Anda di halaman 1dari 5

POLEMIK INDUSTRI TEKSTIL NASIONAL DAN INOVASI

KEBIJAKAN BAGI PEMERINTAH


(Pohon Akasia sebagai Solusi Masalah Bahan Baku Tekstil)

Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatf
dan Kualitatif

Dosen Pengampu
Dr. Sukamdi, M.Sc.

Fadhila Isniana
18/434184/PSP/06348

MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2019
Analisis APBD Kabupaten Banyumas

Kabupaten Banyumas merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa
Tengah dengan ibukota yaitu kota Purwokerto. Letak Kabupaten Banyumas yang berada di
lereng gunung Slamet dan dialiri oleh Sungai Serayu menjadikan Kabupaten Banyumas
potensial terhadap Sumber Daya Alam. Meski demikian, berdasarkan data BPS Kabupaten
Banyumas, lapangan usaha yang paling mendominasi adalah industri pengolahan, yang
kemudian disusul di posisi kedua oleh pertanian, perhutanan, dan perikanan. Kekayaan
Sumber Daya Alam tidak menjadikan Kabupaten Banyumas terbebas dari permasalahan
kemiskinan. Berdasarkan isu strategis RPJMD Kabupaten Banyumas 2013-2018, persentase
penduduk miskin Kabupaten Banyumas pada tahun 2011 sebesar 21,11% (313.897 orang),
meningkat dari 20,20% (328.509 orang) pada tahun 2010.

Selain masalah kemiskinan, adapun beberapa permasalahan lain yang tertera dalam
RPJMD, antara lain:

1. Kurangnya pemerataan keterjangkauan, ketersediaan, mutu dan relevansi


pendidikan
2. Belum optimalnya akses, pemerataan, mutu pelayanan kesehatan, keluarga
berencana, dan perlindungan sosial.
3. Belum optimalnya Iklim Investasi dan Usaha.
4. Rendahnya daya saing dan daya jual destinasi pariwisata.
5. Rendahnya daya saing produk lokal Koperasi, IKM dan UMKM.
6. Belum optimalnya produktifitas pertanian dalam arti luas secara kuantitas,
kualitas dan kontinuitas.
7. Kurangnya ketersediaan infrastruktur daerah untuk menunjang perkembangan
wilayah.
8. Menurunnya daya tampung dan daya dukung lingkungan hidup, serta tingginya
potensi bencana alam.
9. Belum optimalnya penyelenggaraan pelayanan publik dan tata pemerintahan
yang baik.
10. Pemenuhan kebutuhan energi belum merata.
11. Belum terwujudnya kesetaraan gender dalam pembangunan.
Dilihat dari permasalahan tersebut, maka sebagian besar permasalahan terdapat pada
upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan serta menyejahterakan masyarakat dalam
tingkat ekonomi maupun pendidikan yang belum tercapai. Dari berbagai permasalahan
tersebut, pemerintah Kabupaten Banyumas kemudian merancang misi yaitu :
1. Birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih, partisipatif dan inovasi agar
terbangun pemerintahan yang efektif dan terpercaya melayani masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses layanan pendidikan dan
kesehatan yang murah dan berkualitas.
3. Mengembangkan pusat-pusat keunggulan ekonomi pedesaan berbasis komoditi sektor
pertanian.
4. Meningkatkan dan mengembangkan daya saing agribisnis dan usaha mikro, kecil dan
menengah.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur daerah yang menunjang kegiatan
sosial ekonomi kerakyatan.
6. Menciptakan keterkaitan, kesejajaran dan keadilan pembangunan antar kawasan
perkotaan dan pedesaan.
7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya, berkepribadian dan memiliki
keimanan serta menjunjung tinggi kemajemukan dan kerukunan antar umat beragama
agar hidup tenteram dan damai.

Sebagai negara yang menerapkan desentralisasi, pemerintah daerah memiliki fungsi


alokasi, dimana pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengelola uang negara
untuk kepentingan daerahnya. Efisiensi pemerintah kabupaten Banyumas dalam mengelola
pendanaan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada periode pemerintahan
sebelumnya dapat dilihat di dalam ringkasan APBD Kabupaten Banyumas.

Tabel 1. APBD Kabupaten Banyumas

PENDAPATAN 3.068.221.313.072,00
PENDAPATAN ASLI DAERAH 520.859.490.133,00
Pendapatan Pajak Daerah 123.950.000.000,00
Hasil Retribusi Daerah 26.481.531.050,00
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 14.111.504.482,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 356.316.454.601,00
DANA PERIMBANGAN 2.055.686.531.884,00
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 60.649.624.000,00
Dana Alokasi Umum 1.525.152.407.884,00
Dana Alokasi Khusus 469.884.500.000,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 491.675.291.055,00
Pendapatan Hibah 22.500.000.000,00
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya 159.580.815.055,00
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 309.594.476.000,00
Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya
BELANJA 3.423.241.736.613,00
BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.267.159.544.314,00
Belanja Pegawai 1.610.200.878.754,00
Belanja Hibah 25.565.000.000,00
Belanja Bantuan Sosial 11.222.750.000,00
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa 14.795.802.460,00
Belanja Bantuan Keuangan 601.375.113.100,00
Belanja Tidak Terduga 4.000.000.000,00
BELANJA LANGSUNG 1.156.082.192.299,00
Belanja Pegawai 33.434.654.046,00
Belanja Barang dan Jasa 695.228.119.630,00
Belanja Modal 427.419.418.623,00
SURPLUS/(DEFISIT) (355.020.423.541,00)
PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 382.020.423.541,00
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya 376.020.423.541,00
Penerimaan Pinjaman Daerah 6.000.000.000,00
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH (27.000.000.000,00)
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah (24.500.000.000,00)
Pemberian Pinjaman Daerah (2.500.000.000,00)
PEMBIAYAAN NETTO 355.020.423.541,00
Sumber: Perda Kabupaten Banyumas

Dari data APBD Kabupaten Banyumas tersebut, terlihat bahwa belanja tertinggi yang
dikeluarkan oleh pemerintah adalah belanja tidak langsung pegawai negeri yakni mencapai
47,03%. Hampir separuh dari total belanja daerah Kabupaten Banyumas digunakan untuk
belanja tidak langsung pegawai. Bahkan, jika dibandingkan dengan belanja langsung
pegawai, pendanaan untuk bantuan sosial justru lebih sedikit. Belanja bantuan sosial hanya
terserap 0,32% dari total belanja daerah. Sedangkan untuk belanja langsung pegawai lebih
tinggi yaitu mencapai 0,97%.
Tabel 2. Penduduk Miskin Kabupaten Banyumas
Kemiskinan 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk
296.80 283.50 285.90 283.90 283.25
Miskin (ribu jiwa)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas
Hal ini tentu bertentangan dengan misi yang terdapat pada RPJMD, dimana dalam
misi tersebut dikatakan mengenai peningkatan pendidikan dan kualitas hidup masyarakat.
Anggaran justru lebih banyak dialokasikan untuk pegawai bukan untuk kepentingan
masyarakat. Meski jika dilihat dari tabel angka kemiskinan tiap tahun mengalami penurunan,
namun angka penurunan tersebut tidak signifikan. Maka, pemerintah kabupaten Banyumas
perlu melakukan evaluasi terhadap efisiensi belanja daerah untuk melaksanakan kebijakan
yang diturunkan dari RPJMD. Sehingga jika dana mampu terserap secara adil, maka kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah akan lebih efektif dan efisien.

Daftar Pustaka
Data Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Banyumas, 2010-2017 Badan Pusat Statistik
Kabupaten Banyumas

RPJMD Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018

Ringkasan APBD Kabupaten Banyumas Tahun 2017

Data Kabupaten Banyumas Dalam Angka Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas

Anda mungkin juga menyukai