Mengenai hukum Hukum Ibadah Haji Ihram dari Miqat, Bermalam di
asal hukumnya adalah wajib ‘ain bagi Muzdalifah sesudah wukuf, yang mampu. Melaksanakan haji wajib, Bermalam di Mina selama2 atau yaitu karena memenuhi rukun Islam 3 malam pada hari tasyriq, terdapat dalam QS. Ali- Imran 97. Melempar jumrah ‘aqabah tujuh kali dengan batu pada tanggal 10 Dzulhijjah, Meninggalkan segala sesuatu yang diharamkan karena ihram. PENGERTIAN Menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk mengerjakan ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah- SUNNAH HAJI ibadah lainnya untuk Ifrad, Membaca Talbiyah, Tawaf memenuhi perintah Allah Qudum, Shalat sunat ihram 2 SWT dan mengharap raka’at sesudah selesai wukuf, keridhoan-Nya dalam masa bermalam di Mina pada tanggal 10 yang tertentu. HAJI Dzulhijjah, thawaf wada’, berpakaian ihram dan serba putih, berhenti di Mesjid Haram pada tanggal 10 Dzulhijjah. • Syarat Wajib: Islam, Baligh, Berakal, Merdeka, Kuasa (mampu)
• Rukun: Ihram, niyat ihram
dan haji, Wukuf di arafah HIKMAH pada tanggal 9 Dzulhijjah, Manusia harus melepaskan diri Thawaf, Sa’i, Tahallul, dari hawa nafsu dan hanya Tertib mengahadap diri kepada Allah, Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT, menambahkan jiwa tauhid yang HAJI MABRUR tinggi, sebagai tindak lanjut Ikhlas, Ittiba’ kepada Nabi dalam pembentukan sikap Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Harta mental dan akhlak yang mulia, untuk berangkat haji adalah harta muktamar akbar umat islam yang halal, Menjauhi segala sedunia menjadi simbol kemaksiatan, kebid’ahan dan persatuan, Memperkuat fisik penyimpangan, Berakhlak baik dan mental, Menumbuhkan antar sesama, tawadhu’ dalam semangat berkorban. NAMA bergaul, dan suka membantu MOH. MASRUR HUDA kebutuhan saudara lainnya.