PROPOSAL
KTI
Oleh :
i
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Di susun oleh:
SILFA NUR FADILLAH
NIM. 190102053
Telah dipertahankan di depan dewan penguji Proposal KTI pada Program Studi
Keperawatan DIII Fakultas Kesehatan Universitas Harapan Bangsa Dan telah
dinyatakan layak untuk dilakukan Studi kasus
Pada hari : Rabu
Tanggal : 01 Desember, 2021
Dewan Penguji
1. Penguji I : Prasanti Adriana, S.Kep.,Ns.,M.Kes
2. Penguji II : Ita Apriliyani., S.Kep., Ns., M.Kep
3. Penguji III : Ririn Isma Sundari., S.Kep., Ns., M.Kes
Mengesahkan,
Ka. Program Studi DIII Keperawatan
Fakultas Kesehatan
Universitas Harapan Bangsa
Ns. Arni Nur Rahmawati, S.Kep., M.Kep
NIK. 108701120888
iv
KATA PENGANTAR
BANYUMAS”. Tujuan penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk
bimbingan, pengarahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
Dwi Puspita.
Purwokerto.
4. Ns. Arni Nur R, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Keperawatan
D3.
6. Ita Apriliyani., S.Kep., Ns., M.Kep sebagai pembimbing I dan penguji 2 yang
v
7. Ririn Isma Sundari., S.Kep., Ns., M.Kes selaku Penguji 3 dan Pembimbing 2
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna banyak sekali kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kearah
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL KARYA TULIS ILMIAH......................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL..........................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL...........................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................4
D. Manfaat....................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................6
A. KONSEP MEDIS SKIZOFRENIA.......................................................6
1. Definisi Skizofrenia............................................................................6
2. Jenis- jenis Skizofrenia.......................................................................6
3. Etiologi / Faktor penyebab Skizofrenia..............................................7
4. Manifestasi klinik................................................................................8
B. KONSEP MEDIS ISOLASI SOSIAL...................................................9
1. Definisi................................................................................................9
2. Rentang Respon Sosial.....................................................................10
3. Etiologi .............................................................................................12
4. Tanda Gejala / Manifestasi Klinis.....................................................15
5. Patofisologis......................................................................................17
6. Pemeriksaan Penunjang....................................................................17
7. Pohon masalah..................................................................................19
8. Komplikasi .......................................................................................19
9. Penatalaksanaan................................................................................19
C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL...........20
1. Pengkajian ........................................................................................20
2. Diagnosa Keperawatan.....................................................................26
3. Intervensi...........................................................................................27
4. Implementasi.....................................................................................35
5. Evaluasi ............................................................................................36
D. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA GANGGUAN SOSIALISASI. 37
1. Pengertian.........................................................................................37
2. Gangguan Sosialisasi Pada Isolasi Sosial.........................................37
3. Pengaturan Gangguan Sosialisasi Pada Isolasi Sosial......................37
4. Edukasi Gangguan Sosial Pada Isolasi Sosial .................................38
vii
BAB III METODE STUDI KASUS...................................................................40
A. RANCANGAN STUDI KASUS...........................................................40
B. SUBJEK STUDI KASUS.....................................................................40
C. FOKUS STUDI......................................................................................41
D. DEFINISI OPERASIONAL................................................................41
E. TEMPAT DAN WAKTU.....................................................................41
1. TEMPAT...........................................................................................41
2. WAKTU............................................................................................42
F. METODE PENGUMPULAN DATA..................................................42
G. PENYAJIAN DATA.............................................................................42
H. ETIKA STUDI KASUS........................................................................43
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................44
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
agresif atau biasa disebut dengan perilaku kekerasan (Habbi et al., 2017).
Survei Global Health Data Exchange tahun 2017 bahwa, 27,3 juta
orang di Indonesia mengalami masalah kejiwaan atau gangguan jiwa. Hal ini
mengandung pengertian bahwa, satu dari sepuluh orang di negara ini yang
artinya ada 1,8 orang menderita skizofrenia dari 1.000 penduduk (Idaiani et
al., 2019).
gejala depresi dan kecemasan, usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta
orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sementara itu, data prevalensi
1
2
skizofrenia atau gangguan jiwa berat mencapai sekitar 400.000 orang atau
yang memiliki gangguan jiwa terbesar pertama antara lain daerah Istimewa
(0,23%), dan kelima adalah Jawa Tengah (0,23%). Dari tahun ke tahun,
itu, prevalensi gangguan mental pada remaja adalah sebesar 9,8%, Angka ini
dan tindakan, di mana individu tidak dapat menyesuaikan diri dengan orang
lain dan lingkungan (Marshaly, 2013). Gangguan jiwa terbagi ke dalam dua
jenis yaitu gangguan jiwa ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu bentuk
hari. Terdapat tanda dan gejala skizofrenia yaitu positif dan negatif. Gejala
positif atau gejala nyata terdiri dari waham yaitu keyakinan yang keliru yang
perubahan arus pikir dan perubahan perilaku. Gejala negatif atau gejala samar
(defisit perilaku) meliputi apatis atau sikap masa bodoh, blocking atau
pembicaraan berhenti secara tiba-tiba, isolasi sosial atau menarik diri dari
tanda negatif dari klien skzofrenia. Isolasi sosial terjadi dipengaruhi oleh
sendirian, penyakit kronis, tidak mempunyai anak, tidak ada kontak dengan
Hilimire, 2015; Junardi, Daulima & Wardani, 2015; Wakhid, Hamid &
Helena, 2013). Perbedaan jenis kelamin juga dapat menjadi faktor terjadinya
isolasi sosial yaitu jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita
Isolasi sosial telah dikenal mempunyai dampak yaitu sebagai faktor risiko
masalah lain yaitu menarik diri, halusinasi, defisit perawatan diri dan risiko
orang lain disekitarnya. Pasien isolasi sosial (menarik diri) disebabkan karena
pasien merasa dirinya rendah, merasa ditolak dengan orang lain, merasa tidak
berguna sehingga perasaan malu timbul ketika akan berinteraksi dengan orang
sosial tidak tepat dalam penanganan, akan timbul risiko perubahan sensori
persepsi seperti halusinasi, resiko mencederai diri sendiri, orang lain, bahkan
pada angka penderita. Data penderita yang menderita gangguan jiwa di RSUD
Banyumas pada tahun 2015 sebanyak 2050 orang meliputi 4 ruang yaitu
penderita yang masih hidup sebanyak 2039 orang dan penderita yang
ruang Nakula tahun 2018 berjumlah 640 orang yang menderita gangguan
berjumlah 177 pasien, dan harga diri rendah berjumlah 43 pasien (Febriyana,
2016 ke tahun 2017, 28 % tahun 2017 ke tahun 2018, sementara itu, pada
tertarik untuk membahas dan menjabarkan kasus isolasi sosial (menarik diri)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
6
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
sosial.
2. Bagi Pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan psikotik kronik yang mengalami
kemunduran kemauan.
halusinasi
6
7
a. Faktor genetic
mengalami skizofrenia.
b. Faktor Biokimia
4. Manifestasi klinik
Menurut (Hani Kartika Murti, 2021) gejala- gejala skizofrenia sebagai berikut
ini:
a. Gejala Positif
penciuman, perabaan).
b. Gejala Negatif
dengan orang lain di sekitarnya, lebih suka berdiam diri, mengurung diri,
menetap.
orang lain secara langsung yang dapat bersifat sementara atau menetap
(Wachidah, 2017).
10
Saling ketergantungan
Gambar 2.1
masalah yang masih dapat di terima oleh norma sosial dan budaya yang
a. Solitute (Menyendiri)
b. Otonomi
c. Kebersamaan (Mutualisme)
d. Saling Ketergantungan
e. Menarik Diri
a. Manipulasi
sendiri.
12
13
b. Implusif
c. Narkisme
mendukung
3. Etiologi
takut salah, tidak percaya terhadap orang lain, dan merasa tertekan.
dapat untuk berinteraksi dengan orang lain, suka mengurung diri, suka
2015).
a. Faktor Predisposisi
Faktor preidposisi merupakan factor yang melatarbelakangi
1) Faktor Perkembangan
Sistem keluarga yang terganggu mampu berperan dalam
bahwa seorang individu yang menderita masalah ini adalah orang yang
Intrapersonal.
Tahap Tugas
Perkembangan
Masa dewasa muda Menjadi saling bergantung antara orang tua dan
teman, mencari pasangan, menikah dan mempunyai
anak.
2) Faktor Sosialkultural
Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam gangguan
hubungan. Hal ini akibat dari transiensi; norma yang tidak mendukung
mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari yang
3) Faktor Biologis
Faktor genetik dapat berperan dalam respons sosial maladaptif.
lanjut.
ini dapat disebabkan oleh norma-norma yang salah yang dianut oleh
b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi merupakan factor yang dapat mempengaruhi
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan suatu factor yang berasal dari luar
sosial budaya, yaitu stress yang ditinggalkan oleh faktor sosial budaya
seperti keluarga.
2) Faktor Internal
Faktor internal merupakan factor yang berasal dari dalam.
dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau
3) Afek Tumpul
4) Bukti kecacatan
9) Menunjukkan permusuhan
b. Gejala afektif
1) Sedih
2) Tertekan
3) Depresi
4) Marah
5) Kesepian
6) Apatis
7) Malu
5. Patofisologis
tingkah laku masa lalu serta tingkah laku menyendiri yaitu pembicaraan
yang austitik dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan kenyataan,
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Terapi Farmakologi
terhadap sifat obat, nasib yang dialaminya obat dalam tubuh, dan
gangguan jiwa yang tidak berespon kepada obat psikiatri pada dosis
Italia Ugo Cerletti dan Lucio pada tahun 1930. ECT bertujuan untuk
c. Terapi Kelompok
Terapi kelompok merupakan psikoterapi yang dilakukan
kelompok pasien bersama sama dengan berdiskusi satu sama lain dan
gangguan interpersonal.
d. Terapi Lingkungan
Seseorang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sehingga
7. Pohon masalah
Core Problem
Isolasi sosial : menarik diri
8. Komplikasi
masa lalu primitif, antara lain pembicaraan yang autistik dan perilaku yang
9. Penatalaksanaan
1. Pengkajian
Pengkajian pada pasien isolasi sosial dapat dilakukan melalui
a. Identitas
Identitas pasien meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
nomor rekam medis, ruang rawat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal
alamat.
b. Alasan masuk
3) Bagaimana hasilnya?
c. Faktor Predisposisi
Kehilangan, perpisahan, penolakan orangtua, harapan orang tua
PHK, perasaan malu karena sesuatu yang terjadi, perlakuan orang lain
d. Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi semua sistem yang ada hubungannya
e. Psikososial
1) Konsep diri
a) Gambaran diri
ketakutan.
b) Ideal Diri
Mengungkapkan keputusasaan terhadap penyakitnya:
c) Harga diri
Perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah
d) Penampilan Peran
Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan
e) Identitas Personal
Ketidakpastian memandang diri, sulit menetapkan
f) Hubungan Sosial
Pasien mempunyai gangguan/ hambatan dalam
g) Spritual
Nilai dan keyakinan pasien, pandangan dan keyakian
kelompok.
h) Status Mental
Kontak mata pasien kurang atau tidak mampu
(1) Penampilan
Biasanya pada pasien menarik diri, pasien tidak terlalu
(2) Pembicaraan
Cara berpakaian biasanya digambarkan dalam frekuensi,
(5) Afek
Afek adalah rasa emosi yang kuat pada pasien yang
ketepatan. Afek yang labil sering terlihat pada mania, dan afek
(6) Persepsi
Ada dua jenis utama masalah persepsi yaitu halusinasi
sensori yang salah. Ilusi adalah persepsi atau respon yang salah
(11) Memori
(13) Penilaian
Penilaian melibatkan perbuatan keputusan yang
penyakitnya.
ditegakkan yaitu:
a. Isolasi sosial,
3. Intervensi
pasien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang
Tujuan Khusus :
Intervensi :
minimal satu penyebab menarik diri yang berasal dari diri-sendiri, orang
Intervensi :
lain.
tandanya.
mengungkapkan perasaannya.
31
kesepian, bisa diskusi, dan saling menolong. Serta pasien juga dapat
Intervensi:
dengan orang lain serta kerugiannya bila tidak berhubungan dengan orang
lain:
bertahap
Intervensi :
Setting :
Alat :
1. Tap recorder,
2. Kaset lagu,
3. Bola kertas,
Metode :
1. Dinamika kelompok,
3. Bermain peran,
Langka Kerja:
1. Persiapan
33
2. Orientasi
1) Salam terapeutik
3. Evaluasi/ validasi
a. Menanyakan perasaan pasien.
4. Kontrak
5. Tahap kerja
6. Tahap terminasi
a. Evaluasi
TAKS.
b. Tindak lanjut
2) Menyepakati waktu.
35
36
serta kelompok
Intervensi :
lain
penyebab dan akibat menarik diri, cara merawat pasien dengan menarik
diri.
Intervensi :
diri,
mengatasi.
37
penyebab menarik diri, akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik
diri.
menarik diri.
TUK 7 : Pasien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat, Kriteria
obat, kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis serta efek samping
obat.
Intervensi :
minum, serta.
benar.
dokter.
4. Implementasi
keperawatan masih dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi pasien saat ini
(Siregar, 2012). Selain itu, salah satu hal yang penting dalam pelaksanaan
Teknik ini dapat digunakan dengan verbal; kata pembuka, informasi, dan
fokus. Selain teknik verbal, perawat juga harus menggunakan teknik non
konkrit.
39
mulai dari sesi 1-7. Salah satu sesi tersebut ialah sesi 3 yang bertujuan
5. Evaluasi
beberapa hal yang perlu dievaluasi pada pasien dengan isolasi sosial,
1. Pengertian
sosial yang berarti dengan orang lain . Gangguan tersebut juga merupakan
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain karena mungkin merasa
ditolak, kesepian dan tidak mampu menjalin hubungan yang baik antar
nantinya penderita tersebut bisa kembali normal seperti sedia kala. Selain
kelornpoknya.
Kemampuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
nilai t-test 2,834 dalam merawat pasien ganguan isolasi sosial (Amin,
Salah satu edukasi yang dapat diberikat pada keluarga ialah denan
(Nursalam, 2015).
RSUD Banyumas.
40
41
C. FOKUS STUDI
yang akan dijadikan sebagai titik acuan pada studi kasus yaitu asuhan
RSUD Banyumas.
D. DEFINISI OPERASIONAL
merasa tidak dapat diterima oleh orang lain, tidak berguna bagi orang
lain, merasa putus asa, kehilangan rasa tertarik untuk mengikuti suatu
1. TEMPAT
Banyumas.
42
2. WAKTU
klien, keluarga atau orang terdekat, tim kesehatan serta catatan lain
(Muhith, 2015).
untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2017).
G. PENYAJIAN DATA
wawancara dan studi dokumentasi. Dalam karya tulis ilmiah ini penulis
penelitian tersebut.
terdiri dari:
responden.
44
45