OLEH
PEMBIMBING :
Ns. MULYANTI ROBERTO MULIANTINO, S.Kep, M.Kep
LAPORAN PENDAHULUAN
Landasan Teoritis Penyakit
1. Definisi
yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi
pengisian (Mc Murray et al., 2012). Gagal jantung kongestif adalah sindrom
2015).
sel tubuh akan nutrien dan oksigen. Hal ini mengakibatkan peregangan ruang
seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung
hanya mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot
jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat (Udjianti, 2010).
Stage A
tanpa adanya tanda dan gejala (symptom) dari gagal jantung tersebut.
Stage B
tanda dan gejala dari gagal jantung tersebut. Stage B pada umumnya
Stage C
terjadi kerusakan. Gejala yang timbul dapat berupa nafas pendek, lemah,
Stage D
ataupun intervensi khusus dan gejala dapat timbul bahkan pada saat
a. Kelas I
b. Kelas II
CHF).
c. Kelas III
d. Kelas IV
2. Etiologi
- Aterosklerosis koroner
kontraktilitas (kardiomiopati).
perikardium (tamponade).
3. Manifestasi Klinis
Menurut Hudak dan Gallo (2000), Gejala yang muncul sesuai dengan
gejala gagal jantung kiri diikuti gagal jantung kanan dan terjadinya di dada
tanda – tanda gejala gagal jantung kongestif biasanya terdapat bunyi derap dan
3. Edema
7. Crackles paru
8. Disritmia
13. Dyspneu
14. Batuk
1. Peningkatan JVP
2. Edema
4. Disritmia
5. S3 dan S4
7. Pitting edema
8. Hepatomegali
9. Anoreksia
10. Nokturia
11. Kelemahan
b. Scan jantung
d. Kateterisasi jantung
gagal jantung kanan dan gagal jantung kiri dan stenosis katub atau
insufisiensi.
e. Rongent Dada
abnormal
f. Elektrolit
terapi diuretik
g. Oksimetri Nadi
i. Pemeriksaan Tiroid
a. Tirah baring
b. Diet
mengurangi edema.
c. Oksigen
d. Terapi Diuretik
darah menurun.
e. Digitalis
volume cairan lebih besar dikirim ke ginjal untuk filtrasi, eksresi dan
f. Inotropik Positif
g. Sedatif
pada klien.
j. Inhibitor ACE
dan air. Inhibitor ini juga menurunkan retensi vaskuler vena dan tekanan
6. Komplikasi
renin-angiotensin-aldosteron.
darah merah
7. WOC
MK :Obesitas Makanan berminyak/berlemak, faktor keturunan, usia
Disfungsi Miokard Beban tekanan Beban diastolik Peningkatan kebutuhan Beban volume
(AMI) Miokarditis berlebihan berlebihan metabolisme berlebihan
Kontraktilitas menurun
Perubahan status
kesehatan MK : Resiko
Hambatan pengosongan ventrikel penurunan curah
jantung
Krisis status Gagal jantung kanan
kesehatan
COP menurun
MK : Ansietas CHF
Tekanan diastol
Forward failure Backward failure meningkat
LVED naik
Suplai darah Renal flow
Suplai darah dan O2 Bendungan atrium
jaringan menurun menurun
ke miokard menurun Tekanan vena pulmonalis meningkat kanan
adaptasi itu sendiri dapat mengganggu*tubuh. Oleh karena itu, takikardi dan
peningkatan kontraktilitas miokardium dapat memacu terjadinya iskemia pada
pasien dengan penyakit arteri koroner sebelumnya dan
peningkatan*preload dapat memperburuk kongesti pulmoner.
Aktivasi sistem saraf simpatis juga akan meningkatkan resistensi perifer.
Adaptasi ini dirancang untuk mempertahankan perfusi ke organ-organ vital,
tetapi jika aktivasi ini sangat meningkat malah akan menurunkan aliran ke
ginjal dan jaringan. Salah satu efek penting penurunan cardiac output adalah
penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomerolus,
yang akan menimbulkan retensi sodium dan cairan. Sitem rennin-angiotensin-
aldosteron juga akan teraktivasi, menimbulkan peningkatan resistensi vaskuler
perifer selanjutnya dan penigkatan afterload ventrikel kiri sebagaimana retensi
sodium dan cairan.
Gagal jantung berhubungan dengan peningkatan kadar arginin vasopresin
dalam sirkulasi, yang juga bersifat vasokontriktor dan penghambat*ekskresi
cairan. Pada gagal*jantung terjadi peningkatan peptida natriuretik atrial akibat
peningkatan tekanan*atrium, yang menunjukan bahwa disini terjadi resistensi
terhadap efek*natriuretik dan*vasodilator.
berobat.
c. Eliminasi
Kaji BAB dengan jumlah feses, warna feses dan khas, BAK dengan
mengalami gangguan.
reflek.
Kaji perasaan harga diri, sikap tentang dirinya, identitas diri, dan pola
emosional.
Kaji hubungan dengan orang lain dan keluarga. Kaji peran kelurga dan
menstruasi.
praktek kesehatan.
2. INTERVENSI
No Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
1. Resiko penurunan Curah Jantung Perawatan jantung
curah jantung Perfusi jaringan Pementauan TTV
badan.
10. Anjurkan mengganti
bahan makanan sesuai
diet yang diprogramkan
Kolaborasi
11. Rujuk ke ahli gizi dan
sertakan keluarga, jika
perlu
3. Intoleransi Aktivitas Toleransi Aktivitas Managemen Energi
Defenisi : Kriteria Hasil : Promosi latihan fisik
Ketidakcukupan energi 1. Kemudahan Observasi
untuk melakukan melakukan 1. Identifikasi gangguan
aktivitas sehari-hari aktivitas sehari- fungsi tubuh yang
Penyebab : hari meningkat menyebabkan kelelahan
1. Ketidakseimbangan 2. Jarak berjalan 2. Monitaor kelelahan fisik
antara suplai dan meningkat dan emosional
kebutuhan oksigen 3. Toleransi menaiki 3. Monitor pola dan jam
2. Tirah baring tangga meningkat tidur
3. Kelemahan 4. Keluhan lelah 4. Monitor lokasi dan
4. Imobilitas menurun ketidaknyamanan selama
5. Gaya hidup 5. Dispnea saat melakukan aktivitas
monoton aktivitas menurun 5. Identifikasi pengalam
6. Dispnea setelah olahraga sebelumnya
aktivitas menurun 6. Monitor kepatuhan
terhadap proram
olahraga
Terapeutik
7. Sediakan lingkungan
yang nyaman dan rendah
stimulus
8. Lakukan rentang gerak
aktif dan atau pasif
9. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
10. Fasilitasi duduk disisi
Kolaborasi
14. Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, jika
perlu
3. Implementasi
(Nursalam,2013).
4. Evaluasi
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. D ( P / L)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN No. MR : 13.12.79
Tgl. lahir/usia : 12-02-1960/60th
MEDIKAL BEDAH
a. Pengkajian
Data Dasar
1) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Klien mengatakan mudah lelah jika beraktivitas.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan sedang menjalani rawat jalan di
RSUD Padang Pariaman. Klien mengatakan mudah lelah saat melakukan aktivitas
sedang seperti berjalan mendaki jika ingin pergi ke mushola yang berjarak 150m dari
rumah. Klien mengatakan nafas sesak jika melakukan aktivitas berat seperti
menggendong cucunya. Terkadang saat melakukan aktivitas berat dada terasa
berdebar. Klien tampak lelah setelah menggendong cucunya. Klien tampak lemah.
Klien mengatakan cemas dan khawatir dengan penyakit jantung yang ia derita. Klien
mengatakan cemas karena penyakit jantung adalah penyakit yang berbahaya. Klien
tampak cemas. Klien mengatakan memiliki kecemasan yang berlebihan. Klien
mengatakan terkadang jika rasa cemas datang karena dikejutkan sesuatu dada terasa
berdebar. Klien mengatakan dibantu anaknya untuk melakukan aktivitas rumah. klien
mengatakan sejak sakit mengerjakan ibadah sholat sambil duduk. TD : 130/90mmHg,
S : 36,4OC, N : 80 x/i, P : 23 x/i, CRT <3 detik, dispnea(-) peningkatan CVP (-),
edema (-)
c) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan telah menderita penyakit jantung sejak 3 tahun yang lalu. Klien
mengatakan selalu kontrol rutin dan memeriksa kesehatan jantungnya setiap bulan.
Klien mengatakan dulu pernah dirawat dengan penyakit jantung di RSUD Pariman.
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: klien
: Serumah
: Peny. Jantung
jantungnya setiap bulan ke rumah sakit. Klien mengatakan saat ini selalu rutin
mengkonsumsi obat dari dokter dan berusaha mengikuti anjuran dari petugas
kesehatan.
Kebiasaan :
Merokok : [√] tidak [ ] ya, Bungkus : /hari, lamanya ..........
Minum alkohol : [√]tidak [ ] ya, Berapa botol: /hari, Lama; -
Obat-obatan : [ ] tidak [√] ya, nama obat:
- Nitrat Tab 1x1 bila nyeri
- Noristil Tab 2mg 1x1
- Furosemid 40 mg bila perlu
- B-Bloc 6,2 mg 1x1
- Ranitidin 150mg 1x1
Lain-lain :-
Reaksi alergi :- Tindakan: -
b) Pola Nutrisi/Metabolik :
Keluhan : klien mengatakan makan normal
Diet/Suplemen Khusus :-
Perubahan BB 6 bulan terakhir : [ √ ]tak ada/ [ ] ada ............ kg [↑] / [↓]
Asupan nutrisi : [√ ]oral, [ ]NGT, [ ]Parenteral [ ]Gastrotomi
Riwayat masalah kulit/penyembuhan : [√ ]tidak ada [ ]ada,............
Pantangan/ ALERGI : ..................................................................
Gambaran diit pasien dalam sehari (komposisi & ukuan)
Sebelum Sakit Selama rawat jalan
Makan Pagi: nasi, lauk bersantan+ Makan Pagi: nasi, lauk, sayur, buah
jeroan, gorengan, sayur, buah (habis 1 (habis 1 piring)
piring)
Makan Siang: nasi, lauk bersantan+ Makan siang: nasi, lauk, sayur, buah
jeroan, gorengan, sayur, buah (habis 1 (habis 1 piring)
piring)
Makan malam: nasi, lauk bersantan + Makan malam: nasi, lauk, sayur (habis
jeroan, gorengan, sayur (habis 1 1 piring)
piring)
Minum: 6-7 gelas air putih Minum: 6-7 gelas air putih
Kesimpulan : klien mengatakan saat ini tidak ada masalah makan. Klien
mengatakan dahulu sebelum sakit suka makan bersantan, jeroan dan gorengan. Klien
mengatakan sejak sakit sudah membatasi makanan dengan mematuhi diet rendah
garam dengan batasan satu sendok teh sehari dan juga membatasi konsumsi makanan
yang berminyak dan berkolesterol. Saat ditanyakan tentang penurunan berat badan
klien mengatakan tidak ada penurunan berat badan, klien hanya mengatakan dokter
selalu menyarankan agar berat badannya diturunkan, klien mengatakan kegemukan
adalah keturunan, karena orang tua dan adiknya juga gemuk.
c) Pola Eliminasi
d) Aktivitas/Olahraga
Keluhan : klien mengatakan mudah lelah saat melakukan aktivitas sedang seperti
berjalan mendaki jika ingin pergi ke mushola yang berjarak 150m dari rumah, klien
mengatakan nafas sesak jika melakukan aktivitas berat seperti menggendong cucunya.
Terkadang saat melakukan aktivitas berat dada terasa berdebar. Klien tampak lemah.
Klien tampak lelah setelah menggendong cucunya. Klien mengatakan dibantu
anaknya untuk melakukan aktivitas rumah.
Kemampuan Perawatan Diri :
0 = Mandiri 2 = Bantuan Orang Lain 4 = Tergantung / tidak mampu
1 = Dengan Alat Bantu 3 = Bantuan peralatan dan orang lain
0 1 2 3 4
Makan/Minum √
Mandi √
Berpakaian/berdandan √
Toileting √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √
Menaiki Tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan Rumah √
f) Pola Kognitif-Presepsi
h) Pola Seksualitas/Reproduksi
Keluhan: tidak dilakukan pengkajian...............
Tanggal Menstruasi Akhir (TMA): ....................................
Masalah Menstruasi: [ ] Ya [ √] Tidak ............................
Pap Smear Terakhir: tidak ada...............................
Pemeriksaan Payudara/Testis Mandiri Bulanan: [ ]Ya [√ ]Tidak
Masalah Seksual B/D Penyakit: ....... tidak ada
4) Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN FISIK
Gambaran
Lain-lain -
DO :
- IMT : 30,41
- Klien tampak obesitas
- BB : 73 Kg
- TB : 155 cm
3. DS : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
- Klien mengatakan mudah lelah antara suplai dan
saat melakukan aktivitas kebutuhan oksigen
sedang seperti berjalan
mendaki jika ingin pergi ke
mushola yang berjarak 150m
dari rumah
- Klien mengatakan nafas sesak
jika melakukan aktivitas berat
seperti menggendong cucunya.
- Terkadang saat melakukan
aktivitas berat dada terasa
berdebar
- Klien mengatakan dibantu
anaknya untuk melakukan
aktivitas rumah.
- klien mengatakan sejak sakit
b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko Penurunan Curah Jantung d.d Perubahan kontraktilitas
2) Obesitas b.d faktor keturunan, sering makan makanan berlemak/berminyak
3) Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
4) Ansietas b.d krisis situasional
c. Intervensi
Kolaborasi
22. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan jika perlu
4. Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
Tingkat Pengetahuan Terapi Relaksasi
Defenisi : kondisi
emosi dan pengalaman Kriteria Hasil: Observasi
subyektif individu 1. Verbalisasi 1. Monitor tanda-tanda ansietas
terhadap objek yang kebingungan (verbal dan non verbal)
tidak jelas dan spesifik menuurun 2. Periksa ketegangan otot,
akibat antisipasi 2. Verbalisasi khawatir frekuensi nadi, tekanan darah,
bahaya yang akibat kondisi yang suhu sebelum dan sesudah
memungkinkan dihadapi menurun latihan
individu melkukan 3. Perilaku gelisah 3. Monitor respons terhadap terapi
tidakan untuk menurun relaksasi
menghadapi ancaman. 4. Perilaku tegang Terapeutik
menurun 4. Ciptakan suasana terapeutik
Penyebab : 5. Keluhan pusing untuk menumbuhkan
1. Krisis situasional menurun kepercayaan
2. Kebutuhan tidak 6. Pucat menurun 5. Dengarkan dengan penuh
terpenuhi 7. Pola tidur membaik perhatian
3. Krisis maturasional 8. Frekuensi nafas 6. Gunakan nada suara lembut
4. Ancaman terhdap membaik dengan irama lambat dan
konsep diri 9. Frekuensi nadi berirama saat terapi relaksasi
5. Ancaman terhdap membaik Edukasi
kematian 10. Tekanan darah 7. Jelaskan prosedur, termasuk
6. Kekhawatiran membaik sensasi yang mungkin dialami
mengalami 8. Informasikan secara faktual
kegagalan megenai diagnosis, pengobatan,
7. Disfungsi sistem dan prognosis
keluarga 9. Jelaskan secara rinci intervensi
8. Hubungan orang relaksasi yang dipilih
tua anak tidak 10. Anjurkan mengambil posisi
memuaskan yang nyaman
9. Faktor keturunan 11. Anjurkan rileks dan merasakan
(tempramen mudah sensasi relaksasi
teragitasi sejak 12. Anjurkan mengulangi atau
lahir) melatih teknik relaksasi
10. Terpapar bahaya 13. Demontrasikan dan latih teknik
d. Implementasi ,Evaluasi
CATATAN PERKEMBANGAN
antara suplai dan selama melakukan aktivitas berjalan mendaki jika ingin pergi ke
kebutuhan oksigen 4. Anjurkan pasien agar istrirahat setelah mushola yang berjarak 150m dari rumah
beraktivitas - Klien mengatakan nafas sesak jika
5. Anjurkan pasien banyak beristirahat melakukan aktivitas berat seperti
6. Anjurkan melakukan aktivitas fisik menggendong cucunya.
secara bertahap sesuai toleransi - Terkadang saat melakukan aktivitas
berat dada terasa berdebar
- Klien mengatakan dibantu anaknya
untuk melakukan aktivitas rumah.
- klien mengatakan sejak sakit
mengerjakan ibadah sholat sambil
duduk.
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak lelah setelah
menggendong cucunya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
05-11-2020 Ansietas b.d krisis 1. Monitor tanda-tanda kecemasan pada S:
situasional klien - Klien mengatakan cemas dan khawatir
2. Bina ham dengan klien dengan penyakit jantung yang ia derita
3. Mendengarkan dengan penuh perhatian - Klien mengatakan cemas karena
apa yang klien ceritakan terkait penyakit jantung adalah penyakit
kecemasan jantung adalah penyakit yang berbahaya
4. Menjelaskan informasikan secara - Klien mengatakan memiliki kecemasan
faktual megenai diagnosis, pengobatan, yang berlebihan
dan apa yang perlu dilakukan untuk - Klien mengatakan terkadang jika rasa
penanganan jantung pada klien cemas datang karena dikejutkan sesuatu
- Dispnea (-)
- Edema (-)
- Peningkatan JVP (-)
- CRT <3 detik
- Terapi pengobatan
Nitrat Tab 1x1 bila nyeri
Noristil Tab 2mg 1x1
Furosemid 40 mg bila perlu
B-Bloc 6,2 mg 1x1
Ranitidin 150mg 1x1
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjukan
06-11-2020 Obesitas b.d faktor 1. Monitor berat badan klien S:
keturunan, sering 2. Monitor IMT klien - Klien mengatakan sudah paham tentang
makan makanan 3. Hitung berat badan ideal pasien makanan yang diperbolehkan dan yang
berlemak/ berminyak 4. Fasilitasi menentukan target berat dilarang dan faktor resiko berat badan
badan yang realistis lebih
5. Informasikan makanan yang - Klien mengatakan akan mencatat berat
diperbolehkan dan dilarang badan setiap minggu
6. Jelaskan faktor resiko berat badan O
lebih - Klien mampu menyebutkan tentang
7. Anjurkan mencatat berat badan makanan yang diperbolehkan dan
setiap minggu, jika perlu dilarang dan faktor resiko berat badan
lebih
- BB : 73 kg
- BB ideal yang diharapkan : 49,5 kg
- IMT : 30, 41 kg/m2
- Klien tampak obesitas
antara suplai dan 3. Anjurkan pasien agar istrirahat setelah berjalan mendaki jika ingin pergi ke
kebutuhan oksigen beraktivitas mushola yang berjarak 150m dari rumah
4. Anjurkan melakukan aktivitas fisik - Terkadang saat melakukan aktivitas
secara bertahap sesuai toleransi berat dada masih terasa berdebar
5. Kaji pengalaman olahraga sebelumnya - Klien mengatakan ibadah sholat masih
6. Motivasi klien memulai atau sambil duduk.
melanjutkan olahraga/ meberikan - Klien mengatakan akan melakukan
pilihan olahraga yang akan dilakukan latihan jalan pagi sejauh 500m di jalan
klien mendatar
7. Fasilitasi dalam menjadwalkan periode - Klien mengatakan akan melakukan
latihan mingguan latihan jalan pagi 2 kali seminggu
8. Menjelaskan manfaat kesehatan dan - Klien mengatakan akan melakukan
efek fisiologis olahraga nafas dalam agar oksigen selama
9. Ajarkan latihan pemanasan dan latihan fisik maksimal
pendinginan pada klien O:
10. Anjurkan melakukan teknik pernafasan - Klien tampak langsung istirahat setelah
yang tepat untuk memaksimalkan beraktivitas
oksigen selama latihan fisik - Klien tampak paham setelah dijelaskan
manfaat olahraga rutin
- Klien tampak mengerti dengan apa yang
telah dijelaskan
- Klien tampak bersemangat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
07-11-2020 Risiko Penurunan 1. Monitor tanda penurunan curah jantung S :
Curah Jantung d.d primer seperti dispnea, kelelahan, - Klien mengatakan masih mudah lelah
Perubahan edema, peningkatan CVP, CRT pada saat melakukan aktivitas sedang seperti
kontraktilitas klien berjalan mendaki jika ingin pergi ke
2. Monitor tekanan darah klien mushola yang berjarak 150m dari rumah
3. Monitor nadi klien - Klien mengatakan nafas masih sesak
4. Monitor pernafasan klien jika melakukan aktivitas berat
5. Anjurkan klien beraktivitas - Klien mengatakan akan langsung
semampunya beristirahat jika lelah setelah
6. Beritahu klien hasil pemantauan TTV beraktivitas
7. Menganjurkan klien mengkonsumsi - Klien mengatakan akan mengurangi
obat sesuai terapi aktivitas sedang seperti berjalan ke
mushola dengan tidur dimushola atau
minta diantarkan dengan motor
kemushola
O:
- TD : 128/90mmHg
- S : 36,3OC
- N : 82 x/i
- P : 22 x/i
- Edema (-)
- Dispnea (-)
- Peningkatan CVP (-)
- CRT <3 detik
- Terapi pengobatan
Nitrat Tab 1x1 bila nyeri
Noristil Tab 2mg 1x1
Furosemid 40 mg bila perlu
B-Bloc 6,2 mg 1x1
Ranitidin 150mg 1x1
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjukan
B. Pembahasan
1) Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 05 November
2020 didapatkan data klien yaitu Ny.D jenis kelamin perempuan dengan usia
60 tahun, dengan daignosa medis CHF. Klien mengatakan mudah lelah saat
melakukan aktivitas sedang seperti berjalan mendaki jika ingin pergi ke
mushola yang berjarak 150m dari rumah. Klien mengatakan nafas sesak jika
melakukan aktivitas berat seperti menggendong cucunya. Terkadang saat
melakukan aktivitas berat dada terasa berdebar. Klien tampak lelah setelah
menggendong cucunya. Klien tampak lemah. Klien mengatakan cemas dan
khawatir dengan penyakit jantung yang ia derita. Klien mengatakan cemas
karena penyakit jantung adalah penyakit yang berbahaya. Klien tampak cemas.
Klien mengatakan memiliki kecemasan yang berlebihan. Klien mengatakan
terkadang jika rasa cemas datang karena dikejutkan sesuatu dada terasa
berdebar. Klien mengatakan dibantu anaknya untuk melakukan aktivitas
rumah. klien mengatakan sejak sakit mengerjakan ibadah sholat sambil duduk.
TD : 130/90mmHg, S : 36,4OC, N : 80 x/i, P : 23 x/i, CRT <3 detik, dispnea(-)
peningkatan CVP (-), edema (-), IMT : 30,41 kg/m2 .
Setelah memasuki usia monopause (50 tahun) perempuan akan
berisiko lebih besar untuk mengalami gangguan penyakit kardiovaskuler
dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan juga lebih berisiko untuk
mengalami gangguan emosional lebih tinggi dibandingkan laki-laki, salah satu
gangguan emosional yang terjadi akibat HF adalah ansietas (Roger, 2013).
Manifestasi klinis yang muncul pada pasien dengan gagal jantung
adalah dyspnea, takikardi, kelelahan, intoleransi aktifitas, retensi cairan,
penurunan kadar oksigen darah arteri, edema paru, edema perifer,
ketidaknyamanan, dan gangguan pola aktifitas (Yancy et al., 2013).
Pola aktifitas pada pasien dengan gagal jatung sangat terbatas, pola
aktifitas akan berubah terutama pada saat pasien mengalami sesak nafas yang
cukup berat. Intoleransi aktivitas pada penderita gagal jantung satu dengan
2) Implementasi
Implementasi yang dilakukan pada klien adalah teknik relasasi nafas
dalam dan hipnotis 5 jari untuk menurunkan kecemasan yang dirasakan klien.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Febtrina, R & Malfasari (2018)
tenteng efek terapi relaksasi nafas dalam dan hipnotis 5 jari terhadap
penurunan ansietas pasien Heart Failure, yang dilakukan selama +10 menit
selama 3 hari berturut-turut dengan menggunakan alat ukur DASS 21, dengan
DAFTAR PUSTAKA
Febtrina, R & Malfasari. (2018). efek terapi relaksasi nafas dalam dan hipnotis 5 jari
terhadap penurunan ansietas pasien Heart Failure. Jurnal Iptek Terapan
Research of Applied Science and Education V12.i4 (250-260) E-ISSN : 2460-
5611 https://doi.org/10.22216/jit.2018.v12i4.3720
Koda-Kimble, Mary Anne, etal. (2009). Applied Therapeutics :The Clinical Use of
Drugs 9thedition. USA: Lippincot William and Wilkins.
Komalasari, Eti. (2009). Dukungan Sosial Pada Penderita Sakit Jantung Di Rumah
Sakit Harapan Kita Jakarta. Skripsi-publikasi. Jakarta. Jurnal Gunadarma.
McMurrayJJV, et al. (2012). ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of
acute and chronic heart failure: The task force for the diagnosis and treatment
of acute and chronic heart failure 2012 of the European Society of Cardiology.
European Heart Journal. 33. pp:1787-847.