Disusun Oleh :
MONICA TUCUNAN
203203048
Disusun oleh:
MONICA TUCUNAN
203203048
Disetujui pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui :
( ) ( )
Mahasiswa
( Monica Tucunan )
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI NERS STIKES A. YANI YOGYAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN STROKE INTRACEREBRAL HEMORAGIK (ICH)
DI RUANG MELATI
b. RIWAYAT KESEHATAN
Alasan masuk RS :
Tn.H masuk RST Magelang tanggal 20 Januari 2021 pukul 11.00 diarenakan mendadak terjadi
penurunan kesadaran sejak jam 6 pagi , pasien ada riwayat trauma, pusing, lemah, muntah 2x,
Ekstremitas sebalah kanan lemah, demam, sesak dan sulit untuk berkomunikasi
Genogram
Keterangan
: Klien
: Laki-laki
: Perempuan
c. PENGKAJIAN FISIK
1. Sistem Pernafasan
Dispnea : Ya
Sputum : Tidak
Riwayat penyakit Bronktis : Tidak; Asthma: Tidak; TBC: Tidak; Emphysema: Tidak;
Pneumonia: Tidak
Merokok : Tidak
Respirasi : 20x/menit; Regular; Simetris
Penggunaan otot bantu pernapasan: Tidak
Fremitus :tidak
Nasal flaring:Tidak
Sianosis : Tidak
Pemeriksaan Thorax
a. Inspeksi : Simetris, pernafasan pasien menggunakan otot bantu, pengembangan paru
simetris antara kanan dan kiri, tak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : perkusi paru sonor
d. Auskultasi : Terdengar suara nafas tambahan
e. Data Tambahan Lain-lain : Pasien terpasang nasal kanul 2 Lpm
2. Sistem Kardiovaskular
Riwayat Penyakit : Hipertensi: Ya; Penyakit gangguan jantung: Tidak
Edema kaki : Tidak
Plebitis : Tidak
Claudicasio : Tidak
Dysreflexia :Tidak
Palpitasi : Tidak; Sinkop: Tidak
Rasa kebas/kesemutan : Tidak
Batuk darah : Tidak
TD : 205/99 mmHg, pengukuran di lengan: .
Posisi pengukuran: Tidur
Nadi : 75 x/menit di radial
Kualitas nadi : Kuat
CRT : < 3 detik.
Homans sign :.tidak ada homans sign
Abnormalitas kuku:. kuku normal.
Perubahan kulit :. ada perubahan kulit
Membran mukosa : membran mukosa kering dan pucat
Pemeriksaan Kardio
a. Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit merata
b. Palpasi : teraba iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2 cm dari
midklavikularis kiri
c. Perkusi : Suara edup
d. Auskultasi : suara s1 dan s2
e. Lain-lain : tidak ada data lain-lainnya
3. Sistem Gastrointestinal
Antropometri
a. BB : 50 kg TB : 160 cm LLA : tidak ada dilakukan pegukuran LLA
Berat badan: 50 Kg, ada perubahan BB: Tidak
Biokimia
Hb : 13,3 g/dl Hmt : tidak ada data Hmt
Albumin : tidak ada data Serum glukosa :tidak ada serum glukosa
Clinical sign
a. Turgor kulit : <1 detik
b. Membran mukosa: kering
c. Edema : Tidak
d. Ascites : Tidak
e. Pembesaran tiroid: Tidak
f. Kondisi gigi dan mulut: Gigi lengkap , mulut bersih
g. Kondisi lidah: bersih
h. Halitosis:Tidak
i. Hernia: Tidak
j. Massa abdomen :Tidak
k. Bising usus: 10 x/menit
l. Data tambahan dalam Pemeriksaan abdomen:
Inpeksi :warna kulit sawo matang, warna kulit merata tidak terdapat luka
Auskultasi : peristaltic usus 10 x/m
Perkusi :terdengar suara tympani
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema.
Diet :
a. Pola makan sebelum dirawat: 3 x/sehari; waktu: pagi siang malam
b. Ada larangan/pantangan makanan: Tidak
c. Penggunaan suplemen makanan: Tidak;
d. Kehilangan nafsu makan: Ya, alasan karena pasiennya lemah
e. Mual/Muntah: Pasien mengatakan bahwa ia merasa mual
f. Alergi makanan: Tidak
g. Dada serasa terbakar sesaat setelah makan: Tidak
h. Masalah dalam menelan: Ya
i. Gigi Palsu: Tidak
j. Penggunaan diuretik: tidak
k. Pola makan selama sakit/dirawat: 3 x/sehari; waktu pagi siang malam
l. Kebutuhan cairan selama sakit:
m. Balance cairan selama 24 jam
Intake Output Balance cairan
Parenteral: 1.500 cc Urine : 1.200 cc Input – output :
Makan + minum : 1100cc IWL : 40,62 1,260 cc
Feses : 100 cc
Total : 2600cc Total : 1,340 cc
4. Sistem Neurosensori
Merasa pusing/mau pingsan: Pasien mengatakan bahwa ia merasa pusing
Sakit kepala : Ya
Kesemutan/Kebas/lemah : pasien tampak lemah
Riwayat stroke : Ya
Kejang : Tidak
Kehilangan daya penglihatan : Tidak
Glaukoma : Tidak; Katarak: Tidak; Alat bantu pengelihatan: Tidak
Kehilangan daya pendengaran: Tidak
Alat bantu dengar: Tidak
Pengecap : masih bisa mengecap
Pengidu : masih bisa mencium bau
Peraba : masih bisa merasakan peraba
Status mental : tidak ada perubahan status mental
Orientasi : Waktu:Normal; Waktu: Normal; Tempat: Normal; Orang: Normal; Situasi:
Normal
Tingkat kesadaran : Somnolen
GCS : E 3 M 5 V 0 Total: 8
Afek (gambarkan) : Ny W dalam keadaan tidak sadarkan diri,
Memori : tidak terkaji
Afisia : Ya
masa lalu:masih memngingat masa lalu
Pupil:isokor; ukuran:2 mm, reaksi cahaya: membesar saat tidak ada cahaya
Facial droop: Tidak, bagian
Postur tubuh:normal
Reflek tendon:ada reflek tendon
Paralisis: Tidak
Nyeri: tidak
5. Sistem Muskuloskeletal
Kegiatan utama sebelum sakit : Pasien merupakan IRT
Kegiatan senggang: Berolahraga
Kondisi keterbatasan: Istirahat
Tidur malam: Ya, 8 jam, Tidur siang: Tidak
Kesulitan untuk tidur: Ya; Insomnia: Tidak
Sulit bangun tidur: Tidak
Perasaan tidak tenang saat bangun tidur: Tidak
Rentang gerak : normal
Kekuatan otot :2
Ekstremitas : Lemah di bagian ekstremitas atas dan bawah sebelah kanan, tidak bisa
bergerak bebas
Deformitas :.tidak ada deformitas
Postur : Normal
Gaya Berjalan : normal
Kemampuan ADL’s
(Menggunakan kode 3 = independent, 1 = butuh bantuan, 0 = dependent)
Aktivitas 1 2 3
Buang air besar √
Buang air kecil √
Menggunakan toilet √
Berdandan √
Makan √
Berpakaian √
Berpindah tempat √
Mobilisasi √
Naik tangga √
Mandi √
6. Sistem Integumen
Riwayat alergi: tidak ada riwayat alergi
Riwayat imunisasi:keluarga tidak ingat riwayat alergi
Perubahan sistem imun: tidak ada riwayat sistem imun
Transfusi darah: tidak
Temperatur kulit: 36,4 °C
Diaphoresis: tidak ada diaphoresis
Integritas kulit: bagus Laserasi: tidak
Ulcer: Tidak
Luka bakar: Tidak
Pressure Ulcer : tidak ada pressure ulcer
Edema : Tidak ada
7. Sistem Eliminasi
a. Fecal
a) Frekuensi BAB : 1 x/hari
b) Karakteristik feses
Konsistensi : padat
Warna : coklat
Bau : khas
c) Penggunaan laxative : tidak,
d) Perdarahan per anus :Tidak
e) Hemoroid : Tidak
b. Bladder
a. Inkotinensia: Tidak
b. Urgensi: tidak
c. Retensi urin: Tidak
d. Frekuensi BAK: 4 x/hari
e. Karakteristik Urin: kuning
f. Volume urin : 1.200 cc
g. Nyeri/kesulitan terbakar/kesulitan BAK : tidak ada nyeri dan Pasien jarang BAK
h. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: Tidak ada penyakit ginjal/kandung kemih
8. Sistem Reproduksi
Keluhan sistem reproduksi: tidak ada
Perempuan:
Usia menarkhe: 13 tahun
Durasi menstruasi: 5 hari
Periode menstruasi: 28 hari
Waktu menstruasi terakhir:
Hamil: Tidak
Perdarahan diantara waktu mestruasi? tidak
Menopouse: Tidak
Pemeriksaan payudara sendiri:
Pemeriksaan lain:tidak ada
Terapi hormonal: tidak
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Nilai / Kepercayaan
Agama yang dianut:Islam
Kegiatan keagamaan yang di jalani : ngaji dan sholat
Nilai / kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : tidak ada nilai dan kepercayaan yang
bertentangan dengan kesehatan
Gaya hidup:.Normal
Perubahan gaya hidup: Tidak ada perubahan
2. Koping / stress
Pasien merasa stres: Pasien merasa stress dengan penyakit yang di alaminya
Faktor penyebab stres : Penyakit yang di derita
Cara mengatasi permasalahan : Pasien berdoa dan mengaji
Status emosional : Pasien mengatakan bahwa ia masih bisa mengontrol emosinya
3. Hubungan
Tinggal dengan: Suami dan kedua anaknya
Orang yang mendukung : keluarga
Penyakit mempengaruhi hubungan keluarga/ orang lain: tidak mempengaruhi
4. Persepsi Diri
Yang dirasakan terkait hospitalisasi : Pasien mengatakan bahwa ia merasa sedih dengan keadaan
yang di alami nya saat ini, ia merasa merepotkan istrinya karena berada di RS
Perilaku klien sesuai dengan situasi : perilaku sesuai dengan situasi pasien
c. Data Penunjang
Pemeriksaan LAB
obat yang digunakan
untuk mengatasi tekanan
Diltiazem IV 1x1 darah tinggi dan
mencegah nyeri dada
(angina)
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Ds Resiko Perfusi Stroke
Serebral Tidak Efektif
Do
Pasien mengalami
penurunan kesadaran
Kesadaran Somnolen, GCS
8 (E 3 M 5 V 0)
TD : 205/99 mmHg
HR : 75x/m
RR : 20x/m
Hasil CT Scan menunjukan
perdarahan intracranial
mencakup thalamus dan
ganglia sinistra yang
meluas ke intraventriculare
(uk. LK 24,5 x 33,9 mm)
Do
Pasien mengalami
penurunan kesadaran, dan
ADL’s di bantu oleh
keluarga
Kekuatan otot 2
ADL’s pasien dibantu oleh
keluarga
Pasien tampak lemah dan
hanya berbaring di tempat
tidur
Do :
Afasia
Pasien tidak mampu bicara
Tidak ada kontak mata
Pasien sulit menggunakan
ekpresi wajah
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif b/d Stroke
2. Gangguan mobilitas fisik b/d Gangguan Neuromuscular
3. Gangguan komunikasi Verbal b/d Penurunan sirkulasi serebral
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO SLKI SIKI
KEPERAWATAN
DX
1 Resiko perfusi serebral Resiko perfusi serebral tidak efektif Manajemen Peningkatan
tidak efektif b/d Stroke
teratasi setelah dilakukan Tekanan Intrakranial
tindakan keperawatan selama 2x8 (I.09325)
jam dengan kriteria hasil Observasi
Perfusi Serebral (L.02014) 1. Monitor tanda dan gejala
Tingkat Kesadaran di peningkatan TIK
pertahankan dari 2 di 2. Monitor ICP
tingkat menjadi 4 (Intrakranial pressure)
Tekanan intrakranial di 3. Monitor CPP (Cerebral
pertahankan dari 2 di Perfusion)
tingkat menjadi 4 4. Monitor status
Nilai rata-rata Tekanan pernapasan
darah di pertahankan dari
Terapeutik
2 di tingkat menjadi 4
1. Meminimalkan stimulus
Kesadaran dari 2 di
dengan menyediakan
tingkat menjadi 4
lingkungan yang tenang
Refleks saraf dari 2 di
2. Berikan posisi semi
tingkat menjadi 4 Fowler
3. Hindari manuvr valsava
Skala
4. Hindari pemberian cairan
Memburuk : 1
IV hipotonik
Cukup Memburuk : 2
5. Pertahankan suhu tubuh
Sedang : 3
normal
Cukup Membaik : 4
Membaik : 5 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik
2 Gangguan mobilitas Gangguan mobilitas fisik teratasi Dukungan Mobilisasi (I.05173)
fisik
setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 2x8 dengan 1. Identifikasi toleransi fisik
kriteria hasil melakukan pergerakan
Mobilitas Fisik (L.05042) 2. Monitor frekuensi
Pergerakan ekstremitas di jantung dan tekanan
pertahankan dari 2 di darah
tingkat menjadi 4 3. Monitor kondisi umum
Kekuatan otot di selama melakukan
pertahankan dari 2 di mbilisasi
tingkat menjadi 4
Terapeutik
Rentang gerak (ROM) di
1. Fasilitasi aktivitas
pertahankan dari 2 di
mobilisasi dengan alat
tingkat menjadi 4
bantu
Kelemahan fisik 2 di
2. Fasilitasi melakukan
tingkat menjadi 4
pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk
Memburuk : 1 meningkatkan
Sedang : 3
Edukasi
Cukup Membaik : 4
Membaik : 5 1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus di
lakukan
3. Gangguan komunikasi Gangguan komunikasi Verbal Promosi Komunikasi : Defisit
Verbal
teratasi setelah dilakukan Bicara (I.13492)
tindakan keperawatan selama 2x8 Observasi
dengan kriteria hasil 1. Monitor proses kognitif,
Komunikasi Verbal (L.13118) anatomis, dan fisologis
Kemampuan berbicara yang berkaitan dengan
dari 1 di tingkatkan bicara
menjadi 4 2. Identifikasi perilaku
Kesesuaian ekspresi emosional dan fisik
wajah/tubuh dari 1 di sebagaibentuk
tingkatkan menjadi 4 komunikasi
Kontak mata dari 1 di
tingkatkan menjadi 4
Terapeutik
Afasia di pertahankan dari
1. Gunakan metode
2 di tingkat menjadi 4
komunikasi alternatif
Skala 2. Sesuaikan gaya
Memburuk : 1 komunikasi dengan
Cukup Memburuk : 2 kebutuhan
Sedang : 3 3. Berikan dukungan
Cukup Membaik : 4 psikologis
Membaik : 5
Edukasi
1. Anjurkan berbicara
perlahan
2. Ajarkan pasien dan
keluarga proses kognitif
Kolaborasi
Rujuk ke ahli patologi bicara
atau terapis, jika perlu
NO EVALUASI
TGL/JAM IMPLEMENTASI PARAF
DX (TANGGAL/JAM)
1 21 Januari Manajemen Peningkatan 21 Januari 2021 13.30 Monica
2021 S Tucunan
Tekanan Intrakranial (I.09325)
08.00 Keluarga pasien mengatakan
1. Memonitor tanda dan gejala
bahwa pasien belum sadar
peningkatan TIK