Anda di halaman 1dari 36

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN

GASTRITIS PADA MAHASISWA SEMESTER II STIKES WIRA


HUSADA YOGYAKARTA 2011

ONSIANA TATI

KP.08.00473

SULFANI RUMAGIA

KP.08.00483

SUTRIWANI

KP.08.00487

YOHANES FADLI SARSARIMIN

KP.08.00496

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA


YOGYAKARTA
2011

KATA PENGANTAR

Puji dan sukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala
karunia,petunjuk,penyertaan dan berkat-Nya yang diberikan kepada penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Hubungan pengaruh tingkat
terhadap mahasiswa semester empat

gasritis

stikes wirahusada yogyakarta yang

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Program Setudi Ilmu Keperawatan dan memperoleh gelar sarjana di
stikes Wira Husada.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi, masih belum sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran bagi siapa saja yang
membaca skipsi ini, tentunya yang bersifat membangun bagi penelitian ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapt masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimah
kasih kepada yang terhormat:
1. Catur Budi Susilo,S.Pd, S.Kp , M.kes selaku Ketua prodi S-1 Keperawatan
Wira Husada
2. Tri Winarni ,S.Kep, Ns Selaku dosen pembimbing dalam menyelesaikan
penelitian ini
3. Wahyu Widiastuti S. Kep, selaku pembimbing penulis yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi pengarahan
perbaikan dan kesempurnaan skripsi serta memberikan saran dan petunjuk
dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Kedua Orang Tua yang kami cintai, serta kakak dan adik yang telah memberi
doa dan dukungan baik moril maupun materil selama kuliah hingga penulisan
skripsi ini.
5. Buat teman-teman setia kami: Khususnya Wati poso, Hani, Linda dan kReno
yang ikut memberikan inspirasi dan semagat kepada penulisan skipsi ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah
pengetahuan serta pemikiaran.

ii

DAFTAR ISI

Kata pengantar .. i
Pendahuluan..1
Latar belakang..1
Bab 1
Rumusan masalah. 3
Tujuan penelitian3
Manfaat penelitian..3
Ruang lingkup.4
Keaslian penelitian.5
Bab 2
Tinjauan pustaka.7
A. Tinjauan teori7
1) Gastritis.7
a. Pengertian7
b. Penyebab8
c. Tanda dan gejala9
d. Penatalaksanaan10
e. Upaya pencegahan.11
f. Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis.12
B. Kerangka teori16
C. Kerangka konsep.16
D. Hipotesa 17
Bab3
Metode penelitian18
Design penelitian18

Lokasi dan waktu penelitian19


Populasi dan sampel19
Variabel.22
Definisi operasional23
Instrument penelitian.27
Pengumpulan data.30
Pengolahan data dan analisis31
Rencana jalannya penelitian.35
Daftar pustaka37

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Saat ini dengan semakin modernnya zaman, semakin banyak juga
penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri. Salah
satunya adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yang terjadi
pada lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada bagian
perut. Penyakit ini tidak bisa menular tapi biasanya bakteri Helycobacter pylori
masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan. Gastritis adalah proses
inflamsi

pada

lapisan

mukosa

dan

sub

mukosa

lambung.

Secara

histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsi sel-sel radang pada


daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang banyak
dijumpai di klinik atau ruangan penyakit dalam pada umumnya.
Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 6 tahun ini bisa
menyerang semua jenis kelamin karena pola makan yang buruk dan
kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis ini lebih
menyerang kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuh perawatan
khusus karena akan menggaggu masa tua kita semua,sehingga dibutuhkan
pengetahuan untuk mengobati dan lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya
penyakit ini sejak dini.
Secara garis besar gastritis dapt dibagi menjadi beberapa macam
berdasarkan pada manifestasi klinis, gambaran histologi yang khas, distribusi

anatomi

dan

kemungkinan

patogenesis

gastritis.

Berdasarkan

pada

manifestasi klini, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Masalah yang
sering timbul pada gastritis umumnya mengalami masalah keperawatan
gangguan rasa nyaman nyeri.
Penanganan

penyakit

gastritis

membutuhkan

pengawasan

diet

makanan setelah pulang dari rumah sakit dan sangat mudah terkena bila
tidak mematuhi tentang penatalaksanaan diet dirumah seperti makan
makanan yang teratur dan menghindari makan yang dapat mengiritasi
lambung.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah berlangsung sebelumnya di
Stikes Wira Husada khususnya pada mahasiswa semester 2 di peroleh data
tentang kejadian gastritis yang di derita oleh mahasiswa sebanyak 40 % dari
128 mahasiswa dan menyerang lebih banyak pada perempuan dibandingkan
pada laki-laki. Hal ini disebabkan karena kebiasaan pola makan yang kurang
baik dan mengkonsumsi makanan yang justru dapat menyebabkan iritasi
pada lambung.
Oleh karena itu penulis mengangkat penyakit ini karena sangat
menarik untuk dibahas dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Penyakit ini tentu bisa merusak aspek psikoliogi dan psikososial penderita,
dan diperlukan asuhan keperawatan yang holistik dan pendidikan kesehatan
untuk mencegah penyakit ini.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memperoleh rumusan
masalah yaitu:

Apakah ada Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada
mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta?

3. Tujuan penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis
pada Mahasiswa semester II Stikes Wira Husada yogyakarta
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pola makan pada mahasiswa semester II
Stikes Wira Husada Yogyakarta
2) Untuk mengetahui kejadian gastritis pada Mahasiswa semester
II Stikes Wira Husada yogyakarta

4. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat menembah wawasam dan
pengetahuan terntang pola makan yang berkaitkan dengan kejadian
Gastritis

khususnya

dalam

Keperawatan

Medikal

Bedah

yaitu

berhubungan dengan kejadian gastritis yang terjadi di kalangan


mahasiswa semister II di Stikes Wira Husada Yogyakarta.
b. Manfaat praktis.
1) Bagi Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Stikes Wira Husada
Yogyakarta
Dapat memberi masukan atau informasi pada mahasiswa Stikes
Wira Husada Yogyakarta untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kejadian gastritis pada mahasiswa semister II di Stikes Wira
Husada Yogyakarta.
2) Bagi mahasiswa semster II Stikes Wira Husada
3

Dapat di berikan pengetahuan dalam mempelajari pola makan


secara benar bagi mahasiswa semester II sehingga tidak terjadi
kejadian gastritis di Stikes Wira Husada Yogyakarta.
3) Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui
hubungan

pola

makan

dengan

kejadian

gastritis

pada

mahasiswa semester II di Stikes Wira Husada Yogyakarta

5. Ruang Lingkup
a. Iingkup waktu : penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai JuniAgustus 2011.
b. Lingkup tempat : Penelitian ini dilakukan di Sekolah tinggi Ilmu
Kesehatan Wira Husada Yogyakarta.
c. Lingkup materi : penelitiann ini

termasuk

dalam

lingkup

Keperawatan Medikal Bedah.


d. Lingkup responden : Responden dalam penelitian ini yaitu
mahasiswa

Sekolah

tinggi

Ilmu

Kesehatan

Wira

Husada

Yogyakarta.
6. Keaslian penelitian
Ada beberapa penelitian yang mempelajari tentang masalah
tingkat kejadian gastritis pada mahasiswa semister II Wira Husada
Yogyakarta:
1. Hasri Handaini (2007) yang berjudul Hubungan antara Pola makan
dan pola Makanan dengan Status Gizi Anak 0-24 bulan di Puskismas
Melati 1 Sleman. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik
dengan pendekatan waktu cross soctional, analisa yang digunakan
4

adalah tehnik kualitatif dengan hasil ada hubungan antara pola makan
dan pola makanan dengan status gizi pada anak 0-24 bulan.
Persamaannya dengan penelitian ini adalah sma-sama meneliti
tentang pola makan. Perbedaanya dengan penelitian ini adalah
penelitian ini meneliti tentang hubungan pola makan dengan kejadian
gastritis, respondennya berbeda, tempat berbeda, uji statistik dan
tahun penelitian berbeda.
2. Agus widodo (2006) yang berjudul Hubungan Antara Pola Makan
Sehari-Hari di Rumah Dengan terjadinya gastritis pada pasien yang
dirawat di RSU Wonosari. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif

eksploratif

dengan

populasi

pengambilan sampel menggunakan

sebanyak

69

orang

metode acidental sampling

sebanyak 26 orang. Teknik analisa data menggunakan analisi deskriptif


dengan alat ukur kuisioner yang di buat peniliti setelah melalui uji
validitas dan reabilitas. Persamaan dengan penelitian ini adalah samasama meneliti tentang hubungan pola makan dengan kejadian gastritis.
Perbedaannya adalah penelitian ini adalah pada responden, tempat
penelitian, uji statistik dan tanun penelitian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Gastritis
a. Pengertian
Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
sub mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronik difus atau
local (Soeparman, 2001 : 127).
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis yang
terjadi yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik
(Brunner Suddarth, 2002 : 1062).
Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1) Gastritis akut

Gastritis akut merupakan iritasi mukosa lambung yang


sering diakibatkan karena diet yang tidak teratur. Dimana
individu makan terlalu banyak atau terlalu cepat atau makan
makanan

yang

terlalu

berbumbu

atau

mengandung

mikroorganisme penyebab. Gastritis akut merupakan penyakit


yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh
dengan

sendirinya,

merupakan

respon

mukosa

lambung

terhadap berbagai iritasi lokal.


2) Gstritis Kronik
Merupakan iritasi lambung yang dapat disebakan oleh
ulcus benigna atau maligna dari lambung atau lebih helicobacter
pylori. Gastritis kronik dapat dikalsifikasikan sebagai tipe A
(Gastritis Autoimun) (Brunner and Suddarth, 2002 : 1062)
b. Penyebab (Etiologi)
1) Gastritis Super Fisial Akut
a) Enkokrin bakteri dari stopylococus E.Colly atau salmanela
(masuk setelah makanan terkontaminasi)
b) Obat-oba NSAID (Indometosin, libiprofen,

haproksen)

sulfanamida, steroid dan digitalis.


c) Makanan yang berbumbu seperti lada, cuka, mustard
d) Kafein, alkohol, dan asipirin
e) Makanan yang masuk dalam lambung meningkat dan
mengiritasi mukosa lambung
f) Refluks empedu karena terapi radiasi
g) Keracunan zat korosit yang asam atau bassa
2) Gastritis Atropi Kronik
a) Bakteri helicobacter pylori
b) Ulcus beningna atau maligna dari lambung
7

c) Faktor predisposisi (Kafein, alkohol,aspirin)


c. Tanda dan gejala (Sign and Symptomp)
1) Gastritis Akut
a) Adanya keluhan a bdomen tidak jelas, seperti anoreksia dan
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

mual.
Sakit kepala
Mengalami ketidaknyamanan, malaise
Nyeri epigastrium
Muntah dan cegukan
Pendarahan
Hematemesis
Beberapa pasien asimtomatik

2) Gastritis Kronik
a) Adanya perasaan penuh pada daerah abdomen.
b) Anoreksia
c) Nyeri hulu hati setelah makan
d) Kembung
e) Rasa asam dimulut
f) Mual dan muntah
d. Penatalaksanaan (intervensi)
1) Gastriris Akut
a) Menghindari

makanan

dan

minuman

yang

dapat

meningkatkan sekresi asam lambung


b) Pemakaian penghambat HO2 Untuk menetralisir asam
gunakan antasida umum (seperti ranitidin untuk mengurangi
sekresi

asam,

sukrafat

karena

dapat

mempercepat

penyembuhan)
c) Obat-obat anti muntah dapat membantu menghilangkan mual
dan muntah.
d) Jika terjadi muntah perlu keseimbangan cairan dan elektrolit
dengan memberikan infus vena
e) Pembedahan darurat (Lavare) mungkin diperlukan untuk
mengangkat gangren atau perforasi jika terjadi korosif yang
luas atau berat

f) Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk


hemoragi saluran gastromfestinal

2) Gastritis Kronik
a) Memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi
stres dan memulai farmako terapi.
b) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan
lunak diberikan sedikit tapi lebih sering.
c) Helicobacter pylori diatas dengan antibiotik (seperti tetraciklin
atau amoksilin) dengan garam bismut (peta bismut)
d) Menghindari alkohol dan obat-obatan yang mengiritasi mukosa
lambung
e) Vh B 12 dan terapi yang sesuai lainnya diberikan pada anemia
pernisiosa
f) H. Pylori diatasi dengan antiobiotik (seperti tetraciklin ,
moxillin) dan gram bismuth (pepto-bismol)

e. Upaya pencegahan
Agar tidak terkena gastritis/ maag maka kita harus:
1) makan yang teratur
2) makan dalam porsi kecil dan sering
3) Hindari mengkonsumsi obat yang di jual bebas, tetapi harus
4)

menggunakan anjuran atau resep dokter.


Jangan Merokok karena nikotin dalam rokok merangsang

asam lambung keluar lebih banyak.


5)
Hindari minuman beralkohol, alkphpl mengiritasi dan
mengikis

lapisan

mukosa

dalam

lambung

dan

mengakibatkan pendarahan.
6) Atasi stress dengan benar ( stress management)
7) Hidup sehat dan seimbang dengan makan makanan sehat,
seimbang dan tidak berlebihan, serta seimbangkan pula
antara kerja-istirahat-olahraga-ibadah.
9

f. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis.


1) Stres, Pola makan, pola hidup
Stres adalah mekanisme pertahanan diri atau mekanisme
koping terhadap masalah. Stres yang berlebihan dapat memicu
lambung untuk mengeluarkan asam lambung secara berlebihan.
Reaksi ini dapat mengganggu aktifitas lambung bahkan dapat
memicu kebocoran lambung. Selain itu pola makan yang tidak
teratur di tambah dengan pola hidup atau gaya hidup masyarakat
dengan mengkonsumsi makanan siap saji, berlemak serta
merokok dan kebiasaan minum minuman keras bisa
menyebabkan kerusakan lambung.
2) Pola makan
a) Pengertian
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola
diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha
untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan
demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan
sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan
kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang
dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini
adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan
jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu
seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,
mencegah atau membantu kesembuhan penyakit
b) Perilaku pola makan

10

Pola makan sehari-hari merupakan pola makan


seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan
makan setiap harinya.Pengertian pola makan seperti
dijelaskan di atas pada dasarnya mendekati definisi /
pengertian diet dalam ilmu gizi/nutrisi. Diet diartikan
sebagai pengaturan jumlah dan jenis makanan yang
dimakan agar seseorang tetap sehat. Untuk mencapai
tujuan diet / pola makan sehat tersebut tidak terlepas
dari masukan gizi yang merupakan proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui
proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan

untuk

mempertahankan

kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal organ-organ, serta


menghasilkan energi.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pola
makan seseorang yaitu :
1.
2.
3.
4.

Budaya
Agama atau kepercayaan
Status sosial ekonomi
Personal perference atau hal-hal yang tidak

disukai
5. Rasa lapar, nafsu makan dan rasa kenyang.
6. Kesehatan
c) Dampak
Sejauh

ini,

salah

satu

penyebab

utama

peningkatan asam lambung adalah pola makan yang


tidak

teratur.
11

Makanan

atau

minuman

yang

dikonsumsi dan masuk ke dalam lambung berfungsi


untuk mengurangi kepekatan asam lambung sehingga
tidak sampai menggerogoti lambung. Bila terlambat
makan sehingga terjadi kekosongan lambung, maka
asam

khlorida

lambung.
Ketua

kemudian

Departemen

menggerogoti
Gizi

dinding

Masyarakat

IPB

menambahkan, secara umum pola makan terkait


dengan metabolisme tubuh. Jadi, ada jam-jam makan
yang sebaiknya dipatuhi. Bila makan secara teratur,
maka asam lambung akan mencerna makanan itu.
Akan tetapi bila tidak ada makanan, maka asam
lambung yang seharusnya berfungsi untuk mencerna
makanan malah akan menggerogoti dinding lambung.
Yang paling tepat adalah, kita harus mengonsumsi
makanan atau minuman setiap tiga jam sekali.
Normalnya memang kekosongan lambung terjadi
enam jam setelah makan. Tetapi bila beraktivitas
tinggi, maka kekosongan lambung bisa terjadi lebih
cepat. Maka dari itu, pola makan harus dijaga agar
tidak sampai terlambat mengonsumsi makanan atau
minuman. Cara lain adalah menghindari berbagai
jenis makanan yang bisa memicu peningkatan asam
lambung, yaitu makanan yang bersifat pedas atau
berbau tajam seperti cabai, lada, jahe, serta minuman
seperti kopi dan teh. Sebenarnya, bila tubuh dalam

12

keadaan normal, konsumsi makanan atau minuman


itu tidak akan menyebabkan nyeri lambung.

B. Kerangka teori
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Persepsi
3. Sikap

Faktor Pendukung :
1. Lingkungan tempat tinggal
(rumah atau kost)
2. Lingkungan kampus
3. Pengetahuan

Pencegahan gastritis

Faktor Pendorong :
1. Sikap orang tua
2. Kebiasaan individu
3. Pengaruh ajakan teman

C. Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitian ini menggunakan model sistem yakni


menggunakan variabel independen dan variabel dependen.

13

Variabel independen

variabel dependen

Pola makan

Kejadian
gastritis

Keterangan :

: Area yang di teliti

: Berhubungan

D. Hipotesa
Berdasarkan penelitian yang di buat di peroleh hipotesis sementara atau
hipotesis alternatif (Ha) yaitu :
Terdapat hubungan antar pola makan dengan kejadian gastritis pada
mahasiswa semester II Stikes Wira Husada Yogyakarta.

14

BAB III
METODE PENELITIAN

A. DESIGN PENELITIAN
Design penelitian ini merupakan metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deisgn anailis dimana penelitian diarahkan secara
objektif dan sistematis untuk mendeskripsikaan atau menguraikan suatu
keadaan dalam suatu komunitas melalui pendekatan kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu pola makan dan
variabel terikat yaitu kejadian gastritis, akan di kumpulkan dalam waktu yang
besamaan. Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan dalam
melakukan penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya
dapat di peroleh dengan cepat.penelitian ini dilakukan melalui tahap
penyebaran kuesioner kepada mahasiswa program studi keperawatan
angkatan 2010

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN.


1. Lokasi

15

Penelitian ini dilakukan di program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu


kesehatan Wira Husada dengan pertimbangan untuk memperoleh data
yang valid sesuai dengan objek penelitian.
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan dari bulan juni sampai dengan agustus 2011
C. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti dan
populasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilaya yang ingin diketahui
oleh peneliti. Populasi dan penelitian ini adalah mahasiswa program studi ilmu
keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada. Sampel adalah
sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi jumlah sampel penelitian yang akan dihitung dalam rumus sebagai
berikut:

n=

N
1+N(d)2

Keterangan:
n: besar sampel
N:besar populasi
d:penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang di inginkan
biasanya 0,05
Populasi penelitian

ini

adalah

mahasiswa

program

studi

ilmu

keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada dari tahun ajaran
2010-2011 dan populasi sakaligus sampel.
Dari hasi pendataan jumlah populasi sebanyak 13 orang (kelas A), 10
orang (kelas B), 8 orang (kelas C), Dan

9 orang (kelas D). Jadi jumlah

populasi sebanyak 40 orang.


n

16

N
1+N(d)2
40
1 + 40(0,05)2

40
1 + 40 (0,0025)

40
1 + 0,1

40
1,1
= 36,36
= 36 0rang
Jadi total sampel yang digunakan yaitu sebesar 36 orang
Sampel yang di perlukan oleh setelah di lakukan perhitungan adalah 36
orang dan untuk mengantisipasi adanya droup out oleh responden, kemudian
dilakukan penambahan jumlah sampel sebesar 10% jadi hasilnya:
n = 36 x 10%
= 3,6
=36 + 3,6
=39,6
=40 orang
Maka jumlah sampel seluruhnya adalah 36 +3,6 =39,6 orang. Dari
jumlah sampel tersebut peneliti membulatkannya menjadi 40 orang karena
menurut polit dan hungler (1993) (dikutip dari setiadi, 2007) menyatakan
bahwa semakin besar sampel yang di perlukan semakin baik dan
representative hasil yang di peroleh.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Proportional sampling(atau
sampling berimbang) yaitu teknik pengambilan sampel yang di gunakan bila
populasi anggotanya tidak homogen dan berstrata secara proporsional,
dengan cara pengambilan respondenya yaitu random sampling yang
merupakan pengambilan sampel secara acak (sembarang). (Arikunto, 2007)
Perhitungan proporsi dari masing-masing tingkatan yaitu:
No

Kelas

Sampel

1.

Kelas A

13
=13
40X40

2.

Kelas B

3.

Kelas C

10
=10
40X40
8
=8
40X40
17

4.

Kelas D

9
=9
40X40
40

Total sampel

Jadi berdasarkan perhitungan jumlah proporsi setiap kelas maka untuk


kelas A jumlah responden yang akan diambil sebanyak 13 orang, kelas B
jumlah respondennya

diambil sebanyak 10 orang, kelas C jumlah

respondennya sebanyak 8 orang dan kelas D jumlah responden yang diambil


sebanyak 9 orang.
Pemilihan elemen untuk sampel berdasarkan pada perkembangan
peneliti yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
a. Mahasiswa dengan jenis kelamin pria dan wanita
b. Usia 18-25 tahun
c. Mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakarta semester II jurusan
keperawatan
d. Bersedia menjadi responden
2. Kriteria Eksklusi
a. Mahasiswa selain mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakarta semester
II jurusan keperawatan.
b. Tidak bersedia menjadi responden
D. VARIABEL
Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka dapat diketahui dalam
penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen (bebas) dan
variabel dependen (terikat) dengan rincian sebagai berikut :
1. Pola makan sebagai variabel independent
2. Kejadian gastritis sebagai variabel dependen
E. DEFINISI OPERASIOAL

VARIABE

O.

DEFINISI

CARA UKUR

ALAT

SKAL

HASIL

UKUR

UKUR

UKUR
18

Variabel
independ
Suatu

Kuisioner

kuesion

ordina

Pola

ent
Pola

sistem,

menggunakan

er

makan

makan

cara kerja

skala likert,

baik jika

atau

yaitu dengan

nilai

usaha

menggunakan

median
Pola

untuk

penilaian

melakuka

sangat

n kegiatan

setuju(SS) = 4,

makan

Setuju (S)= 3,

1.

makan
buruk

secara
sehat.

apabila
nilai <
Tidak Setuju
median
(TS) =2,
Sangat Tidak
Setuju (STS) =
1. Dengan
menanyakan 8
pertanyaan
mengenai pola
makan
mahasiswa

Variabel
Depende
2.

Fenomen

Kuisioner

kuisione

ordina

Kejadian

n.
Kejadian

a atau

menggunakan

gastritis

Gastritis

faktor

skala likert,

tinggi jika

resiko

yaitu dengan

nilai

19

terjadinya

menggunakan

median.

gastritis

penilaian

Kejadian

sangat

gastritis

setuju(SS) = 4,

rendah

Setuju (S)= 3,

jika <

Tidak Setuju

median

(TS) =2,
Sangat Tidak
Setuju (STS) =
1. Dengan
menanyakan 8
pertanyaan
mengenai
angka kejadian
3.

Umur

Selisih

gastris
Responden

Respond

umur

diminta mengisi dari

en

responde

kuisioner untuk

kuisione

a 10

n dalam

semua

tahun

tahun

kuesioner

tentang

antara

secara pasif

identitas

2.usia

tahun

untuk

respond

mahasisw

penelitian

pertanyaan

en

a > 20

atau di

pada kuesioner

wawancar

bila ada yang

ai dengan

kurang jelas
20

di lihat

ordina

1.usia

mahasisw

tahun

4.

tahun

responden

lahir

diminta

responde

konfirmasi

Jenis

n.
Adalah

kepada peneliti
Responden di

Dilihat

nomin

1.laki-laki

kelamin

jenis

minta mengisi

dari

al

2.perempu

kelamin

kuesioner

kuesion

responde

secara pasif

er

n pada

untuk semua

tentang

saat

pertanyaan

identitas

melakuka

pada kuisioner,

respond

bila ada

en

penelitian

pertanyaan,

baik

yang kurang

secara

jelas

fisik

responden di

maupun

minta

biologis

mengkonfirmas

an

i kepada
5.

Suku

Adalah

peneliti.
Responden

Di lihat

budaya

diminta

dari

yang

kuesioner

kuesion

dianut

secara pasif

er

responde

untuk semua

tentang

n saat

pertanyaan

identitas

21

Nomin 1.NTT
2.jawa
al
3.sunda
4.batak
5.dayak
6.sasak.
dll

men

pada kuesione

respond

gadakan

bila ada yang

en

penelitian

kurang jelas
responden di
minta
mengkonfirmas
ikan kepada

7.

Agama

Keyakina

peneliti
Responden

Dilihat

n atau

diminta

dari

kepercaya kuesioner

kuesion

an yang

secara pasif

er

dianut

untuk semua

tentang

atau

pertanyaan

identitas

diyakini

pada kuesioner

respond

oleh

Nomin 1.Islam
2.Katolik
al
3.Kristen
Protestan
4.Budha
5.Hindu

en

responde
n dan
diakui
oleh
negara
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Data penelitian ini, diambil dengan menggunakan kuisioner dengan
skala opsi dan likert yang diberikan langsung pada responden untuk diisi

22

dengan penjelasan singkat terlebih dahulu. Kuisioner ini terdiri dari 24


pertanyaan.
Tabel kisi-kisi kuisioner
No Variabel
1. Pola makan

indikator
Suatu sistem, cara

No.butir soal
1-12

Jumlah
12 Butir

13-24

12 Butir

kerja atau usaha


untuk melakukan
kegiatan makan secara
sehat.

2.

Kejadian

Fenomena atau faktor


resiko terjadinya
gastritis

Uji validitas dan Realibilitas


Menurut kountur suatu instrument dikatakan valid apabila instrument
tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.untuk mengukur
validitas ini menggunakan korelasi product moment. Standar yang digunakan
untuk menentuka valid dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya
adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf
kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Data dikatakan valit apabila r
hitung lebih besar dari r tabel.
Adapun rumus product moment:

r=

23

Keterangan :
r

= koefisien validitas item yang di cari

= jumlah responden

= skor yang di peroleh dalam setiap item

= Jumlah skor dalam variabel X

= Jumlah skor dalam Variabel Y

Reabilitas berhubungan dengan konsistensi, suatu instrumen


penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam
memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Menunjukan pada suatu
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut
sudah baik untuk mengukur reliabilitas menggunakan metode alphacronbach. Tingkat reliabilitas dengan metode alpha- cronbach di ukur
berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut di
kelompokan menjadi 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat di interpretasikan seperti tabel berikut,
arikunto (2006).
cronbachs alpha di peroleh dengan rumus :

1-

24

keterangan :

= Alphas cronbach

item

= Arians dari pertanyaan

total

= Varians dari Skor

= Banyaknya pertanyaan.
Alpha
0,00-0,20

Tingkat Reliabilitas
Kurang Reliabel

>0,20-0,40

Agak reliabel

>0,40-0,60

Cukup reliabel

>0,60-0,80

Reliabel

>0,80-1,00

Sangat reliabel

Dalam penelitian ini untuk uji instrumen di lakukan pada 30 responden.


Dimana menurut Machfoedz, dkk (dalam Arikunto 2007). bahwa uji coba
instrumen pada responden sudah menjadi kelaziman ilmiah. bahwa uji coba
instrumen sebaiknya paling sedikit 30 responden, dengan ciri responden adalah
karena kaidah

umum penelitian, jumlah responden 30 adalah batas jumlah

antara sedikit banyak, dengan pengertian bahwa data diatas 30, kurvanya akan
mendekati kurva normal dengan pengertian kuva normal adalah merupakan
suatu fenomena universal mengenai fenomena ciri atau sifat alami yang normal.
Dalam pengelolaan data dilakukan secara manual atau menggunakan SPSS
versi 13.0.

25

G. PENGUMPULAN DATA
Dalam melakukan pengumpulan data terbagi dalam dua tahap yaitu :
1. Primer
Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, peneliti melakukan uji
coba teradap kuesioner yang telah dibuat kepada perwakilan sampel
sebanyak 10 % dari jumlah sampel. Perwakilan sampel tersebut di pilih
yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian. Uji coba
kuesioner ini untuk menilai apakah pertanyaan yang dibuat dapat
dimengerti oleh responden atau tidak. Apabila terdapat kesalahan atau
kekurangan , maka peneliti akan melakukan perbaikan.
2. Sekunder
Setelah

proposal

penelitian

di

setujui

oleh

pembimbing

dan

mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari fakultas, peneliti


kemudian minta izin kepada dekan fakultas diamana akan melakukan
penelitian. Peneliti kemudian memberikan penjelasan tujuan penelitian
dan mempersilahkan calon responden un tuk menandatangani lembar
persetujuan bila bersedia menjadi responden. Peneliti lalu memberikan
penjelasan

tentang

cara

pengisian

kuesioner

dan

memberikan

kesempatan pada responden utnuk mengisi responden serta bertanya bila


ada keraguan. Kuesioner dikumpulkan apabila semua pertanyaan dalam
kuesioner telah diisi.
H. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Pengolahan data
Apabila data telah terkumpul
mengorganisir

atau

maka

mengklarifikasikan

26

tahap

data

berikutnya

tersebut

guna

adalah
tujuan

penelitian.Proses pengolaan data ini meliputi editing, coding, entry, dan


cleaning.
1. Editing
Kegiatan ini merupakan kegiatan melakukan pemeriksaan kembali
kuesioner yang telah di isi oleh rsponden meliputi: Kelengkapan
isian,kejelasan

jawaban

dan

tulisan,

relevansi

jawaban

dengan

pertanyaan isian dan kekonsistensian jawaban.


2. Coding
Bentuk kegiatan dari Coding adalah merubah data yang berbentuk huruf
menjadi data yang berbentuk angka.Hal utama yang harus dilakukan pada
kegiatan ini adalah memberikan kode untuk jawaban yang diberikan oleh
responden peneliti.
3. Entry
Kegiatan Entry adlah melakukan pemasukan data yang suda di kode
terlebih dahulu di komputer.
4. Cleaning
Kegiatan Cleaning adalah melakukan pembersihan dan pengecekan
kembali data masuk. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui
apakah ada kesalahan ketika pemasukan data.
5. Tabulasi langsung
Adalah sistem pengolahan data langsung yang di tabulasi olehe
kuesioner. Ini juga metode paling sederhana apabila di bandingkan
dengan metode yang lain. Tabulasi ini dilakukan dengan memasukan data
dari kuesioner ke dalam kerangka tabel yang telah di siapkan, tanpa
proses perantara lainnya. Tabulasi langsung biasanya di kerjakan dengan
system tally yaitu cara menghitung data menurut klasifikasi yang telah
ditentukan. Cara lain adalah kuesioner di kelompokan menurut jawaban
yang telah ditentukan, kemudian dihitung jumlahnya lalu dimasukan
kedalam tabel yang telah disiapkan. Dengan cara ini kemungkinana salah

27

karena lupa dapat diatasi. Kelemahan ini adalah pengaturannya menjadi


rumit apabila jumlah klasifikasi dan sampelnya besar.
6. Komputer.
Untuk mengolah data dengan komputer, peneliti perlu terlebih dahulu
menggunakan program tertentu, baik yang sudah tersedia maupun
program yang sudah disiapkan secara khusus dapat ditambahkan bahwa
dalam ilmu-ilmus sosial banyak sekali digunakan program SPSS 13.0
( Statistical Program For Social Science). Dengan menggunakan program
tersebut dapat dilakukan tabulasi sederhana.
Analisa data
1. Analisa univariat
Bertujuan untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel yang di
teliti yaitu karekteristik responden (umur, jenis kelamin, suku dan
agama), pengetahuan, sikap dan pencegahan gastritis.
2. Analisa bivariat
Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent
dengan variabel dependent melalui uji chi square. Uji ini digunakan
untuk

melihat

hubungan

antara

variabel

independent

yaitu

pengetahuan dan sikap dengan variabel dependent yaitu terjadinya


gastritis. Tingkat kemaknaan dan derajat kebebasan yaitu p=0,05. Nilai
propabilitas yang di dapatkan dari hasil uji, kemudian di bandingkan
dengan nilai alpha. Apabila p < alpha, maka H o di tolak sehingga dapat
disimpulkan hubungan antara variabel tersebut.
Rumus chi square
X2=
Keterangan :
= penjumlahan
X= nilai chi square
O= frekuensi pengamatan untuk tiap kategori
E= frekuensi yang diharapkan untuk tiap kategori

28

Setelah di dapatkan nilai dari X 2 maka dibandingkan dengan nilai dari


X2 tabel maka akan di dapat kriteria pengujian sebagai berikut:
Ho diterima (HI ditolak) apa bila X2
Ho ditolak (HI terima) apabila X2

X2 tabel
X2 tabel

Dapat juga dengan membandingkan nilai P- value dengan nilai alpha


(0,05)
Ho terima (H1 ditolak) apabila P-value
Ho ditolak ( H1 diterima) apabila P-value

nilai alpha ( 0,05)


nilai alpha ( 0,05)

Untuk mempermudah analisa Chi squera, nilai data dari kedua variabel
di sajikan dalam bentuk tabel silang

Variabel I
Ya
Tidak
Jumlah

Variabel II
Tinggi
Rendah
a
b
c
d
a+c
b+d

Jumlah
a+b
c+d
N

A, b, c, d merupakan nilai observasi, sedangkan nilai ekpektasi


(harapan) masing-masing sel dicari dengan rumus
Ea=
Keterangan :
Ea : ekpektasi sel a
(a+b) : total baris
(a+c) : total kolom
N : jumlah keseluruhan data
Untuk melihat hasil

kemaknaan

penghitungan

statistik

digunakan batas kemaknaan 0,05. Penolakan terhadap hipotesis


apabila nilai p < 0,05 (ada perbedaan atau ada hubungan yang
bermakna), sedangkan penerimaan terhadap hipotesa apabila nilai P >
0,05 (tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan yang bermakna ).
I. RENCANA JALANYA PENELITIAN
29

1. Tahap persiapan
Pada tahap ini, peneliti mengajukan judul karya tulis ilmiah
terlebih dahulu,sesudah judul diterima peneliti membuat surat izin
penelitian ke STIKES Wira Husada Yogyakarta untuk melakukan studi
pendahuluan lalu dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian dan
melakukan seminar proposal.Setelah seminar dilaksanakan peneliti
melakukan refisi sesuai hasil yang diperoleh dari seminar.Untuk
mendapatkan data tentang pola makan dan kejadian gastritis
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni sampai
agustus

2011.Pada

tahap

ini

meliputi

pengumpulan

data

oleh

peneliti,sampel yang diambil sebanyak 40 respoden yaitu membagikan


kuesioner tentang pola makan dengan kejadian gastritis.Sebelum
membagikan kuesioner dengan informed consent kepada responden,
peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuisioner.setelah kegiatan
kuesioner selesai kemudian dilakukan observasi.Kemudian setelah
kuesioner dan observasi terkumpul sesuai dengan jumlah sampel yang
diambil maka dilakukan pengolahan data dan uji statistik.
3. Tahap Pelaporan
Setelah pengumpulan data dan pengolahan data selesai,peneliti
menyusun laporan penelitian dalam bentuk penulisan yang baik serta
konsultasi dengan pembimbing dan mengambil kesimpulan,selanjutnya
dipertanggungjawabkan dalam seminar proposal skripsi.

DAFTAR PUSTAKA
30

Brunner and Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 2. Jakarta
EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000.Diagnosa Keperawatan.Aplikasi pada praktek klinik.
Ed. 6. Jakarta : EGC.
Donges, Marylin. Et. Al. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed. 3. Jakarta : EGC.
Mansjoer. Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed3 .Jilid 2. Jakarta : FKUI.
Sopearman. 2001.IlmyPenyakit Dalam. Jilid 11. Ed. 3. Jakarta : FKUI.

31

Anda mungkin juga menyukai