0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
1. Pasien mengalami intoleransi aktivitas dan resiko infeksi setelah operasi sectio caesarea karena imobilitas dan kerusakan integritas kulit. 2. Pasien juga mengalami ansietas akibat krisis situasional setelah operasi. 3. Intervensi meliputi manajemen energi, pencegahan infeksi, dan reduksi ansietas dengan pemantauan, edukasi, dan dukungan.
1. Pasien mengalami intoleransi aktivitas dan resiko infeksi setelah operasi sectio caesarea karena imobilitas dan kerusakan integritas kulit. 2. Pasien juga mengalami ansietas akibat krisis situasional setelah operasi. 3. Intervensi meliputi manajemen energi, pencegahan infeksi, dan reduksi ansietas dengan pemantauan, edukasi, dan dukungan.
1. Pasien mengalami intoleransi aktivitas dan resiko infeksi setelah operasi sectio caesarea karena imobilitas dan kerusakan integritas kulit. 2. Pasien juga mengalami ansietas akibat krisis situasional setelah operasi. 3. Intervensi meliputi manajemen energi, pencegahan infeksi, dan reduksi ansietas dengan pemantauan, edukasi, dan dukungan.
INTERVENSI : 2. Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit
Manajemen Energi (I.05178) INTERVENSI :
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan Pencegahan infeksi (I.14539)
aktivitas. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistematik. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif. Batasi jumlah pengunjung. Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien atau berjalan. dan lingkungan pasien. Anjurkan tirah baring. Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap. Jelaskan tanda dan gejala infeksi. IMPLEMENTASI Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.
Memonitor lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau rasa sakit IMPLEMENTASI :
selama bergerak atau beraktivitas. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik. Memfasilitasi menyusun jadwal latihan rentang gerak aktif atau Membatasi jumlah pengunjung. pasif. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan Memberikan penguatan positif untuk melakukan latihan pasien dan lingkungan pasien. bersama. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko Menganjurkan pasien duduk ditempat tidur, disisi tempat tidur tinggi. (menjuntai) atau di kursi. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi. Menganjurkan melakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif Mengajarkan cuci tangan dengan benar. secara sistematis. EVALUASI : EVALUASI : S : Klien mengatakan verban bekas luka post operasi sectio S : Klien mengatakan sudah mulai bisa berjalan dan beraktivitas caesarea sudah bersih . sendiri. O : Luka post operasi sectio caesarea di bersihkan dengan O : Klien tampak mulai berlatih jalan dan beraktivitas sendiri. NaCL 0.9 %. A : Masalah belum teratasi, tampak sesekali aktivitas klien di A : Masalah belum teratasi, luka tampak bersih dan bantu keluarganya. tampak sudah mulai kering. P : Intervensi dilanjutkan dirumah, klien dipulangkan. P : Intervensi dilanjutkan dirumah, klien dipulangkan. 3. Ansietas b.d krisis situasional
INTERVENSI :
Reduksi ansietas (I.09314)
Monitor tanda-tanda ansietas.
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan. Pahami situasi yang membuat ansietas. Dengarkan dengan penuh perhatian. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan. Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien.
IMPLEMENTASI :
Memonitor tanda-tanda ansietas.
Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan. Memahami situasi yang membuat ansietas. Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan. Menempatkan barang pribadi pasien yang memberikan kenyamanan pada pasien. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien.
EVALUASI :
S : Klien mengatakan takut terjadi infeksi pada luka bekas operasi.
O : Klien tampak gelisah. A : Masalah teratasi. P : Hentikan intervensi.