Anda di halaman 1dari 17

Kristiawati

 Kolostomi adalah suatu prosedur


pembedahan untuk membuat pembukaan di
antara usus besar dan bagian luar perut,
dengan tujuan untuk pengeluaran tinja ke
dalam kantung penampung
 Bersifat permanen atau sementara
 Penempatan stoma terdapat di lokasi usus
besar
 Loop colostomy
 End colostomy
 Doubel barrel colostomy
 Berdasarkan lokasinya
 Penempatan stoma di perut dapat terjadi
pada setiap lokasi di sepanjang usus besar
 Penempatan paling umum adalah di sisi kiri
bawah dekat sigmoid mana mayoritas kanker
usus besar terjadi
 Lokasi lain di kolon asenden, transverse,
desenden
 Atresia Ani
 Hirschprung
 Malformasi anorektum
 Kanker kolon
 Prolaps stoma
 Perforasi
 Retraksi stoma
 Impaksi fekal
 Iritasi kulit
 Pengkajian secara komprehensif pada klien/
keluarga meliputi:
 Riwayat dan pemeriksaan fisik
 Psikososial (koping dan adaptasi, citra tubuh,
kualitas hidup, fungsi seksual dan
seksualitas)
 Budaya, spiritual dan norma religi
 Risiko kerusakan integritas kulit
 Gangguan citra tubuh
 Nyeri akut
 Kerusakan integritas kulit
 Kekurangan volume cairan
 Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
 Risiko disfungsi seksual
 Gangguan pola tidur
 Resiko konstipasi/ Diare
 Kurang pengetahuan
1. Fase Praoperasi
a. Dukungan psikososial
 Tim kesehatan (termasuk perawat
enterostomal) dan keluarga harus
memberikan bantuan dan dukungan
 Perawat dapat memberikan informasi tentang
prosedur pembedahan, pembentukan dan
perawatan ostomi untuk mengurangi
perasaan ketakutan
b. Persiapan pembedahan
 Diet tinggi kalori, rendah residu diberikan
selama beberapa hari sebelum pembedahan
(kondisi pasien memunginkan)
 Terapi komponen darah diberikan atas
indikasi (anemia)
 Intubasi nasogastrik praoperasi, indikasi
meminimalkan distensi
 Kateter indwelling untuk membantu
mempertahankan balutan perineal tetap
kering
c. Pendidikan pra operasi harus diberikan
kepada klien dan keluarga yang akan operasi
ostomi
d. Bersama klien mengeksplorasi dampak
potensial dari operasi ostomi pada keintiman
dan fungsi seksual
e. Progressive Muscle Relaxation Therapy
(PMRT) harus ditawarkan kepada klien yang
menjalani operasi ostomi sebagai bagian dari
perawatan rutin
2. Fase Pascaoperatif
 Menilai stoma segera post operasi dan kondisi kulit
stoma untuk memantau komplikasi (retraksi,
prolaps, nekrosis, masalah kulit peristoma)
 Identifikasi faktor-faktor risiko yang
mempengaruhi komplikasi stoma
 Menghindari penyisipan supositoria gliserin ke
kolostomi dalam rangka untuk membantu evakuasi
feses
 Pantau kembalinya peristaltik dan kaji karakteristik
feses
 Konseling dengan ahli gizi harus dilakukan kepada
klien dengan ostomi yang berisiko, atau komplikasi
gizi
3. Perawatan kolostomi
 Fungsi kolostomi akan mulai tampak pada
hari ke-3 sampai hari ke-6 pascaoperasi
 Perawat menangani kolostomi sampai klien
dapat melakukan perawatan mandiri
4. Status nutrisi
 Konsumsi diet yang sehat
 Diet bersifat individual selama diet seimbang,
tidak menyebabkan diare dan konstipasi
 Beri informasi terkait makanan yang
menyebabkan tinja berbau dan gas
 Status hidrasi harus dikaji (turgor kulit,
membran mukosa, masukan dan haluaran,
berat badan)
5. Fungsi seksual dan seksualitas
 Diskusikan perasaan tentang seksualitas dan
fungsi seksual dengan klien
 perawat mengkaji kebutuhan dan upaya klien
untuk mengidentifikasi masalah khusus
 Perawat berkolaborasi dengan perawat terapi
enterostoma, konselor seks, atau spesialis
perawat klinis , jika diperlukan
6. Edukasi klien
 Edukasi klien dan anggota keluarga untuk
mengenali komplikasi yang mempengaruhi
stoma dan kulit peristomal
 Discharge klien dengan dukungan perawatan
di rumah
 Sekian

Anda mungkin juga menyukai