Anda di halaman 1dari 18

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PSIK ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA

Nama Mahasiswa : Heni Puspita Sari


Tempat Praktek : Ruang Pinus
Tanggal : 13 Januari 2021

I. Identitas diri klien


Nama : Tn. J Suku : Jawa
Umur : 45 Tahun Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : laki-laki Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jln. Gatot Subroto Lama Bekerja : 20 Tahun
Status Perkawinan : Kawin Tanggal MRS : 11 Januari 2021
Tanggal Pengkajian : 13 Januari 2021
Sumber Informasi : Pasien
Agama : Agama

II. Riwayat Penyakit


1. Keluhan Utama Saat Masuk RS:
Klien mengatakan nyeri pinggang
2. Riwayat penyakit sekarang:
Urolithiasis, jumlah urine sedikit dan terkadang urine berwarna kemerahan.
3. Riwayat penyakit dahulu:
Tidak ada riwayat penyakit
4. Diagnosa medis pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang
telah dilakukan:
Diagnosa medis: Urolithiasis
Pemeriksaan penunjang: Hasil BNO IVP terlihat adanya batu di ureter dextra
dan sinistra, pasien menjalani hemodialisa 1x saat awal masuk rumah sakit

III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan
pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien tidak terlalu
memperhatikan kesehatannya tetapi setelah masuk rumah sakit pasien
mengatakan ternyata kesehatan sangatlah penting dan saat sakit seperti ini
sangatlah tidak nyaman.

2. Pola nutrisi/metabolik
a. Program diit RS:
Batasi makanan tinggi oksalat: bayam, tomat, seledri, gandum dan terigu
Batasi konsumsi protein hewani: daging, ikan dan telur
Batasi makanan tinggi kalsiun: susu, eskrim, kacang-kacangan dan keju
Batasi kunsumsi tinggi fosfat: organ dalam, daging merah, dan kacang-
kacangan
b. Intake makanan
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan kebiasaan makannya dimana
frekuensi makannya 2-3x/hari dan porsinya selalu dihabiskan
c. Intake cairan
Pasien mengatakan air yang dikonsumsi dirumahnya banyak mengandung
kapur. Pasien mengatakan tiap hari minum 2-2,5 litet air/hari.

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada buang air besar (BAB)
b. Buang air kecil
Pasien mengatakan ada gangguan pada buang air kecil 1 hari sebelum
masuk rumah sakit. Pasien mengatakan sering bolak-balik ke WC (> 10x/24
jam) untuk buang air kecil dan setiap BAK kencingnya hanya keluar sedikit
saja dan terkadang berwarna kemerahan.

4. Pola aktifitas dan latihan:


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum 
Mandi 
Tolieting 
Berpakaian 
Mobilitas tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
Oksigenasi:
Pasien tidak terpasang oksigen bantuan

5. Pola tidur dan istirahat


(lama tidur, gangguan tidur, pengawasan saat bangun tidur)
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak mengalai susah tidur terutama
pada malam hari dimana klien biasa tidur 8 jam setiap harinya tetapi saat sakit
pasein mengatakan susah tidur memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit
yang dialaminya.

6. Pola persepsual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
Pasien mengatakan untuk penglihatan, pengecap, pendengaran serta sensai
masih sangat baik serta tidak terdapat gangguan.

7. Pola persepsi diri


(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakitnya tetapi klien merasa
cemas memikirkannya. Pasien mengatakan yang terpenting sekarang sekarang
adalah pasien cepat sembuh dan menjalani aktivitasnya seperti semula.

8. Pola seksualitas dan reproduksi


(fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi, dll)
Pasien mengatakan tidak ada masalah yang dirasakan terkait seksualitas.

9. Pola peran hubungan


(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan):
Pasien mengatakan selama sakit tidak pernah lagi menjalankan perannya
sebagai penopang perekonomian keluarga seperti sebelum sakit

10. Pola managemen koping-stress


(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini):
Pasien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini, pasien
nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya,
pasien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi itu
seperti apa

11. Sistem nilai dan keyakinan


(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan, dll)
Pasien mengatakan selama sakit tidak pernah menjalankan ibadahnya dan
ibadahnya menjadi terganggu akibat penyakit yang dialaminya.

IV. Pemeriksaan fisik


(cephalocaudal) yang meliputi: inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
Keluhan yang dirasakan saat ini:
Nyeri pinggang, jumlah urine keluar sedikit, mual dan terkadang urine berwarna
kemerahan.
TD: 160/90 mmHg P: 20x/menit N: 83x/menit
S: 370C SPO2: 97% tanpa oksigen bantuan
BB/TB: 60kg/170cm

1. Kepala
Distribusi rambut pasien nampak lebat, tidak ada lesi, kulit kepala bersih, tidak
ada edema. Bentuk kepala pasien simetris antara kiri dan kanan, tidak tampak
ada lesi.

2. Mata dan telinga (penglihatan dan pendengaran)


a. Penglihatan
 Berkurang  Ganda  Kabur  Buta/gelap
Pasien tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak memakai kaca
mata
 Visus : baik
 Sklera ikterik : tidak ada sklera ikterik
 Konjungtiva : tidak anemis
 Nyeri : tidak
 Kornea : jernih
 Alat bantu : tidak ada
b. Pendengaran
 Normal  Berdengung  Berkurang  Alat bantu  Tuli
Pasien tidak ada gangguan pendengaran dan tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.

3. Hidung
Hidung pasien nampak simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak
ada perdarahan dan tidak terpasang oksigenasi
4. Mulut/gigi/lidah
Tampak simetris, mukasa bibir tampak kering, tidak ada gangguan menela, gigi
pasien masih lengkap dan tidak memakai gigi palsu.

5. Leher
Tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening, tidak ada perlukaan dan vena jugularis tidak terlihat tetapi teraba.

6. Respiratori
Tidak ada batuk dan sesak
a. Dada
1) Inspeksi
Pengembangan dinding dada simetris kiri-kanan, deformitas tulang
dada (-), trakea tidak mengalami deviasi, frekuensi pernapasan normal
dan tidak menggunakan otot bantu pernapasan.
2) Palpasi
Tidak ditemukan adanya benjolan dan masa, taktil fremitus seirama,
nyeri tekan (-)
3) Perkusi
Suara perkusi resonan dan tidak ada tanda-tanda penumpukan cairan
4) Auskultasi
Bunyi napas vesikuler pada perifer paru, bunyi napas bronchial diaas
trachea, bunyi napas broncovesiculer (+) dan tidak ada bunyi napas
tambahan crackles (-), whezing (-), mengi (-).
 Sesak napas saat: pasien mengatakan tidak mengalami sesak
 Ekspirasi  Inspirasi  Istirahat  aktivitas

Tipe Pernapasan
 Perut  Dada  Biot
 Kussmaul  Cynestokes  Lainnya
Frekuensi nafas: 20x/menit
Penggunaan otot-otot asesori: tidak ada mengguanakan bantuan
otot saat bernafas.
Fremitus: saat pasien mengatakan 7 7, adanya getaran di punggung
pasien.
Sianosis: pasien tidak mengalami sianosis

7. Kardiovaskuler
a. Inspeksi
Tidak nampak pembesaran vena jugularis dan bentuk dada simetris antara
kiri dan kanan serta tidak adanya sianosis
b. Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan dan ictus kordis teraba pada ICS 5 mid klavikula
kiri, CRT < 2 detik.
c. Perkusi
Suara perkusi pekak ICS 4 dan 5 mid klavikula kiri
d. Auskultasi
Tidak terdengar bunyi jantung tambahan, Bj1 dan Bj2 normal (lub-dub). Bj1
terdengar bertepatan dengan teraba pulsase nadi pada arteri carotis
Riwayat Hipertensi: pasien mengatakan tidak ada riwayat hipertensi
Masalah jantung : pasien tidak memiliki masalah pada jantung
Bunyi jantung: frekuensi : reguler, irama: sinus rhytm
Kualitas: normal
Murmur : tidak terdengar suara murmur pada jantung pasien
 Nyeri dada, intensitas: pasien mengatakan tidak merasakan nyeri pada
dada
 Pusing: pasien mengatakan tidak merasakan pusing
 Cianosis: pasien tidak mengalami sianosi
 Capillary refill: <2 detik
 Edema, lokasi: pasien tidak mengalami edema
 Hemetoma, lokasi: pasien tidak mengalami hematoma
8. Neurologis
Rasa ingin pingsan/pusing: pasien mengatakan tidak ada rasa ingin pingsan
ataupun pusing
Sakit kepala: pasien mengatakan tidak merasakan sakit kepala untuk saat ini
 GCS : Eye:4 Verbal: 5 Motorik: 6
 Pupil : isokor
 Reflek cahaya
Sinsitra : + cepat
Dekstra : + cepat
 Bicara :
 Komunikatif  Aphasia  Pelo
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik dan terarah.
 Keluhan lain:
 Kesemutan  Bingung  Tremor  Gelisah  kejang
Pasien tidak mengeluh keluhan lain
 koordinasi ekstermitas
 Normal  Paralisis, lokasi  Plegia, lokasi
Pasien mampu menggerakan seluruh ekstremitas
 Keluhan lain
Pasien mengatakan tidak ada keluhan untuk bagian ekstremitas

9. Integumen
 Warna kulit
 Kemerahan  Pucat  Sianosi  Jaundice  Normal
Akral pasien hangat dan tidak merasa kedinginan

 Kelembaban:
 Lembab  Kering
 Turgor: elatis
 > 2 detik  < 2 detik
Keluhan lain: pasien mengatakan tidak ada keluhan
10. Abdomen
a. Inspeksi
Tidak nampak adanya perlukaan, tidak ada pembengkakan pada abdomen,
tidak ada jejas
b. Auskultasi
Peristaltik usus 15x/menit
c. Perkusi
Suara perkusi timpani, pada perut tidak ada penumpukan cairan
d. Palpasi
Ada nyeri tekan pada perut bawah, pembesaran hepar (-)
Nyeri tekan: pasien mengalami nyeri tekan pada bagian perut bawah
Lunak: tidak ada penumpukan cairan
Massa: tidak ada pembesaran hepar
Ukuran/lingkar perut: 80 cm
Bising usus: 15x/menit
Asites: tidak ada penumpukan cairan di rongga perut
Keluhan lain: pasien mengatakan nyeri di perut dibagian

11. Muskuloskeletal
 Nyeri otot/tulang, lokasi : pasien mengatakan tidak mengalami nyeri otot
 Kaku sendi, lokasi : pasein mengatakan tidak mengalami kaku sendi
 Bengkak sendi, lokasi : tidak adanya bengkak pada sendi pasien
 Fraktur (terbuka/tertutup), lokasi : tidak adanya fraktor pada pasien
 Alat bantu, jelaskan : pasien tidak menggunakan alat bantu
 Prgerakan terbatas, jelaskan : pasien mengalami keterbatasan gerak karena
mengalami nyeri pada bagian punggung
 Keluhan lain, jelaskan : pasien mnengatakan nyeri di punggung dan
mengalami keterbatasan gerak

12. Seksualitas
 Aktif melakukan hubungan seksual : pasien mengatakan sering melakukan
hubungan seksual
 Penggunaan alat kontrasepsi : selama berhubungan seksual pasien
mangatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi tetapi istrinya yang
menggunakan alat kontrasepsi
 Masalah/kesulitan seksual : pasien mengatakan tidak ada masalah dalam
melakukan hubungan seksual
 Perubahan terakhir dalam frekuensi: pasien mengatakan sering mangalami
nyeri pinggang sehingga untuk berhubungan seksual mengalami
penurunan

Pria
 Rabas penis : pasien mengatakan tidak ada masalah
 Sirkumsisi : pasien mengatakan tidak ada masalah
 Impoten : pasien mengatakan tidak ada masalah
 Gangguan prostat : pasien mengatakan tidak ada masalah
 Vasektomi : pasien mengatakan tidak ada masalah
 Ejakulasi dini : pasien mengatakan tidak ada masalah

V. Program terapi
 Terapi infus Nacl 10 tetes/menit
 Injeksi tramadol drip 1 ampul/kolf
 Inj ranitidin 2 x 1 amp

Hasil pemeriksaan penunjang dan labolatorium


(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal
pemeriksaan dan kesimpulan hasil)
Laboratorium ureum : 60 mg/dL, Creatianin : 1,8 mg/dL HB: 11,6 g/dL,
Hematokrit 42 %, lekosit 10.200 10³/µL,trombosit 200.000 /µL, LED 8 mm/jam,
hasil urine analisa : warna : kuning, kekeruhan : kemerahan, Glukosa : negatif,
Bilirubin : Negatif, Keton : negatif, Berat jenis : 1.030, PH : 6,0, protein : negatif,
darah samar : Negatif, Sel epitel : banyak, Sel epithel : 0-2 / LPB, Eritrosit 0-2/
LPB, silinder : positif, Kristal : positif, bakteria negatif.

VI. Analisa Data

No Data penunjang Kemungkinan penyebab Masalah


1. Ds: Nyeri akut
a. Klien mengeluh Terbentuknya batu yang kecil
nyeri pada perut
bagian bawah
tembus hingga Keluar bersama urine melalui
kebelakang dan traktus urinarius
menjalar kebagia
genetalia Trauma pada traktus
urinarius
Do:
a. Tekanan darah
160/90 mmHg Pengeluaran mediator nyeri
b. Skala nyeri 7 (berat) (bradikinin, prostaglandin,
sitokinin)
c. Klien tampak
meringis memegang
perut bagian bawah
dan pinggang Respon nyeri
d. Ada nyeri tekan
pada perut bagian
bawah dan pada Nyeri akut
area pinggang
2. Ds: Terbentuknya batu yang Gangguan
a. Klien mengatakan besar eliminasi urine
sering bolak balik
ke WC ( >10x/24
jam) untuk buang Obstruksi saluran kemih
air kecil
b. Klien mengatakan
setiap kali BAK
Output urine menurun
kencingnya keluar
sediki-sedikit dan
berwarna
kemereahan
Do: Gangguan eliminasi urine
a. Urine tanpak
kemerahan
Kandung kemih tidak
teraba

a.
3. Ds: Ansietas
a. Klien mengatakan Terbentuknya batu yang kecil
sudah mengetahui
informasi tentang
penyakitnya Keluar bersama urine melalui
b. Klien mengatakan trakrus urinarius
sangat cemas
dengan kondisi Terjadinya lesi akibat iritasi
kesehatannya saat saluran kemih
ini
c. Klien sering
bertanya pada Sel darah keluar
perawat tentang
kondisinya
d. Klien mengatakan Hematuria
susah untuk
memulai tidur
dikarenakan
memikirkan Cemas dengan kondisinya
penyakit yang
dialaminya
Do: Ansietas
b. Tekanan darah
160/90 mmHg
c. Klien sering
menanyakan apakah
penyakit yang
dideritanya bisa
disembuhkan
d. Klien nampak
gelisah dan sering
ke meja perawat
bertanya mengenai
kondisinya
Klien berulang kali
bertanya kepada
perawat mengenai
tindakan operasi
VII. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan terbentuknya batu di saluran kemih
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan infeksi ginjal dan saluran
kemih
3. Ansietas berhubungan dengan cemas dengan kondisinya
RENCANA KEPERAWATAN

PERENCANAAN
NO SDKI SLKI SIKI
1. Nyeri akut b.d terbentuknya batu di 1. Tingkat nyeri Manajemen nyeri
saluran kemih Indikator Dikaji Tujuan 1.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
Keluhan nyeri 4 5
1.2 Identifikasi skala nyeri
Meringis 4 5
1.3 Identifikasi faktor yang memperberat dan
Kesulitan tidur 4 5 memperingan nyeri
Mual 4 5 1.4 Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri
1.5 Fasilitasi istirahat dan tidur
1.6 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
1.7 Jelaskan strategi meredakan nyeri

Pemberian analgesik
1.8 Identifikasi riwayat alergi obat
1.9 Monitor efektivitas analgesik
1.10 Monitor tanda-tanda vitas sebelum dan sesudah
pemberian analgesik

2. Gangguan eliminasi urine b.d infeksi 1. Eliminasi urine Kateterisasi Urine


ginjal dan saluran kemih Indikator Dikaji Tujuan 2.1 Peiksa kondisi pasien (mis. Kesadaran, tanda-tanda
vital, daerah perineal, distensi kandung kemih,
Distensi kandung kemih 4 5
inkotinensia urine, refleks berkemih)
Berkemih tidak tuntas 4 5
2.2 Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan kateter
Volume residu urine 4 5 urine
Frekuensi BAK 4 5
Karakteristik urine 4 5 Irigasi kandung kemih
2.3 Identifikasi order obat irigasi kandung kemih
kembali
2.4 Monitor cairan irigasi yang keluar (mis. Bekuan
darah atau benda asing lainnya)
2.5 Monitor respon pasien selama dan setelah irigasi
kandung kemih
2.6 Monitor jumlah cairan intake dan output pada kartu
cairan/irigasi

3. Ansietas b.d cemas dengan 1. Tingkat ansietas Reduksi ansietas


kondisinya Indikator Dikaji Tujuan 3.1 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
3.2 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
Verbalisasi khawatir 4 5
memungkinkan
akibat kondisi yang
3.3 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
dihadapi
3.4 Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan
Perilaku tegang 4 5
persepsi
Frekuensi pernapasan 4 5 3.5 Latih teknik relaksasi
Frekuensi nadi 4 5
Tekanan darah 4 5
Catatan Perkembangan

Nama klien : Tn. J Umur : 45 Tahun


No. RM : Ruang : R. Pinus
Hari/tgl No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Rabu 1 Manajemen nyeri S:
13/7/20121 1.1 Mengidentifikasi lokasi,  Klien mengeluh nyeri perut bagian
karakteristik, durasi, frekuensi, bawah tembus hingga kebelakang.
kualitas, intensitas nyeri Nyeri bertambah parah ketika buang
1.2 Mengidentifikasi skala nyeri air kecil, nyeri seperti ditusuk-tusuk
1.3 Mengidentifikasi faktor yang dan sering menjalar hingga genetalia.
memperberat dan memperingan
nyeri O:
1.4 Memberikan teknik  Tekanan darah 150/80 mmHg
nonfarmakologi (teknik nafas  Klien nampak meringis memegang
dalam) untuk mengurangi rasa perut bagian bawah dan pinggang.
nyeri  Skala nyeri menurun menjadi 6.
1.5 Memfasilitasi istirahat dan tidur  Pasien tampak sudah bisa istirahat
1.6 Menjelaskan penyebab, periode dan tidur
dan pemicu nyeri
1.7 Menjelaskan strategi meredakan
A:
nyeri
 Masalah nyeri belum teratasi
Pemberian analgesik P:
1.8 Mengidentifikasi riwayat alergi  Intervensi dilanjutkan
obat
1.9 Memonitor efektivitas analgesik
1.10 Memonitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah pemberian
analgesik
Rabu 2 Kateterisasi Urine S:
13/7/20121 2.1 Memeiksa kondisi pasien (mis.  Klien megatakan selama
Kesadaran, tanda-tanda vital, menggunakan kateter urine klien
daerah perineal, distensi kandung tidak merasakan sakit saat BAK,
kemih, inkotinensia urine, refleks tetapi klien merasa sedikit terganggu
berkemih) karena terpasang kateter urine
2.2 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemasangan kateter urine O:
 Tekanan darah 150/80 mmHg
Irigasi kandung kemih  Warna urine masih terlihat
2.3 Mengidentifikasi order obat kemerahan
irigasi kandung kemih kembali  Jumlah urine masih sedikit
2.4 Memonitor cairan irigasi yang
keluar (mis. Bekuan darah atau A:
benda asing lainnya)  Masalah gangguan eliminasi urine
2.5 Memonitor respon pasien selama belum teratasi
dan setelah irigasi kandung
kemih P:
2.6 Memonitor jumlah cairan intake  Intervensi tetap dilanjutkan
dan output pada kartu
cairan/irigasi
Rabu 3 Reduksi ansietas S:
13/7/20121 3.1 Identifikasi saat tingkat ansietas  Klien mengatakan masih sangat
berubah cemas dengan kondisinya, klien juga
3.2 Temani pasien untuk mengurangi mengatakan khawatir bila harus
kecemasan, jika memungkinkan dioerasi, klien mengatakan susah
3.3 Anjurkan keluarga untuk tetap untuk memulai tidur karena selalu
bersama pasien memikirkan kondisinya
3.4 Anjurkan untuk mengungkapkan
perasaan dan persepsi O:
3.5 Latih teknik relaksasi  Klien tampak cemas
 Klien sering bertanya mengenai
kondisinya
 Tekanan darah 160/90 mmHg

A:
 Masalah ansietas belum teratasi

P:
 Intervensi dilanjutkan
LAPORAN ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
(KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH)

Nama Mahasiswa : Heni Puspita Sari Tanggal : 14 Januari 2021


NIM : P2002025 Tempat : R. Pinus
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan Pemasangan kateter urine
Nama Pasien : Tn .J Kateter urine adalah suatu kegiatan yang dilakukan
Diagnosa Medis : Urolithiasis untuk memenuhi kebutuhan eliminasi urine dengan
Tanggal Tindakan : 14 Januari 2021 melakukan pemasangan kateter untuk membantu
memenuhi kebutuhan BAK (Kasiati & Rosmalawati
W.D. 2016)
2. Diagnosa Keperawatan Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan infeksi
ginjal dan salurah kemih
3. Tujuan tindakan Memenuhi kebutuhan eliminasi urin
4. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional Prinsip tindakan steril
R: mencegah terjadinya infeksi di saluran kemih
5. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan Ruptur uretra
tersebut dan cara pencegahan
Kondisi dimana uretra pecah karena balon kateter di
kembangkan sebelum balon melewati uretra. Cara
pencegahan : pada saat melakukan pemasangan kateter
usahakan selang kateter di masukkan pull sampai
glanpenis
6. Hasil yang didapat dan makna tidak terjadi ruptur uretra karena saat pengisian balon
kateter, kateter dimasukkan pull sampai ke cabang.

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya1. Kateter urin sebelum dilakukan pengembangan balon
yang dapat dilakukan untuk mengatasi diusahakan kateter sudah masuk semua
masalah/diagnosa tersebut 2. Lakukan observasi setelah pemasangan
8. Evaluasi diri tentang pelaksanaan tindakan Praktek berjalan dengan lancar, tindakan dilakukan
tersebut dengan keyakinan dan dilakukan sesuai dengan standar
operasional prosedur serta waktu digunakan dengan
efisien.

Anda mungkin juga menyukai