DISUSUN OLEH :
ELISA ADYTIA
20.04.033
lambung, usus kecil, dan usus besar. Kemudian untuk mendukung fungsi
tersebut juga terdapat organ tambahan yaitu kelenjar saliva, gigi, hati (liver),
pertama dan utama yaitu mulut atau oral cavity (Mc Graw Hill,
2004).
diantara mulut.
b) Bagian-bagian mulut
meratakan pipi terhadap gigi, dan buccal fat pad yang berada
mengelilingi sisi wajah (Mc Graw Hill, 2004). bagian bibir dan
posterior yang tak bertulang (soft palate), yang terdiri dari otot
Lidah
atau mastikasi.
Gigi
gusi), neck dan root (di bawah gusi). Dibagi menjadi dua bagian,
atas sebelah kanan dan kiri dan bagian bawah sebelah atas dan
Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva ini diproduksi secara terus menerus oleh
tubuh. Aliran saliva (ludah) ini berasal dari kelenjar saliva dan
2. Faring
a. Fungsi Faring
b. Bagian-bagian Faring
bawah kartilago kortikoid dari laring dan memiliki fungsi yang sama
dengan orofaring.
3. Esofagus
a. Fungsi Esofagus
2004).
(stomach acid).
b. Bagian-bagian Esofagus
Esofagus merupakan bagian sistem pencernaan yang
a. Fungsi Lambung
(protein).
Absorption, kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol, aspirin)
b. Bagian-bagian Lambung
kubah.
dari lambung.
5. Usus Kecil
mikroorganisme.
1) Duodenum
Merupakan bagian usus kecil yang paling pendek dan awal bagian
2) Jejunum
dicerna.
3) Ileum
Jika terjadi absorbsi pada vitamin yang larut dalam air, maka
Kandung Kemih
hati.
Pankreas
6. Usus Besar
Cecum
Kolon
dalam kolon asending pada bagian sisi kanan dari abdomen. Pada
Rektum
Sisa-sisa makanan meninggalkan kolon sigmoid yang kemudian
Anal Kanal
untuk proses sintesis, atau gula yang digunakan untuk membentuk energi.
makanan).
a) Ingestion (Ingesti)
Adanya zat padatan atau cair yang masuk ke dalam perut. Rute normal
dari pencernaan adalah melalu kaviti oral atau mulut (Mc Graw Hill,
2004).
b) Mastication (Mengunyah)
Proses dimana makanan masuk melalu mulut dan dikunyah oleh gigi.
c) Propulsion (Mendorong)
24-36 jam.
d) Mixing
e) Sekresi
Setelah makanan masuk ke dalam saluran cerna, sekresi bertujuan
f) Digestion
adanya enzim yang disekresi di saluran cerna. Mineral dan air tidak
g) Absorption
h) Elimination
Proses dimana produk sisa dari pencernaan dibuang dari dalam tubuh.
Selama proses ini, banyak terjadi pada usus besar dan mengabsorbsi
defikasi.
usus kecil dan usus besar. Kemudian terjadi absorbsi dan transport
ditransport ke bagian tubuh lain dengan dua rute yang berbeda. Air,
ion, dan produk yang larut dalam air seperti glukosa, asam amino
C. Konsep Gastritis
1. Pengertian
lambung yang dapat bersifat akut, kronis dan difus (local). Dua jenis
gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis
2. Etiologi
a) Infeksi bakteri.
d) Stress.
a) Nyeri epigastrium.
b) Mual.
c) Muntah.
e) Muntah darah.
f) Bersendawa.
3. Patofisiologi
dalam mucus dan menyebabkan luka pada pembuluh yang kecil, dan
barier.
terbentuk lebih lama, dan penumpukan vitamin B12 dalam batas menipis
mungkin ditemukan pada sel utama dan pariental sekresi asam lambung
menurun secara berangsur, baik dalam jumlah maupun konsentrasi
asamnya sampai tinggal mucus dan air. Resiko terjadinya kanker gastrik
kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel
pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi
intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis
serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
4. Klasifikasi
adalah :
pelapis lambung).
2) Gastritis akut hemoragik, disebut hemoragic karena pada penyakit
hemoragik.
5. Manifestasi Klinis
dan kronik hampir sama, seperti anoreksia, rasa penuh, nyeri epigastrum,
mual dan muntah, sendawa, hematemesis (Suratun dan Lusianah, 2010).
a) Gastritis Akut
mukosa lambung.
perdarahan.
b) Gastritis Kronis.
Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nause dan
6. Komplikasi
Komplikasi penyakit gastritis menurut Muttaqin & Sari (2011) antara lain :
medis.
metabolism dan ekresi urea atau transfuse darah lengkap dan jumlah
besar diberikan.
diduga gastritis.
8 Penatalaksanaan
lambung.
meliputi :
Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk
agen penyebab.
2) Bila korosi luas atau berat, emetic, dan lafase dihindari karena
bahaya perforasi.
meliputi :
1) Tirah baring.
2) Mengurangi stress.
3) Diet
Air teh, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian diberikan
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam.
Nama : Tn. S
Pekerjaan : Petani
3. Identitas Medis
RM : 076626
mengatakan Nyeri perut, mual dan muntah lebih dari 5 x sehari sejak 3
nyesak
8. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital :
TD : 100/70 mmhg
Nadi : 73 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
9. Personal Hygiene
Sejak masuk Rumah sakit, Pasien hanya di Lap oleh keluarga/ perawat di
10. Nutrisi
dengan menu nasi, lauk, sayur, setelah sakit dan dirawat dirumah sakit.
Klien mengatakan tidak nafsu setiap kali makan, rasanya mual dan ingin
sebelum sakit dan selama sakit BB pasien menurun jadi 44, IMT pasien
1000 cc/hari. Dengan jenis minuman air putih, teh dan kopi dan
sejenisnya, klien suka makan makanan yang berlemak, makanan pedas dan
sayur-sayuran.
- Pendengaran
- Penglihatan
- Pengecapan
Sistem pengecapan pasien baik, pasien masih bias merasakan rasa
- Penghidu
- Peraba
Respon kulit pada ekstrimitas kiri dan kanan baik, tidak ada
b. Sistem penglihatan
c. Sistem pernapasan
nafas regular, sesak (-), tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada
d. Sistem Kardiovaskuler
e. Sistem Syaraf
Kesadaran Compos mentis GCS 15. Tidak ada gangguan pada sistem
persyarafan.
f. Sitem pencernaan
Pasien merasakan nyeri di abdomen bagian kiri sampai nyesak ke ulu
Perkusi : Timpani
g. Sistem integumen
luka/memar/kemerahan
h. Sistem Eliminasi
lunak, setelah sakit dan dirawat dirumah sakit klien mengatakan BAB
hati
j. Data penunjang
Hasil Laboratorium :
- Hematokrit : 39 %
- Leukosit : 10.400 mm3
- Hb : 13,1
k. Data Pengobatan
2) OMZ 1 x 1 iv
4) Sucralfat syr 3 x 1
5) Strolacin tab 2 x 1
B. Asuhan keperawatan
1. Analisa Data
2 Ds : Obat-obatan, H Phylori,
di rumah sakit,
Do : Menurunnya sensori
BB klien 50 kg Anoreksia
menghabiskan
makanannya
3. DO :
1. Pasien mengatakan
kurang mengetahui
tentang penyakitnya
yang dipikirkan
terhadap penyakitnya
3. Pasien mengatakan
dari penyakitnya
tersebut.
DO :
1. Klien bingung.
tahu tentang
penyakitnya.
3. Pasien menanyakan
tentang penyakitnya.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
N Diagnosa Hari/
Implementasi Evaluasi
o keperawatan Tanggal
1. Nyeri Rabu, 1. Memonitor TTV S:
10 februari TD : 100/70 mmHg Pasien mengatakan masih merasa
2021 N : 73 x/menit nyeri pada seluruh bagian abdomen
Jam (09.00) RR : 24 x/menit
Suhu : 36,5 °C O:
2. Melakukan pengkajian nyeri 1. Pasien tampak meringis.
secara komprehensif termasuk 2. Skala nyeri 6 (Sedang)
lokasi, karakteristik, durasi, Inspeksi : Abdomen Normal
frekuensi nyeri. Palpasi : Nyeri tekan abdomen
P : Nyeri terjadi tanpa sebab (+)
yang jelas Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 15
Q : Nyeri terasa perih di kali Per menit
sebelah kiri abdomen dan A:
didekat ulu hati nyesak Masalah belum teratasi
P:
S : Skala nyeri 6 (sedang) Intervensi dilanjutkan