Oleh:
TINGKAT :
II-A
SEMESTER 3
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
1. Yth. Dra. Hj. Dewi Aminah, M.Kes selaku Dosen Pembimbing di Prodi
Keperawatan Sidoarjo.
2. Yth. Pada kedua orang tua atas segala restu dan do`anya.
3. Teman-teman atas segala motivasi dan dorongannya.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dari segi isi maupun bentuk. Oleh karena itu, penyusun memohon
sumbang saran dan kritik konstruktif dari berbagai pihak terutama dari dosen
pembimbing mata kuliah Komunikasi Keperawatan untuk kesempurnaan dalam
pembuatan makalah yang akan datang.
Penyusun
Daftar Isi.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan........................................................................................... 2
1.7 Manfaat........................................................................................ 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................... 25
4.2 Saran............................................................................................ 26
Daftar Pusaka.......................................................................................... 27
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi fisiologi dan laporan
pendahuluan gastritis serta konsep asuhan keperawatan pada
gastritis.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memperoleh gambaran tentang :
1. Anatomi fisiologi lambung.
2. Definisi dari gastritis.
3. Klasifikasi dari gastritis.
4. Etiologi dari gastritis.
5. Patifisiologi dari gastritis.
6. Manifestasi klinis dari gastritis.
7. Komplikasi yang terjadi pada gastritis.
8. Penatalaksanaan medis dari gastritis.
9. Farmakologi dari gastritis.
10. Konsep asuhan keperawatan pada gastritis.
BAB III
PEMBAHASAN
3. 2 LAPORAN PENDAHULUAN
2. Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H.
Pylory). Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe, yaitu tipe A
dan tipe B. Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan
imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung
dan penurunan mukosa. Penurunan pada sekresi gastrik
mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang pada
proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan
infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding
lambung.
3.2.3 ETIOLOGI
Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong, terletak pada
bagian kiri atas perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa
mempunyai panjang berkisar antara 10 inchi dan dapat mengembang
untuk menampung makanan atau minuman sebanyak 1 gallon. Bila
lambung dalam keadaan kosong, maka ia akan melipat, mirip seperti
Penjelasan:
Gastritis disebabkan oleh gangguan keseimbangan asam lambung
meningkat, hal tersebut dapat disebabkan karena; lambung kosong dalam
beberapa jam; makanan berlemak; atau makanan yang merangsang.
Sehingga menyebabkan implus afferent berasal dari lambung/duodenum
berespon terhadap distensi berlebihan; respon iritasi; respon terhadap
kimiawi oleh emitik.
Respon terhadap distensi berlebihan ditandai dengan rasa penuh,
cepat kenyang, kembung, dan bersendawa.
Respon terhadap iritasi menyebabkan rasa pedih atau panas serta
nyeri epigastrium. Dari permasalahan tersebut dapat diambil diagnosa:
gangguan rasa nyaman (nyeri).
Respon terhadap rangsangan kimiawi emitik dapat menyebabkan
mual.
Dari ketiga dampak respon tersebut akan merangsang pengaktifan
pusat muntah sehingga menyebabkan pengaktifan saraf kranialis wajah,
kerongkongan, dan neuron motorik ke otot abdomen dan diafragma.
Dari respon muntah tersebut dapat ditarik suatu diagnosis: 1.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh; 2. Kekurangn volume
cairan; 3. Gangguan rasa nyaman (muntah)
Gastritis Akut
Gastritis Kronis
Gastritis kronis dapat diklasifikasikan tipe A atau tipe B. Tipe A
(sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel
parietal, yang menimbulkan atropi dan infiltrasi sel. Hal ini dihubungkan
dengan penyakit otoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada
fundus atau korpus dari lambung.
Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory) Ini dihubungkan
dengan bakteri H. pylory, faktor diet seperti minum panas atau pedas,
penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok atau refluks isi usus
kedalam lambung. H. Pylori termasuk bakteri yang tidak tahan asam,
2. Gastritis kronis
a. Bervariasi dan tidak jelas
b. Perasaan penuh, anoreksia
c. Distress epigastrik yang tidak nyata
d. Cepat kenyang
2. Gastritis Kronis
Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan
vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia
pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah
antrum pylorus. Gastritis Kronis juka dibiarkan dibiarkan tidak terawat,
gastritis akan dapat menyebabkan ulkus peptik dan pendarahan pada
lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko
kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus
pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung.
2. Gastritis Kronis
a. Modifikasi diet, reduksi stress, dan farmakoterapi.
b. Cytoprotective agents: Obat-obat golongan ini membantu untuk
melindungi jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus
kecil. Yang termasuk ke dalamnya adalah sucraflate dan
misoprostol. Jika meminum obat-obat AINS secara teratur (karena
suatu sebab), dokter biasanya menganjurkan untuk meminum
obat-obat golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya
1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap
aktivitas)
2. Sirkulasi
Gejala :
hipotensi (termasuk postural)
takikardia, disritmia (hipovolemia/hipoksemia)
kelemahan/nadi perifer lemah
pengisian kapiler lambar/perlahan (vasokonstriksi)
warna kulit : pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan
darah)
kelemahan kulit/membran mukosa= berkeringat (menunjukkan
status syok, nyeri akut, respons psikologik)
3. Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan kerja),
perasaan tak berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misal: gelisah, pucat, berkeringat, perhatian
menyempit, gemetar, suara gemetar.
4. Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena
perdarahan gastro interitis (GI) atau masalah yang berhubungan
dengan GI, misal: luka peptik / gaster, gastritis, bedah gaster,
iradiasi area gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.
Tanda : nyeri tekan abdomen, distensi
Bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan.
Karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea).
Konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).
Haluaran urine : menurun, pekat.
5. Makanan / Cairan
Gejala : Anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga
obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
8. Keamanan
Gejala : alergi terhadap obat/sensitif misal : ASA
Tanda : peningkatan suhu, Spider angioma, eritema palmar
(menunjukkan sirosis/ hipertensi portal)
9. Penyuluhan / Pembelajaran
3.3.3 PELAKSANAAN
Pada tahap pelaksanaan ini sesuai kegiatannya adalah
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan bila perlu
biar menyimpang dari perencanaan semula tergantung situasi dan
kondisi.
3.3.4 EVALUASI
Evaluasi adalah langkah akhir dalam proses keperawatan yang
bertujuan untuk menilai apakah dalam perencanaan perawatan tercapai
atau tidak untuk melakukan pengkajian ulang.
BAB IV
PENUTUP
Keperawatan Medikal Bedah I 29
4.1 KESIMPULAN
Dalam system pencernaan banyak organ-organ yang penting, salah
satunya adalah lambung. Di lambung nantinya terjadi pemecahan dan
penyerapan karbohidrat dan lapisan mukosa lambung menghasilkan asam
lambung (HCL) yang dalam kadar normalnya fungsinya sangat penting.
Lambung (gaster) bisa mengalami kelainan seperti peradangan pada
dinding lambung atau disebut juga dengan gastritis.
Gastritis dapat diartikan sebagai suatu proses inflamasi pada
lapisan mukosa dan submukosa lambung dan secara hispatologi dapat
dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut.
Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari
beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada
lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi
oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok
di lambung yaitu Helicobacter pylori. Peradangan ini mengakibatkan sel
darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya
kelainan pada bagian tersebut.
Gastritis jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Gastritis Akut dan 2.
Gastritis Kronik. Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan
terjadinya gastritis antara lain :
1. Infeksi bakteri.
2. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus.
3. Penggunaan alkohol secara berlebihan.
4. Penggunaan kokain.
5. Stress fisik.
6. Kelainan autoimmune.
7. Crohns disease.
8. Radiasi and kemoterapi.
9. Penyakit bile reflux.
10. Faktor-faktor lain (seperti HIV/AIDS, infeksi oleh parasit, dan
gagal hati atau ginjal)
4.2 SARAN
Mahasiswa keperawatan diharapkan mampu memahami anatomi
fisiologi dan laporan pendahuluan gastritis serta asuhan keperawatan
yang benar pada gastritis sehingga dapat menjadi bekal dalam persiapan
praktik di rumah sakit.
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/asuhan-
keperawatan-gastritis.html
http://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-
gastritis.html
http://bernardosimatupang.wordpress.com/2011/10/08/patofisiologi-
gastritis/
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2012/02/etiologi-dan-penanganan-
gastritis.html
http://infoaskepgratis.blogspot.com/2012/02/laporan-pendahuluan-
asuhan-keperawatan_1505.html
http://it.scribd.com/doc/34134791/asuhan-keperawatan-gastritis
http://katumbu.blogspot.com/2012/06/askep-gastritis.html
http://thefikkar.blogspot.com/2012/06/askep-keluarga-dengan-
gastritis.html
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktek. Jakarta: EGC
Prince, Sylvia A., Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC