STUDY KASUS
Disusun oleh :
Nama : Oldi Pradana Larimpa
Nim: P00220219031
Tasnim, s. Kep.Ns.MM
NIP. 196301401984032001
Menyetujui,
Ketua Program Studi Keperawatan
Agusrianto, S.Kep.Ns.MM
NIP. 197307271997031002
II
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
TIM PENGUJI
Penguji ketua :
Agusrianto, S. Kep. Ns, MM (... …........................)
Penguji anggota I :
Nirva Rantesigi S.kep, MM (................................)
Penguji anggota II :
Ni Made Ridla, S.Kep. Ns.M. Biomed (..................................)
Menyetujui
Ketua Program Studi DIII Keperawatan Poso
III
Agusrianto, S.Kep.Ns.MM
NIP. 197307271997031002
KATA PENGANTAR
IV
serta saran-saran kepada peneliti dalam menyusun
Proposal penelitian.
5. Dewi Nurviana Suharto, S.Kep. M.Kep. Sp.Kep. MB
selaku pembimbing pendamping yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan, saran, tenaga, dan
meluangkan waktu dalam pembuatan Proposal penelitian
ini.
6. Agusrianto, S. Kep. Ns, MM sebagai ketua penguji yang
telah memberikan pertanyaan, saran, dan masukan yang
membangun untuk melanjutkan penelitian ini.
V
dimiliki penulis maka Proposal ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu, saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan penulis untuk dijadikan sebagai
perbaikan dalam penyusunan hasil penelitian.
Penulis
VI
Daftar Isi
VI
I
C. Pembelajaran atau penyuluhan....................................................19
D. Analisa data.................................................................................19
E. Diagnosa Keperawatan................................................................19
F. Intervensi Keperawatan...............................................................20
G. Implementasi................................................................................25
H. Evaluasi........................................................................................25
I. Dokumentasi................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................27
II. Lokasi Dan Waktu..................................................................................27
III. Subyek Study Kasus...............................................................................27
IV. Fokus Study............................................................................................27
V. Definisi Operasional...............................................................................27
A. Asuhan Keperawatan pasien hipertensi.......................................27
B. Edukasi pencegahan komplikasi..................................................27
C. Pengetahuan.................................................................................31
VI. Pengumpulan Data.................................................................................31
A. Data Primer..................................................................................31
B. Data Sekunder..............................................................................32
VII. Etika Penelitian............................................................................32
A. Informed consent.........................................................................32
B. Anonimity (Tanpa nama).............................................................32
C. Prinsip autonomy.........................................................................32
D. Prinsip confidientiality(Kerahasiaan)..........................................33
E. Prinsip Beneficence and Nonmaleficence...................................33
F. Prinsip Justice..............................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................34
VI
II
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler
yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat.
Hipertensi sekarang jadi masalah utama kita semua, tidak
hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi
merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit
seperti jantung, gagal ginjal, diabetes dan stroke (Kemenkes
RI, 2021) Hipertensi disebut sebagai “the silent killer” karena
sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui
dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah
terjadi komplikasi. Kerusakan organ target akibat komplikasi
hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan
tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak
terdiagnosis dan tidak diobati.
Menurut data WHO tahun 2022 menunjukkan sekitar
1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1
dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah
penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang
terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta
orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi
berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun
sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%),
sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%) di Sulawesi
tengah (29,75%). Menurut (Dinkes Provinsi Sulteng, 2020)
jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan
skrining kesehatan tahun 2020 yaitu sebanyak 384072 orang.
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%),
umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari
1
prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar
8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang
terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak
rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar penderita hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya
hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan
(Kemenkes RI, 2019).
2
2
sehingga pasien atau keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-
hal yang diketahuinya.
6
C. Manifestasi Klinis Hipertensi
Manifestasi klinis yang timbul menurut Nuraini
(2015) berupa:
1. Sakit kepala,
2. Penglihatan kabur akibat
kerusakan retina,
3. Ayunan langkah tidak
mantap karena kerusakan susunan
saraf,
4. Nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari)
karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerulus,
5. Gejala lain yang sering ditemukan mudah marah,
telinga
7
7
merokok.
c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan
konsumsi rendah garam.
d. Melakukan exercise untuk mengendalikan
berat badan.
2. Pencegahan sekunder.
Pencegahan sekunder dikerjakan bila
penderita telah diketahui menderita hipertensi
karena faktor tertentu, tindakan yang bisa
dilakukan berupa :
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita
baik dengan obat maupun tindakan-tindakan
seperti pencegahan primer.
b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap
dapat terkontrol secara normal atau stabil
mungkin.
c. Faktor-faktor risiko penyakit jantung iskemik
yang lain harus dikontrol.
d. Batasi aktivitas.
III. Edukasi Pencegahan Komplikasi Hipertensi
A. Pengertian
Menurut DEPKES RI (2021) dalam keperawatan
kesehatan dan komunitas mendefinisikan edukasi
sebagai upaya yang berbentuk proses seseorang atau
kelompok meningkatkan dan melindungi kesehatan
mereka dengan cara meningkatkan pengetahuan,
kemampuan dan meningkatkan kemauan yang
didorong karena adanya faktor tertentu.
Menurut KBBI Pengertian edukasi adalah upaya
mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun
kelompok dalam bentuk pendewasaan melalui proses
latihan maupun melalui proses pembelajaran.
16
8. Televisi
Penyampaian pesan atau informasi-informasi
kesehatan melalui media televisi dapat dalam
bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau
tanya jawab tentang masalah kesehatan. Namun
televisi masih merupakan salah satu media yang
masih dalam katagori mahal, sehingga kita melihat
cenderung jarang promosi kesehatan yang
ditayangkan di televise (Notoadmodjo, 2012).
9. Radio
Penyampian informasi atau pesan-pesan
kesehatanmelalui radio juga dapat berbentuk
bermacam-macam antara lain tanya jawab,
ceramah, radio spot, dan sebagainya
10. Video
Penyampaian informasi atau pesan-
pesannyang dikemas dalam bentuk dalam bentuk
video. Kelebihan dari video yaitu pesan atau
informasi kesehatannya dapat dilihat (visual) dan
18
F. Intervensi Keperawatan
3. Sulit kepercayaan
berkons 5. Temani pasien untuk
enstrasi. mengurangi kecemasan
Objektif 6. Pahami situasi yang membuat
. ansietas
1. Tampak 7. Dengarkan dengan penuh
gelisah. perhatian
2. Tampak 8. Gunakan pendekatan yang
tegang. tenang dan meyakinkan
3. Sulit 9. Tempatkan barang pribadi yang
tidur memberikan kenyamanan
10. Motivasi mengidentifikasi
Gejala dan Tanda Minor. situasi yang memicu kecemasan
Subjektif. 11. Diskusikan perencanaan
1. Mengel realities tentang peristiwa yang
uh akan datang
pusing. Edukasi :
2. Anoreks 12. Jelaskan prosedur, termasuk
ia. sensasi yang mungkin di alami
3. Palpitas 13. Informasikan secara factual
i. mengenai diagnosis, pengobatan
4. Merasa dan prognosis
tidak 14. Anjurkan keluarga untuk tetap
berdaya. bersama pasien , jika perlu
Objektif. 15. Anjurkan melakukan kegiatan
1. Frekuen yang tidak kompetitif, sesuai
si napas kebutuhan
mening 16. Anjurkan mengungkapkan
kat. perasaan dan presepsi
2. Frekuen 17. Latih kegiatan pengalihan
si nadi untuk mengurangi ketegangan
mening 18. Latih pengunaan mekanisme
kat. pertahanaan diri yang tepat
3. Tekana 19. Latih teknik relaksasi
n darah Kolaborasi :
mening 20. Kolaborasi pemberian obat
kat. antiansietas, jika perlu
4. Diafore
sis.
5. Tremos.
6. Muka
tampak
pucat.
7. Suara
bergetar
.
8. Kontak
mata
buruk.
9. Sering
27
berkemi
h.
10. Berorie
ntasi
pada
masa
lalu.
G. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah inisiatif dari
rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik yang bertujuan untuk membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang telah
29
27
pasien dengan hipertensi yang dirawat di ruangan
Rosella di RSUD Poso.
B. Edukasi pencegahan komplikasi
Edukasi diberikan dalam bentuk ceramah
dan menggunakan media leaflet berisi
pencegahan komplikasi tentang penyakit
28
hipertensi kepada pasien. Edukasi yang
diberikan terdiri atas pencegahan komplikasi
seperti melakukan aktivitas fisik, memakan
makanan yang bukan pantangan penderita
hipertensi, memanajemen stress, keteraturan
meminum obat dan lain-lain.
C. Pengetahuan
Kemampuan responden dalam mengetahui,
memahami mengenai pencegahan komplikasi
seperti aktivitas fisik dan olahraga, istirahat tidur,
manajemen stress, tidak mengkonsumsi rokok
dan alcohol, makanan dan lain-lain.
Pengetahuan di ukur dengan kuesioner yang
berisi 20 pertanyaan positif dan pertanyaan
negative yang di beri tanda (√) pada kolom benar
dan salah sesuai tanggapan pasien. Pertanyaan
posititf terdapat pada nomor
1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,15,17,18,19, dan pertanyaan
negative terdapat pada nomor 4,12,13,14,16,20.
Kueioner di beri nilai 1 jika jawaban benar dan 0
jika jawaban salah, dan rumus yang di gunakan
untuk mengukur persentase dari jawaban yaitu
menurut Arikunto :
Presentase : jumlah yng benar x 100%
Jumlah soal
1. Tingkat pengetahuan baik jika nilainya ≥ 76-
100%
2. Tingkat pengetahuan cukup jika nilainya 60-
75%
3. Tingkat pengetahuan kurang jika nilainya ≤
60%
31
VI. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengempulan data yaitu :
A. Data Primer
1. Wawancara
Data yang diperoleh dalam wawancara
yaitu hasil anamnesa identitas pasien, keluhan
utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan dahulu, riwayat kesehatan
keluarga.Wawancara biasa antara pasien,
keluarga dengan perawat.
2. Observasi
Data yang diperoleh melalui observasi
yaitu dengan melihat keadaan pasie dengan
menggnakan pemeriksaan fisik yaitu inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi pada sistem
tubuh.
3. Studi Dokumentasi
Memperoleh data tidak hanya melalui
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
saja.Tapi juga melalui hasil pemeriksaan
diagnosa.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah
tersedia yang diambil dari RSUD Poso untuk
dijadikan latar belakang dalam penelitian ini.
VII. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus
memahami prinsip-prinsip etika dalam penelitian karena
penelitian yang digunakan adalah subjek manusia,
dimana setiap manusia memiliki hak masing-masing
32
yang tidak bisa dipaksakan. Adapun etika dalam
penelitian, sebagai berikut:
A. Informed consent
Sebelum melakukan tindakan yang akan
diberikan maka pasien harus menandatangani surat
persetujuan. Dimana dalam surat persetujuan
tersebut sudah dijelaskan maksud dan tujuan dari
tindakan yang akan diberikan.
B. Anonimity (Tanpa nama)
Salah satu etika keperawatan yang harus
dilakukan oleh perawat adalah menjaga kerahasian
pasien. Maka dari itu dalam melakukan penelitian
perawat harus menjaga kerahasian pasien dengan
tidak mencantumkan nama responden. Data yang
tampilkan menggunakan inisial untuk menjaga
privasi pasien.
C. Prinsip autonomy
Prinsip autonomy didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri.Dalam melakukan
tindakan perawat harus jujur dan
menggungkapakan sesuai dengan kenyataan yang
ada.
D. Prinsip confidientiality(Kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan
dijamin kerahasiaannyaoleh peneliti, baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya, data
yang telah didapatkan harus dijaga kerahasiannya.
E. Prinsip Beneficence and Nonmaleficence
Dalam memberikan tindakan perawat harus
berbuat artinya dalam melakukan tindakan harus
33
mempertimbangkan apakah tindakan tersebut
berbahaya atau tidak kepada pasien serta tidak
merugikan pasien.
F. Prinsip Justice
Prinsip ini menekankan pada aspek keadilan,
dimana dalam melakukan penelitian perawat tidak
memandang dari segi ras, suku, agama, ekonomi
dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
34
https://doi.org/10.1016/S0002-9394(26)91015-5
Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Si Pembunuh Senyap. In
Kementrian Kesehatan
RI.https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusda
tin/infodatin/infodatin-hipertensi-si-pembunuh-senyap.pdf
Kurniawan, & Riski, M. (2018). Perilaku Pasien Hipertensi
Dalam Pencegahan Komplikasi Di Desa Samatan Wilayah
Kerja Puskesmas Proppo Pamekasan. Journal of Health
Science (Jurnal Ilmu Kesehatan), 2(2), 59–62.
https://doi.org/10.24929/jik.v2i2.550
Manoppo, E. J., Masi, G. M., & Silolonga, W. (2018).
Hubungan Peran Perawat Sebagai Edukator Dengan
Kepatuhan Penatalaksanaan Hipertensi Di Puskesmas
Tahuna Timur. Jurnal Keperawatan, 6(1), 1–8.
Sulastri, N., Hidayat, W., & Lindriani. (2021). Hubungan
Tingkat Pengetahuan tentang Hipertensi dengan Perilaku
Pencegahan Terjadinya Komplikasi Hipertensi. Jurnal
Keperawatan Florence Nightingale (JKFN), 4(2), 89–93.
https://doi.org/10.52774/jkfn.v4i2.78
Susanti, M., Triyana, R., & Nurwiyeni. (2021). Edukasi
Hipertensi dan Pencegahan Komplikasi Hipertensi pada
Pasien Puskesmas Dadok Tunggul Hitam. Jurnal Abdimas
Saintika, 3(2), 153–157.
file:///C:/Users/ACER/Desktop/JURNAL
HIPERTENSI/jurnal revisi 1.pdf
Wijayanto, W., & Prijono Satyabakti. (2014). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Komplikasi Hipertensi Dengan
Ketergantungan Kunjungan Penderita Hipertensi Usia 45
Tahun Ke Atas. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1), 24–33.
35
36
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Riwayat Hipertensi :
Lampiran 1
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama :
b. Jenis Kelamin :
c. Usia :
d. Status Perkawinan :
e. Agama :
f. Suku :
g. Pendidikan :
h. Pekerjaan :
i. Alamat :
j. Diagnosa Medis :
2. PENANGGUNG JAWAB
a. Nama :
b. Jenis kelamin :
c. Usia :
d. Hubungan dengan pasien :
e. Pekerjaan :
f. Alamat :
3. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang :
b. Riwayat kesehatan masa lalu :
c. Riwayat kesehatan keluarga :
4. DATA FISIOLOGIS-PSIKOLOGIS-PERILAKU-RELASIONAL
LINGKUNGAN
a. Data Fisiologis
1) Respirasi :
2) Sirkulasi :
3) Nutrisi dan Cairan :
4) Eliminasi :
5) Aktivitas dan istirahat :
39
b.Data Psikologis
1) Nyeri dan kenyamanan :
2) Integritas Ego :
3) Pertumbuhan dan perkembangan :
c. Data Prilaku
1) Kebersihan diri :
d. Data Relasional
1) Interaksi social :
2) Data Lingkungan
6) Keamanan dan proteksi
5. PENGKAJIAN FISIK
a. Keadaan Umum :
b. Kesadaran :
c. GCS :
1) TB :
2) BB :
3) IMT :
4) Turgor kulit :
5) Nadi :
6) Suhu :
7) Respirasi :
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala :
2) Leher :
3) Mata :
4) Hidung :
5) Telinga :
6) Mulut :
7) Thorax :
8) Abdomen :
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. TERAPI MEDIK
8. ANALISA DATA
9. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
12. EVALUASI
No Hari/ Tanggal/ Jam Diagnosa Evaluasi