KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kolostomi adalah pembukaan suatu bagian kolon ke permukaan abdomen untuk
mengalihkan feses baik secara sementara atau permanen.
(Smith, 1986).
B. Etiologi
Hereditas
Masukan lemak
Homo seksualitas
Polip kolon
C. Patofisiologi
Penyelidikan terhadap penyebab karsinoma kolorektal telah mendorong
penelitian tentang lemak hewan dalam diet, bakteri anaerob dari usus besar, dan
kandungans erat dalam otot. Masing-masing factor ini sebagian dapat menjelaskan
distribusi geografis penyakit. Aspek serat menarik perhatian, karena dengan
meningkatkan bulk dalam diet akan menurunkan waktu transit dan juga waktu
kontak anatara makanan dan usus.
Kira-kira 60% sampai dengan 70% karsinoma ini terjadi pada rektum, area
rektosigmoid, atau kolonsigmoid. Tipe pertumbuhan tergantung pada area asal.
Karsinoma di sisi kiri cenderung tumbuh mengitari usus, mengelilinginya dan
menimbulkan masa bulk, polioid, dan berjamur. Mayoritas kanker ini adalah
adenokarsinoma. Tipe lain menembus usus dan menyebabkan abses, peritonitis,
invasi organ sekitarnya, atau perdarahan. Tumor0tumor ini cenderung tumbuh
dengan lambat, dan tetap asimtomatik untuk periode waktu yang lama. metastasis
dapat terjadi pada hepar, paru-paru, tulang atau sistem limfatik.
Manifestasi klinis tergantung pada lkasi tumor. Individu yang mengalami
melena, diare, dan konstipasi; ini adalah manifestasi paling sering dari lesi kiri.
Tumor sisi kanan menyebabkan kelemahan, malaise, dan penurunan berat badan.
Nyeri jarang terjadi, dan juga dapat sebagai akibat dari kontraksi usus yang
berhubungan dengan obstruksi kolon parsial atau keterlibatan saraf. Obstruksi
usus mungkin tanda pertama dari penyakit. Metastasis sangat dapat diperkirakan,
dengan invasi saluran limfatik, peritoneum, dan saluran vena yang membuat
penyebaran.
Kanker kolon menimbulkan berbagai antigen tumor, antigen
karsinoembrionik (CEA) yang paling baik diketahui. Kadar "normal" dari CEA
kurang dari 2,5 ng/mL, tetapi kadar ini dapat meningkat pada penyakit inflamasi
non-malignan, khususnya pada saluran gastrointestinal.
BAB II
RENCANA KEPERAWATAN
Kriteria hasil:
Klien akan menyebutkan alternatif-alternatif untuk menangani impotensi
fisiologis.
Intervensi:
a. Pada pria jelaskan fungsi prostesis penis. Prostesis penis yang semigrid
dan dapat mengembung mempunyai angka keberhasilan yang tinggi
b. Pada wanita sarankan mengunakan lubrikan vagina yang mengandung air
untuk senggama.
4. Risiko tinggi terhadap isolasi sosial yang berhubungan dengan ansietas
terhadap bau dan kebocoran alat-alat.
Kriteria hasil:
Mendiskusikan metode mengontrol bau dan kebocoran alat
Menyebutkan suatu minat untuk membangun kembali pola sosialisasi
sebelum operasi.
Intervensi:
a. Ajarkan klien tentang perawatan alat-alat stoma
b. Berikan dorongan pada klien untuk membangun kembali pola sosialisasi
seperti sebelum operasi.
5. risiko tinggi terhadap inefektif penatalaksanaan regimen terapetik yang
berhubungan denga kurang pengetahuan tentang pemasangan kantung stoma,
irigasi kolostomi, perawatan kulit peristoma, perawatan luka perineal,
memadukan perawatan ostomi ke dalam sehari-hari.
Kriteria hasil:
Kriteria untuk diagnosa keperawatan ini menunjukkan kriteria hasil yang
ebrkaitan dengan perencanaan pemulangan. Rjuk pada rencana
pemulangan.
Intervensi:
Ajarkan klien tentang prinsip-prinsip dasar pemeliharaan penggunaan kantung
stoma.