PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep teori dan asuhan keperawatan pada
klien dengan Abortus.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi dari Abortus
2. Mengetahui jenis-jenis Abortus
3. Mengetahui etiologi Abortus
4. Mengetahui patofisiologi Abortus
5. Mengetahui WOC Abortus
6. Mengetahui manifestasi klinis Abortus
7. Mengetahui pemeriksaan laboratorium
8. Mengetahui penatalaksanaan Abortus
9. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan Antepartum Bleeding.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.3 Patofisiologi
Abortus biasanya disertai dengan perdarahan didalam disedua basalis dan peribahan
nekrotik di dalam jaringan jaringan yang berdekatan dengan tempat perdarahan. Ovum
yang terlepas sebagian atau seluruhnya dan mungkin menjadi benda asing didalam
uterus sehingga merangsang kontraksi uterus dan mengakibatkan pengeluaran janin.
Komplikasi abortus: Perdarahan, perforasi, infeksi, syok
2.5 Penatalaksanaan
1. Konservatif
Pada abortus insipiens dan abortus inkompletus, bila ada tanda-tanda syok maka
diatasi dulu dengan pemberian cairan dan transfuse darah.
Pemberian obat uterotonika: zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Hanya
digunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan
perdarahan post partum.
Contoh: Metergin, Oksitosin, Misoprostol.
Obat antibiotika
Contoh: Amoxicillin, Ampicillin.
Obat penguat rahim.
Obat penguat rahim adalah sejenis hormon sintetik yang berfungsi sebagai
pengganti hormon estrogen dan progesteron. Contoh: obat yang mengandung
Allylestrenol (Preabour, Alynol, Pregnolin, Pregtenol, Presmaton, Prestrenol,
Progeston)
2. Aktif
Curetage : Suction Curetage, Curetage biasa
2.7 WOC
2.8 Asuhan Keperawatan Abortus
1. Pengkajian
A. Identitas Umum
Biodata, identitas ibu hamil dan suaminya.
B. Keluhan Utama
Keluhan pasien saat masuk RS adalah perdarahan pada kehamilan 28 minggu.
C. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan dahulu
Adanya kemungkinan klien pernah mengalami riwayat diperlukan uterus
seperti seksio sasaria curettage yang berulang-ulang.Kemungkinan klien
mengalami penyakit hipertensi DM, Hemofilia serta mengalami penyakit
menular seperti hepatitis.Kemungkinan pernah mengalami abortus
Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya terjadi perdarahan tanpa alasan. Perdarahan tanpa rasa nyeri.
Perdarahan biasanya terjadi sejak triwulan ketiga atau sejak kehamilan 20
minggu.
Riwayat kesehatan keluarga
Kemungkinan keluarga pernah mengalami kesulitan kehamilan lainnya.
Kemungkinan ada keluarga yang menderita seperti ini.
Kemungkinan keluarga pernah mengalami kehamilan ganda.
Kemungkinan keluarga menderita penyakit hipertensi DM, Hemofilia dan
penyakit menular.
Riwayat Obstetri
Riwayat Haid/Menstruasi
Minarche : 12 th
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Baunya : amis
Keluhan pada haid : tidak ada keluhan nyeri haid
Riwayat kehamilan dan persalinan
Multigravida
Kemungkinan abortus
Kemungkinan pernah melakukan curettage
Riwayat nifas
Lochea Rubra
Bagaimana baunya, amis
Banyaknya 2 kali ganti duk besar
Tentang laktasi
Colostrum ada
D. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Suhu tubuh : suhu akan meningkat jika terjadi infeksi
Tekanan darah : akan menurun jika ditemui adanya tanda syok
Pernapasan : nafas jika kebutuhan akan oksigen terpenuhi
Nadi : nadi melemah jika ditemui tanda-tanda shok
E. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Head to toe
1) Kulit : normal
2) Kepala : warna, keadaan dan kebersihan dalam batas normal
3) Mata : biasanya konjungtiva anemis
4) Muka : Biasanya terdapat cloasmagrafidarum, muka kelihatan pucat
5) Thorax : biasanya bunyi afas vesikuler, jenis pernapasan
thoracoabdominal
6) Abdomen
Inspeksi : terdapat striae gravidarum
Palpasi :
Leopold I : janin sering belum cukup bulan sehingga fundus uteri
masih rendah
Leopold II : sering dijumpai kesalahan letak janin
Leopold III : Bagian terbawah janin belum turun apabila letak kepala
masih goyang atau terapung (floating) atau mengolak diatas pintu atas
panggul
Leopold IV : kepala janin belum masuk pintu atas panggul
Perkusi : Reflex lutut +/+
Auskultasi : bunyi jantung janin bisa cepat atau lambat.
7) Genetalia : pada vagina keluar darah berwarna merah muda
8) Ekstremitas : kemungkinan edema atau varies. Kemungkinan akral
dingin.
2. Pola Sistem
i. Pola Nutrisi
Sulistyawati (2012 : 169) mengemukakan pola nutrisi dikaji untuk
menanyakan ibu hamil apakah menjalani diet khusus, bagaimana
nafsu makannya, jumlah makanan dan minuman atau cairan yang
masuk.
ii. Pola Eliminasi
Menurut Mufdillah (2009 : 13) pola eliminasi dikaji untuk
mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK, adakah kaitannya dengan
obstipasi atau tidak.
iii. Pola aktifitas dan istirahat
Menurut Mufdillah (2009 : 13) pengkajian pada pola aktifitas dan
istirahat yaitu untuk mengetahui aktifitas ibu berlebihan atau tidak,
adakah trauma atau kecelakaan kerja yang dialami ibu hamil karena
hal ini dapat menyebabkan Abortus. Berapa jam ibu tidur siang dan
malam.
iv. Personal Hygiene
Personal hygiene menurut Sulistyawati (2012 : 171) perlu dikaji
untuk mengetahui bagaimana klien menjaga kebersihan dirinya
terutama daerah genetalia, karena jika kebersihan genetalia kurang
dapat memicu terjadinya infeksi. Infeksi mikroplasma pada tracture
genetalis dapat menyebabkan Abortus.
v. Pola seksual
Hidayat (2006 : 43) mengemukakan bahwa pola seksual dikaji untuk
mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan suami isteri dalam
seminggu
F. Pemeriksaan Penunjang
Data laboraturium, memungkinkan Hb rendah. Hb yang normal (12-14gr%)
Leokosit meningkat (Normal 6000-1000 mm3). Trombosit menurun (normal
250ribu 500 ribu).
2. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko syok hipovolemik sehubungan dengan adanya perdarahan.
2) Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang
bermasalah.
3) Resiko terjadi distress janin sehubungan dengan kelainan letak placenta, tidak
adekuatnya perfusi darah ke plasenta post seksio.
4) Resiko perdarahan berulang berhubungan dengan efek penanaman plasenta pada
segmen bawah rahim
3. Intervensi Keperawatan
1) Risiko Syok hipovolemik sehubungan dengan adanya perdarahan.
NOC NIC
Tujuan Shock Management
Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Monitoring status hemodinamika (ex:
selama 2x24jam risiko syok hipovolemik HR, TD, MAP, CVP)
berkurang 2. Monitoring pola nafas untuk
Kriteria Hasil mengidentifikasi gejala edema paru
Shock Severity Hipovolemic (0419) 3. Monitoring suara nafas tambahan
1. Tingkat kehilangan darah 4. Monitoring suara jantung tambahan
2. Reaksi transfusi darah 5. Monitoring adanya edema perferal
3. Status sirkulasi 6. Monitoring hasil laboratorium
4. Status respirasi pertukaran gas (hemokonsentrasi: Hct, BUN,
5. Tingkat keparahan trauma: laserasi Kreatinin serum)
6. TTV kembali dalam batas normal 7. Monitoring intake output cairan
7. Kulit tidak lagi dingin 8. Kolaborasi pemberian obat untuk
mengurangi pengeluaran cairan (ex:
furosemide, spironolakton)
9. Memonitoring efek samping
pemberian obat-obatan
10. Managemen infus IV (ex: cairan
pocket RBC) hindari penggunaan
cairan hipotonik
11. Berikan posisi kepala ditinggikan
agar meningkatkan ventilasi
12. Memonitoring kembali perdarahan
pertoneal untuk mengidentifikasi
adanya komplikasi
Ny. A, 29 tahun datang ditemani suaminya,dengan keluhan keluar darah pervaginam sejak
1 hari, darah berwarna merah segar, keluar gumpalan. Dilakukan pemeriksaan leopold teraba
letak janin, pada saat dilakukan pemeriksaan dengan doppler DJJ: 136x/menit. Pada saat
dilakukan pemeriksaan VT ostium uteri tidak ada pembukaan, perdarahan kurang lebih 200
cc. skala nyeri 2.TD : 110/70 mmHg, Nadi : 72 x/ menit, Suhu : 36,8 C, Respirasi : 18
x/menit.
I. IDENTITAS
1. Klien
Nama : Ny. A
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Surabaya
Tanggal masuk : 26 September 2016
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Sumber : Suami klien
Diagnosa Medis : Abortus
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. B
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Alamat : Surabaya
Hubungan dgn klien : Suami
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh keluar darah melalui vaginanya, keluar darah berwarna merah
segar.
Didalam keluarga klien belum ada yang mengalami kejadian seperti klien.
Sebelumnya klien pernah mengalami kejadian seperti ini, 2 tahun yang lalu
terjadi aborsi.
6. Riwayat Perkawinan
Klien mengatakan sudah menikah 6 tahun dan klien hanya memiliki suami
yang dicintainya.
7. Riwayat Obstetri
Riwayat Haid/Menstruasi
Minarche : 12 th
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Baunya : amis
Keluhan pada haid : tidak ada keluhan nyeri haid
8. Riwayat kehamilan dan persalinan
G3P1A1, klien mengatakan anak yang pertama lahir secara persalinan
normal BB: 2750 gram dengan jenis kelamin laki-laki.
9. Pola Kebiasaan
1) Pola Nutrisi
Klien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari, klien juga makan
bauh-buahan dan cemilan, sejak sakit nafsu makan menurun, klien
mengatakan porsi yang diberikan, mual (-), muntah (-), minum
sehari 2 gelas aqua kecil = 500 cc.
2) Pola Eliminasi
Klien mengatakan sebelum sakit tidur terganggu, kadang-kadang klien
BAB dan BAK jarang 2 hari sekali, BAK berwarna agak kemerahan,
BAB dengan konsistensi agak lunak berwarna coklat.
3) Pola Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan sebelum sakit tidur terganggu, kadang-kadang klien
merasakan nyeri pada pinggang, sering pusing bahkan cepat lelah sejak
sakit klien gedrest total, pusing.
4) Pola Kebersihan Diri
Klien mengatakan sebelum sakit mandi lebih dari 3 x 4 sehari, sejak
sakit klien jarang mandi dan hanya seka.Kuku bersih, performa rapi,
rambut disisir.
5) Pola Aktivitas
Sebelum sakit klien melakukan aktivitas mandiri, sejak sakit aktivitas
dibantu keluarga, nyeri sendi.
10. Riwayat Psikologis
Klien mengatakan cemas dengan kondisinya dan juga kondisi kehamilannya
yang sekarang, karena waktu kehamilan yang keduaklien pernah keluar darah
seperti sekarang ini, dan terjadi aborsi,klien takut keguguran karena banyak
darah yang keluar, klien tampak cemas, dan sering menanyakan tentang
kondisi kehamilannya.
11. Riwayat Sosial
Klien mengatakan sebelum sakit akrab dengan masyarakat dan mengikuti
kegiatan sosial, sejak sakit tidak pernah, hanya komunikasi dengan suami dan
perawat, interaksi dengan klien satu ruangan tidak ada
12. Riwayat Spritual
Klien mengatakan sebelum sakit menjalankan shalat 5 waktu dan berdoa agar
kehamilannya tidak ada masalah, sejak sakit klien shalat 5 waktu jarang dan
berdoa demi kesembuhannya
III. PENGKAJIAN TANDA-TANDA VITAL
1. Keadaan Umum
2. Kepala
3. Kulit
Warna kulit muka putih bintik-bintik hitam, turgor kulit cepat kembali, tidak
ada oedem, tidak ada peradangan, CRT < 3 detik.
4. Penglihatan/ Mata
Bola mata simetris, pergerakan bola mata normal, reflex pupil terhadap cahaya
normal,kornea bening, konjungtiva tidak anemis, ketajaman penglihatan
normal.
5. Penciuman/ Hidung
Bentuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada peradangan, tidak ada polip.
6. Pendengaran/ Telinga
Bentuk daun telinga simetris, letaknya simetris, tidak ada peradangan, fungsi
pendengaran baik, ada serumen, tidak ada cairan.
7. Mulut
Bibir warna pucat dan tampak kering.Gigi agak kuning, tidak ada perdarahn
gusi.Lidah tampak bersih, fungsi pengecapan baik, tidak ada stomatitis.
8. Leher
9. Dada/ Pernafasan
Bentuk simetris, bentuk dan pergerakan dinding dada simetris, tidak ada suara
nafas tambahan,tidak ada nyeri tekan.
10. Abdomen
V. ANALISA DATA
2. Risiko gangguan hubungan ibu dan janin berhubungan dengan plasenta previa
NOC NIC
Tujuan Shock Management
Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Monitoring status hemodinamika (ex:
selama 2x24jam risiko syok hipovolemik HR, TD, MAP, CVP)
berkurang 2. Monitoring pola nafas untuk
Kriteria Hasil mengidentifikasi gejala edema paru
Shock Severity Hipovolemic (0419) 3. Monitoring suara nafas tambahan
1. Tingkat kehilangan darah 4. Monitoring suara jantung tambahan
2. Reaksi transfusi darah 5. Monitoring adanya edema perferal
3. Status sirkulasi 6. Monitoring hasil laboratorium
4. Status respirasi pertukaran gas (hemokonsentrasi: Hct, BUN,
5. Tingkat keparahan trauma: laserasi Kreatinin serum)
6. TTV kembali dalam batas normal 7. Monitoring intake output cairan
7. Kulit tidak lagi dingin 8. Kolaborasi pemberian obat untuk
mengurangi pengeluaran cairan (ex:
furosemide, spironolakton)
9. Memonitoring efek samping
pemberian obat-obatan
10. Managemen infus IV (ex: cairan
pocket RBC) hindari penggunaan
cairan hipotonik
11. Berikan posisi kepala ditinggikan
agar meningkatkan ventilasi
12. Memonitoring kembali perdarahan
pertoneal untuk mengidentifikasi
adanya komplikasi
2. Risiko gangguan hubungan ibu dan janin berhubungan dengan plasenta previa
NOC NIC
Tujuan 1. Jelaskan sensasi yang mungkin akan
Setelah dilakukan intervensi dialami pasien.
keperawatan 2 x 24 jam risiko gangguan 2. Edukasi adanya tanda-tanda yang
hubungan ibu dan janin teratasi harus dilaporkan ( misalnya,
Kriteria Hasil peningkatan perdarahan, peningkatan
Pengetahuan Kehamilan kram dan keluarnya gumpalan-
Perilaku kesehatan prenatal gumpalan atau jaringan ).
Control risiko 3. Dorong orang-orang yang berarti
Deteksi risiko buat klien untuk memberikan
Keparahan gejala dukungan sebelum, selama atau
Tanda-tanda vital setelah aborsi, jika diinginkan.
4. Bantu persalinan, sesuai kebutuhan,
tergantung pada umur gestasi janin.
5. Monitor tanda-tanda vital
NOC NIC
Tujuan 1. Bimbingan antisipasif
Setelah dilakukan intervensi 2. Pengurangan kecemasan
keperawatan 2 x 24 jam ansietas teratasi 3. Peningkatan koping
Kriteria Hasil 4. Dukungan emosional
Tingkat kecemasan 5. Perawatan kehamilan risiko tinggi
Control kecemasan diri 6. Fasilitasi meditasi
Konsentrasi
Koping
Control diri terhadap distorsi pemikiran
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Angka kematian ibu berkaitan erat dengan tingginya kasus kehamilan resiko tinggi,
yaitu kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi besar yang dapat
mengencam keselamtan ibu dan janin yang dikandungnya selama masa kehamilan,
melahirkan maupun pada masa nifas (Hadijanto B, 2008).
Adapun penyebab dari tingginya angka kematian ibu di dunia dan di Indonesia
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak
langsung. Penyebab langsung kematian ibu oleh karena perdarahan sampai saat ini
masih memegang peran penting sebagai penyebab utama kematian maternal.
Perdarahan dapat terjadi sebelum persalinan (antepartum bleeding) seperti abortus,
plasenta previa, dan solusio plasenta.
Antepartum bleeding adalah perdarahan yang terjadi pada akhir usia
kehamilan.Abortus yaituancaman atau pengeluraran hasil konsepsi (pertemuan sel telur
dan sel sperma) pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari
500 gram, sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Terdapat 3 macam abortus yaitu
abortus spontan, abortus buatan, dan abortus terapeutik. Berdasarkan jenisnya terdapat 6
macam yaitu abortus imminens (threatened), abortus insipiens (inevitable), abortus
inkompletus (incomplete), abortus kompletus (Complete), missed abortus, dan abortus
habitualis (habitual abortion).Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang
letaknya normal pada fundus/korpus uteri yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu dan
sebelum janin lahir. Berdasarkan ada atau tidaknya perdarahan pervaginam, solusio
plasenta diklasifikasikan menjadi solusio plasenta yang nyata/tampak (revealed),
solusio plasenta tersembunyi (concealed), dan solusio plasenta tipe campuran (mixed).
Sedangkan berdasarkan jumlah perdarahan yang terjadi, solusio plasenta terbagi
menjadi solusio plasenta ringan, solusio plasenta sedang, dan solusio plasenta berat.
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.Klasifikasi
plasenta previa yaitu lasenta previa totalis, plasenta previa lateralis, plasenta previa
marginalis, dan plasenta letak rendah.
Perdarahan obsteri yang tidak dengan cepat ditangani dengan transfusi darah atau
cairan infus dan fasilitas penanggulangan lainnya (misalnya upaya pencegahan dan/atau
mengatasi syok, seksio sesaria, atau histerektomi dan terapi antibiotika yang sesuai),
prognosisnya akan fatal bagi penderita.
4.2. Saran
Informasi mengenai antepartum bleeding (APB) yang telah didapatkan oleh
mahasiswa diharapkan tidak hanya sekedar diketahui, tetapi juga bisa dipahami dan
dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Chalik, T.M.A., 2008. Perdarahan Pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan. Dalam:
Prawirohardjo, Sarwono., 2008. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan I. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Cunningham FG, Macdonald PC, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC. 2001. Obstetrical
Haemorrhage. William Obstetrics 21th edition. Prentice Hall International Inc
Appleton. Lange USA.
Cunningham FG, et all. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta, EGC.
Dutta, D.C., 2004. Text Book Of Obstetrics Including Perinatology and Contraception. Edisi
ke-6. Calcuta: Central.
Faiz, AS and Ananth, CV. 2003. Etiology and risk factors for placenta previa: An overview
and meta-analysis of observational studies. Journal of MaternalFetal and Neonatal
Medicine.
Griebel, C.P., Halvorsen, J., Golemon, T.B., and Day, A.A., 2005. Management of
Spontaneous Abortion. American Family Physician
Mansjoer, Arif, dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Mose, JC. 2004. Perdarahan Antepartum dalam: Sastrawinata S. Ilmu Kesehatan
Reproduksi: Obstetri Patologi. Jakarta: EGC.
Nugroho. Taufan. 2010. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Oxorn, H. 2003.Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan Human of Labor
and Birth, Jakarta : Yayasan Essentia Medica
Prawirohardjo S, Hanifa W. 2002.Kebidanan Dalam Masa Lampau, Kini dan
Kelak. Dalam: IlmuKebidanan, edisi III. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Rachimhadhi T. 2002. Perdarahan Antepartum. Dalam: Ilmu Kebidanan, edisi III. Jakarta:
YayasanBina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Rustam Mochtar, Prof, Dr.1998. Sinopsi obstetric Jakarta : EGC
Sastrawinata, Sulaiman. Et al. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi. Edisi
2.Jakarta : EGC.
Scearce, J and Uzelac, PS., 2007. Third-trimester vaginal bleeding. In: AH DeCherney et al.
(eds). Current Diagnosis and Treatment Obstetrics and Gynecology, 10th ed. New
York: McGraw-Hill
Winknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Yeyeh,Ai Rukiyah.2010.Asuhan Kebidanan Patologi.Jakarta:Trans Info Media
Obstetric,William.Jakarta