B. Alasan Masuk RS
Pasien awalnya dirawat sejak 29 Maret 2020 di RS Atin Husada Ngawi dengan keluhan riwayat
pingsan sebanyak 2 kali. Pasien mengeluh nyeri dada seperti ditekan dan disertai keringat
dingin.frekuensi Pernafasan ( RR ) : 30 x/mnt, irama reguler, napas cepat dan dangkal, adanya
penggunaan otot bantu pernafasan, dan pasien terpasang NRM 10 lpm. Hasil pemeriksaan nadi : 80
x/mnt, irama regular, teraba lemah, SpO2 90%, ujung kaki pucat, cappillary refill : 5 dtk. GCS E3 V4
M5. Tekanan darah 143/70 mmHg. Pasien mengeluh sesak napas dan akan bertambah saat bergerak.
C. Keluhan utama
Pasien mengatakan mengeluh nyeri dada seperti ditekan
D. Primary Survey
1 Air Way
Jalan nafas paten, tidak ada obstruksi atau sumbatan pada jalan nafas, tidak ada suara nafas
tambahan, terpasang bed side monitor.
2 Breathing
Frekuensi pernafasan 30x/m , Irama reguller, ada otot bantu pernafasan, nafas cepat dan
dangkal , terpasang NRM 10 lpm, SPO290 %
3 Circulation
Nadi kuat, Irama reguler, kuat, SPO2= 90%, ujung kaki pucat, cappillary refill : 5 dtk. GCS
E3V4 M5
4 Disability
GCS= E3V4 M5
5 Exposure/Environtment
Pasien mengeluh sesak napas dan akan bertambah saat bergerak.
E. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien telah dilakukan tindakan di RS Antin dan pemberian obat, kemudian klien dirujuk ke
RSDM dan dipindahkan ke ruang ICVCU untuk mendapatkan perawatan intensif.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
1) Penyakit yang pernah dialami:
a) Kanak-kanak : Pasien mengatakan saat kecil anaknya sakit demam batuk, flu
dllnya.
b) Kecelakaan : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
c) Pernah dirawat : Pasien menfatakan baru kali ini di rawat di RS
d) Operasi : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan operasi
2) Alergi : Pasien mengatakan tidak memiliki alergi
3) Imunisasi : Pasien mengatakan lupa
4) Kebiasaan : Pasien mengatakan sering minum teh
5) Obat-obatan :Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan
c. Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan memiliki penyakit keturunan seperti HT, DM,
F. Genogram
Keterangan Genogram:
= laki-laki
= perempuan
= pasien
Atau = meninggal
= menikah
= tinggal serumah
= keturunan
Secondary Survey
1. Kepala : Masochepal
a. Kulit : Turgor kulit elastis, lembab, tidak ada sianosis
b. Rambut : Tidak mudah rontok, berwarna putih, rambut kering
c. Muka : Simetris, tidak terdapat lesi.
d. Mata : Terdapat Hematom di mata kiri dan kanan,
1) Konjungtiva : Ananemis
2) Sclera : Anikterik
3) Bentuk Pupil : Isokhor
4) Ukuran Pupil : kanan 2mm kiri 2mm
5) Reflek Pupil : positif
6) Palpebra : tidak ada oedem
7) Lensa : Hitam kecoklatan
8) Visus : Tidak terkaji
e. Hidung : Normal, tidak terdapat polip, terpasang NRM 10 lpm
f. Mulut : Normal, tidak terdapat labiopalatoscizis, tidak ada stomatitis, bersih.
g. Gigi : Tidak terkaji
h. Bibir : Lembab dan tidak ada sianosis
i. Telinga : Simetris, bersih
j. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri telan
k. Tenggorokan : Tidak ada sumbatan
l. Dada : Pengembangan dada simetris, terdapat kardiomegali disertai awal
edema paru efusi pleura kanan
a. Pulmo
Inspeksi : Tampak cephalisasi di kedua lapang paru
Palpasi : Taktil fremitus tidak terkaji, Pengembangan dada cepat dan dangkal
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler , tidak terdapat suara nafas tambahan.
b. Cor
Inspeksi : Tidak terdapat lesi, Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ukuran membesar dengan CTR 63%
Perkusi : batas jantung kiri atas ICS 2 linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah ICS 4 linea medial clavicula sinistra
Batas jantung kanan atas ICS 2 liena parasternalis dextra
Batas jantung vanan bawah ICS 4 linea parasternalis dextra
Auskultasi : Tidak terdengar suara tambahan S3
m. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat lesi, tidak terdapat jejas
Auskultasi : bising usus 16x/menit,
Palpasi : Tida teraba keras pada abdomen, tidak ada nyeri tekan
Perkusi :Timpani
n. Punggung
Inspeksi : Tidak terdapat jejas, tidak terdapat kelainan seperti lordosis, kifosis, skeliosis
Palpasi : vokal vremitus sama
o. Genetalia
1) Pria : Bersih, tidak ada Hipospadia,
p. Rectum : Normal, tidak ada hemoroid.
q. Ektremitas
1) Atas : kekuatan otot kanan 5555, kiri ; 5555CRT 5 detik
2) Bawah : kekuatan otot kanan 5555, kiri 5555 CRT 5 detik
r. Pengkajian 12 nervus cranialis
a. Nervus I (olfaktorius:penciuman)
Pasien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan minyak wangi
b. Nervus II (optikus)
Tidak terkaji
c. Nervus III (okulomotorius: )
Tidak terkaji
d. Nervus IV (troklearis: mengunyah)
Masih dapat mengunyah makanan
e. Nervus V (trigeminus: menggerakkan bola mata)
Pasien dapat menggerakkan bola mata dengan baik
f. Nervus VI (abdusend: pergerakan bola mata)
Pergerakan bola mata pasien dapat mengikuti arah rangsangan pemeriksa
g. Nervus VII (fasialis: mimik muka)
Mimik muka normal.
h. Nervus VIII (vestibuloakustikus: keseimbangan dan pendengaran)
Pasien masih dapat mendengar dan menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik pada
jarak 1-2 meter.
i. Nervus IX (glosofaringus: menelan, mengecap)
Tidak ada gangguan menelan,
j. Nervus X (fagus: menelan, sekresi getah)
Tidak terkaji
k. Nervus XI (aksesorius: pembeciraan, menggerakkan kepala)
Bingung
l. Nervus XII (hipoglosus: bicara, mengunyah, menelan)
Bicara bingung
s. Basic Promoting physiology of Health
1. Aktivitas dan latihan
a. Sebelum Sakit
DS :Ny. S mengatakan suaminya sebelum sakit pasien bekerja sebagai buruh,
biasanya klien bekerja sebagai buruh bangunan.
DS : Ny. S mengatakan suaminya baru sekarang mengalami sakit, dan semenjak sakit
klien tidak bekerja karena jika bekerja klien merasa nyeri pada dada dan sesak nafas.
DO :
- Tn A tampak hanya berbaring ditenpat tidur dan terpasang alat bed side monitor.
- Segala kebutuhan terutama ADL klien dibantu oleh perawat.
- Terpasang infus ditangan kiri RL 40 cc/jam
Depan
4. Nutrisi
a. Sebelum Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya sebelum sakit biasa makan 3-4 kali sehari
b. Selama Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya selama sakit pasien makan 3 kali sehari, namun
klien hanya makan sedikit.
DO :
- TB=165cm; BB=60kg, IMT= 65/2,82 = 22,0 (Ideal)
- Hemoglobin 13,7 g/dL ;Hematokrit 39.4% ;
- Rambut berwarna putih, bersih dan tidak mudah rontok.
- Diiet TKTP lunak (bubur)
Lainnya
Total 1325 cc 1128,1 cc
*kalau ada
Balance cairan = Input – Output (satu shift) 7 jam
= 1325 – 1128, 1
= + 196, 9
6. Oksigenasi
a. Sebelum Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya sebelum sakit tidak pernah mengalami sesak nafas.
b. Selama Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya selama sakit klien sering mengalami sesak
DO :
- Pasein terpasang NRM 10lpm
- SaO2 90%
- ada otot bantu pernafasan
- ada retraksi dinding dada
- RR 30 x/menit, Irama reguller.
7. Eliminasi Fekal/Bowel
a. Sebelum Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya sebelum sakit biasa BAB 1x sehari
b. Selama Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya selama sakit sulit BAB
DO :
- Peristaltik usus 16x/menit
- Pasien belum BAB
8. Eliminasi urin
a. Sebelum Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya sebelum sakit biasa BAK 5-7 kali sehari
b. Selama Sakit
DS : Ny. S mengatakan urine bag selalu penuh
DO :
- Pasien terpasang kateter
- Urine berwarna kunung seperti teh
- Urine 400cc (saat pengkajian)
9. Sensori, persepsi dan kognitif
a. Sebelum Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya sebelum sakit hanya pengelihatan sudah sedikit
terganggu karena usia sudah tua, klien tidak mengalami masalah pada penciuman,
pendengaraan maupun perasa.
b. Selama Sakit
DS : Ny. S mengatakan suaminya sekarang sering merasa pahit pada mulut.
DO : Pasien tampak hanya makan sedikit.
Mall Moton : Akinetik basal – mid inferior, inferoseptal, inferolateral, apical inferior, apical septal
Dimensi LA normal, RA dan RV normal
Mitral : MR moderate dengan VCW 0,4 cm
Trikuspid : TR moderate dengan ERO 0,2 cm, VCW 0,3 cm
Pulmonal : dalam batas normal
Terapi Medis :
Jenis Terapi Nama Obat Dosis Rute
Cairan IV Inf. RL 40cc/jam IV
Obat Parenteral Furosemid 5 mg/24 jam IV (syring pump)
Heparin IV (syring pump)
EAS Primer atau 250 cc/24 jam IV (syring pump)
Kidmin
Obat peroral Aspilet 80 mg/24 jam Oral
Clopidogrel 75 mg/ 24 jam Oral
Atorvastatin 40 mg/24 jam Oral
Ramipril 2,5 mg/24 jam Oral
ANALISA DATA
Nama klien : Tn. A No. Register : 1054747
Umur : 78 Tahun Diagnosa Medis : AMI
Ruang Rawat : ICVCU Alamat : Taji, 03/01 Prambanan, Klaten
TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
18/03/2019 DS : Pasien mengatakan baru Ketidakseimbangan Intolrasnsi Aktivitas
10.00 WIB sekarang mengalami sakit, dan semenjak anatara suplai dan
sakit klien tidak bekerja karena jika kebutuhan oksigen
bekerja klien merasa nyeri pada dada dan
sesak nafas.
DO :
- Tn a tampak hanya berbaring
ditenpat tidur dan terpasang alat bed
side monitor.
- Segala kebutuhan terutama ADL
klien dibantu oleh perawat
- Total indeks bartel 2
(ketergantungan total)
18/03/2019 DS: Pasien mengatakan nyeri pada area Akan dikembangkan Penurunan Curah
dada menjalar keseluruh tubuh. Jantung
DO: - Diagnosa medis klien (AMI)
- Perubahan gelombang EKG
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Penurunan curah jantung b.d irama jantung d.d takikardia
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d.d
perubahan EKG, respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas dan dipsnea setelah
beraktivitas
3. Nyeri Akut b.d agen cidera biologis d.d keluhan tentang karakteristik nyeri dengan
menggunakan standar intrumen nyeri.
1.
RENCANA TINDAKAN
Nama klien : Tn. A No. Register: 1054747
Umur :78 Tahun Diagnosa Medis: AMI
Ruang : ICVCU Alamat : Taji, 03/01 Prambanan, Klaten
& Feby
4 Resiko jatuh NOC:Perilaku NIC: Pencegahan Jatuh 1.
Pencegahan Jatuh (1909) (6490) meminimalkan
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi perilaku dan perilaku yang
keperawatan selama faktor yang mempengaruhi dapat
selama 3 x 24 jam resiko jatuh meningkatkan
diharapkan perilaku 2. Bantu ambulasi pasien resiko jatuh
pencegahan jatuh pasien 3. Instruksikan pasien 2. menjaga
dapat ditingkatkan dari untuk memanggil jika keseimbangan
rangking 4 (sering perlu bantuan 3. membantu
menunjukkan ) kerangking 4. Pasang penghalang kebutuhan
5 (konsisten menunjukkan) tempat tidur pasien,
dengan kriteria hasil: 5. Berikan penanda resiko meminimalkan
- penghalang tempat tidur jatuh (tanda kuning) pergerakan
selalu terpasang 4. mencegah
- terpasang tanda kuning terjadinya jatuh
(resiko jatuh) 5. memberikan
peringatan
resiko tinggi
terjadinya jatuh