Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY W DENGAN STROKE

INTRACEREBRAL HEMORAGIK (ICH) DI RUANG BANGSAL


DALAM MELATI RST dr. SOEDJONO MAGELANG

Disusun Oleh :

MONICA TUCUNAN
203203048

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA DENGAN STROKE
INTRACEREBRAL HEMORAGIK (ICH) DI RUANG MELATI RST dr. SOEDJONO

Disusun oleh:
MONICA TUCUNAN
203203048

Disetujui pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )

Mahasiswa

( Monica Tucunan )
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI NERS STIKES A. YANI YOGYAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN STROKE INTRACEREBRAL HEMORAGIK (ICH)
DI RUANG MELATI

Nama Mahasiswa : Monica Tucunan


Tempat Praktik : Ruang Melati
Tanggal Praktik : 4 – 23 Januari 2021
Tanggal Pengkajian : 4 Januari 2021
Sumber data : Primer dan Sekunder

a. DATA UMUM KLIEN


No RM : 20-6x-xx
Nama Klien : Ny W
Umur : 64 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dusun Bolobator Temporejo Tempuran
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : IRT
Tanggal Masuk : 20 Januari 2021
Ruang : Melati
Diagnosis Medis Stroke ICH

b. RIWAYAT KESEHATAN
Alasan masuk RS :
Tn.H masuk RST Magelang tanggal 20 Januari 2021 pukul 11.00 diarenakan mendadak terjadi
penurunan kesadaran sejak jam 6 pagi , pasien ada riwayat trauma, pusing, lemah, muntah 2x,
Ekstremitas sebalah kanan lemah, demam, sesak dan sulit untuk berkomunikasi

Keluhan utama saat ini :


Penurunan Kesadaran

Riwayat kesehatan masa lalu :


Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien ada riwaya trauma

Riwayat kesehatan keluarga :


Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai riwayat Hipertensi
Riwayat kecelakaan atau pembedahan sebelumnya :
Riwayat Trauma

Riwayat Alergi dan pengobatan yang pernah di peroleh :


Tidak ada riwayat alergi dan pengobatan

Genogram

Keterangan
: Klien
: Laki-laki
: Perempuan

c. PENGKAJIAN FISIK
1. Sistem Pernafasan
 Dispnea : Ya
 Sputum : Tidak
 Riwayat penyakit Bronktis : Tidak; Asthma: Tidak; TBC: Tidak; Emphysema: Tidak;
Pneumonia: Tidak
 Merokok : Tidak
 Respirasi : 20x/menit; Regular; Simetris
 Penggunaan otot bantu pernapasan: Tidak
 Fremitus :tidak
 Nasal flaring:Tidak
 Sianosis : Tidak
 Pemeriksaan Thorax
a. Inspeksi : Simetris, pernafasan pasien menggunakan otot bantu, pengembangan paru
simetris antara kanan dan kiri, tak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : perkusi paru sonor
d. Auskultasi : Terdengar suara nafas tambahan
e. Data Tambahan Lain-lain : Pasien terpasang nasal kanul 2 Lpm

2. Sistem Kardiovaskular
 Riwayat Penyakit : Hipertensi: Ya; Penyakit gangguan jantung: Tidak
 Edema kaki : Tidak
 Plebitis : Tidak
 Claudicasio : Tidak
 Dysreflexia :Tidak
 Palpitasi : Tidak; Sinkop: Tidak
 Rasa kebas/kesemutan : Tidak
 Batuk darah : Tidak
 TD : 205/99 mmHg, pengukuran di lengan: .
Posisi pengukuran: Tidur
 Nadi : 75 x/menit di radial
 Kualitas nadi : Kuat
 CRT : < 3 detik.
 Homans sign :.tidak ada homans sign
 Abnormalitas kuku:. kuku normal.
 Perubahan kulit :. ada perubahan kulit
 Membran mukosa : membran mukosa kering dan pucat
 Pemeriksaan Kardio
a. Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit merata
b. Palpasi : teraba iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2 cm dari
midklavikularis kiri
c. Perkusi : Suara edup
d. Auskultasi : suara s1 dan s2
e. Lain-lain : tidak ada data lain-lainnya

3. Sistem Gastrointestinal
 Antropometri
a. BB : 50 kg TB : 160 cm LLA : tidak ada dilakukan pegukuran LLA
 Berat badan: 50 Kg, ada perubahan BB: Tidak
 Biokimia
Hb : 13,3 g/dl Hmt : tidak ada data Hmt
Albumin : tidak ada data Serum glukosa :tidak ada serum glukosa
 Clinical sign
a. Turgor kulit : <1 detik
b. Membran mukosa: kering
c. Edema : Tidak
d. Ascites : Tidak
e. Pembesaran tiroid: Tidak
f. Kondisi gigi dan mulut: Gigi lengkap , mulut bersih
g. Kondisi lidah: bersih
h. Halitosis:Tidak
i. Hernia: Tidak
j. Massa abdomen :Tidak
k. Bising usus: 10 x/menit
l. Data tambahan dalam Pemeriksaan abdomen:
Inpeksi :warna kulit sawo matang, warna kulit merata tidak terdapat luka
Auskultasi : peristaltic usus 10 x/m
Perkusi :terdengar suara tympani
Palpasi :tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema.
 Diet :
a. Pola makan sebelum dirawat: 3 x/sehari; waktu: pagi siang malam
b. Ada larangan/pantangan makanan: Tidak
c. Penggunaan suplemen makanan: Tidak;
d. Kehilangan nafsu makan: Ya, alasan karena pasiennya lemah
e. Mual/Muntah: Pasien mengatakan bahwa ia merasa mual
f. Alergi makanan: Tidak
g. Dada serasa terbakar sesaat setelah makan: Tidak
h. Masalah dalam menelan: Ya
i. Gigi Palsu: Tidak
j. Penggunaan diuretik: tidak
k. Pola makan selama sakit/dirawat: 3 x/sehari; waktu pagi siang malam
l. Kebutuhan cairan selama sakit:
m. Balance cairan selama 24 jam
Intake Output Balance cairan
Parenteral: 1.500 cc Urine : 1.200 cc Input – output :
Makan + minum : 1100cc IWL : 40,62 1,260 cc
Feses : 100 cc
Total : 2600cc Total : 1,340 cc

4. Sistem Neurosensori
 Merasa pusing/mau pingsan: Pasien mengatakan bahwa ia merasa pusing
 Sakit kepala : Ya
 Kesemutan/Kebas/lemah : pasien tampak lemah
 Riwayat stroke : Ya
 Kejang : Tidak
 Kehilangan daya penglihatan : Tidak
 Glaukoma : Tidak; Katarak: Tidak; Alat bantu pengelihatan: Tidak
 Kehilangan daya pendengaran: Tidak
Alat bantu dengar: Tidak
 Pengecap : masih bisa mengecap
 Pengidu : masih bisa mencium bau
 Peraba : masih bisa merasakan peraba
 Status mental : tidak ada perubahan status mental
 Orientasi : Waktu:Normal; Waktu: Normal; Tempat: Normal; Orang: Normal; Situasi:
Normal
 Tingkat kesadaran : Somnolen
 GCS : E 3 M 5 V 0 Total: 8
 Afek (gambarkan) : Ny W dalam keadaan tidak sadarkan diri,
 Memori : tidak terkaji
 Afisia : Ya
 masa lalu:masih memngingat masa lalu
 Pupil:isokor; ukuran:2 mm, reaksi cahaya: membesar saat tidak ada cahaya
 Facial droop: Tidak, bagian
 Postur tubuh:normal
 Reflek tendon:ada reflek tendon
 Paralisis: Tidak
 Nyeri: tidak

5. Sistem Muskuloskeletal
 Kegiatan utama sebelum sakit : Pasien merupakan IRT
 Kegiatan senggang: Berolahraga
 Kondisi keterbatasan: Istirahat
 Tidur malam: Ya, 8 jam, Tidur siang: Tidak
 Kesulitan untuk tidur: Ya; Insomnia: Tidak
 Sulit bangun tidur: Tidak
 Perasaan tidak tenang saat bangun tidur: Tidak
 Rentang gerak : normal
 Kekuatan otot :2
 Ekstremitas : Lemah di bagian ekstremitas atas dan bawah sebelah kanan, tidak bisa
bergerak bebas
 Deformitas :.tidak ada deformitas
 Postur : Normal
 Gaya Berjalan : normal

 Kemampuan ADL’s
(Menggunakan kode 3 = independent, 1 = butuh bantuan, 0 = dependent)
Aktivitas 1 2 3
Buang air besar √
Buang air kecil √
Menggunakan toilet √
Berdandan √
Makan √
Berpakaian √
Berpindah tempat √
Mobilisasi √
Naik tangga √
Mandi √

Ket : Sebagian besar aktivitas pasien di bantu oleh keluarganya


Keluarga Pasien mengatakan susah untuk mengerakan ekstremitas
Pasien tampaklemah berbaring ditempat tidur

6. Sistem Integumen
 Riwayat alergi: tidak ada riwayat alergi
 Riwayat imunisasi:keluarga tidak ingat riwayat alergi
 Perubahan sistem imun: tidak ada riwayat sistem imun
 Transfusi darah: tidak
 Temperatur kulit: 36,4 °C
 Diaphoresis: tidak ada diaphoresis
 Integritas kulit: bagus Laserasi: tidak
 Ulcer: Tidak
 Luka bakar: Tidak
 Pressure Ulcer : tidak ada pressure ulcer
 Edema : Tidak ada

7. Sistem Eliminasi
a. Fecal
a) Frekuensi BAB : 1 x/hari

b) Karakteristik feses
 Konsistensi : padat
 Warna : coklat
 Bau : khas
c) Penggunaan laxative : tidak,
d) Perdarahan per anus :Tidak
e) Hemoroid : Tidak
b. Bladder
a. Inkotinensia: Tidak
b. Urgensi: tidak
c. Retensi urin: Tidak
d. Frekuensi BAK: 4 x/hari
e. Karakteristik Urin: kuning
f. Volume urin : 1.200 cc
g. Nyeri/kesulitan terbakar/kesulitan BAK : tidak ada nyeri dan Pasien jarang BAK
h. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: Tidak ada penyakit ginjal/kandung kemih

8. Sistem Reproduksi
 Keluhan sistem reproduksi: tidak ada
 Perempuan:
 Usia menarkhe: 13 tahun
 Durasi menstruasi: 5 hari
 Periode menstruasi: 28 hari
 Waktu menstruasi terakhir:
 Hamil: Tidak
 Perdarahan diantara waktu mestruasi? tidak
 Menopouse: Tidak
 Pemeriksaan payudara sendiri:
 Pemeriksaan lain:tidak ada
 Terapi hormonal: tidak

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Nilai / Kepercayaan
Agama yang dianut:Islam
Kegiatan keagamaan yang di jalani : ngaji dan sholat
Nilai / kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : tidak ada nilai dan kepercayaan yang
bertentangan dengan kesehatan
Gaya hidup:.Normal
Perubahan gaya hidup: Tidak ada perubahan
2. Koping / stress
Pasien merasa stres: Pasien merasa stress dengan penyakit yang di alaminya
Faktor penyebab stres : Penyakit yang di derita
Cara mengatasi permasalahan : Pasien berdoa dan mengaji
Status emosional : Pasien mengatakan bahwa ia masih bisa mengontrol emosinya
3. Hubungan
Tinggal dengan: Suami dan kedua anaknya
Orang yang mendukung : keluarga
Penyakit mempengaruhi hubungan keluarga/ orang lain: tidak mempengaruhi
4. Persepsi Diri
Yang dirasakan terkait hospitalisasi : Pasien mengatakan bahwa ia merasa sedih dengan keadaan
yang di alami nya saat ini, ia merasa merepotkan istrinya karena berada di RS
Perilaku klien sesuai dengan situasi : perilaku sesuai dengan situasi pasien

a. Defisit pengetahuan/ Pendidikan Kesehatan Klien


Bahasa utama: Bahasa Indonesia
Daftar kebutuhan pendidikan selama di rawat : pengetahuan mengenai penyakitnya

b. Discharge Planning (disiapkan sesuai dengan kebutuhan klien)


- Mengajarkan keluarga berkomunikasi non verbal pada keluarga

c. Data Penunjang
Pemeriksaan LAB

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Hasil 20 Januari 2021 11.01
KIMIA KLINIK
SOGT 35 < 31 U/L
SGPT 25 < 31 U/L
Creatinine 0.7 0.6-1.2 mg/dl
Ureum 16 13-34 mg/dl
HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP
WBC 10400 4000-10000 /uL
LYM% 47,4 25-40 %
MON% 7.2 2-8 %
EOS% 2.6 2-4 %
BAS% 2.0 0-1 %
NEU% 40.8 50-70 %
LYM# 4920 500-5000 uL
MCHC 32,8 32-36 g/dL
RDW-CV 14.7 11.5-14.5 %
MCV 94 80-100 fL
MCH 30.8 22-34 pg
HGB 13,3 11-15.6 g/dL
HCT 40 31-45 %
RBC 4.30 3.7-5.8 10^6 uL
BAS# 210 0-100 uL
EOS# 270 20-80 uL
MON# 750 120-1.200 uL
PLT 315000 154.000-442.000 uL
NEU# 4240 50000-70000 uL
IMUNOLOGI
RAPID COVID-19 NON-REAKTIF NON-REAKTIF NON-REAKTIF
d. Terapi Yang Diberikan
Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi

Antrain IV 3x1 obat yang mengandung


natrium metamizole.
Metamizole adalah obat
analgetik (pereda nyeri)

obat yang digunakan


Ranitidine 2x1
IV untuk menangani gejala
atau penyakit yang
berkaitan dengan
produksi asam berlebih di
dalam lambung

obat diuretik yang


Manitol IV 1x1 digunakan untuk
mengurangi tekanan
dalam kepala
(intrakranial) akibat
pembengkakan otak serta
menurunkan tekanan bola
mata akibat glaukoma.

obat yang digunakan
untuk mengatasi tekanan
Diltiazem IV 1x1 darah tinggi dan
mencegah nyeri dada
(angina)

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Ds Resiko Perfusi Stroke
Serebral Tidak Efektif
Do
 Pasien mengalami
penurunan kesadaran
 Kesadaran Somnolen, GCS
8 (E 3 M 5 V 0)
 TD : 205/99 mmHg
HR : 75x/m
RR : 20x/m
 Hasil CT Scan menunjukan
perdarahan intracranial
mencakup thalamus dan
ganglia sinistra yang
meluas ke intraventriculare
(uk. LK 24,5 x 33,9 mm)

2. Ds Gangguan Mobilitas Gangguan Neuromuskular


 Keluarga pasien Fisik
mengatakan anggota gerak
sebelah kanan susah untuk
di Gerakan

Do
 Pasien mengalami
penurunan kesadaran, dan
ADL’s di bantu oleh
keluarga
 Kekuatan otot 2
 ADL’s pasien dibantu oleh
keluarga
 Pasien tampak lemah dan
hanya berbaring di tempat
tidur

3. Ds : Gangguan Penurunan sirkulasi serebral


 Keluarga pasien Komunikasi Verbal
mengatakan pasien tidak
bisa bicara, suara tidak jelas

Do :
 Afasia
 Pasien tidak mampu bicara
 Tidak ada kontak mata
 Pasien sulit menggunakan
ekpresi wajah

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perfusi serebral tidak efektif b/d Stroke
2. Gangguan mobilitas fisik b/d Gangguan Neuromuscular
3. Gangguan komunikasi Verbal b/d Penurunan sirkulasi serebral

RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA
NO SLKI SIKI
KEPERAWATAN
DX
1 Resiko perfusi serebral Resiko perfusi serebral tidak efektif Manajemen Peningkatan
tidak efektif b/d Stroke
teratasi setelah dilakukan Tekanan Intrakranial
tindakan keperawatan selama 2x8 (I.09325)
jam dengan kriteria hasil Observasi
Perfusi Serebral (L.02014) 1. Monitor tanda dan gejala
 Tingkat Kesadaran di peningkatan TIK
pertahankan dari 2 di 2. Monitor ICP
tingkat menjadi 4 (Intrakranial pressure)
 Tekanan intrakranial di 3. Monitor CPP (Cerebral
pertahankan dari 2 di Perfusion)
tingkat menjadi 4 4. Monitor status
 Nilai rata-rata Tekanan pernapasan
darah di pertahankan dari
Terapeutik
2 di tingkat menjadi 4
1. Meminimalkan stimulus
 Kesadaran dari 2 di
dengan menyediakan
tingkat menjadi 4
lingkungan yang tenang
 Refleks saraf dari 2 di
2. Berikan posisi semi
tingkat menjadi 4 Fowler
3. Hindari manuvr valsava
Skala
4. Hindari pemberian cairan
Memburuk : 1
IV hipotonik
Cukup Memburuk : 2
5. Pertahankan suhu tubuh
Sedang : 3
normal
Cukup Membaik : 4
Membaik : 5 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretik
2 Gangguan mobilitas Gangguan mobilitas fisik teratasi Dukungan Mobilisasi (I.05173)
fisik
setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 2x8 dengan 1. Identifikasi toleransi fisik
kriteria hasil melakukan pergerakan
Mobilitas Fisik (L.05042) 2. Monitor frekuensi
 Pergerakan ekstremitas di jantung dan tekanan
pertahankan dari 2 di darah
tingkat menjadi 4 3. Monitor kondisi umum
 Kekuatan otot di selama melakukan
pertahankan dari 2 di mbilisasi
tingkat menjadi 4
Terapeutik
 Rentang gerak (ROM) di
1. Fasilitasi aktivitas
pertahankan dari 2 di
mobilisasi dengan alat
tingkat menjadi 4
bantu
 Kelemahan fisik 2 di
2. Fasilitasi melakukan
tingkat menjadi 4
pergerakan
3. Libatkan keluarga untuk

Skala membantu pasien dalam

Memburuk : 1 meningkatkan

Cukup Memburuk : 2 pergerakan

Sedang : 3
Edukasi
Cukup Membaik : 4
Membaik : 5 1. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus di
lakukan
3. Gangguan komunikasi Gangguan komunikasi Verbal Promosi Komunikasi : Defisit
Verbal
teratasi setelah dilakukan Bicara (I.13492)
tindakan keperawatan selama 2x8 Observasi
dengan kriteria hasil 1. Monitor proses kognitif,
Komunikasi Verbal (L.13118) anatomis, dan fisologis
 Kemampuan berbicara yang berkaitan dengan
dari 1 di tingkatkan bicara
menjadi 4 2. Identifikasi perilaku
 Kesesuaian ekspresi emosional dan fisik
wajah/tubuh dari 1 di sebagaibentuk
tingkatkan menjadi 4 komunikasi
 Kontak mata dari 1 di
tingkatkan menjadi 4
Terapeutik
 Afasia di pertahankan dari
1. Gunakan metode
2 di tingkat menjadi 4
komunikasi alternatif
Skala 2. Sesuaikan gaya
Memburuk : 1 komunikasi dengan
Cukup Memburuk : 2 kebutuhan
Sedang : 3 3. Berikan dukungan
Cukup Membaik : 4 psikologis
Membaik : 5
Edukasi
1. Anjurkan berbicara
perlahan
2. Ajarkan pasien dan
keluarga proses kognitif

Kolaborasi
Rujuk ke ahli patologi bicara
atau terapis, jika perlu

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

NO EVALUASI
TGL/JAM IMPLEMENTASI PARAF
DX (TANGGAL/JAM)
1 21 Januari Manajemen Peningkatan 21 Januari 2021 13.30 Monica
2021 S Tucunan
Tekanan Intrakranial (I.09325)
08.00 Keluarga pasien mengatakan
1. Memonitor tanda dan gejala
bahwa pasien belum sadar
peningkatan TIK

08.05 2. Mmonitor ICP (Intrakranial O


 Pasien tampak lemah
pressure)
 Kesadaran pasien
08,23 3. Memeonitor CPP (Cerebral somnolen
Perfusion)  Gcs 8
4. Memonitor status  TD : 205/99 mmHg
09.01 HR : 75x/m
pernapasan RR : 20x/m
5. Meminimalkan stimulus
09.10
dengan menyediakan A : Resiko perfusi serebral tidak
lingkungan yang tenang efektif

6. Memberikan posisi semi


P : Lanjutkan intervensi
Fowler 1. Monitor tanda dan
7. Menghindari manuvr gejala peningkatan TIK
valsava 2. Monitor ICP
8. Menghindari pemberian
cairan IV hipotonik (Intrakranial pressure)
9. Mempertahankan suhu 3. Monitor CPP (Cerebral
tubuh normal Perfusion)
10. Kolaborasi pemberian 4. Monitor status
diuretik pernapasan
5. Meminimalkan
stimulus dengan
menyediakan
lingkungan yang
tenang
6. Berikan posisi semi
Fowler
7. Hindari manuvr
valsava
8. Hindari pemberian
cairan IV hipotonik
9. Pertahankan suhu
tubuh normal
10. Kolaborasi pemberian
diuretik
2 21 Januari Dukungan Mobilisasi (I.05173) 21 Januari 2021 14.10 Monica
2021 Tucunan
1. Mengidentifikasi toleransi
S
09.11 fisik melakukan pergerakan  Keluarga pasien
2. Memonitor frekuensi mengatakan anggota
jantung dan tekanan darah gerak sebelah kanan
09.23
susah untuk di Gerakan
3. Memonitor kondisi umum

09.26 selama melakukan mbilisasi


O
4. Memfasilitasi aktivitas
 Pasien mengalami
mobilisasi dengan alat bantu penurunan kesadaran,
09.32
5. Memfasilitasi melakukan dan ADL’s di bantu
oleh keluarga
pergerakan
10.21 6. Meliibatkan keluarga untuk  Kekuatan otot 2
membantu pasien dalam  ADL’s pasien dibantu
oleh keluarga
10.42 meningkatkan pergerakan
 Pasien tampak lemah
7. Menjelaskan tujuan dan dan hanya berbaring di
11.01
prosedur mobilisasi tempat tidur
8. Menganjurkan melakukan A : Gangguan mobilitas fisik
mobilisasi dini belum teratasi
11.32 9. Mengajarkan mobilisasi
P : Lanjutkan Intervensi
sederhana yang harus di 1. Identifikasi toleransi
12.21 lakukan fisik melakukan
pergerakan
2. Monitor frekuensi
jantung dan tekanan
darah
3. Monitor kondisi umum
selama melakukan
mbilisasi
4. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu
5. Fasilitasi melakukan
pergerakan
6. Libatkan keluarga
untuk membantu pasien
dalam meningkatkan
pergerakan
7. Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
8. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
9. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
di lakukanMengajarkan
cara membatasi cairan
10. Kolaborasi pemberian
diuretic

3. 21 Januari Promosi Komunikasi : Defisit 21 Januari 2021 19.30 Monica


2021 S:- Tucunan
Bicara (I.13492)
13.30 1. Memonitor proses kognitif,
O
anatomis, dan fisologis yang  Pasien belum bisa
13.54
berkaitan dengan bicara berbicara
 Sulit membuka mulut
2. Mengidentifikasi perilaku
 Suara pasien tidak jelas
emosional dan fisik
14.01 sebagaibentuk komunikasi A
Gangguan komunikasi verbal
3. Mengunakan metode belum teratasi
komunikasi alternatif
14.14 P
4. Sesuaikan gaya komunikasi
1. Monitor proses
dengan kebutuhan
kognitif, anatomis, dan
14.24 5. Memberikan dukungan
fisologis yang
psikologis
berkaitan dengan bicara
6. Mengnjurkan berbicara
2. Identifikasi perilaku
perlahan
emosional dan fisik
7. Mengajarkan pasien dan
sebagaibentuk
keluarga proses kognitif
komunikasi
8. Rujuk ke ahli patologi
3. Gunakan metode
bicara atau terapis, jika
komunikasi alternatif
perlu
4. Sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan
5. Berikan dukungan
psikologis
6. Anjurkan berbicara
perlahan
7. Ajarkan pasien dan
keluarga proses
kognitif
8. Rujuk ke ahli patologi
bicara atau terapis, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai