1. Lembaga legislatif terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang merupakan
lembaga negara dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
a. MPR merupakan lembaga negara(bukan lagi lemabag tertinggi setelah amandemen UUD
1945) yang beranggotakan semua anggota DPR dan anggota DPD yang terpilih dalam
pemilu legislatif. Masa jabatan MPR adalah lima tahun sama seperti masa jabatan DPR
dan DPD dan MPR paling sedikit harus bersidang sekali dalam masa jabatan di ibu kota
negara. Fungsi, tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut:
Tugas kabinet atau menteri yaitu menjalankan pemerintahan kekuasaan eksekutif sesuai
dengan perundang-undang yang telah ada serta isu-isu telah diputuskan oleh presiden. Kabinet
tahun 2014-2019 adalah Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Menteri Pariwisata, Menteri
Kelautan dan Perikanan, Menteri Perhubungan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman,
Menteri Perencanaan Pembangunan Negara/Kepala Bappenas, Menteri Sekretaris Negara,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Komunikasi dan
Informatika, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Menteri
Dalam Negeri, Menteri Koordinator Bidang Polhukam, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri
Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri PU
dan Perumahan Rakyat, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala BPN, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Menteri Kebudayaan dan Pedidikan Dasar dan Menengah, Menteri Ristek dan Pendidikan
Tinggi, Menteri Pemuda dan Olahraga, dan terakhir Menteri Desa dan Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
3. Lembaga Yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh Mahkamah
Agung (MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan-badan kehakiman lain yang
berada di bawahnya. Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan, pengaturan,
member nasehat, dan fungsi adminsitrasi.
a. Mahkamah agung merupakan pemegang kekuasaan kehakiman. Mahkamah agung adalah
peradilan tertinggi di Indonesia. Pasal 24 ayat (2) menyebutkan bahwa kekuasaan
kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan dibawahnya
serta oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Ketentuan tersebut menyatakan puncak
kekuasaan kehakiman dan kedaulatan hukum ada pada MA dan MK. Mahkamah Agung
merupakan lembaga yang mandiri dan harus bebas dari pengaruh cabang-cabang
kekuasaan yang lain.Dalam hubungannya dengan Mahkamah Konstitusi, MA
mengajukan 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk ditetapkan sebagai hakim di
Mahkamah
Konstitusi.
Wewenang MA antara lain:
Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang
menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat
(1)].
memiliki weweang menagili di tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-udangan
dibawah UU terhadap UU
mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi
memberikan pertimbangan (presiden mengajukan grasi)
b. Kewenangan Mahkamah Konstitusi sesuai dengan ketentuan Pasal 24C ayat (1) dan (2)
untuk mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji UU terhadap
UUD,
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
UUD,
memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Disamping itu, MK juga wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD.Dengan kewenangan
tersebut, jelas bahwa MK memiliki hubungan tata kerja dengan semua lembaga negara
yaitu apabila terdapat sengketa antar lembaga negara atau apabila terjadi proses judicial
review yang diajukan oleh lembaga negara pada MK
c. Pasal 24A ayat (3) dan Pasal 24B ayat (1) menegaskan bahwa calon hakim agung
diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan. Keberadaan Komisi
Yudisial tidak bisa dipisahkan dari kekuasaan kehakiman. Dari ketentuan ini bahwa
jabatan hakim merupakan jabatan kehormatan yang harus dihormati, dijaga, dan
ditegakkan kehormatannya oleh suatu lembaga yang juga bersifat mandiri. Dalam
hubungannya dengan MA, tugas KY hanya dikaitkan dengan fungsi pengusulan
pengangkatan Hakim Agung, sedangkan pengusulan pengangkatan hakim lainnya, seperti
hakim MK tidak dikaitkan dengan KY.Demikian beberapa catatan mengenai tugas,
fungsi serta hubungan antar lembaga.
4. Lembaga Lain
BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara dan hasil pemeriksaan tersebut diserahkan kepada DPR, DPD,
dan DPRD.Dengan pengaturan BPK dalam UUD, terdapat perkembangan yaitu menyangkut
perubahan bentuk organisasinya secara struktural dan perluasan jangkauan tugas pemeriksaan
secara fungsional. Karena saat ini pemeriksaan BPK juga terhadap pelaksanaan APBN di daerahdaerah dan harus menyerahkan hasilnya itu selain pada DPR juga pada DPD dan DPRD.Selain
dalam kerangka pemeriksaan APBN, hubungan BPK dengan DPR dan DPD adalah dalam hal
proses pemilihan anggota BPK. Wewenang BPK antara lain :
Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah
(APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan
ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang
bersangkutan ke dalam BPK.
Partai Politik
Kelompok
Kepentingan
Pendapat Umum
dan Media Massa
1. Partai Politik
Sesuai dengan isi pada Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945 bahwa
Indonesia menganut sistem multi partai yaitu sistem yang pada pemilihan kepala negara atau
pemilihan wakil-wakil rakyatnya dengan meelalui pemilihan umum yang diikuti oleh banyak
partai. Di dalam sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Partai politik diselenggarakan dengan
tujuan sebagai berikut:
2. Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan (intrest group) adalah suatu kelompok yang mempunyai tujuan
untuk memperjuangkan kepentingan dan mempengaruhi lembaga-lembaga politik agar
mendapatkan keputusan yang menguntungkan atau menghindarkan keputusan yang merugikan.
Kelompok ini tidak berusaha untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam dewan perwakilan
rakyat, melainkan cukup mempengaruhi satu atau beberapa partai di dalamnya atau instansi
pemerintah atau menteri yang berwenang.
3. Pendapat Umum dan Media Massa
Massa merupakan sekumpulan orang yang berpatisipasi dalam proses pemilihan
pemimpin-pemimpin politik dan turut serta secara langsung atau tidak langsung dalam
pembentukan kebijakan umum yang merupakan tujuan dari terbentuknya partai politik.
Sedangkan media massa bertugas untuk memberikan informasi mengenai perkembangan dan
keadaan politik kepada massa.