Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN
KOLOSTOMI
PENGERTIAN KOLOSTOMI
• Kolostomi adalah lubang yang dibuat
melalui pembedahan pada usus
besar/ kolon melalui abdomen.
• Kolostomi adalah anus buatan yang
terletak pada dinding abdomen
dengan tujuan mengalihkan arus tinja/
feces dan dapat bersifat sementara
atau tetap.
• Kolostomi merupakan suatu prosedur
pembedahan yang berkenaan dengan
adanya bagian kolon yang berada
pada dinding abdomen anterior.
INDIKASI
Indikasi kolostomi yang permanen pada penyakit usus yang
ganas seperti carsinoma pada usus. contoh: kanker kolorektal.
Kondisi infeksi tertentu pada colon
Obstruksi Usus besar, dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa
disalurkan ke distal atau anus kerena adanya sumbatan /
hambatan yang disebabkan kelaianan dalam lumes usus.
Divertikulum, terbentuknya kantung dibagian bawah usus yang
disebabkan pembentukan fese yang kecil-kecil dan keras.
Prolaps, adanya benjolan atau keluarnya bagian usus yang
disebabkan faktor-faktor Peristaltik usus meningkat, fixasi usus
tidak sempurna, mesocolon yang panjang, tekanan intra
abdominal tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang
lemah serta kemungkinan omentum yang pendek dan tipis
TIPE KOLOSTOMI
1. Kolostomi descenden atau kolostomi sigmoid (sigmoidostomi)
Tipe stoma ini dibentuk dari bagian sigmoid dari kolon.
kolostomi ini yang sering dilakukan pada penyakit di anorektal,
seperti gangrene volvulus, malformasi anorektal, dan kanker
anorektall. Sigmoidostomi dapat bersifat sementara atau
permanen, tetapi sebagian besar kasus bersifat permanen.

2. Kolostomi transversum lebih sering dipilih sebagai lokasi


kolostomi sementara, biasanya dilakukan pada penyakit atau
trauma pada kolon transversum kiri.

3.Kolostomi ascenden jarang digunakan karena jika lokasi defek


berada di kolon transversum atau ascenden bagian atas maka
ileostomi lebih sering digunakan.
KOMPLIKASI
 lritasi Kulit. Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung
enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah
memasang kantong dan tidak tahan akan plaster.
 Diare. Makin ke proksimal colostominya makin encer feces yang keluar. Pada sigmoid biasanya
normal.
 Stenosis Stoma. yaitu penyempitan atau kontraksi lubang stoma sehingga menghambat pengeluaran
feses.
 Hernia Paracolostomy yaitu sebagian usus menonjol melalui stoma.
 Pendarahan Stoma
 lnfeksi luka operasi, karena fixasi yang kurang sempurna
 Sepsis dan kematian
 Untuk mencegah komplikasi, diperlukan colostomi dengan teknik benar serta perawatan pasca
bedah yang baik, selain itu pre-operatif yang memadai
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA PASIEN KOLOSTOMI

1. Keadaan stoma :  Hal-hal yang menyebabkan nyeri


 Warna stoma (normal warna kemerahan)  Kualitas nyeri
 Tanda2 perdarahan (perdarahan luka  Kapan nyeri timbul (terus menerus /
operasi) berulang)
 Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color,  Apakah pasien gelisah atau tidak
dolor, fungsi laese) 4. Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi
 Posisi stoma  Tidur nyenyak/tidak
2. Apakah ada perubahan eliminasi tinja :  Apakah stoma mengganggu tidur/tidak.
 Konsistensi, bau, warna feces  Adakah faktor psikologis mempersulit tidur
 Apakah ada konstipasi / diare
 Apakah feces tertampung dengan baik
 Apakah pasien dapat mengurus feces sendiri
3. Apakah ada gangguan rasa nyeri :
 Keluhan nyeri ada/tidak
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA PASIEN KOLOSTOMI

5. Bagaimana konsep diri pasien   Dapatkah pasien beradaptasi dgn


 Bagaimana persepsi pasien terhadap: lingkungan
identitas diri,harga diri,ideal diri,gambaran  setelah tahu bag tubuhnya diangkat
diri & peran 8. Kaji kebutuhan klien akan kebutuhan
6. Apakah ada gangguan nutrisi : seksual :
 Bagaimana nafsu makan klien  Tanyakan masalah kebutuhan seksual klien
 BB normal atau tidak  Isteri/Suami memahami keadaan klien
 Bagaimana kebiasaan makan pasien
 Makanan yang menyebabkan diarhe
 Makanan yang menyebabkan konstipasi
7. Apakah pasien seorang yang terbuka ?
 Maukah pasien mengungkapkan
masalahnya
Prioritas Perawatan Ditujukan Kepada

 Pengkajian mengenai penyesuaian psikologis


 Pencegahan terhadap komplikasi
 Pemberian dukungan untuk rnerawat diri sendiri
 Menyediakan informasi
 Kriteria Keberhasilan
 Adanya perasaan penyesuaian yang aktual
 Komplikasi dapat dicegah
 Klien memenuhi kebutuhan sendiri
 Adanya dukungan pelaksanaan pengobatan, mengetahui potensial
terjadinya komplikasi
Diagnosa Keperawatan yg mungkin pada Colostomy

 Potensial terjadinya gangguan eliminasi tinja (konstipasi atau diare) s.d


kemungkinan diet yang tidak balans.
 Gangguan rasa nyaman nyeri s.d gangguan mekanis kulit akibat tindakan
operasi.
 Gangguan rasa nyaman s.d BAB yang tidak terkontrol.
 Gangguan istirahat dan tidur s.d adanya rasa takut pada keadaan stoma
 Potensial gangguan nutrisi sehubungan dengan ketidaktahuan terhadap
kebutuhan makanan
 Gangguan konsep diri (gambaran diri, peran) s.d belum dapat beradaptasi
dengan stoma dan perubahan anatomis.
 Potensial ggn integritas kulit s.d terkontaminasinya kulit dengan feces.
 Disfungsi seksualitas s.d perubahan struktur tubuh.
 Potensial terjadinya infeksi s.d adanya kontaminasi luka dengan feces.
 Cemas s.d takut terisolasi dari orang lain
 Keterbatasan aktifitas s.d klien merasa takut untuk melakukan aktifitas karena
stoma
Tujuan dan Intervensi
 Agar pasien dapat BAB dengan sehari)
teratur :
 Hindari makan makanan  Agar rasa nyeri dapat
berefek laksatif berkurang :
 Hindari makan makanan yang  Catat pemberian medikasi pada
menyebabkan konstipasi saat intra operatif
(makanan yang keras)  Evaluasi rasa nyeri dan
 Kolaborasi dengan ahli gizi karakteristiknya
masalah menu makanan  Beri pengertian pada klien agar
 Kontrol makanan yang dibawa rasa nyeri diterima sebagai
dari rumah suatu yang wajar dlm batas
 Berikan minum yang cukup (2-3 tertentu
1t/hari)  Berikan analgetik sebagai
 Pola makan yang teratur (3 kali tindakan kolaborasi
 Agar klien dapat tidur/istirahat makanannya
yang cukup :  Agar tidak terjadi gangguan
 Jelaskan, stoma tidak akan konsep diri :
terbuka pada saat tidur  Berikan dorongan semangat
 Amati faktor lingkungan yang yang membesarkan hati
mempersulit tidur  Hindari sikap asing pada
 Amati faktor psikologis yang keadaan penyakit pasien
mempersulit tidur  Arahkan agar klien mampu
 Agar kebutuhan nutrisi merawat diri sendiri
terpenuhi :  Beri penjelasan agar klien
 Bekerja sama dengan ahli gizi dapat menerima keadaan dan
untuk menu makanan beradaptasi terhadap
 Berikan gizi yang adekuat stomanya
sesuai dengan kebutuhan  Hindarkan perilaku yang
 Berikan motivasi agar tidak membuat pasien tersinggung
merasa takut menghabiskan (marah, jijik, dll)
 Agar kebutuhan seksualitas dapat hygiene dan perawatan stoma
terpenuhi :  Untuk menghindari rasa cemas :
 Beri penjelasan bahwa klien boleh  Berikan keyakinan bahwa klten
melakukan hubungan seksual mampu beradaptasi dengan
dengan wajar lingkungan (masyarakat)
 Agar tidak terjadi gangguan  Agar klien tidak takut melakukan
integritas kulit : aktifitas
 Lakukan teknik perawatan baik  Berikan penjelasan masalah
(bersih) aktifitas yang tidak boleh dilakukan
 Lindungi kulit dengan pelindung (olah raga sepak bola, lari)
kulit (vaselin / skin barier) disekitar  Bila akan melakukan aktifitas
stoma kantong stoma diberi penyangga
 Letakan alas (kasa) yang dapat (ikat pinggang)
menyerap aliran feces
 Untuk menghindari infeksi
sekunder :
 Lakukan tindakan aseptik dan
antiseptik pada stoma
 Ajarkan klien tentang personal
Evaluasi
 Kebersihan stoma dan sekitarnya  Kebutuhan istirahat dan tidur
terjaga dengan baik : terpenuhi :
 Tidak ada tanda-tanda infeksi  KIien dapat tidur tenang (6-8 jam
 Tidak tampak tanda-tanda sehari)
gangguan integritas kulit  Tidak ada faktor lingkungan dan
 Stoma tidak mengalami psikologis yang mempersulit tidur
penurunan  Klien kelihatan segar (tidak
 Klien dapat BAB dengan teratur dan mengantuk)
lancar :  Rasa nyeri dapat diantisipasi oleh
 Frekuensi BAB teratur (1-2 kali klien sendiri
sehari)  Tidak ada keluhan rasa nyeri
 Pola BAB teratur  Wajah tampak ceria
 Tidak ada diare/konstipasi
 Nutrisi dapat terpenuhi melakukan hubungan seksual
 Klien mau menghabiskan  lnfeksi tidak terjadi
makanan yang diberikan  Tidak ada tanda-tanda infeksi
 Tidak ada penyulit makan (merah, nyeri, bengkak, panas)
 BB seimbang  Klien tidak cemas :
 Tidak terjadi gangguan integritas  Klien terlihat tenang dan
kulit : memahami keadaanya
 Tidak tampak tanda-tanda  Aktifitas klien tidak terganggu
gangguan integritas kulit (lecet)  Klien dapat melakukan aktifitas
 Kebutuhan seksual terpenuhi yang dianjurkan
 a. Isteri/Suami mau mengerti
keadaan klien
 b. Klien memahami dengan
cara yang disarankan dalam
PERAWATAN KOLOSTOMI (MENGGANTI
KANTONG KOLOSTOMI)

 Persiapan alat:
 Sarung tangan
 Handuk mandi
 Air hangat
 Sabun mandi
 Tissue
 Kantong colostomy
 Bengkok/plastik keresek untuk
tempat sampah
 Kassa
 Vaselin
 Spidol
 Plastik untuk guide size (mengukur
stoma)
 Pelaksanaan
 Dekatkan alat-alat ke klien
 Pasang selimut mandi
 Dekatkan bengkok ke dekat klien
 Pasang sarung tangan
 Buka kantung lama
 Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma dengan sabun atau air hangat
 Keringkan kulit sekitar stoma dengan tissue atau kassa
 Lindungi stoma dengan tissue atau kassa agar feces yang keluar lagi tidak
mengotori kulit yang sudah dibersihkan
 Ukur stoma dengan guide size untuk memilih kantung stoma yang sesuai
 Pasang kantong stoma
 Pastikan kantong stoma merekat dengan baik dan tidak bocor
 Buka sarung tangan
 Bereskan alat-alat
 Cuci tangan
TERIMA KASIH

KELOMPOK V

Anda mungkin juga menyukai