Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nurul Khidayah Hasibuan

NIS : 180210128

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2

REVIEW ANATOMI FISISOLOGI CA COLON

1. ANATOMI Usus besar atau Kolon memiliki panjang ±1-1,5m terdapat penyempitan (lipatan-lipatan ke dalam) dan
diantaranya terdapat tonjolan (lipatan-lipatan dan bergelembung). Pada pertemuan usus halus dan usus besar
terdapat suatu penyempitan yang disebut klep ileosekum sehingga makanan tidak dapat kembali ke usus halus.
Reflex gastrokolik terjadi ketika makanan masuk lambung dan menimbulkan peristaltic didalam usus
besar. Reflex ini menyebabkan defekasi / pembuangan air besar. Terdapat apendiks vermiformis atau umbai
cacing. Apendiks juga terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama seperti usus lainnya, hanya lapisan
submukosa-nya berisi sejumlah besar jaringan limfe, yang dianggap mempunyai fungsi serupa dengan tonsil.
Sebagian terletak dibawah sekum dan sebagian dibelakang sekum atau disebut retrosekum.
Sekum terletak di derah iliaka kanan dan menempel pada otot iliopsoas. Disini kolon naik melalui daerah
sebelah kanan lumbal dan disebut kolon asendens. Dibawah hati berbelok pada tempat yang disebut fleksura
hepatica, lalu berjalan melalui tepi daerah epigastrik dan umbilical sebagai kolon transverses. Dibawah limpa
membelok sebagai fleksura sinistra/fleksura lienalis dan kemudian berjalan melalui daerah kanan lumbal
sebagai kolon desendens. Didaerah kanan iliaka terdapat belokan yang disebut fleksura sigmoid dan dibentuk
kolon sigmiodeus/kolon pelvis, dan kemudian masuk pelvis besar dan menjadi rectum. Rectum 10cm terbawah
dari kolon, dimulai pada kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal yang ±3cm panjangnya. Saluran ini
berakhir ke dalam anus yang dijaga otot internal dan eksternal.
2. PENGKAJIAN DATA 1. Identitas Klien
DASAR KEPERAWATAN Meliputui nama,umur, jenis kelamin, MR, pekerjaan.
CA COLON 2. Riwayat Kesehatan
a. RKD
b. Memiliki riwayat merokok, minum alkohol, masalah TD,  perdarahan pada rektal, perubahan feses.
c. RKS
d. Biasanya alopesia,lesi,mual muntah, nyeri ulu hati, perut begah, pusing,
e. RKK
f. Riwayat penyakit keluarga adanya riwayat kanker.
g. Pemeriksaan Fisik
h. Pengkajian pada pasien dengan kanker kolon [ CITATION Mar99 \l 1057 ]  diperoleh data sebagai berikut
sbb:
3. Aktivitas/istirahat
Pasien dengan kanker kolorektal biasanya merasakan tidak nyaman pada abdomen dengan keluhan nyeri,
perasaan penuh, sehingga perlu dilakukan pengkajian terhadap pola istirahat dan tidur.
4. Sirkulasi
Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja. Kebiasaan: perubahan pada tekanan darah.
5. Integritas ego
a. Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stress ( misalnya merokok,
minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/ spiritual)
b. Masalah tentang perubahan dalam penampilan misalnya, alopesia, lesi, cacat, pembedahan.
c. Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak merasakan, rasa
bersalah, kehilangan.
6. Eliminasi
a. Adanya perubahan fungsi kolon akan mempengaruhi perubahan pada defekasi pasien, konstipasi dan
diare terjadi bergantian. Bagaimana kebiasaan di rumah yaitu: frekuensi, komposisi, jumlah, warna,
dan cara pengeluarannya, apakah dengan bantuan alat atau tidak adakah keluhan yang menyertainya.
Apakah kebiasaan di rumah sakit sama dengan di rumah.
b. Pada pasien dengan kanker kolerektal dapat dilakukan pemeriksaan fisik dengan observasi adanya
distensi abdomen, massa akibat timbunan faeces.
c. Massa tumor di abdomen, pembesaran hepar akibat metastase, asites, pembesaran kelenjar inguinal,
pembesaran kelenjar aksila dan supra klavikula, pengukuran tinggi badan dan berat badan, lingkar
perut, dan colok dubur.
7. Makanan/cairan
Gejala: kebiasaan makan pasien di rumah dalam sehari, seberapa banyak dan komposisi setiap kali makan
adakah pantangan terhadap suatu makanan, ada keluhan anoreksia, mual, perasaan penuh (begah), muntah,
nyeri ulu hati sehingga menyebabkan berat badan menurun.
Tanda: Perubahan pada kelembaban/turgor kulit; edema
8. Neurosensori
Gejala: Pusing; sinkope, karena pasien kurang beraktivitas, banyak tidur sehingga sirkulasi darah ke otak
tidak lancar.
9. Nyeri/kenyamanan
Gejala: Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat
(dihubungkan dengan proses penyakit)
10. Pernapasan
Gejala: Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seorang perokok).
Pemajanan asbes
11. Keamanan
Gejala: Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/berlehihan.
Tanda: Demam. Ruam kulit, ulserasi
12. Seksualitas
Gejala: Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan peruhahan pada tingkat kepuasan. Multigravida
lebih besar dari usia 30 tahun Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital.
13. Interaksi social
Gejala: Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung
Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan, atau bantuan).
3. PENGKAJIAN DATA Psiko sosio budaya dan spiritual :
PSIKOLOGI CA COLON 1. Psikologis:
Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah gelisah. Cara mengatasi gelisahnya klien dihibur
keluarga. Dukungan yang diberikan oleh keluarga sangat baik, keluarga memberikan semangat kepada
klien agar klien selalu berdo’a supaya cepat sembuh.
Rencana klien setelah masalah terselesaikan adalah istirahat di rumah. Klien juga mengatakan sedikit
cemas dengan penyakitnya. Klien takut akan perubahan status kesehatannya.
2. Sosial: 
Aktivitas atau peran di masyarakat adalah sebagai anggota RT 5 Kalirejo. Kebiasaan lingkungan yang
tidak disukai adalah lingkungan yang kotor. Cara mengatasinya dengan melakukan kegiatan kerja bakti.
3. Budaya:
Budaya yang diikuti klien adalah budaya jawa. Kebudayaan yang dianut tidak merugikan kesehatannya.
4. Spiritual:
Aktivitas ibadah sehari-hari sholat 5 waktu. Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan adalah yasinan.
Keyakinan klien tentang masalah kesehatan yang sekarang sedang dialami : klien yakin akan dirinya
pasti sembuh.

4. PEMERIKSAAN FISIK CA a. Keadaan Umum


COLON Kesadaran klien composmentis, Vital Sign TD 110/90 mmHg, Nadi 70x/menit, irama reguler kekuatan
sedang, Respirasi 26x/menit, irama regular, Suhu 36,50 C
b. Kepala
kulit kepala normal, tidak ada hematoma, lesi atau kotor. Rambut mudah patah saat dicabut, hitam tanpa
uban, dan bersih.
 Mata
mata klien secara umum normal, bentuk simetris, konjungtiva tampak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil dapat merespon terhadap cahaya, palpebra normal, tidak ada oedema. Lensa mata normal,
jernih, visus mata kanan dan kiri normal. Tampak garis kehitaman pada kelopak mata klien bagian
bawah.
 Hidung
Hidung klien simetris, tidak ada septum deviasi, polip, epistaksis, gangguan indera pencium, atau
secret.
 Mulut
Mulut klien normal, dimana gigi klien  normal, tidak ada lubang, dan tidak ada gigi palsu. Bibir
klien kering, tidak stomatitis, dan tidak sianosis. Gusi klien berwarna merah, lidah klien tampak
kotor.
 Telinga, telinga klien simetris, bersih, dan tidak ada gangguan pendengaran.
 Leher
leher klien normal, tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada kaku kuduk, tidak ada hematoma, tida
ada lesi.
 Tenggorokan klien normal, tidak ada nyeri tekan, tidak hipremis, dan tidak ada pembesaran tonsil.
c. Dada : bentuk dada klien normal
Pulmo : Inspeksi : pengembangan dada simetris. Palpasi : Fremitus taktil kanan sama dengan kiri.
Perkusi : pulmo kanan dan kiri sonor. Auskultasi : vesikuler pada pulmo kanan dan kiri
Cor : Inspeksi: ictus cordis tidak nampak. Palpasi : Ictus cordis teraba pada mid clavicula sic 5, Perkusi :
menunjukkan batas jantung normal.
Auskultasi : Bunyi jantung I (SI) di ruang intercosta V sebelah kiri, Bunyi jantung II (SII) di ruang
intercosta II sebelah kanan, Bunyi jantung III (SIII) tidak ada, murmur tidak ada.
d. Abdomen: inspeksi : bentuk agak cembung. Palpasi : adanya nyeri tekan pada    perut bawah. Auskultasi :
peristaltik  permenit.
e. Genetalia: Laki-laki : normal, tidak ada perdarahan.
f. Rektum: Normal, tidak ada hemoroid, tidak ada prolaps, dan tidak ada tumor.
g. Ekstremitas :
- atas : Kekuatan otot ka/ki : 6/6, ROM ka/ki : aktif/aktif
- bawah : kekuatan otot ka/ki: 6/6, ROM ka/ki : aktif/aktif

5. PEMEMRIKSAAN 1. Endoskopi.
PENUNJANG CA COLON 2. Radiologi. Pemeriksaan radiologi yang dapat dikerjakan antara lain adalah : foto dada dan foto kolon
(barium enema).
3. Ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi ada tidaknya metastasis kanker
kelenjar getah bening di abdomen dan di hati.
4. Histopatologi/ Selain melakukan endoskopi sebaiknya dilakukan biopsi di beberapa tempat untuk
pemeriksaan histopatologis guna menegakkan diagnosis. Gambaran histopatologi karsinoma kolorektal
ialah adenokarsinoma, dan perlu ditentukan differensiasi sel.
5. Laboratorium.
6. Scan (misalnya, MR1. CZ: gallium) dan ultrasound: Dilakukan untuk tujuan diagnostik, identifikasi
metastatik, dan evaluasi respons pada pengobatan.
7. Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum): Dilakukan untuk diagnostik banding dan menggambarkan pengobatan
dan dapat dilakukan melalui sum-sum tulang, kulit, organ dan sebagainya.
8. Jumlah darah lengkap dengan diferensial dan trombosit: Dapat menunjukkan anemia, perubahan pada sel
darah merah dan sel darah putih: trombosit meningkat atau berkurang.
9. Sinar X dada: Menyelidiki penyakit paru metastatik atau primer.

6. DIAGNOSA 1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dr kebutuhan tubuh b.d penurunan BB, tubuh kurus
KEPERAWATAN YANG Gejala dan tanda mayor
MUNCUL PADA  Subjektif:
GANGGUAN CA COLON (tidak tersedia)

 Objektif :
Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

Gejala dan tanda minor


 Subjektif
1. Nafsu makan menurun
2. Kram/nyeri abdomen

 Objektif
1. Bising usus hiperaktif
2. Otot mengunyah lemah
3. Otot menelan lemah
4. Membrane mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin menurun
7. Diare
8. Rambut rontok berlebihan
2) Intoleransi aktivitas b.d anemia, kelemahan
Gejala dan tanda mayor
 Subjektif:
Mengeluh Lelah

 Objektif :
Frekuensi jantung meningkat > 20% dari kondisi istirahat

a. Gejala dan tanda minor


 Subjektif
1. Merasa Lelah
2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas

 Objektif
1. Sianosis
2. Gambaran ekg menunjukan iskemia
3. Frekuensi jantung meningkat > 20% dari kondisi istirahat

3) Gangguan rasa nyaman b.d nyeri saat defeksasi


Gejala dan tanda mayor
 Subjektif:
Mengeluh tidak nyaman

 Objektif :
Gelisah

Gejala dan tanda minor


 Subjektif
1. Mengeluh sulit tidur
2. Tidak mampu rileks
3. Mengeluh kedinginan/ kepanasan
4. Merasa gatal
5. Mengeluh Lelah

 Objektif
1. Menunjukan gejala distress
2. Tempak merintih
3. Pola eliminasi berubah
4. Postur tubuh berubah

4) Resiko cedera b.d kesalahan saat pembedahan (pendarahan)

Faktor resiko
1. Eksternal
Ketidakamanan transportasi

2. Internal
A. Ketidaknormal profil darah
B. Perubahan sensasi
C. Hipoksia jaringan
D. Kegaagalan mekanisme pertahanan tubuh
E. Perubahan fungsi psikomotor dan kognitif

Anda mungkin juga menyukai