I. PENGKAJIAN
Ruang : ICCU
No. Kamar :4
No. CM : 01.59.60.45
B. Alasan Dirawat
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada dada kiri dan pasien merasa
lemas.
.
C. Riwayat Kesehatan
Pasien mengeluh nyeri dada kiri dan pasien mengeluh lemas sehingga pasien dibawa ke
rumah sakit Sanjiwani Gianyar, dari rumah sakit Sanjiwani Gianyar pasien kemudian
dirujuk ke RSUP Sanglah di ruang ICCU RSUP Sanglah dengan diagnosa medis STEMI
Inferior dan terapi dari dokter:
a. NS 0,9% 8 tetes/menit
b. Paracetamol 3 x 750 mg
d. Simvastatin 1 x 20 mg
e. Diazepam 1 x 5 mg
Pasien pernah memiliki riwayat hipertensi tetapi belum pernah dirawat dirawat di
rumah sakit sebelumnya
Anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien dan juga keluarga pasien tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM,
hipertensi, dan lainnya.
D. Pengkajian Sistem B6
1. B1 (Breathing)
Saat pengkajian pola ventilasi pasien spontan dan pasien diberikan oksigen dengan nasal
kanul sebanyak 3 liter/menit. Pasien mengatakan mengalami sesak, pengguanaan otot
bantu nafas (+), nafas cuping hidung (+), RR: 28 kali/menit
2. B2 (Blood)
3. B3 (Brain)
Pasien sempat mengeluh merasakan nyeri dan lemas pada dadanya, skala nyeri 3, nyeri
hilang timbul, nyeri dirasakan seperti ditimpa benda berat.Kesadaran Compos Mentis,
GCS E:4 V:5, M:6 , reflek fisiologis normal, panca indra (pengelihatan, pendengaran,
pengecapan, penciuman dan perabaan) normal, kejang (-).
4. B4 (Bladder)
Saat pengkajian pasien terpasang urine kateter yang terfiksasi di paha kanan, kateter
terpasang 30 November 2012. Saat pengkajian pasien BAK tidak merasakan nyeri. CM-
CK: 1500 ml-1000ml, bau kencing has amoniak, warna kuning terang, frekuensi kencing
5-6 kali/hari.
5. B5 (Bowel)
Saat pengkajian pasien sudah makan siang, mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang
disediakan dan minum air putih sebanyak 1500 ml. Pasien tidak ada mengeluh mual
ataupun muntah. Mukosa bibir lembab, bibir simetris, rongga mulut bersih. Saat
pengkajian pasien mengatakan tidak ada keluhan BAB.
6. B6 (Bone)
Suhu tubuh pasien saat pengkajian 360C, bentuk ekstermitas normal (kanan dan kiri
simetris). Bentuk vertebra normal, gerakan sendi baik. Pasien bisa miring kiri miring
kanan. Kulit bersih, tidak ada sianosis (-),akral hangat (+). Tidak ada fraktur/kontraktur
sendi dan otot. Kemampuan pergerakan sendi terbatas dan kekuatan otot menurun
karena kondisi pasien lemah. ADL pasien dibantu sebagian.
E. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
2. Gejala Kardinal
Suhu : 36oc
Pernapasan : 28 x permenit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut dan kulit kepala bersih. Rambut berwarna putih, tidak terdapat lesi dan nyeri
tekan pada kepala.
b. Mata
Mata isocore, reflek pupil baik +/+ dengan ukuran 3/3, konjungtiva merah muda. Sklera
berwana putih.
c. Hidung
Pernafasan pasien spontan. Bentuk hidung simetris tidak adanya sekret.Ada nafas
cuping hidung dengan pasien terpasang nasal kanul O2 dengan 3 liter/menit. Pasien
merasa sesak.
d. Muka/wajah
f. Leher
Bentuk leher normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun bendungan vena
jugularis.
g. Thorax
Bentuk normal, pergerakan dada simetris, terasa nyeri pada dada bagian pada bagian
kiri, nyeri seperti tertimpa benda berat, skala nyeri 3 dari rentang (0-10). Gerakan dada
teratur, tidak ada benjolan dan tidak terdapat lesi.
h. Abdomen
i. Ekstremitas
– Atas : Terpasang IVRL di tangan kiri, kulit tampak kemerahan pada bagian bekas
penusukan jarum. Tidak ada edema (-), ekstermitas atas hangat (+).
– Bawah : Tidak terdapat varises, tidak ada edema (-), ekstermitas bawah hangat
(+). Terfiksasi kateter pada paha kiri.
F. Pemeriksaan Penunjang
Normal=Perbedaan
dengan control <2
1 PT 13,60 Detik detik
2 INR 0,99 – 0,90-1,10 Tinggi
3 Control RT 11,20 Detik
Normal=Perbedaan
dengan control <7
4 APTT 43,10 Detik detik
Kontrol
5 APTT 35,00 Detik
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Masalah
No Data Standar Normal Keperawatan
DS :
pasien mengeluhnyeri pada
dada kiri, nyeri yang
Tidak
dirasakan seperti tertekan
adakeluhan nyeripada
benda berat.
dada kiri
DO :
Tidak meringis
Pasien tampak sedikit
Skala nyeri 0 dari
meringis
skala0-10 yang
Skala nyeri 3 dari skala diberikan
0-10 yang diberikan
N: 60-90
1 Nadi: 110 x permenit kali/menit Nyeri Akut
DS : Pasien mengatakan
sesak nafas,
DO :
Pasien tidak sesak
Penggunaan O2 (+)
sebanyak 3 liter/menit Penggunaan O2 (-)
RR: 28 kali/menit RR: 20 kali/menit
Pernafasan cuping Pernafasan cuping
hidung (+) hidung (-)
Penggunaan otot bantu Penggunaan otot Ketidakefektifan
2 nafas (+) bantu nafas (-) Pola Nafas
1. P : Nyeri Akut
E : Iskemia dan Infark Jaringan Miokard
S : Pasien mengeluh nyeri pada dada kiri, nyeri yang dirasakan seperti tertekan benda
berat, pasien tampak sedikit meringis, skala nyeri 3 dari skala 0-10 yang diberikan,
nadi: 110x permenit
E : Infark
Akibat jika tidak ditanggulangi : Pasien akan mengalami apnue (henti nafas).
3. P: Intoleransi Aktivitas
S: Pasien mengatakan tubuhnya lemas, pasien hanya berbaring ditempat tidur, Nadi :
110 x / menit
Akibat jika tidak ditanggulangi : terjadinya atropi/ mengecilnya bagian tubuh bahkan
terjadi dekubitus
C. Diagnosa Keperawatan
3. Intoleransi aktivitasberhubungan
dengan adanya iskemik jaringanmiokard ditandai dengan pasien mengatakan tubuhnya
lemas, pasien hanya berbaring ditempat tidur, nadi : 110 x / menit
Setelah diberikan asuhan keperawatan
A
selama 1x 24 jam
diharapkan toleransi aktivitas pasien
meningkat dengan outcome: se
Intoleransi aktivitasberhubungan
dengan adanyaiskemik jaringan miokard ditandai Pasien tidak lemas
dengan pasien mengatakan tubuhnya (m
Pasien mampu beraktivitas
lemas, pasien hanya berbaring ditempat k
3 tidur, nadi : 110 x / menit Nadi: 60-90 kali/menit (R
IV. IMPLEMENTASI
No. Evaluasi
Hari/Tgl/Jam Dx Implementasi Formatif Paraf
1 Posisi
Sabtu, 3 Memberi/mengatur posisi semi
behasil
November 1 fowler
diatur, pasien
2012
1& Memberikan oksigen 3 merasa
Pkl.15.00 2 liter/menit tenang
Pkl.16.00 1 Mengajarkan teknik bernafas O2 behasil
dan relaksasi diberikan,
Pkl. 18.00 2
pasien
Mengobservasi frekuensi dan
Pkl. 19.00 2 tampak
kedalaman pernafasan termasuk
tenang
2 penggunaan otot bantu
Pasien mau
2 Meminimalkan aktivitas pasien
mengikuti
Memantau TTV
RR: 27
Delegatif dalam kali/menit,
pemberian obatanalgetik ketorolak penggunaan
3×1 amp otot bantu
nafas (+),
Mengobservasilokasi, nafas cuping
karakter, durasi, dan intensitas, hidung (+)
nyeri, dengan menggunakan skala
nyeri 0 (tidak nyeri) sampai 10 Aktivitas
(nyeri hebat). Kaji gejala pasien dapat
berkaitan, seperti mual dan diminimalkan
diaporesis.
TD:
110/80
mmHg, Nadi:
115
kali/menit,
Suhu: 360 C,
RR: 27
kali/menit
Obat
berhasil
masuk, reaksi
alergi (-)
Px masih
mengeluh
nyeri dada
kiri, skala
nyeri 3 dari
skala nyeri 0-
10 yang
diberikan
Pasien
menerima,
perekaman
berhasil,
irama EKG
ST (sinis
takikardi)
Pasien mau
dimandikan
Posisi
berhasil
diubah
RR: 25
kali/menit,
pernafasan
cuping
hidung (-),
penggunaan
Mengukur EKG otot bantu
nafas (+)
Membantu aktivitas ADL (
memandikan pasien) Obat
berhasil
Mengubah posisi pasien (miring masuk, reaksi
kiri, miring kanan) dan latih ROM alergi (-)
(Ring Of Motion)
TD:
Mengobservasi frekuensi dan 100/80
kedalaman pernafasan termasuk mmHg, Nadi:
penggunaan otot bantu 100
Minggu, 4 kali/menit,
1,2,3 Delegatif dalam
November Suhu: 36,50 C
2012 3 pemberian obatanalgetik ketorolak
3 x 1 amp RR: 26
Pkl. 05.00 3 kali/menit
Memantau TTV
Pkl. 08.00 1 Posisi semi
Mengubah posisi pasien (miring fwoler dapat
Pkl. 12.00 2 kiri, miring kanan) dan latih ROM diberikan, px
(Ring Of Motion) merasa
Pkl. 16.00 2
nyaman
Mengobservasi frekuensi dan
Pkl. 18.00 3
kedalaman pernafasan termasuk RR: 25
Pkl. 19.00 1 penggunaan otot bantu kali/menit,
penggunaan
Pkl.20.00 2 Memantau TTV
otot bantu
nafas (-),
nafas cuping
hidung (-)
TD:
110/80, Nadi:
115
kali/menit,
RR: 25
kali/menit,
Suhu: 360 C
Pasien
menerima,
perekaman
berhasil,
irama EKG
ST (sinis
takikardi)
Pasien mau
dimandikan
Obat
berhasil
masuk, reaksi
alergi (-)
RR: 25
Mengukur EKG kali/menit,
Membantu aktivitas ADL ( penggunaan
memandikan pasien) otot bantu
nafas (-),
Delegatif dalam nafas cuping
pemberian obatanalgetik ketorolak hidung (-)
3 x 1 amp
Senin, 5 TD:
November Mengobservasi frekuensi dan 110/80, Nadi:
2012 kedalaman pernafasan termasuk 100
penggunaan otot bantu kali/menit,
Pkl. 05.00 RR: 25
Memantau TTV
Pkl. 08.00 kali/menit,
Mengobservasilokasi, Suhu: 360 C
Pkl. 12.00 karakter, durasi, dan intensitas,
Px masih
nyeri, dengan menggunakan skala
Pkl. 13.00 mengeluh
nyeri 0 (tidak nyeri) sampai 10
nyeri dada
Pkl.14.00 1,2,3 (nyeri hebat).
kiri, skala
nyeri 3 dari
skala nyeri 0-
10 yang
diberikan, px
tampak
meringis.
V. EVALUASI
No.
No. Hari/Tgl/Jam Dx Evaluasi Sumatif Paraf