Anda di halaman 1dari 33

Optimalisasi Peran APIP sebagai

Early Warning System dan Quality


Assurance
Disampaikan oleh Drs. Riyadi Sunarto
pada Acara Gelar Pengawasan Daerah
tahun 2019
LATAR BELAKANG
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
 PP Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
 PP Nomor 60 Tahun 2006 tentang SPIP
 PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
APBD beserta perubahannya PP No 8 Tahun 2016
 PP Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas PP 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014
tentang Desa
 Permendagri No 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
 Permendagri Nomor 61 Tahun 2019 tentang Jakwas Tahun 2020
TUJUAN

 Early warning system untuk memberikan


peringatan dini (tindakan preventif) , dengan
memberikan rekomendasi yang menghasilkan
perbaikan sistem maupun program yang akan
dilaksanakan ataupun sedang dilaksanakan
 Quality asurance memberikan bimbingan pada
manajemen terhadap pengendalian resiko dan
menjamin program yang sedang dilaksanakan
mencapai tujuan yang diharapkan.
FUNGSI APIP

 fungsi APIP sebagai early warning system dan


quality assurance melalui upaya pengawasan
dalam mewujudkan tiga peran efektif APIP
(assurance activities; consulting/advisory
activities, anti corruption activities).
ASSURANCE ACTIVITIES

 memberikan keyakinan yang memadai atas


ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah
ANTI CORRUPTION ACTIVITIES

 memberikan peringatan dini dan


meningkatkan efektivitas manajemen risiko
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah untuk mencegah perilaku
korupsi
CONSULTING/ADVISORY ACTIVITIES

 memelihara dan meningkatkan kualitas tata


kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah
TUGAS DAN FUNGSI APIP

 1. Audit
 2. Reviu

 3. Evaluasi

 4. Pemantauan

 5. Kegiatan Pengawasan Lainnya


KEGIATAN PENGAWASAN TAHUN 2019

 AUDIT (169 obyek pemeriksaan):


- Desa : 117 obrik ( 87 reguler, 30 AMJ)
- OPD : 44 obrik
- TT/ Khusus/Kasus : 8 obrik
REVIU (140 OBYEK REVIU)

- Laporan Keuangan (1 LKPD, 42 OPD)


- LKJiP Bupati : 1 obrik
- Perubahan RPJMD : 1 obrik
- Perubahan Renstra : 42 obrik
- DAK : 16 bidang DAK Fisik
- RKA : 42 OPD
EVALUASI (62 OBRIK)

 Evaluasi Implementasi SAKIP : 42 Obrik


 Evaluasi Tingkat Maturitas SPIP : 20 Obrik
MONITORING/PEMANTAUAN

 Pemantauan TL : 2 kali
 PMPRB : 1 kali

 LHKASN : 42 OPD

 RAD PPK & MCP

 Saber Pungli
TINDAK LANJUT LHP BPK

 Khusus untuk Pemutakhiran Data Tindak


Lanjut BPK dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
bulan Juli dan Desember.
 Untuk capaian sampai dengan semester 2 TA
2019 sebesar 90,66% (tertinggi no 2 se
Propinsi DIY)
PEMERIKSAAN DESA
Dasar :
- Permendagri Nomor 61 Tahun 2019 tentang
Jakwas Tahun 2020
- Perda KP Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Keuangan Desa
Sasaran Pemeriksaan :
 Pemeriksaan Laporan Pertanggungjawaban
Realisasi Pelaksanaan APBDesa TA 2018-2019
 Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan Kepala Desa
SASARAN PEMERIKSAAN

 Pemeriksaan Laporan Pertanggungjawaban


Realiasasi Pelaksanaan APBDesa TA 2018-
2019 (87 Desa)
 Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan Kepala Desa
(30 Desa)
Hasil Pemeriksaan Desa Tahun
2019 (S/d Bulan November
2019)
Pemeriksaan Laporan Pertanggungjawaban Realiasasi
Pelaksanaan APBDesa
 Jumlah Desa Yang Diperiksa 87 Desa
 Jumlah Temuan : 159 temuan
 Jumlah Rekomendasi : 233 rekomendasi
 Jumlah Selesai ditindaklanjuti : 166 rekomendasi
 Jumlah Nilai temuan : Rp918.574.431,8
 Jumlah Tindak Lanjut : Rp506.007.033,8
 Nilai temuan sebesar Rp918.574.431,8
terdiri dari :
- Kerugian desa (setor kembali) Rp487.400.328
- Koreksi pembukuan Rp183.506.115,8
- Pajak belum disetor Rp65.373.217
- Sewa TKD/Kios Desa Rp182.294.771
 Untuk temuan kerugian telah
ditindaklanjuti.
Desa yang tidak ada temuan, namun
masih terdapat hal-hal yang masih
harus diperhatikan (6 desa) :
 Desa Karangwuluh
 Desa Brosot
 Desa Sidomulyo
 Desa Demangrejo
 Desa Banjarharjo
 Desa Gerbosari
Desa yang tidak ada temuan maupun hal-hal yang masih
harus diperhatikan (11 desa)
 Desa Pendoworejo
 Desa Nomporejo
 Desa Tayuban
 Desa Ngargosari
 Desa Srikayangan
 Desa Gulurejo
 Desa Ngentakrejo
 Desa Cerme
 Desa Jatirejo
 Desa Purwosari
 Desa Kanoman
Pemeriksaan AMJ Kepala Desa
 Jumlah Desa Yang Diperiksa 30 Desa
 Jumlah Temuan : 41 temuan
 Jumlah Rekomendasi : 63 rekomendasi
 Jumlah Selesai ditindaklanjuti : 41 rekomendasi
 Jumlah Nilai temuan : Rp453.060.897,00
 Jumlah Tindak Lanjut : Rp235.757.361,00
Pemeriksaan AMJ
 Nilai temuan sebesar Rp453.060.897,00 terdiri
dari :
- Kerugian desa (setor kembali) Rp392.704.612,00
- Sisa nya merupakan temuan pajak yang belum disetor
Desa yang tidak ada temuan, namun
masih terdapat hal-hal yang masih harus
diperhatikan (4 desa)

 Desa Temon Wetan


 Desa Kulwaru
 Desa Sendangsari
 Desa Pagerharjo
 Desa Kanoman
 Desa Pendoworejo
 Desa Tawangsari
 Desa Ngargosari
KEBIJAKAN DANA TRANSFER (DANA DESA)
PADA APBN 2020
KEBIJAKAN UMUM TKDD APBN 2020
Rp814,42 T Rp856,9 T
Outlook APBN APBN 2020
Tumbuh 5,22% (Triliun Rp)
2019
Selisih
“TKDD diarahkan untuk mendukung
APBN % Selisih
perbaikan kualitas layanan dasar publik di APBN Outlook
Postur 2019 APBN 2020 2020 dgn Outlook
daerah, akselerasi daya saing, dan 2019 2019
Outlook 2019
mendorong belanja produktif yang dapat 2019
meningkatkan aset daerah” (6)=(5)/(3
(1) (2) (3) (4) (5)=(4)-(3)
)
❑ Mempercepat penyediaan Transfer ke Daerah 756,77 744,59 784,95 40,36 5,42%
infrastruktur publik dan penguatan A. Dana Perimbangan 724,59 712,41 747,2 34,79 4,88%
kualitas SDM, terutama melalui 1. Dana Transfer Umum 524,22 520,83 544,67 23,84 4,58%
bidang pendidikan, kesehatan, air a. Dana Bagi Hasil 106,35 103,03 117,58 14,55 14,12%
minum, perlindungan sosial, dan 1) Pajak 52,44 51,53 56,23 4,7 9,12%
konektivitas antarwilayah. 2) Sumber Daya Alam 53,91 46,57 48,84 2,27 4,87%
3) Kurang Bayar 4,93 12,5 7,57 153,55%
❑ Meningkatkan daya saing melalui b. Dana Alokasi Umum 417,87 417,80 427,09 9,29 2,22%
inovasi, kemudahan berusaha, tata 2. Dana Transfer Khusus 200,37 191,58 202,53 10,95 5,72%
kelola pemerintahan, dan kebijakan a. DAK Fisik 69,33 65,86 72,25 6,39 9,70%
insentif yang mendukung iklim b. DAK Non Fisik 131,04 125,72 130,28 4,56 3,63%
investasi. B. Dana Insentif Daerah 10 10 15 5 50,00%
C. Dana Otonomi Khusus &
❑ Meningkatkan produktivitas Dana Keistimewaan 22,18 22,18 22,75 0,57 2,57%
terutama berorientasi ekspor melalui DIY
pengembangan potensi ekonomi 1. Dana Otsus 20,98 20,98 21,43 0,45 2,14%
daerah. 2. Dana Keistimewaan
1,2 1,2 1,32 0,12 10,00%
DIY
Dana Desa 70 69,83 72 2,17 3,11%
JUMLAH 826,77 814,42 856,95 42,53 5,22%
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
26
SEBARAN PAGU DANA DESA 2020

Aceh
Pagu DF Kalimantan
2,71 T Sumatera Sulawesi
Kepulauan Utara
Pagu DD
Utara Pagu DF 0,75 T
Utara
5,05 T Riau
Pagu DF 3,64 T Pagu DD 0,49 T Pagu DF 1,85 T
Gorontalo
Riau
Pagu DD 4,55 T Pagu DF 1,06 T
Kalimantan
Pagu DD 1,24 T
Pagu DF 0,99 T
Pagu DF 2,15Kalimantan
Pagu
T DD 0,27 T Pagu DD 0,64 T
Pagu DD 1,47 T Timur Maluku
Sumatera Barat Barat
Pagu DF 2,33 T Pagu DF 2,44 T
Pagu DF 1,55 T Utara
Kalimantan
Pagu DD 0,91 T
Sulawesi Pagu DF 1,64 T Papua Barat
Pagu DD 0,96 T
Jambi Bangka
Pagu DD 2,04 T
Pagu DD 0,92 T Pagu DF 2,12 T
Pagu DF Belitung Tengah Tengah Pagu DD 1,56 T
Pagu DF 1,95 T
1,44 T Pagu DF 0,86 T Kalimantan Pagu DD 1,40 T
Sulawesi Pagu DF 2,51 T

Bengkulu
Pagu DD Sumatera
Pagu DD 0,32 T
Barat Pagu DD 1,61 T
Maluku
1,22 T Selatan
Pagu DF 1,28 T Selatan Pagu DF 1,23 T Pagu DF 2,02 T
Pagu DD 1,10 T Pagu DF 2,35 T
Pagu DF 1,55 T
Sulawesi Pagu DD 0,57 T Pagu DD 1,16 T Papua
DKI JakartaYogyakarta
Pagu DD 1,53 T
Sulawesi Pagu DF
Lampung Pagu DD 2,71 T
Pagu DAKF 0,73 T Selatan 4,89 T
Pagu DF 2,26 T Pagu DAKF 0,02 T
Pagu DD 2,45Banten
Pagu DD 0,44 T Pagu DF 3,44 T Tenggara Pagu DD
T Jawa Timur Pagu DD 2,35 T Pagu DF 2,44 T 5,41 T
Pagu DAKF 0,83 T Pagu DAKF 4,60 T Pagu DD 1,65 T
Pagu DD 1,12 T Pagu DD 7,65 T
Nusa Tenggara
Jawa Barat Barat
Jawa Tengah Bali Pagu DAKF 2,05 NusaT Tenggara
Pagu DAKF 4,07Pagu
T DAKF 3,96 T
Pagu DAKFPagu
0,88 DD
T 1,23 T
Pagu DD 5,94 TPagu DD 8,20 T
Pagu DD 0,65 T
Timur
Pagu DAKF 3,53 T
Pagu DD 3,09 T

27
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
Kegiatan Pengawasan Tahun 2020

a. Audit Reguler OPD : 40 OPD


- Audit Kinerja : 15 OPD
- Audit Operasional : 25 OPD
b. Audit Reguler Desa : 87 desa
c. Audit AMJ Desa : 2 desa
d. Audit Dana Keistimewaan : 8 obrik
e. Audit khusus/kasus, Pengaduan Masyarakat : 5 obrik
a. Reviu LKPD dan LK OPD 43 Obyek
b. Reviu RKPD dan RKPD-P 2 Obyek
c. Reviu Renja dan Renja-P 84 Obyek
d. Reviu KUA-PPAS dan KUA-PPAS-P 2 Obyek
e. Reviu RKA OPD 42 Obyek
f. Reviu LKjIP Bupati dan OPD 43 Obyek
g. Reviu DAK Fisik 23 Sub bidang
a. Pemantauan TL Hasil Pemeriksaan BPK-RI
b. Pemantauan TL Hasil Pemeriksaan APIP
c. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
d. Pelaksanaan Whistle Blowing System (WBS)
e. Verifikasi LHKASN
f. Evaluasi Pelaksanaan MCP
g. Evaluasi SPIP dan Manajemen Risiko
h. Evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
a. Penilaian Zona Integritas
b. Pelaksanaan Saber Pungli
c. Cash Opname dan Stock Opname
a. Gelar Pengawasan Daerah
b. Survey Penilaian Integritas
c. Peningkatan Kapabilitas APIP
d. Peningkatan Pelatihan Mandiri
e. Pendidikan dan Pelatihan
f. Klinik Konsultasi
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai