Anda di halaman 1dari 6

SAP GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Disusun oleh :

Rindu Insyra Ramadhanti (190102043)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


SATUAN ACARA PENYULUHAN

GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Pokok bahasan : Penyakit Gagal Jantung Kongestif

Sub Pokok Bahasan : Gagal Jantung Kongestif

Sasaran : Ny. K dan keluarga

Hari/ Tanggal : Selasa, 06 Juli 2021

Tempat : Ruang Darussalam RSI Banjarnegara

LATAR BELAKANG

Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) merupakan kegagalan jantung


dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini dikarenakan terjadi kelainan
pada otot-otot jantung sehingga jantung tidak bisa bekerja secara normal.

Selama ini, gagal jantung digambarkan sebagai kondisi jantung seseorang yang berhenti bekerja,
dalam hal ini adalah berhenti berdetak. Padahal, gagal jantung berarti ketidakmampuan jantung
dalam memompa darah atau ketidakmampuan jantung memenuhi kuota darah normal yang
dibutuhkan tubuh.

TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit keluarga Ny. K mampu memahami tentang
penyakit gagal jantung kongestif dan pencegahannya.

TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit Ny. K dan keluarga diharapkan dapat
menjelaskan tentang :

1. Pengertian gagal jantung kongestif


2. Penyebab gagal jantung kongestif
3. Tanda dan gejala gagal jantung kongestif
4. Pengobatan gagal jantung kongestif
5. Pencegahan gagal jantung kongestif

METODE

Ceramah dan diskusi

MEDIA

Leaflet

SETTING TEMPAT

Duduk di kursi

MATERI PEMBAHASAN

A. Pengertian
Gagal jantung kongestif adalah kondisi saat jantung tidak mampu memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrisi.
B. Penyebab
Penyebab paling umum dari gagal jantung kongestif adalah penyakit jantung koroner.
Penyebab lainnya termasuk fenomena otot jantung tegang, tekanan darah tinggi, serangan
jantung, kardiomiopati, penyakit katup jantung, infeksi, aritmia jantung (ritme jantung
abnormal), anemia, penyakit tiroid, penyakit paru-paru, dan terlalu banyak cairan tubuh.
C. Tanda dan gejala
Pada pengidap gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan:
1. Gejala pada paru bisa berupa dyspnea, orthopnea, dan paroxysmal nocturnal dyspnea.
2. Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguria, nokturia, mual, muntah, asites,
hepatomegali, dan edema perifer.
3. Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium.
D. Pengobatan
Pasien dan dokter dapat mempertimbangkan perawatan yang sesuai dengan kondisi. Oleh
karena itu, pengobatan bisa berbeda tergantung pada kondisi kesehatan secara
keseluruhan dan seberapa jauh kondisi CHF telah berkembang.
Gagal jantung kongestif (CHF) dapat diperbaiki dengan obat atau operasi, seperti
penjelasan di atas. Prospek keberhasilan terapi tergantung pada seberapa parah CHF yang
kamu dimiliki dan apakah ada penyakit lain yang menyertai, seperti diabetes atau
hipertensi. Semakin dini penyakit ini didiagnosis dan diterapi, maka akan semakin baik
pula prospek keberhasilan terapi. Selalu diskusikanlah dengan dokter untuk menentukan
rencana pengobatan yang terbaik.
Efek samping atau komplikasi dari gagal jantung kongestif:
1. Tromboemboli adalah risiko terjadinya bekuan vena (trombosis vena dalam atau deep
venous thrombosis dan emboli paru atau EP) dan emboli sistemik tinggi, terutama pada
CHF berat.
2. Komplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF yang bisa menyebabkan perburukan
dramatis. Hal tersebut merupakan indikasi pemantauan denyut jantung.
3. Kegagalan pompa progresif bisa terjadi karena penggunaan diuretic dengan dosis
ditinggikan.
4. Aritmia ventrikel sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau sudden cardiac
death (25-50 persen kematian CHF).
E. Pencegahan
Lakukanlah beberapa hal berikut ini agar kamu terhindar dari penyakit gagal jantung:
1. Mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, ikan,
dan daging. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan, mentega,
es krim dan daging olahan.
2. Batasi asupan gula dan garam.
3. Batasi konsumsi minuman keras.
4. Jika kamu memiliki tingkat tekanan darah dan kolesterol yang tinggi, segera lakukan
penanganan. Kedua kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena gagal jantung.
5. Jaga berat badan pada batasan sehat dan lakukan langkah-langkah penurunan berat badan
jika diperlukan.
6. Berhenti merokok jika kamu seorang perokok. Jika kamu bukan perokok, jauhi asap
rokok agar tidak menjadi perokok pasif.
7. Lakukan aktivitas atau olahraga yang dapat membuat jantung sehat, seperti bersepeda
atau berjalan kaki, minimal dua setengah jam per minggu.

Anda mungkin juga menyukai